Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK : 9

MATKUL : EKONOMI MANAJERIAL


SEMESTER :4
MANAJEMEN
PERTANYAAN PRESENTASI

NAMA NIM
FADHIYA RAMDHANIA 4122.4.21.11.0429
FIKRI YUSA M 4122.4.21.11.0475
M FATHAN MUCHLISIN 4122.4.21.11.0418
NUZUL FURQON 4122.4.21.11.0471
RISKI NURWANDA 4122.4.21.11.0439
SANJU SANJAYA 4122.4.21.11.0411
SYAHRUL ALAMSYAH 4122.4.21.11.0437
TINE ARYAN K 4122.4.21.11.0432

HASIL DISKUSI PERTEMUAN 5


JUM’AT , 28 JULI 2023

1. Sidiq Aminudin
a. bagaimana cara menentukan harga pasar di pasar oligopoli
Menentukan harga di pasar oligopoli adalah tugas yang kompleks karena
melibatkan beberapa perusahaan besar yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi dalam menentukan harga. Oligopoli adalah bentuk pasar di mana
hanya beberapa perusahaan besar yang mendominasi dan memiliki kekuatan pasar
yang signifikan.

Berikut beberapa cara yang umum digunakan perusahaan dalam


menentukan harga di pasar oligopoli:
• Analisis reaksi pesaing: Perusahaan dalam pasar oligopoli cenderung
memperhatikan dan menganalisis tindakan pesaing mereka secara cermat.
Mereka akan memperkirakan bagaimana pesaing akan merespons
perubahan harga yang dilakukan oleh mereka. Jika perusahaan mengurangi
harga, pesaing kemungkinan akan merespons dengan harga yang lebih
rendah juga. Sebaliknya, jika perusahaan meningkatkan harga, pesaing
mungkin akan mengikuti atau menawarkan promosi untuk menarik
pelanggan.
• Koordinasi harga: Dalam beberapa kasus, perusahaan dalam pasar
oligopoli dapat bekerja sama atau secara tidak langsung berkoordinasi
untuk menentukan harga bersama. Meskipun ini ilegal di banyak negara
karena dianggap sebagai kartel, praktik semacam itu masih dapat terjadi
secara rahasia.
• Game teori: Konsep permainan teori sering digunakan untuk menganalisis
interaksi harga antara perusahaan dalam pasar oligopoli. Teori permainan
memungkinkan perusahaan untuk memahami strategi terbaik mereka
berdasarkan tindakan pesaing dan merespons dengan tepat.
• Diferensiasi produk: Banyak perusahaan dalam pasar oligopoli mencoba
untuk menciptakan perbedaan pada produk mereka melalui merek,
kualitas, atau fitur khusus. Dengan diferensiasi produk, mereka dapat
menetapkan harga yang berbeda dan berusaha menarik pelanggan yang
lebih khusus atau loyal.
• Analisis biaya: Selain mempertimbangkan faktor-faktor pasar, perusahaan
juga perlu memperhatikan biaya produksi dan margin keuntungan yang
diharapkan. Analisis biaya membantu perusahaan memahami batas bawah
harga yang dapat mereka tetapkan agar bisnis tetap menguntungkan.
• Mengevaluasi permintaan pasar: Perusahaan juga harus
mempertimbangkan kepekaan konsumen terhadap perubahan harga. Jika
permintaan sangat sensitif terhadap harga, menurunkan harga sedikit saja
dapat meningkatkan volume penjualan secara signifikan.

Penting untuk dicatat bahwa harga di pasar oligopoli dapat berfluktuasi


dan berubah secara cepat karena dinamika persaingan antara perusahaan
yang terlibat. Selain itu, regulasi pemerintah juga d apat mempengaruhi
cara perusahaan menentukan harga dan berinteraksi dalam pasar.

2. Silva Nurfathia
a. apakah ada peraturan pemerintah tentang larangan ini atau tidak ?
Asas keseimbangan adalah suatu dasar pokok pemikiran bagi oknum
tertentu saat melaksanakan kegiatan supaya hendak mengakibatkan tindakan
merujuk pada perdagangan yang mengalami suatu saingan yang tidak masuk
akal serta akan terdapat suatu kerugian hak dan kewajiban individu atau
pengguna. Jadi dapat dikatakan adanya keseimbangan antara pelaku usaha jika
dikaitkan dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 yaitu :
• Melindungi usaha kecil
Dimana pelaku usaha khusunya pelaku usaha besar tidak
menindas pelaku usaha yang kecil dalam menguasai seluruh pangsa
pasar barang/jasa tertentu sehingga tidak dapat bersaing secara sehat.
• Persaingan dilakukan tetap sehat
Perdebatan antara oknum-oknum tertentu dalam suatu
perdagangan dilakukan berdasarkan dengan peraturan tertentu yang
telah berlaku dan diterapkan dalam suatu perdagangan.
• Efisiensi ekonomi
Pusat kekuatan ekonomi dimana kekuasaan yang benar-benar terjadi
terhadap kegiatan perdagangan dan lebih dari individu yang turut serta
didalamnya secara merata. Jadi penekanan suatu hal seimbang pada
Praktik tidak sehat dalam perdagangan yang dimana oknum-oknum
perdagangan pada saat melaksanakan kewajiban dengan efektif maka
dapat dikatakan terdapat suatu pandangan dari berbagai pengusaha
untuk secara efektif membuat suatu produk-produk yang dapat
menguntungkan para pihak serta menghindari dari adanya suatu
kerugian agar tidak terjadi suatu rendahnya perekonomian negara.
Dalam parameter penilaian untuk aturan perdagangan hal yang
paling dibutuhkan tidak berhubungan dengan kewajibannya pada saat
menjadi fungsi dari adanya suatu sistem perdagangan didalam sistem
ekonomi.
I. Kewajiban Pemberlakuan Asas Keseimbangan oleh Para
Pelaku Usaha Dikaitkan dengan Peraturan Tertentu dalam
Suatu Saingan Perdagangan yang Tidak Sehat dan dapat
Berdampak Buruk bagi Suatu Usaha.
Berlakunya undang-undang nomor 5 tahun 1999 peneliti
memberikan salah satu contoh bentuk larangan dalam melakukan
usaha yaitu:
I. Persetujuan yang berakibat buruk
a. Persetujuan oligopoli suatu bentuk usaha
dimana pelaku usaha melaksanakan
penguasaan produksi pemasaran barang dan
jasa apabila oknum- oknum tertentu lebih
memiliki persentase dari harga pemasaran.
Jadi dalam hal ini jika dikaitkan dengan
adanya keseimbangan antara pelaku usaha
dimana supaya tidak terjadi Praktik oligopoli
ini pelaku usaha wajib tidak menahan
perusahaan-perusahaan potensial yang lain.
II. Kegiatan yang dilarang
a. Monopsoni Dimana Pelaku usaha tidak
diperbolehkan dalam penerimaan pasokan
barang atau menjadi pembeli tunggal bersifat
menguasai. Dalam hal ini jika dikaitkan
dengan keseimbangan antara pelaku usaha
agar tidak terjadi praktik ini maka pelaku
usaha wajib tidak membatasi pembelian
produk terhadap konsumen sehingga tidak
terjadi pembelian tunggal dalam suatu
produk didalam pasar komoditas agar tidak
didominasi oleh satu penjual besar saja dan
tidak ada penetapan harga oleh pembeli
produk. Eksistensi dari UU Antimonopoli
untuk menemukan persaingan usaha yang
sehat menggunakan cara menanggulangi
monopoli dan persaingan usaha yangtidak
sehat serta mendapatkan ekonomi pasar yang
efektifdan efisien untuk mengangkat
kesejahteraan rakyat berdasarkan pancasila.
(Sidabalok, 2010)
3. Reksa Raimuna

a. hambatan apa yang di hadapi jika mau memasuki pasar oligopoli


Masuk ke pasar oligopoli dapat menjadi tugas yang sangat menantang
karena ada beberapa hambatan yang harus dihadapi oleh perusahaan baru atau
pesaing yang ingin memasuki pasar yang didominasi oleh beberapa
perusahaan besar. Beberapa hambatan utama yang mungkin dihadapi ad alah
sebagai berikut:
• Skala Ekonomi: Perusahaan dalam pasar oligopoli sering memiliki skala
ekonomi yang besar, yang berarti mereka dapat menghasilkan barang atau
layanan dengan biaya unit yang lebih rendah dibandingkan dengan
perusahaan baru. Ini memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan
yang sudah mapan karena mereka dapat menawarkan harga lebih
kompetitif.
• Akses Distribusi: Perusahaan dalam pasar oligopoli mungkin telah
membangun jaringan distribusi yang luas dan kuat. Masuk ke pasar ini
akan sulit jika perusahaan baru tidak dapat dengan mudah mencapai
pelanggan atau mendistribusikan produk mereka secara efisien.
• Merek yang Mapan: Perusahaan dalam pasar oligopoli sering memiliki
merek yang mapan dan memiliki kepercayaan dari pelanggan.
Membangun kesadaran merek dan kepercayaan pelanggan yang sama bagi
perusahaan baru akan memerlukan waktu dan investasi besar.
• Modal Besar: Masuk ke pasar oligopoli sering membutuhkan modal yang
besar untuk memulai operasi, pemasaran, dan distribusi. Perusahaan baru
mungkin menghadapi kesulitan dalam mengumpulkan modal yang
diperlukan untuk bersaing dengan perusahaan yang sudah mapan.
• Paten dan Hak Cipta: Beberapa perusahaan dalam pasar oligopoli mungkin
memiliki paten atau hak cipta yang melindungi teknologi atau inovasi
mereka. Ini dapat menjadi hambatan bagi pesaing baru yang ingin
menghadirkan produk atau teknologi serupa.
• Kesulitan Regulasi: Beberapa pasar oligopoli dapat diatur dengan ketat
oleh pemerintah atau badan pengawas. Proses mendapatkan izin dan
lisensi untuk beroperasi di pasar tersebut dapat menjadi rumit dan
memakan waktu.
• Perilaku Rivalitas: Pesaing yang sudah mapan dalam pasar oligopoli
mungkin tidak menyambut baik masuknya pesaing baru dan mungkin
menggunakan berbagai taktik untuk menghambat upaya mereka.
• Kurangnya Informasi: Masuk ke pasar oligopoli seringkali melibatkan
ketidakpastian karena informasi tentang strategi dan tindakan pesaing yang
ada mungkin tidak selalu transparan atau mudah didapatkan.

Meskipun hambatan-hambatan ini dapat menjadi tantangan besar bagi


perusahaan baru yang ingin memasuki pasar oligopoli, tidak berarti itu
tidak mungkin. Perusahaan baru yang mampu mengatasi hambatan-
hambatan ini dan menawarkan nilai tambah yang unik kepada pelanggan
masih memiliki peluang untuk berhasil di pasar oligopoli.

Anda mungkin juga menyukai