Ditetapkanoleh
DIREKTUR
PANDUAN Tanggal Terbit
PRAKTIK 2 Januari 2018
KLINIS (PPK)
dr. Netty Siahaan, M.K.M.MARS
NIP. 196104241987112001
1. Pengertian Suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipetensi >
160/110 mmHg disertai protein urine dan atau edema, pada kehamilan 20
minggu atau lebih.
Pengobatan Medikamentosa
1. Segera masuk Rumah Sakit
2. Tirah Baring
3. Infus Dekstrose 5% yang tiap liternya diselingi dengan
larutan ringer lactate 500 cc (60-125 cc / jam)
4. Antasida
5. Diet : Cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan
garam
6. Pemberian obat anti kejang : MgSO4
Cara pemberian:
- Dosis awal : 4 gr 20% i.v. pelan-pelan selama 3-4
menit.Disusul 8 gr 40 % i.m. terbagi pada bokong
kanan dan kiri
- Dosis ulangan : Tiap 6 jam diberikan 4 gr 404 i.m.
sampai dengan 6 jam pasca persalinan.
PRE EKLAMSIA BERAT
Tindakan Obstetrik
Terminasi sesudah 30 menit terapi medisinalis
1. Terminasi kehamilan belum Inpartu
- Induksi persalinan : Amniotomi + Oksitosin drip dengan syarat skor
Bishop > 5.
- Seksio sesarea bila : Syarat Oksitosin drip tidak dipenuhi atau
adanya kontraindikasi oksitosin drip, 12 jam sejak dimulainya
Oksitosin drip belum masuk fase aktif.
- Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi
dengan Seksio Sesariea.
2. Terminasi kehamilan sudah Inpartu :
- Kala I :
Fase Latent : Seksio Sesarea
Fase aktif : Amiotomi saja, bila 6 jam setelah amniotomi
tidak terjadi pembukaan lengkap, dilakukan
seksio sesarea.
- Kala II :
Persalinan pervaginam diselesaikan dengan partus buatan.
1. Konservatif :
Berarti kehamilan tetap di pertahankan bersamaan dengan pemberian
pengobatan medikamentosa.
a. Indikasi : kehamilan Preterm (< 37 minggu)
Tanpa disertai tanda-tanda impending Eklampsia dengan keadaan
janin baik.
b.Tindakan Medika Mentosa :
Sama dengan perawatan medisinal pada pengelolaan secara
aktif. Sulfas magnesikus hanya diberikan i.m. sampai dengan
24 jam pemberian.
PRE EKLAMSIA BERAT
c. Pengobatan Obstetrik :
Selama perawatan Konservatip, observasi dan evaluasi sama seperti
perawatan aktif hanya disini tidak ada terminasi.
Sulfas Magnesikus dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda-tanda
pre-eklampsia ringan. Selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam.
Bila setelah 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan ini
dianggap sebagai kegagalan pengobatan medikamentosa dan
harus diterminasi.
9. Kepustakaan 1. Angsar M. Dikman. “Hipertensi dalam kehamilan” Simposium era
barupengobatan gagal jantung dan hipertensi Surabaya, 4 Agustus
1984.
2. Angsar M. Dikman “ Panduan Pengelolaan Hipertensi dalam
kehamilan di Indonesia”. Satgas Gestosis POGI Edisi I, 1985.
3. Cunningham MD, Mac Donald PC, Gamt NF. Hypertensive Disorder
in Pregnancy. William Obstetrics 20th Ed 718-723, 1997.