Pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak dapat dipulihkan yang pertama ialah
tambang batubara. Penambangan batubara dengan sistem open pit berdasarkan Peraturan
Pemerintah Indonesia dalam dalam Permen ESDM No.18 memang seharusnya tidak
menyisakan lobang galian setelah proyek berakhir. Akan tetapi, kenyatannya hal ini sulit
terpenuhi dikarenakan harus menggali lahan lain agar tanah dan batuannya dapat menutupi
lobang bekas tambang tersebut. Dalam hal ini, batubara tidak memberikan dampak langsung
pemanfaatannya bagi masyarakat pesisir melainkan pemanfaatan setelah kegiatan tambang
batubara tersebut selesai. Lobang bekas kegiatan tambang batubara dapat digunakan oleh
masyarakat pesisir sebagai lokasi untuk penampungan air agi keperluan pertanian dan rumah
tangga, serta budidaya ikan lokal dalam keramba (Maidie, 2010). Pemanfaatan tersebut
diketahui berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Simmons et al. pada tahun 2001 dengan
melakukan uji coba pembudidayaan ikan salmon di bekas kolam pengendap tambang batubara.
Percobaan penelitian dilakukan selain untuk menguji kelayakan kolam pengendap bagi usaha
akuakultur, juga sebagai pembuka peluang kerja wilayah West Virginia yang memiliki banyak
pengangguran. Adapun parameter-parameter yang harus dipertimbangkan dalam mengetahui
apakah usaha budidaya ikan dapat dikembangkan pada kolam-kolam bekas tambang bara
adalah yang berhubungan dengan kualitas air seperti suhu, pH, oksigen terlarut atau DO,
kekeruhan, daya hantar listrik, dan totak padatan terlarut atau TDS. Penelitian ini dilakukan di
kolam pengendap DS 2 yang terletak di Sengatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimatan
Timur dimana PT KPC sebagai penanggung jawab pengelolaan tambang batubara yang telah
berhenti sekitar tahun 2003 (Maidie, 2010). Berdasarkan penelitian, parameter kekeruhan yang
dihasilkan tinggi meskipun belum dapat memastikan apakah dapat membahayakan kehidupan
ikan, sedangkan untuk parameter konsenterasi oksigen terlarut, daya hantar listrik, pH dan total
padatan terlarut cukup mendukung alasan kematian ikan dalam keramba. Jenis-jenis ikan lokal
yang dapat hidup dan cukup aman untuk dikonsumsi di kolam bekas tambang bara adalah
repang (B. schwanenfeldii), puyau (O. kappenii), pepuyu (A. testudineus), dan udang galah (M.
rosenbergii), ataupun ikan introduksi yaitu ikan mas (C. carpio).
Maidie, A et al. (2010). Pemanfaatan Kolam Pengendap Tambang Batubara Untuk Budidaya
Ikan Lokal Dalam Keramba. Jurnal Ris Akuakultur Vol.5 No.3, 437-448.
Poniman, A., Fahruddin, & Malikusworo. (2010). Dinamika Pemanfaatan Lahan Bentang
Alam Gumuk Pasir Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul. Jurnal Ilmiah Geomatika
Vol. 16 No. 2, 43-60.
Prasojo, H., & Zaky, F. A. (2013). Analisis Pemanfaatan Anjungan Migas Lepas Pantai
Pasca Produksi Untuk Budidaya Perikanan. Sumedang: Padjajaran Seminar and
Economic Conference.