Anda di halaman 1dari 2

Asam urat merupakan hasil metabolisme protein yang mengandung purin.

Penyakit asam
urat atau disebut pirai adalah suatu keadaan dimana terjadi gejala seperti hiperurisemia, serangan
artritis yang berulang yang berkaitan dengan ditemukannya kristal mononatrium urat pada cairan
synovial dan penimbunan kristal pada jaringan, juga penyakit ginjal dan batu ginjal.

Penyakit pirai terjadi pada manusia dikarenakan adanya penimbunan asam urat yang
tidak dapat dipecah. Pada kondisi normal, jumlah yang terakumulasi pada pria 1200 mg dan pada
wanita 600 mg. batas normal untuk asam urat dalam darah adalah 6,8 mg/dl, lebih dari jumlah
tersebut dikenal dengan hiperurisemia. Namun, secara umum batas atas normal berbeda-beda
tergantung jenIs kelamin dan usia. Pada pria, batas atas adalah 0,42 mmol/l (7,0 mg/dl), untuk
wanita 0,36 mmol/l (6,0 mg/dl), 0,40 mmol/l untuk wanita post-menopause, dan 0,37 mmol.l
untuk wanita pre-menopouse. Peningkatan ukuran dari penimbunan asam urat terjadi pada
penderita penyakit pirai ini. Kelebihan ini disebabkan oleh adanya produksi asam urat yang
berlebihan atau ekskresi yang kurang dari tubuh seseorang.

Asam urat dihasilkan dari penguraian purin yang berasal dari makanan. Proses
penguraian ini dikatalisis oleh beberapa enzim. Dengan demikian, jika terjadi ketidaknormalan
pada produksi atau aktivitas enzim-enzim tersebut akan menyebabkan abnormalitas pada kadar
asam urat dalam darah. Kejadian overproduksi asam urat terjadi karena asupan tinggi bahan baku
purin dan peningkatan degradasi protein. Sedangkan hiposekresi terjadi karena gangguan fungsi
ginjal, hipertensi, dan hiperparatiroid. Terbentuknya Kristal asam urat dipengaruhi oleh kelarutan
senyawa tersebut dalam darah. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap kelarutan asam urat
adalah suhu dan pH rendah. Selain itu, faktor lain yang juga mempengaruhi kristalisasi asam urat
adalah gangguan pada sendi dan jaringan ikat. Gangguan readsorpsi air juga merupakan faktor
yang mempengaruhi tebentuknya asam urat.

Kelebihan pembentukan asam urat juga mugkin disebabkan karena peningkatan


pemecahan asam nukleat jaringan dengan adanya penyimpangan dalam mieloproliferasi dan
limfopoliferasi. Asam urat tidak akan terakumulasi selama terjadi keseimbangan antara
pembentukan dengan ekskresinya. Oleh karena itu, pendekatan konvensional pengobatan
hiperurisemia adalah dengan menghambat kerja enzim yang menganalisis pembentukan asam
urat, seperti allopurinol. Untuk mempercepat ekskresi asam urat dengan pemberiaan diuretik.
Beberapa tanaman secara tradisional digunakan unguk mengatasi hiperurisemia.
Penggunaannya dapat secara tunggal maupun kombinasi untuk meningkatkan efektivitas. Bila
dilihat dari komposisinya, maka dapat digambarkan secara garis besar pendekatan pengobatan
herbal adalah sebagai berikut:

1. Menghambat pembentukan asam urat melalui penghambatan enzim xanthin oksidase.


2. Meningkatkan produksi urine melalui tanaman yang berkhasiat sebagai diuretik.
3. Menghilangkan rasa nyeri.
4. Mencegah komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai