Kabupaten Bekasi
Secara geografis, Kabupaten Bekasi berada pada posisi 6º10’53” - 6º30’6” Lintang
Selatan dan 106º48’28” - 107º27’29” Bujur Timur. Adapun topografinya terbagi atas dua
bagian, uaitu dataran rendah yang meliputi sebagian wilayah bagian utara dan dataran
bergelombang di wilayah bagian selatan. Ketinggian Kabupaten Bekasi berada di antara 6 –
115 mdpl dan kemiringan skeitar 0 - 25º. Kondisi suhu udara berkisar antara 28º- 32º dengan
curah hujan tertinggi serta hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Febuari. Wilayah Kabupaten
Bekasi terbagi ke dalam 23 kecamatan yang meliputi 7 kelurahan, yaitu Kelurahan Bahagia,
Kelurahan Kebalen, Kelurahan Wanasari, Kelurahan Telaga Asih, Kelurahan Sertajaya,
Kelurahan Jatimulya, dan Kelurahan Kertasari. Luas wilayahnya mencapai 127.388 Ha dengan
Kecamatan Muaragembong merupakan kecamatan yang paling luas. Adapun batas adminisrasi
dari wilayah ini adalah sebagai berikut
Penduduk Kabupaten Bekasi tahun 2016 mencapai 3.371.691 jiwa, dengan rata-rata
kepadatan penduduk sebesar 2.647 jiwa per km2. Wilayah yang paling padat penduduknya
adalah kecamatan Tambun Selatan (11.200 jiwa per km2), sedangkan yang paling rendah
kepadatannya adalah Kecamatan Muaragembong (272 jiwa per km2). Rasio jenis kelamin
sebesar 104, yang terdiri dari 1.717.783 laki-laki dan 1.653.908 perempuan. Penduduk menurut
umur menunjukkan bahwa penduduk usia produktif (15 - 64 tahun) mencapai 2.334.097 orang
atau 69,23%. Sedangkan penduduk yang belum produktif (<15 tahun) 946.983 orang atau
28,09 % dan yang tidak produktif lagi (65 tahun keatas) 90.611 orang atau 2,68 %. Sehingga
rasio beban ketergantungan sebesar 44,45 yang berarti bahwa setiap satu orang penduduk usia
produktif menanggung sebanyak 44 orang usia tidak produktif. Dari penduduk usia kerja tahun
2015, yang termasuk angkatan kerja berjumlah 1.494.680 orang yang terdiri dari 1.344.821
orang bekerja (89,97 persen) dan 149.859 orang mencari
pekerjaan (10,03%).
5. Penggunaan Tanah
Penggunaan Tanah Identifikasi
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berjudul “Penentuan Lokasi Potensial Untuk Pengembangan
Kawasan Industri Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Boyolali”
dijadikan sebagai acuan dalam mengetahui matriks untuk wilayah kesesuaian kawasan
industri di Kabupaten Bekasi. Penelitian tersebut dilakukan oleh Nugraga et al. (2015).
Adapun matriks untuk kesesuaian wilayah kawasan industri adalah sebagai berikut.
1. Skor Kemiringan Lereng
Kemiringan (%) Skor
0-8 4
8-15 3
15-25 2
25-45 1
>45 0
Peta Penggunaan
Tanah dari BPS
Peta Wilayah Pengembangan Peta Kesesuaian Wilayah
Kabupaten Bekasi Berdasarkan Peraturan
Kementerian Perindustrian
CAUSE EFFECT
Lokasi Lingkungan
Kawasan Industri
terhadap
Lingkungan
Ketenagakerjaan Teknologi
BPS. (2016). Kabupaten Bekasi Dalam Angka 2016. Kabupaten Bekasi: Badan Pusat Statistik.
Cahya, A. D. (2017). Pemetaan Sebaran Ruang Terbuka Hijau Di Kabupaten Bekasi Menggunakan
Citra Satelit Resolusi Tinggi SPOT-6. Bogor: Skripsi Sarjana Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan IPB.
Badan Perencanaan Daerah. (2007). Rencana Pembangunan Jangka Mennegah Daerah Kabupaten
Bekasi Tahun 2007-2012. Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Nugraha, W. S., Sawitri, S., & Wijaya, A. P. (2015). Penentuan Lokasi Potensial Untuk Pengembangan
Kawasan Industri Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Boyolali. Jurnal
Geodesi Undip Vol 5, No 1, 194 - 202.
Setiyono. (2001). Dasar Hukum Pengelolaan Limbah B3. Jurnal Teknologi Lingkungan Vol 2 No.1, 72-
77.
Wikaningrum, T., Pramudya, B., & Noor, E. (2015). Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Kawasan
Sesuai Proper KLHK Peringkat Hijau (Studi Kasus Di Industri Jababeka Bekasi). Jurnal
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5 No.2, 111-120.