DAMPAK MONOPOLI PADA KEGIATAN EKONOMI DAN UPAYA

MENGATASINYA

Layung Sri Pradonggo, Dwie Nurul Hasanah, Shofiyah Silvani, Amirah Rayhana, dan
Abdul Rauf
layungsp@gmail.com
Universitas Nasional

ABSTRACT

Monopoly is an unhealthy form of market because there is only one producer or seller of a particular
type of product or service. The impact of monopoly on economic activity is enormous, including higher
prices, fewer choices for consumers, and a lack of incentives for innovation and product quality
improvement. Therefore, efforts to overcome monopoly are very important. Some of the efforts that can
be made include regulations and public policies that encourage fair competition, strengthening antitrust
institutions, and encouraging participation from producers and consumers in maintaining fair
competition. The results show that the impact of monopoly on economic activity is enormous and can
hamper economic growth. However, with the right efforts to overcome monopoly, it is expected to
encourage healthy competition and provide benefits for all parties involved in economic activities.

Key words: Monopoly, economic activity, regulation, fair competition, antitrust agency

ABSTRAK

Monopoli merupakan suatu bentuk pasar yang tidak sehat karena hanya terdapat satu
produsen atau penjual dalam suatu jenis produk atau jasa tertentu. Dampak dari monopoli
sangatlah besar terhadap kegiatan ekonomi, termasuk harga yang lebih tinggi, pilihan yang
lebih sedikit bagi konsumen, dan kurangnya insentif untuk inovasi dan peningkatan kualitas
produk. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi monopoli sangatlah penting. Beberapa
upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah melalui regulasi dan kebijakan publik yang
mendorong persaingan sehat, memperkuat lembaga antimonopoli, dan mendorong
partisipasi dari produsen dan konsumen dalam menjaga persaingan yang sehat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dampak dari monopoli pada kegiatan ekonomi sangatlah
besar dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun, dengan adanya upaya yang
tepat untuk mengatasi monopoli, diharapkan dapat mendorong terciptanya persaingan yang
sehat dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi.

Kata kunci: Monopoli, kegiatan ekonomi, regulasi, persaingan sehat, lembaga antimonopoli

PENDAHULUAN menemukan upaya yang tepat dalam

Dalam kegiatan ekonomi, monopoli mengatasinya.
menjadi salah satu isu penting yang perlu Penelitian ini bertujuan untuk
diperhatikan. Monopoli dapat menganalisis dampak monopoli pada
mengakibatkan pengurangan persaingan kegiatan ekonomi dan upaya mengatasinya.
dan peningkatan harga, sehingga merugikan Dalam penelitian ini, dampak monopoli
konsumen dan masyarakat pada umumnya. dibahas dalam konteks pengurangan
Dampak negatif monopoli pada kegiatan persaingan, peningkatan harga, dan
ekonomi ini perlu dikaji lebih lanjut untuk penurunan kualitas produk atau jasa. Selain

1
itu, upaya mengatasi monopoli juga dibahas,
termasuk regulasi pemerintah, pengawasan,
dan pembentukan badan persaingan.
Dalam konteks Indonesia, masalah
monopoli sudah menjadi isu yang
diperbincangkan sejak lama. Beberapa
perusahaan besar di Indonesia telah
dianggap sebagai monopoli dan
mendapatkan kritik dari masyarakat. Salah
satu contoh adalah industri telekomunikasi
yang didominasi oleh dua perusahaan besar.
Hal ini mengakibatkan harga yang tinggi
dan kualitas layanan yang kurang
memuaskan bagi konsumen
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Konsep Monopoli dalam Ekonomi
Dalam konteks ekonomi, konsep
monopoli mengacu pada situasi di mana
satu perusahaan atau entitas memiliki
kendali penuh atas pasokan atau
produksi produk atau layanan tertentu
dan tidak ada pesaing yang signifikan.
Artinya monopoli memiliki kekuatan
pasar yang sangat besar dan dapat
mempengaruhi harga, kuantitas dan
kualitas produk atau jasa yang
ditawarkan. Ada dua jenis umum
monopoli: monopoli alami dan monopoli
buatan. Monopoli alami muncul ketika
satu perusahaan adalah satu-satunya
produsen dalam industri karena
beberapa alasan, seperti skala ekonomi
yang besar atau kebutuhan akan
investasi modal yang besar. Contoh
monopoli alami adalah perusahaan yang
memasok listrik atau air ke beberapa
daerah.
Pada saat yang sama, monopoli
buatan terjadi ketika sebuah perusahaan
memperoleh monopoli melalui praktik
bisnis yang tidak adil atau pembatasan
pemerintah. Ini bisa melalui akuisisi atau
akuisisi perusahaan pesaing, penetapan
harga yang tidak adil atau praktik bisnis
anti persaingan lainnya. Monopoli
artifisial seringkali menjadi perhatian
otoritas antimonopoli dan dapat
berdampak negatif terhadap efisiensi
ekonomi dan kesejahteraan sosial. Untuk
mengatasi efek negatif dari monopoli,
pemerintah sering menggunakan
peraturan dan kebijakan persaingan
untuk mempromosikan persaingan yang
sehat di pasar. Tujuannya adalah untuk
mencegah penyalahgunaan kekuatan
pasar monopoli, melindungi konsumen
dan meningkatkan efisiensi ekonomi.
B. Dampak Monopoli Pada Konsumen
Sebagaimana yang kita tahu
sebelumnya bahwa pasar monopoli
merupakan pasar yang di dalamnya
hanya terdapat satu kekuatan atau
kekuasaan yang mendominasi jalannya
transaksi ekonomi. Hal tersebut
menyangkut barang-barang yang dijual
hanya ada satu dan tidak ada barang
pengganti serupa yang di produksi oleh
perusahaan lain. Dengan begitu hanya
ada satu produsen yang memiliki
wewenang untuk menetapkan harga
barangnya.
Keadaan tersebut tentunya
memberikan dampak terhadap berbagai
pihak salah satunya pada konsumen.
Dampak tersebut bisa berupa positif
maupun negatif. Salah satu dampak
positifnya bagi konsumen yaitu menjadi
sarana dalam upaya meningkatkan
pelayanan terhadap konsumen dalam
suatu industri tertentu. Dapat kita lihat
pada bidang usaha pelayanan
telekomunikasi, misalnya, konsumen
dalam bidang jasa akan mudah dalam
saling berhubungan karena difasilitasi
oleh satu perusahaan yang memiliki
keunggulan sehingga bisa dimanfaatkan
oleh semua konsumen.
Hal tersebut tentunya tidak akan
terjadi jika adanya persaingan dalam
usaha pelayanan telekomunikasi. Karena
jika terjadi persaingan, maka adanya
kemungkinan dari berbagai perusahaan
untuk saling mengembangkan sendiri
teknologi mereka untuk konsumen
mereka sendiri. Dengan begitu,
munculah perbedaan basis teknologi
yang dapat menyulitkan konsumen
perusahaan yang satu untuk saling
berhubungan dengan konsumen
perusahaan yang lain.
Setelah memaparkan dampak positif
dari pasar monopoli, berikut beberapa
hal yang menjadi dampak negatif dari
adanya pasar monopoli bagi konsumen.
Sering kali perdagangan monopoli
menyalahgunakan kekuatan
ekonominya. Salah satunya, perusahaan
monopoli hanya akan meningkatkan
produksi barangnya (supply) jika ada
kenaikan permintaan (demand). Selain
itu, perusahaan juga biasanya akan
menetapkan harga yang terbilang cukup
tinggi dan pada akhirnya tidak akan
melakukan penambahan kuantitas
produk dan lagi-lagi memicu kenaikan
harga.
Dengan adanya pasar monopoli
memungkinkan terjadinya eksploitasi
konsumen dari pihak perusahaan atau
penjual yang memonopoli. Hal ini
disebabkan oleh perusahaan atau
penjual yang memproduksi produk
mereka dengan harga yang lebih tinggi
dibanding dengan biaya marginalnya.
Akibat yang dirasakan para konsumen
harus membayar produk dengan harga
yang lebih tinggi.
Melihat bagaimana konsep pasar
monopoli yang mana hanya ada satu
barang produksi tanpa adanya barang
serupa lainnya menjadikan jumlah
produksi berdampak pada ketersediaan
produk untuk konsumen. Hal ini juga
tentunya mendorong masyarakat untuk
memiliki sifat ketergantungan
konsumen karena tidak dapat membeli
barang di perusahaan lainnya, meskipun
harus merasa dirugikan. Dengan begitu,
monopoli mengakibatkan konsumen
tidak memiliki kebebasan dalam
memilih produk sesuai dengan yang
mereka kehendaki dan inginkan. Jika
penawaran seluruhnya didominasi oleh
seorang produsen, maka para konsumen
tidak memiliki kemudahan dan
kesenangan dalam menentukan
pilihannya.
C. Dampak Monopoli Pada Persaingan
Monopoli merupakan kondisi di
mana dalam suatu pasar hanya terdapat
satu penjual dengan banyak pembeli
atau konsumen. Melihat dari pengertian
tersebut, tentunya pengaruh monopoli
dalam persaingan sangat besar.
Keberhasilan produsen dalam
menghasilkan keuntungan yang
berlimpah tidak lepas dari sistem
perusahaan menguasai dan
mengendalikan pasar. Dengan begitu,
tidak banyak oknum-oknum yang ikut
campur dalam mengatur bekerjanya
pasar atau perusahaan monopoli.
Keadaan tersebut tentunya memberikan
dampak terhadap berbagai pihak salah
satunya pada konsumen.
Persaingan antar pelaku usaha dalam
menjalankan aktivitas baik
produksi maupun pemasaran atau
penjualan barang dan jasa yang
dilakukan dengan cara mengabaikan
nilai-nilai kejujuran, melawan hukum
dan penetapan harga dengan cara yang
memonopoli akses pasar, ini merupakan
bagian gejala pasar yang tidak sehat.
Adapun beberapa dampak monopoli
pada persaingan usaha yaitu;
1. Produsen atau perusahaan karena
memonopoli barang konsumen
sehingga dapat menaikkan harga
setinggi mungkin untuk
mendapatkan keuntungan dari
kebutuhan konsumen.
2. Para pelaku usaha lain tidak bisa
bersaing di dalam pasar karena
produk atau barang hanya dikuasai
oleh pelaku monopoli sehingga
persaingan pasar tidak berjalan
sesuai Undang-undang No. 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.
Maka, dalam hal ini, pemerintah
sebagai pengatur regulasi dan sebagai
penyelenggara pelayanan publik, harus
 lebih memperhatikan barang-barang
publik agar tidak dimonopoli salah satu
pelaku sehingga menyebabkan monopoli
terhadap barang-barang publik.
D. Upaya Mengatasi Monopoli
Monopoli adalah situasi dimana satu
atau beberapa perusahaan atau pelaku
usaha memiliki kendali mutlak atas
suatu pasar, sehingga tidak ada pesaing
yang dapat bersaing dengan mereka.
Dampaknya dapat merugikan konsumen
dengan harga yang lebih tinggi,
kurangnya inovasi produk, dan kualitas
pelayanan yang rendah.
Untuk mengatasi monopoli,
beberapa langkah dapat diambil.
Pertama, diperlukan kebijakan Anti-
Trust yang bertujuan untuk mengatur
persaingan usaha dan mencegah praktek
monopoli dan oligopoli yang merugikan
konsumen. Kedua, regulasi harga dapat
diterapkan untuk mengendalikan harga
yang diterapkan oleh perusahaan,
sehingga perusahaan besar tidak dapat
menaikkan harga secara sepihak.
Selanjutnya, deregulasi dapat
diimplementasikan untuk
menghilangkan hambatan-hambatan
dalam pasar dan mendorong munculnya
pesaing baru yang dapat memecah
dominasi monopoli. Terakhir,
meningkatkan persaingan dengan
memberikan peluang yang sama kepada
semua perusahaan, serta mendorong
inovasi dan masuknya pesaing baru ke
pasar.
Upaya-upaya tersebut diharapkan
dapat menekan dampak negatif dari
monopoli dan menciptakan lingkungan
usaha yang sehat, kompetitif, dan
inovatif. Dengan demikian, konsumen
dapat mendapatkan manfaat dari harga
yang lebih kompetitif, peningkatan
kualitas produk, dan pelayanan yang
lebih baik. Selain itu, langkah-langkah ini
juga dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan dan
berkeadilan bagi masyarakat.
E. Mendorong Inovasi dan Persaingan
yang Sehat
Dalam dunia kompetitif global saat
ini, inovasi sangatlah perlu dilakukan
oleh perusahaan agar dapat berinovasi
dalam menciptakan ide baru, proses
baru, produk baru, dan meningkatkan
kondisi bisnis mereka saat ini. Dari
kegiatan inovasi, perusahaan dapat
mendapatkan beberapa keunggulan
yang dibutuhkan untuk berkembang,
tetap kompetitif, berkontribusi pada
pembangunan ekonomi nasional, dan
peningkatan kinerja dalam hal
keuangan. Agar inovasi dapat berjalan
dengan baik, kegiatan inovasi perlu
dikelola sesuai struktur, budaya, dan
logika organisasi menggunakan strategi
yang tepat (Dereli, 2015). Proses inovasi
juga perlu dipantau dan dievaluasi oleh
perusahaan agar dapat dipastikan bahwa
inovasi akan memiliki efek positif pada
kinerja mereka, dan bukan malah
menurunkan kinerja perusahaan.
Proses menerapkan ide-ide baru ke
dalam praktik merupakan salah satu
definisi dari inovasi (Dereli, 2015).
Sebelum inovasi dilakukan, perlu terjadi
penemuan ilmu-ilmu yang selanjutnya
dapat diterapkan dalam inovasi. Di
antara penemuan dan inovasi, dapat
terjadi jeda waktu yang bervariasi dari
waktu yang singkat, seperti beberapa
bulan, hingga waktu yang lama atau
bertahun-tahun. Penemuan sendiri
selain dapat terjadi di dalam perusahaan
juga dapat terjadi di luar perusahaan
yang melakukan inovasi. Dalam hal ini,
perusahaan yang ingin melakukan
inovasi kemudian dapat menerapkan
penemuan dari perusahaan lain tersebut
dari kegiatan akuisisi dalam produk atau
layanan baru miliknya sendiri. Kedua hal
tersebut, yaitu inovasi dan penemuan
sangatlah penting karena tanpa inovasi,
penemuan mungkin tidak akan berguna
dalam dunia nyata, dan tanpa penemuan
sebuah inovasi tidak akan bisa terjadi.
Terdapat empat kategori inovasi, yaitu
inovasi proses, inovasi organisasi,
inovasi pemasaran, dan inovasi produk
(DIIB UI, 2016). Inovasi proses berarti
bahwa suatu kegiatan inovasi berfokus
pada perubahan metode produksi atau
distribusi yang lebih baik dari
sebelumnya. Inovasi organisasi berfokus
pada perubahan sistem organisasi untuk
meningkatkan efisiensi dan kinerja.
Inovasi pemasaran berarti strategi
pemasaran baru yang diterapkan
ditujukan untuk meningkatkan angka
penjualan perusahaan. Terakhir adalah
inovasi produk, yang berfokus pada
penciptaan produk baru atau layanan
baru yang lebih berkualitas dan diminati
oleh konsumen.
Inovasi dan persaingan merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Persaingan dapat memotivasi
perusahaan untuk berinovasi, sementara
inovasi dapat membuat persaingan
menjadi lebih ketat dan menarik. Secara
keseluruhan, persaingan dan inovasi
cenderung meningkatkan tingkat
industri karena mereka membawa
kualitas yang lebih baik dan mengurangi
harga produk dan layanan di industri.
Oleh karena itu, untuk dapat
bersaing suatu perusahaan dapat
menggunakan strategi yang berfokus
pada inovasi. Ketika sebuah perusahaan
melakukan ini, maka lebih mudah bagi
perusahaan untuk membuat keputusan
strategis tentang inovasi. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan dapat
mengalokasikan sebagian besar
pendapatannya untuk penelitian dan
pengembangan untuk mendapatkan
keunggulan teknologi yang dibutuhkan
untuk berinovasi. Namun, bagi
perusahaan yang tidak menjadikan
inovasi sebagai salah satu strategi
intinya, mungkin akan sulit bagi mereka
untuk menginvestasikan dana dalam
jumlah besar pada kegiatan inovasi.
Selain itu, kemungkinan besar
perusahaan yang tidak mempunyai
strategi inovasi mempunyai prioritas lain
dalam penggunaan dana yang mereka
miliki, seperti untuk ekspansi, promosi,
dan lain-lain. Makalah ini bertujuan
untuk membahas tren terbaru dalam
manajemen inovasi dan bagaimana
perusahaan dapat mengadopsinya
dalam memenangkan persaingan di era
sekarang ini.
Menurut Everett (1983), inovasi
dapat berarti segala hal baru dalam
bentuk ide, gagasan, praktek atau
objek/benda yang secara sadar diterima
untuk diadopsi oleh suatu instansi,
kelompok, atau individu. Sumber lain
mendefinisikan bahwa inovasi tidak
memiliki batas pada sesuatu yang
berwujud seperti benda akan tetapi juga
mencakup tindakan atau gerakan
menuju perubahan dalam tata
kehidupan masyarakat (Pervaiz and
Charles, 2010). Inovasi juga dapat
diartikan sebagai mekanisme suatu
perusahaan dalam beradaptasi dalam
suatu lingkungan yang dinamis, dimana
perusahaan harus mampu
mengeluarkan ide baru yang inovatif
yang kemudian berujung pada produk
baru yang lebih berkualitas untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
(Hurley and Hult, 1945). Lebih lanjut, arti
inovasi dalam suatu perusahaan juga
dapat mencakup kegiatan R&D
(Research and Development), kegiatan
produksi, dan kegiatan pemasaran untuk
memasarkan produk hasil inovasi
tersebut. Dalam peraturan undang-
undang, inovasi dikatakan sebagai
upaya penelitian, pengembangan,
rekayasa yang dilakukan untuk
mendapatkan penerapan praktis suatu
ilmu pengetahuan baru atau tata cara
baru dalam penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
sebelumnya sudah ada ke dalam proses
baru atau produk baru.
Selain itu, inovasi harus merupakan
sesuatu baru yang dapat berguna dan
 bermanfaat bagi masyarakat yang
berkenaan dengan inovasi, bukan hanya
merupakan hal baru saja yang belum
bisa memberikan manfaat. Pada
akhirnya, secara keseluruhan inovasi
mencakup segala bentuk informasi,
pemikiran, ide, praktik, dan nilai baru
yang sebelumnya tidak diketahui oleh
masyarakat yang kemudian diterima dan
dapat digunakan oleh masyarakat luas
untuk merubah sesuatu yang sudah ada
atau menciptakan sesuatu yang baru
untuk upaya peningkatan kinerja atau
perbaikan.
Organisasi yang beroperasi secara
kompetitif dalam skala global sangat
perlu untuk menjadi lebih inovatif.
Inovasi terbuka (open innovation) yang
memungkinkan inovasi dapat berkaitan
dengan mitra eksternal, memungkinkan
optimalisasi input inovasi dari sumber-
sumber eksternal perusahaan untuk
dimanfaatkan dalam penjualan produk
atau layanan baru. Sistem manajemen
terpadu (integrated management
system) berkontribusi pada optimalisasi
sumber daya yang dapat mengarah pada
efisiensi organisasi dan dapat
meningkatkan efisiensi inovasi.
F. Kontribusi Monopoli terhadap
Kegiatan Ekonomi
Monopoli dapat mencapai efisiensi
dalam skala produksi yang lebih besar
dan efisiensi dalam biaya yang lebih
rendah dibandingkan dengan
persaingan. Dalam situasi monopoli,
perusahaan dapat melakukan investasi
jangka panjang pada teknologi dan
infrastruktur yang dapat meningkatkan
efisiensi produksi mereka.
Perusahaan monopoli dapat
memiliki lebih banyak sumber daya dan
keuntungan finansial untuk melakukan
riset dan pengembangan, sehingga dapat
mendorong inovasi pada produk dan
layanan baru. Terkadang, perusahaan
monopoli juga dapat menggunakan
keuntungan mereka untuk berinvestasi
pada riset dan pengembangan yang
memperbaiki teknologi dan
menciptakan produk baru, monopoli
sering kali memiliki keuntungan yang
stabil dan konstan, investasi pada
perusahaan monopoli dapat menjadi
lebih aman dan stabil dibandingkan
dengan investasi pada perusahaan yang
bersaing.
Monopoli dapat membantu
menyebar risiko ke dalam berbagai
produk dan pasar. Misalnya, jika
perusahaan memiliki monopoli pada
satu produk, keuntungan dari produk
tersebut dapat digunakan untuk
menutupi kerugian atau investasi yang
lebih besar pada produk lain yang
mungkin lebih tidak pasti. Namun,
meskipun ada kontribusi positif, regulasi
tetap diperlukan untuk memastikan
bahwa perusahaan monopoli tidak
menyalahgunakan posisi dominan
mereka dan bahwa konsumen tidak
dirugikan oleh praktek bisnis yang tidak
adil.
Monopoli dapat memberikan
kontribusi positif terhadap kegiatan
ekonomi dengan cara memberikan
stabilitas harga dan kualitas produk dan
layanan. Pada beberapa kasus,
perusahaan monopoli dapat
menciptakan produk atau layanan yang
lebih baik dan inovatif daripada produk-
produk yang tersedia dalam persaingan.
Karena mereka tidak perlu
mempertimbangkan persaingan,
perusahaan monopoli dapat melakukan
investasi jangka panjang pada riset dan
pengembangan, yang pada akhirnya
dapat memberikan konsumen produk
yang lebih baik.
Namun, terdapat risiko bahwa
perusahaan monopoli akan menaikkan
harga dan memperburuk kualitas
produk mereka. Karena itu, regulasi
pemerintah dibutuhkan untuk
memastikan bahwa perusahaan
monopoli tidak menyalahgunakan posisi
dominan mereka dan bahwa konsumen
tetap dilindungi dari praktek bisnis yang
tidak adil. Monopoli di Indonesia
sebagian besar dikontrol oleh Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), seperti
Pertamina dalam industri minyak dan
gas, PLN dalam industri listrik, dan
Telkom dalam industri telekomunikasi.
Meskipun terdapat risiko kekuasaan
pasar yang berlebihan, perusahaan
monopoli BUMN dapat memberikan
kontribusi positif terhadap kegiatan
ekonomi di Indonesia. Sebagai
perusahaan monopoli, BUMN memiliki
penghasilan dan keuntungan yang stabil
dan konstan, sehingga dapat
memungkinkan perusahaan untuk
melakukan investasi jangka panjang
pada riset dan pengembangan,
infrastruktur, dan inovasi pada produk
dan layanan baru. Investasi ini pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivitas perusahaan, serta
meningkatkan keunggulan bersaing
perusahaan.
BUMN juga dapat memberikan
layanan publik yang lebih stabil dan
terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Misalnya, PLN dapat menyediakan
pasokan listrik yang stabil dan
terjangkau bagi rumah tangga dan
industri di seluruh Indonesia, sedangkan
Pertamina dapat memastikan pasokan
bahan bakar yang stabil dan terjangkau
bagi industri transportasi dan sektor
energi. Pendapatan yang dihasilkan dari
perusahaan monopoli BUMN dapat
membantu meningkatkan kemampuan
negara dalam melakukan investasi pada
proyek-proyek pembangunan strategis,
seperti infrastruktur, kesehatan, dan
pendidikan. Hal ini pada gilirannya
dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Namun, regulasi pemerintah yang
ketat dibutuhkan untuk memastikan
bahwa perusahaan monopoli BUMN
tidak menyalahgunakan posisi dominan
mereka dan bahwa konsumen tetap
dilindungi dari praktek bisnis yang tidak
adil. Selain itu, pemerintah juga harus
mempertimbangkan langkah-langkah
untuk mendorong persaingan yang sehat
dalam industri-industri tertentu di
Indonesia
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa monopoli memiliki
dampak yang negatif terhadap kegiatan
ekonomi dan masyarakat pada umumnya,
seperti menaikkan harga produk atau jasa,
mengurangi daya saing, dan menghambat
inovasi.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk
mengatasi monopoli tersebut, salah satunya
dengan mendorong persaingan sehat
melalui regulasi dan kebijakan yang tepat
serta pemberdayaan pelaku usaha kecil dan
menengah. Selain itu, masyarakat juga perlu
memiliki kesadaran akan hak-hak konsumen
dan memilih produk atau jasa yang
memberikan nilai terbaik bagi mereka.
Dengan demikian, dapat diharapkan
bahwa upaya mengatasi monopoli dapat
memberikan manfaat bagi kegiatan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
Gans, J. S., & King, S. P. (2017). Monopoly. In
The Oxford Handbook of the
Australian Economy (pp. 297-310).
Oxford University Press.
Baumol, W. J., & Blinder, A. S. (2015).
Microeconomics: Principles and
policy. Cengage Learning.
Stiglitz, J. E. (2016). The theory of monopoly
capitalism. Springer.
Mankiw, N. G. (2014). Principles of
microeconomics. Cengage Learning.
Perloff, J. M. (2018). Microeconomics.
Pearson. (Bab 11 membahas tentang
monopoli)
Pindyck, R. S., & Rubinfeld, D. L. (2017).
Microeconomics. Pearson. (Bab 11
membahas tentang monopoli)
Baumol, W. J., & Blinder, A. S. (2015).
Microeconomics: Principles and
 Policy. Cengage Learning. (Bab 11
membahas tentang monopoli)
Hana Fathina. (2022). “Pasar Monopoli:
Definisi, Ciri-Ciri, Jenis, Dampak dan
Contohnya”. Diakses pada 9 Mei 2023
dari https://m-bisnis-
com.cdn.ampproject.org/v/s/m.bisni
s.com/amp/read/20221118/9/15998
62/pasar-monopoli-definisi-ciri-ciri-
jenis-dampak-dan-
contohnya?amp_gsa=1&amp_js_v=a9
&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&ao
h=16836230296184&referrer=https%3
A%2F%2Fwww.google.com
dilanrider Saka. (2018). “Bagaimana dampak
pasar monopoli terhadap konsumen”.
Diakses pada 9 Mei 2023 dari
https://bakai.uma.ac.id/2022/06/03
/mengenal-dampak-postif-dan-
negatif-dari-monopoli/
Ibnu. (2019). “Definisi Pasar Monopoli
Beserta Kelebihan dan
Kekurangannya”. Diakses pada 9 Mei
2023 dari
https://accurate.id/ekonomi-
keuangan/definisi-pasar-
monopoli/#:~:text=Salah%20satu%20
kekurangan%20pasar%20monopoli,sa
ma%20berjualan%20di%20pasar%20t
ersebut.
“Mengenal Dampak Positif dan
Negatif Monopoli”. Diakses pada 9 Mei
2023 dari
https://www.dictio.id/t/bagaiman
a-dampak-pasar-monopoli-terhadap-
konsumen/25973/2