Anda di halaman 1dari 18

Ethics in the Marketplace

Business Ethic – Eks B/ 39 D – Group 2

Andisto Jiwo Pramudyo


Burhanuddin
Desmond Fernanda
Joshua Giovanni Onang
Presentation Outline

1. Perfect competition

2. Monopoly competition

3. Oligopolistic Competition

4. Oligopolies & Public Policy

5. Intel’s “Rebates” and Other Ways It “Helped Customer”


Perfect Competition
Perfect Competition adalah pasar persaingan sempurna. Barang dan jasa
yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan.
Dalam hal ini pembeli dan penjual secara individual atau perseorangan
tidak dapat mempengaruhi harga pasar.

Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar


persaingan sempurna yaitu:
1. Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogen.
Produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan
kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa
produsennya.
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang
sempurna.
3. Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan
output pasar.
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar dengan menjual
produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar
karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini disebabkan
oleh adanya faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya
yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.
Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna
• Mampu mendorong efisiensi dalam produksi. Dengan jumlah produsen atau penjual yang banyak, maka produsen
akan berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu barnag yang dijualanya.
• Tidak memerlukan iklan.
• Pembeli dan penjual bebas bertindak.
• Harga tidak ditentukan oleh satu penjual atau oleh satu pembeli.

Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna


• Tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan
produk.
• Terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli.
• Pekerja menerima upah atau gaji rendah.
Ethics dan Perfectly Competitive Markets
Dalam pasar persaingan persaingan sempurna sempurna harga dan jumlah barang selalu bergerak menuju equilibrium
point (titik dimana jumlah barang yang ingin dibeli pembeli sama persis dengan jumlah barang yang ingin dijual penjual,
dan juga harga tertinggi tertinggi yang bersedia bersedia dibayar dibayar konsumen konsumen sama persis dengan
harga terendah yang bersedia diterima penjual).

Pasar ini mampu memenuhi tiga kriteria moral ; Keadilan, Utilitas dan Hak. dengan kata lain mampu memberikan
keadilan, memenuhi harapan utilitarianisme dan menghargai hak-hak moral tertentu. Dalam prosesnya pasar ini
dikatakan mampu mencapai ketiga moral utama yaitu :
• Mendorong pembeli dan penjual mempertukarkan barang dalam cara yang adil.
• Memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong mereka untuk mengalokasikan, menggunakan dan
mendistribusikan barang-barang dengan efisiensi sempurna.
• Mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan penjual untuk melakukan
pertukaran secara bebas.
Perbedaan Monopoly & Perfect Competition

1
Monopoly hanya memiliki 1 perusahaan yang
memegang majoritas market share
Di dalam theory, sebuah perusahaan membutuhkan 100% market
share untuk menjadi monopoly.

Dalam kenyataan jika perusahaan memiliki kemampuan untuk


meng-control product siapa yang dapat membeli barang
tersebut/untuk apa product tersebut dijual, perusahaan tersebut
sudah me-monopoly pasar product tersebut.

2
Perusahaan lain tidak dapat atau susah untuk
masuk ke dalam market
Perusahaan lain terbatas dengan ”barrier of entry” seperti:
patent, copy right, high entry cost.

”Network Effect” adalah salah satu barrier of entry, dimana nilai


sebuah product meningkat se-iring dengan jumlah pengguna
product tersebut.
Kelemahan Ethic pada Monopoly
1 Melanggar Capitalist Justice

Perusahaan dapat men-charge customer dengan harga yang lebih tinggal dibanding
dengan apa yang customer terima, dikarenakan perusahaan dapat meng-set harga
diatas titik equilibrium dan jumlah dibawah titik equilibirum

2 Melanggar Utilitarianism

Resource yang digunakan oleh perusahaan yang memonopoly market di process


dengan tujuan shortage product untuk menaikan harga, dan competitor yang
mempunyai resource tidak dapat mengi-isi shortage tersebut karena barrier entry
menyebabkan resource yang ada menjadi tidak efficient.

3 Melanggar Negative Right

Me-restrict negative right perfectly free market oleh karena:


1. Membuat competitor tidak dapat dengan bebas masuk ke market
2. Dapat memaksa customer untuk membeli product yang tidak mereka
inginkan/butuhkan
3. Perusahaan yang memonopoly memiliki kemampuan untuk menentukan harga
dan jumlah barang
Karakteristik Pasar Oligopoli

• Jenis pasar yang berada di antara pasar persaingan sempurna


dan pasar monopoli
• Didominasi oleh beberapa perusahaan (3 s.d. 8)
• Pasar oligopoli biasanya terbentuk oleh horizontal merger

Sikap Anti Persaingan

• Perusahaan dalam pasar oligopili dapat bekerjasama


• Hal ini dapat mengubah pasar oligopoli menjadi pasar
monopoli
Tindakan Tidak Etis Dalam Pasar Oligopoli
1 Price Fixing

2 Manipulation of Supply

3 Market Allocation

4 Bid Rigging

5 Exclusive Dealing Arrangement

6 Tying Arrangement

7 Retail Price Maintenance Arrangement

8 Predatory Price Discrimination


9 Bribery
Fraud Triangle
Sifat Pasar Oligopoly
• Sekelompok kecil penjual yang menawarkan produk yang sama
atau serupa
• Perusahaan nya saling berkaitan
• Saling bekerjasama dan berperan seperti monopoli, dengan
memproduksi barang dengan jumlah yang kecil dan mematok
harga yang sangat tinggi
• Kerjasama strategic antara perusahaan
Drop Image Here
Contoh

1 Jaringan telepon sepeerti airtel, vodafocem Docomo dll.

2 Perusahaan semen seperti : Jaypee, Semen Ultra Tech, Semen


Ambuja dll merupakan produk dari beberapa pabrik. Semua pabrik
bekerja sama memutuskan harga dan peraturan pemerintah.
3 Perusahaan Penerbangan
Pembatasan Perdagangan Dengan Hukum Antitrust
1 Sherman Antitrust Act tahun 1890
Pasal 1
Setiap kontrak, kombinasi dari bentuk sebuah trust atau yang lainnya atau konspirasi
yang membatasi perdagangan atau commerce diantara beberapa Negara bagian
dengan Negara lainnya dengan ini dinyatakan melanggar hukum.
Pasal 2
Setiap orang yang memonopoli bergabung atau berkonspirasi dengan satu atau
beberapa orang untuk melakukan praktek monopoli di semua bagian perdagangan
atau commerce yang dilakukan dibeberapa Negara bagian atau dengan Negara
lainnya akan dianggap sebagai orang yang bersalah dan melakukan tindakan
kejahatan ringan. Image
2 Clayton Act tahun 1914
Melarang diskriminasi harga, kontrak transaksi eksklusif, pengaturan pengikatan, dan
merger antara perusahaan "di mana efeknya mungkin mengurangi persaingan secara
substansial".Bagian terakhir dari Undang-Undang Clayton ini juga memberikan
kekuasaan kepada pemerintah federal melarang dua perusahaan melakukan merger
jika pemerintah meyakini merger mereka akan “secara substansial mengurangi
persaingan”.
Pandangan Mengenai Oligopoly
Image
Do-Nothing View (pandangan do-nothing) , menyatakan bahwa kekuatan oligopoly tidaklah sebesar
kelihatannya. Walaupun persaingan dalam industry telah menurun mereka tetap menjaga persaingan tsb
diantara industry mereka dengan produk pengganti lainnya. Terakhir, mereka berargumen bahwa yang lebih
besar itu lebih baik, khususnya dalam persaingan global sekarang. Dalam skala ekonomi, jika produksi tinggi
maka harga untuk consumer bias lebih murah.

Antitrust menyatakan bahwa harga dan keuntungan di industri perdagangan tingkat tinggi lebih besar
dari seharusnya. Dengan memecah perusahaan besar menjadi beberapa perusahaan kecil , persaingan akan
lebih meningkat. Hal tersebut akan berakibat pada penurunan kolusi, inovasi yang berkembang dan harga
Image yang menurun.

Regulation View, yang dapat ditemukan diantara pandangan pertama dan kedua. Mereka yang
menganut pandangan ini tidak mengharapkan kehilangan skala ekonomi yang ditawarkan oleh perusahaan
besar tetapi mereka juga berharap konsumen tidak akan disakiti oleh perusahaan besar. Mereka
berpandangan bahwa pembagian dari industri besar tidak diharapkan. Mereka sebagi bagian dari
perusahaan besar akan memproduksi barang lain yang secara masa menguntungkan. Tetapi mereka juga
mendukung pasar yang memiliki aturan dan bahkan menyarankan nasionalisasi. Dilain pihak mereka juga
menentang nasionalisasi dibeberapa bidang lainnya. Karena itu mereka menyarankan untuk membuat
undang-undang untuk mengawasi aktivitas perusahaan besar. Beberapa bahkan menyarankan pemerintah
Image untuk mengambil alih operasional perusahaan untuk produk yang berefek pada kepentingan umum
No. 1

In your judgment is Intel a “monopoly”? Did Intel use monopoly-like power?

Dalam kasus Rebate ini Intel is a monopoly, dan Intel menggunakan kekuatan sebagai seller yang me-monopoly pasar.

1. Intel dapat menekan perusahaan yang menkonsumsi microchip, bahwa mereka butuh mengurangi/tidak menggunakan product AMD jika

mereka masih ingin di supply oleh Intel

2. Intel mempunyai library yang banyak digunakan oleh banyak developer, dimana library ini ternyata digunakan untuk mengurangi performa

dari aplikasi yang digunakan customer jika computer customer menggunakan chip AMD
No. 2

In your judgment, were Intel’s rebates ethical or un- ethical?

Intel’s rebates tidak etis karena, melanggar negative right & capital justice:

1. Intel memaksa Dell untuk menggunakan microchip yang dibuat oleh Intel walaupun Dell kehilangan market share dikarenakan customer dari

Dell lebih memilih AMD – Negative Right

2. Library yang di gunakan oleh developer application yang di modifikasi oleh Intel untuk mengurangi performance microchip AMD membuat

barrier bagi AMD untuk meng-akusisi market share yang dimiliki Intel – Negative Right

3. Customer yang membeli computer dengan microchip Intel, mendapatkan performance yang tidak sesuai dengan harga yang mereka bayar,

hanya karena dalam kasus Dell, Dell dipaksa menjual microchip intel – Capital Justice
No. 3

Was it unethical for Intel to use its compilers and its libraries of software code in the way it did, or is
this permissible for companies in a free market economy? Explain.

Tidak etis bagi Intel untuk menggunakan kompiler dan pustaka kode (libraries) perangkat lunak seperti yang dilakukannya, karena sistem pasar

bebas bergantung pada kebebasan memilih pembeli. Namun, Intel menahan sifat kompetitif dari sistem ini, dengan merampas kebebasan

konsumen tersebut. Intel sengaja memberi kode perangkat lunak kepada perusahaan yang dirancang untuk membuat kesalahan program ketika

berjalan pada microchip AMD. Para pengembang juga melakukan kejahatan, karena mereka diam-diam memasukkan bug ke dalam program

sehingga sistem akan melambat saat dijalankan di mikroprosesor AMD. Selain itu, Intel menghalangi kemajuan industri dengan menyingkirkan

pesaing melalui sistem penghargaan dan hukuman. Konsumen yang hanya membeli barang melalui Intel diberi imbalan dengan apa yang mereka

sebut rabat. Pada kenyataannya, mereka bekerja untuk mencapai kekuatan monopoli, dengan memanfaatkan kode perangkat lunak untuk

menyabotase pesaing mereka. Hal ini tidak diperbolehkan dalam ekonomi pasar dan ini adalah contoh praktik anti persaingan. Hal ini juga

bertentangan dengan moral dalam ekonomi pasar bebas. Dan mungkin ini salah satu alasan mengapa Intel terpaksa menyelesaikan gugatan

mereka.
No. 4

Were Intel’s rebates unethical? Explain why or why not.

Intel’s rebates tidak etis karena:

• Potongan harga yang diberikan merupakan strategi untuk menyingkirkan AMD dari industri microprocessor

• Potongan harga yang diberikan Intel adalah bentuk boikot atas microprocessor milik AMD yang berkualitas lebih baik

• Potongan harga tersebut membuat konsumen kehilangan kesempatan untuk mendapatkan komputer dengan microprocessor yang lebih baik
No. 5

Apakah Intel melanggar 2 key section Sherman Antitrust Act?

Ya, menurut saya intel telah berulang kali melanggar etika dalam berbisnis dan melanggar undang – undang anti monopoli. Intel berulang kali

berusaha untuk “membunuh” AMD yang merupakan pesaing satu – satunya dalam industry mikroprosesor. Intel pernah memaksa perusahaan –

perusahaan computer untuk tidak menggunakan AMD. Hal ini dilakukan ketika AMD berhasil menciptakan produk Athlon. Intel juga berkolusi

dengan DELL untuk selalu menggunakan produk intel dan mematikan pasar dari AMD dan Dell tidak mempunyai pilihan lain selain menuruti

kemauan Intel. Intel bahkan memaksa program – program untuk memasang batu “sandungan” pada program program tersebut sehingga susah

ketika dijalankan di prosesor AMD. Dengan beberapa upaya ini, dapat disimpulkan bahwa Intel melanggar pasal 2 yaitu berkonspirasi untuk

melakukan monopoli perdagangan.

Anda mungkin juga menyukai