Anda di halaman 1dari 17

MONOPOLI,

ANTI TRUST
DAN OLIGOPOLI
Muhammad Sultan ALDIANO YOGA MUCHAMMAD AFFARY
Althaf VINANDA MAULIDAN AKBAR
225020507111011 225020507111050 225020500111009
Daftar Isi Presentasi
1. Monopoli, Anti Trust dan Oligopoli dalam
Perspektif Islam
2. Pengertian dan Sebab-sebab Monopoli
3. Monopoli dan Diskriminasi harga
4. Anti Trust
5. Pengertian dan Karakteristik Oligopoli
6. Model Oligopoli dan Hambatan Pasar
Oligopoli
Monopoli (Monopoly)
Monopoli merujuk pada situasi di mana sebuah perusahaan atau entitas memiliki
kendali total atas pasar, sehingga tidak adanya kompetisi yang signifikan.
Dalam perspektif Islam, monopoli dipandang negatif karena bertentangan
dengan prinsip syariah yang menitikberatkan perlunya kehebatan dan keadilan
dalam transaksi bisnis. Monopoli dapat membuat harga jual menjadi terlalu
tinggi dan mengurangi kemampuan masyarakat untuk memilih produk atau jasa
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, monopoli dilarang dalam
sistem ekonomi Islam.

Anti-Trust (Anti-Persekongkolan)
Anti-trust atau anti-persekongkolan merujuk pada upaya untuk mencegah
persekongkolan atau kartel antara beberapa perusahaan untuk mengukuhkan
kekuatan pasar dan mengatur harga secara tidak wajar. Dalam perspektif Islam,
anti-trust dipandang positif karena menghindari persekongkolan yang dapat
membahayakan konsumen dan mempertahankan kesadaran saing usaha. Namun,
perlu diingat bahwa tujuan anti-trust juga harus dilakukan dengan cara yang
sesuai dengan prinsip syariah, seperti melibatkan pihak berwajib dalam proses
pengambilan keputusan dan memastikan bahwa hak-hak konsumen terpelihara.
Oligopoli (Oligopoly)
Oligopoli merujuk pada situasi di mana pasar didominasi oleh sedikit perusahaan
besar yang saling bersaing. Dalam perspektif Islam, oligopoli dipandang kurang lebih
sama dengan monopoli, karena masih adanya beberapa perusahaan lain yang dapat
memberikan tekanan dalam pasar. Namun, oligopoli juga dapat membuat harga jual
menjadi terlalu tinggi dan mengurangi kemampuan masyarakat untuk memilih produk
atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, penting untuk
memantau kegiatan oligopoli dan memastikan bahwa mereka tidak melakukan praktik
anti-kompetisi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
monopoli didefinisikan sebagai pengadaan barang dagangan
tertentu baik itu di pasar lokal maupun nasional dan
sekurang-kurangnya sepertiga dari pasar tersebut dikuasai
oleh orang maupun satu kelompok. Sehingga, harga dari
barang dapat dikendalikan.
Monopoli juga dapat diartikan sebagai keadaan bisnis yang
dipegang secara penuh hanya oleh satu perusahaan saja.
Hal tersebut dapat terjadi karena hanya perusahaan
tersebutlah yang memiliki pelayanan yang dibutuhkan oleh
banyak orang. Sehingga, menjadikan perusahaan tersebut
tidak memiliki kompetitor lain. Dengan melakukan praktik
monopoli, maka perusahaan pun dapat mengambil keuntungan
secara maksimal.
Monopoly by Nature Monopoly by Law Monopoly by license

Penyebab pertama Penyebab kedua adalah Penyebab ketiga dari


terjadinya monopoli ialah karena peraturan atau adanya kegiatan monopoli,
secara alamiah. Seperti undang-undang yang ialah karena suatu
ketika ada suatu berlaku di suatu negara. perusahaan memiliki hak
perusahaan yang berlokasi Hal tersebut ditujukan paten atas kekayaan
dekat dengan sumber daya guna membuat suatu intelektual yang dimiliki
yang digunakan. produk maupun jasa perusahaan tersebut,
Maka letak geografis berkaitan dengan contohnya seperti
maupun iklim dari lokasi kebutuhan masyarakat, perusahaan Microsoft dan
tersebut juga akan sehingga harga dapat Google.
mendukung perusahaan dikendalikan oleh
tersebut untuk menjadi pemerintah.
satu-satunya perusahaan
yang menyediakan produk
serta jasanya.
MONOPOLI
Definisi: Monopoli terjadi ketika satu
perusahaan atau entitas memiliki kendali
penuh atas pasokan suatu produk atau
layanan di pasar.
Dampak: Monopoli sering kali dapat
mengarah pada harga yang lebih tinggi,
kurangnya inovasi, dan kurangnya pilihan
untuk konsumen. Kekuatan pasar yang tidak
seimbang dapat menyebabkan perusahaan
monopoli menentukan harga tanpa adanya
tekanan persaingan.
DISKRIMINASI HARGA
Definisi: Diskriminasi harga terjadi ketika
penjual menetapkan harga yang berbeda
untuk konsumen yang berbeda untuk barang
atau jasa yang sama.
Dampak: Diskriminasi harga dapat memberikan
manfaat bagi penjual dengan meningkatkan
pendapatan dan keuntungan. Namun, ini juga
dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dalam
akses terhadap barang dan jasa, tergantung
pada kemampuan pembeli membayar.
Definisi: Hukum antitrust, juga dikenal sebagai
undang-undang persaingan atau undang-undang
antimonopoli, adalah serangkaian regulasi yang
dirancang untuk mencegah dan mengendalikan
praktik bisnis yang dapat merugikan persaingan
pasar dan konsumen.
Beberapa ciri khas hukum antitrust mencakup:
Antimonopoli:
Hukum antitrust berusaha mencegah dan
mengendalikan monopoli yang dapat
mengakibatkan kekurangan persaingan.
Pencegahan Oligopoli:
Selain monopoli, hukum antitrust juga berusaha
mencegah oligopoli, di mana pasar dikuasai oleh
sejumlah kecil perusahaan yang dapat bekerja
bersama untuk mempengaruhi harga dan
persaingan.
Pencegahan Praktik Bisnis Tidak Adil:
Hukum antitrust melarang berbagai praktik bisnis
yang dianggap tidak adil, seperti harga
diskriminatif, konspirasi untuk membatasi
persaingan, pembagian pasar, dan praktik-praktik
lain yang dapat merugikan persaingan.
Perlindungan Konsumen:
Hukum antitrust berfokus pada perlindungan
konsumen dengan mendorong persaingan yang
menyebabkan harga yang wajar, kualitas produk
yang lebih baik, inovasi, dan pilihan yang lebih
banyak.
Oligopoli adalah bentuk struktur pasar di mana
industri dikuasai oleh sejumlah kecil produsen atau
penjual besar. Dalam oligopoli, terdapat beberapa
perusahaan yang mendominasi pasar dan memiliki
kekuatan pasar yang signifikan. Karakteristik utama
dari oligopoli melibatkan interaksi yang kompleks
antara perusahaan-perusahaan besar ini.
Berikut adalah beberapa pengertian dan karakteristik
oligopoli:
Jumlah Perusahaan Terbatas:
Oligopoli melibatkan sedikit perusahaan yang
mendominasi industri atau pasar tertentu.
Produk Homogen atau Berbeda:
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan dalam
oligopoli bisa homogen (serupa) atau berbeda-beda.
Kendali atas Pasar:
Perusahaan dalam oligopoli memiliki kemampuan untuk
memengaruhi harga pasar, jumlah produksi, dan
keputusan strategis lainnya.
Interaksi Strategis:
Keputusan yang diambil oleh satu perusahaan dalam
oligopoli dapat memengaruhi keputusan perusahaan
lainnya.
Rintangan Masuk Tinggi:
Oligopoli cenderung memiliki rintangan masuk yang tinggi
bagi perusahaan baru. Ini dapat melibatkan biaya tinggi
untuk memulai bisnis, kontrol atas sumber daya yang
penting, atau regulasi pemerintah yang membatasi
persaingan baru.
Dalam konteks ekonomi, model oligopoli merujuk pada
struktur pasar di mana terdapat beberapa produsen
atau penjual besar yang mendominasi industri atau
pasar tertentu. Model ini mencakup sejumlah
karakteristik yang dapat memengaruhi perilaku
perusahaan-perusahaan dalam interaksi mereka. Selain
itu, oligopoli juga seringkali disertai dengan hambatan
pasar tertentu, yang dapat membuat sulit bagi
perusahaan baru untuk masuk ke pasar dan bersaing.
Berikut adalah model oligopoli dan beberapa hambatan
pasar yang terkait:
Interdependensi:
Perusahaan dalam oligopoli saling bergantung satu sama
lain. Tindakan satu perusahaan dapat memiliki dampak
besar pada performa perusahaan lainnya.
Strategi Pricing yang Saling Mempengaruhi:
Perusahaan dalam oligopoli seringkali berfokus pada
strategi harga untuk menghadapi pesaing. Kenaikan
atau penurunan harga oleh satu perusahaan dapat
merangsang respon dari perusahaan lainnya.
Batasan Informasi:
Perusahaan dalam oligopoli mungkin memiliki informasi
terbatas tentang keputusan dan strategi pesaing. Hal
ini dapat menimbulkan ketidakpastian dan kesulitan
dalam merencanakan tanggapan yang efektif.
1. -
2. -
3. -

Anda mungkin juga menyukai