Analisis keruangan adalah analisis yang bersumber pada lokasi suatu obyek yang
dapat dilihat dari side (bagaimana bentukan obyek tersebut) dan situation (obyek tersebut
relatif terhadap obyek di sekitarnya). Salah satu jenis dari analisis keruangan adalah NNA
(Nearest Neighbor Analysis.
NNA adalah suatu metode analisis keruangan yang mempelajari mengenai pola
persebaran titik berdasarkan titik terdekatnya. Data yang akan dianalisis keruangannya
minimal berjumlah 30 sampel. Kegunaan dari NNA adalah melihat pola sebaran proyek
dalam ruang dan merencanakan letak pusat pelayanan. Syarat dari NNA adalah obyek yang
diteliti memiliki kekuatan yang sama, tidak memiliki hambatan dan tingkat aksesbilitasnya
seragam.
𝑑
𝐷𝑜𝑏𝑠 = ∑
𝑁
𝑁
𝑅𝑛 = 2𝐷𝑜𝑏𝑠√
𝐴
𝐷𝑜𝑏𝑠 − 𝐷 𝑟𝑎𝑛
𝑍=
𝜎𝐷𝑟𝑎𝑛
1
𝐷𝑟𝑎𝑛 =
𝑁
2√ 𝐴
0,26136
𝜎𝐷𝑟𝑎𝑛 =
√𝑁 × 𝑁
𝐴
a. Kondisi Fisik
Kecamatan Ciemas memiliki luas sebesar 26.696 Ha. Berdasarkan wilayah
administrasi, Kecamatan Ciemas terdiri dari 8 desa, 68 RW, dan 294 RT. Desa-desa
yang termasuk wilayah Kecamatan Ciemas adalah Desa Cibenda, Desa Ciwaru, Dema
Tamanjaya, Desa Mekarjaya, Desa Ciemas, Desa Girimukti, Desa Mandrajaya, dan
Desa Mekarsakti. Adapun batas administrasi Kecamatan Ciemas adalah sebelah utara
berbatasan dengan Kecamatan Simpenan, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Ciracap, sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, dan sebelah
timur berbatasan dengan Kecamatan Ciracap dan Waluran. Wilayah yang dikaji
dalam metode NNA terdiri atas Desa Ciemas, Desa Girimukti, dan Desa Mekarjaya
serta berbatasan langsung dengan Kecamatan Pelabuhan Ratu. Landuse yang terdapat
di wilayah kajian adalah kebun/perkebunan, sawah tadah hujan, ladang/tegalan, dan
hutan, dan semak belukar.
b. Kondisi Topografi
Kondisi topografi Kecamatan Ciemas terdiri atas daratan perbukitan dan pegunungan
dengan kemiringan bervariasi. Ketinggian Kecamatan Ciemas berkisar antara 0-500
m, namun tidak semua wilayah diikutsertakan dalam pengamatan. Pemilihan tempat
berada pada ketinggian 350-750 m dengan semakin ke timur semakin tinggi dan
sedikit mengambil wilayah Kecamatan Pelabuhan Ratu. Wilayah pengamatan tidak
memiliki sungai utama tetapi memiliki anak sungai seperti Ci Waru dan Ci
Marinjung. Wilayah pengamatan didominasi oleh hutan.
c. Kondisi Klimatologi
Iklim di Kecamatan Ciemas adalah tropis basah dengan curah hujan yang dipengaruhi
oleh angin Muson dan memiliki suhu udara berkisar 20º-32ºC.
d. Kondisi Kependudukan
Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ciemas sebagian besar bekerja sebagai petani
dan buruh tani.
Rumusan Masalah:
a. Bagaimana bentuk pola persebaran pemukiman di wilayah kajian pada Lembar Peta
Ciemas?
b. Apa saja yang menjadi faktor terbentuknya pola persebaran pemukiman di wilayah
kajian pada Lembar Peta Ciemas?
Langkah Kerja:
1. Penentuan Hipotesis
Ho = Random
Hi = Tidak Random
2. Penentuan Level of Significance
Tingkat Kepercayaan: 95%
Toleransi Kesalahan: 5%
3. Pembuatan Tabel Data
Tabel ini berisikan jumlah titik terdekat yang terhubung dan jarak antara keduanya.
𝑑 28,684 𝑘𝑚
𝐷𝑜𝑏𝑠 = ∑ = = 0,75 𝑘𝑚
𝑁 38
𝑁 38
𝑅𝑛 = 2𝐷𝑜𝑏𝑠√ = 2 × 0,75 𝑘𝑚√ = 0,972
𝐴 90,326 𝑘𝑚²
𝑑 28,684 𝑘𝑚
𝐷𝑜𝑏𝑠 = ∑ = = 0,75 𝑘𝑚
𝑁 38
1 1 1
𝐷𝑟𝑎𝑛 = = = = 0,77 𝑘𝑚
𝑁 38 2 × 0,648
2√ 𝐴 2√
90,326 𝑘𝑚²
0,26136 0,26136
𝜎𝐷𝑟𝑎𝑛 = = = 3,99 𝑘𝑚 = 4 𝑘𝑚
38
√𝑁 × 𝑁 √38 ×
𝐴 90,326 𝑘𝑚²
Daerah Penerimaan Ho
Z tabel
Daerah Penolakan Ho
Z hitung=-0,005
-1,96 1,96
5. Kesimpulan
Hasil pengamatan dan perhitungan titik terdekat mengatakan bahwa pola persebaran
pemukiman pada wilayah kajian adalah random dengan 𝛼 = 5%, Rn = 0,972, Z = -
0,005. Sehingga disimpulkan bahwa Ho diterima.
Analisis Hasil Pengamatan
Faktor yang menyebabkan pola pemukiman di daerah Ciemas bagian atas atau geomer 3
Random adalah jika dilihat dari topografinya, pemukiman lebih banyak terdapat di daerah
dengan ketinggian 300-500 mdpl yang berada di sebelah barat, makin kearah timur
ketinggian semakin bertambah dan pemukimannya pun semakin sedikit. Jika dilihat dari
faktor penggunaan tanahnya, mayoritas pemukiman berada di dekat penggunaan tanah kebun
dan sawah tadah hujan. Pemukiman lebih berdasarkan di dekat akses jalan meskipun hanya
jalan setapak.
Maka dapat disimpulkan bahwa pola pemukiman di daerah Ciemas berdasarkan kepada
aksesbilitas dan penggunaan tanah sebagai sumber mata pencaharian mereka.