Anda di halaman 1dari 4

Oligopoli

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-
tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-
perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan
melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga
diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.

Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori


perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,
khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga
ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang
mengatur mengenai kartel

Ciri-ciri pasar oligopoli

http://tutorialkuliah.blogspot.com

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dengan penawaran dimana terdapat
penjual/produsen yang menguasai permintaan pasar.
Ciri-ciri pasar oligopoli
Terdapat banyak penjual/ produsen ya ng menguasai pasar.
Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau berbeda corak.
Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk
kedalam pasar. Satu diantara para oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang
mempunyai pangsa pasar terbesar.

Macam-macam oligopoli
Oligopoli murni yang ditandai beberapa perusahaan yang menjual produk homogen.
Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat
dibedakan.

Dampak negatif oligopi terhadap perekonomian:

• Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
• Timbul inifisiensi produksi
• Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
• Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
• Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
• Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk
menciptakan persaingan
• Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.

PENGERTIAN, STRUKTUR PASAR OLIGOPOLI


http://www.m2pc.web.id

Jenis-jenis oligopoli juga tidaklah sesederhana yang dipelajari dalam teori-teori ekonomi
mikro. Tetapi secara garis besar dapat dibagi 2, yakni kolusif dan tidak kolusif kalau dilihat
dari perilakunya, dan dilihat dari penguasaan pasar dapat juga dibagi dua, yakni oligopoli
penuh dan parsial. Jenis-jenis oligopoli ini berkaitan pula dengan perilakunya yang akan
diuraikan pada bagian kedua. Namun demikian, pengukuran yang agak realistik adalah
pengukuran yang digunakan oleh J.S. Bain. Dalam pengukuran ini terlihat adanya derajat
struktur oligopoli.

Batasan tentang struktur pasar oligopoli sering dikaitkan dengan jumlah produsen yang
sedikit, tetapi seperti telah diuraikan pengertian sedikit itu sangatlah relatif. Dapat saja
terjadi jumlah produsen (bisa juga pedagang) ratusan, tetapi strukturnya tetap merupakan
oligopoli. Pengertian ini lebih relevan kalau yang dimaksudkan adalah pasar dikuasai oleh
sedikit produsen atau sedikit penjual. Nah, dalam pengertian sedikit ini masih terjadi
variasi, ada yang mengatakan 4 perusahaan, ada yang mengatakan 8 perusahaan, tetapi
ada juga penguasaan sebagian besar oleh 20 perusahaan. Lazimnya sekitar empat dan
delapan perusahaan yang menguasai pasar.
Tingkat konsentrasi industri dapat juga diukur dengan menggunakan kurva Lorenz,
demikian juga jika ingin melihat kesenjangan dalam andil perusahaan dalam industri
dapat pula diukur dengan menggunakan angka Gini. Kesejahteraan ini dapat diukur dalam
besaran produksi, nilai tambah, tenaga kerja dan modal atau asset yang dimiliki
perusahaan. Tingkat kesenjangan mungkin relatif rendah pada industri oligopoli penuh,
pada hal industri ini mempunyai tingkat konsentrasi yang relatif tinggi. Sebaliknya,
industri oligopoli parsial relatif akan lebih senjang, sedangkan konsentrasinya relatif
rendah. Dalam industri oligopoli penuh tidak ditemukan perusahaan berskala kecil,
sedangkan pada oligopoli parsial, sering atau banyak ditemukan perusahaan yang
berskala kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan konsentrasi, antara lain
adalah faktor efisiensi, skala ekonomi, kebijaksanaan pemerintah, sifat produk, merger
dan kemajuan teknologi. Semua faktor ini dapat berkombinasi atau berdiri sendiri-sendiri.

Perilaku Oligopoli
Perilaku oligopoli tidak dapat digambarkan secara menyeluruh dan umum, tetapi
merupakan teori-teori khusus yang menggambarkan perilaku untuk mencapai tujuannya
(kinerja industri). Kesulitan pertama karena adanya indeterminate, yakni tidak ada titik
keseimbangan yang deterministik. Beberapa teori yang diuraikan tadi adalah sekadar
ilustrasi bagaimana berbagai teori itu disusun dan dirumuskan dengan asumsi-asumsinya
masing-masing. Setiap pengritik, akan melihat bahwa kelemahan-kelemahan teori itu
terletak pada asumsi-asumsinya. Para ahli organisasi industri bertolak dari struktur telah
mencoba melakukan kajian tentang perilaku industri oligopoli yang kolusif, yakni model
pimpinan harga. Hal ini pun masih dibagi lagi atas tiga tipe, yakni tipe yang mempunyai
biaya rendah, perusahaan yang dominan, dan barometrik. Teori ini menganggap bahwa
perusahaan yang berskala besar mengetahui seluruh biaya perusahaan dan permintaan
pasar. Semakin rendah tingkat harga semakin besar bagian kebutuhan pasar yang dapat
dipasok oleh perusahaan yang berskala besar.
Selanjutnya, Bain telah menyusun teori harga-batas, yakni suatu industri akan melakukan
rintangan masuk melalui permainan tingkat harga. Jika harga diturunkan, produksi
meningkat dan pendatang baru akan tidak jadi masuk industri, tetapi pada suatu waktu
industri ini dapat mengurangi produksi dan memperoleh laba abnormal dan hail ini
menarik untuk entry. Kalau akan ada entry, mereka gunakan entry-gap. Teori-teori
marjinal mendapat kritik, terutama dari Hall dan Hitch. Atas penelitian yang
dilakukannya maka perusahaan tidak menggunakan analisis biaya marjinal dan hasil
marjinal, tetapi menentukan biaya rata-rata. Dengan biaya rata-rata ini berkembang pula
teori mark-up, yakni biaya variabel rata-rata ditambah dengan persentase tertentu untuk
keuntungan. Keuntungan ini dapat bersifat bruto maupun neto.
Teori biaya rata-rata disebut juga full-cost price. Sylos-Labini menyusun teori perilaku
oligopoli yang juga kolusif dengan asumsi utama teknologi produksi tidak bersambung.
Oleh karena itu, skala perusahaan terbagi atas skala kecil, sedang dan besar. Sylos juga
menggunakan. entry-gap dari Bain, tetapi dengan menentukan, pada jumlah produksi.
Dalam model ini harga ditentukan oleh perusahaan yang berskala besar dan mempunyai
biaya rata-rata terendah. Harga ini dapat diterima oleh semua perusahaan, dalam industri,
oleh karena diandaikan, perusahaan besar tadi mengetahui seluruh struktur yang biaya
yang terjadi dalam industri dan mengetahui pula permintaan pasar. Entry dapat terjadi
dengan bebas bagi perusahaan yang berskala kecil. Sebenarnya, tingkat harga masih dapat
lebih rendah daripada harga minimum yang dapat diterima bersama, tetapi kalau lebih
rendah dari itu, hanya perusahaan yang besar dan sedang saja yang dapat beroperasi,
sedangkan yang berskala kecil akan keluar (exit). Perusahaan-perusahaan yang besar ini
kuatir juga kalau yang kecil-kecil exit, oleh karena pemerintah tetap melindunginya.

Pasar Oligopoli

Jenis-jenis pasar Oligopoli


http://www.ilmuku.com

Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu :

1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)


Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan
barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral
dalam kemasan atau semen.

2. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)


Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang
diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang
dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki

Produk-produk air mineral dalam kemasan merupakan salah satu contoh bentuk praktek pasar
oligopoli murni, sebab produk yang ditawarkan merupakan barang yang bersifat identik.

Anda mungkin juga menyukai