Anda di halaman 1dari 28

SISTEM PERSAMAAN LINIER DAN

ANALISA GALAT
10 Maret 2014
Dr.Eng.Retno Supriyanti, ST, MT
Mathematics may not teach us how to add love or how to minus
hate. But it gives us every reason to hope that every
problem has a solution..
Pendahuluan
1. Tentukan akar-akar persamaan polinom:
23.4x7 - 1.25x6 + 120x4 + 15x3 - 120x2- x + 100 = 0

2. Selesaikan sistem persamaaan lanjar (linear):


1.2a - 3b - 12c + 12d + 4.8e - 5.5f + 100g = 18
0.9a + 3b - c + 16d + 8e - 5f - 10g = 17
4.6a + 3b - 6c - 2d + 4e + 6.5f - 13g = 19
3.7a - 3b + 8c - 7d + 14e + 8.4f + 16g = 6
2.2a + 3b + 17c + 6d + 12e - 7.5f + 18g = 9
5.9a + 3b + 11c + 9d - 5e - 25f - 10g = 0
1.6a + 3b + 1.8c + 12d - 7e + 2.5f + g = -5
Metode Analitik vs Metode Numerik
• Metode analitik disebut juga metode sejati karena ia
memberi kita solusi sejati (exact solution) atau solusi yang
sesungguhnya, yaitu solusi yang memiliki galat (error)
sama dengan nol!

• Metode numerik adalah teknik yang digunakan untuk


memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat
dipecahkan dengan operasi perhitungan/aritmetika biasa
(tambah, kurang, kali, dan bagi).
Perbedaan utama antara metode numerik dengan
metode analitik
• solusi dengan menggunakan metode numerik selalu
berbentuk angka

• Dengan metode numerik, kita hanya memperoleh solusi


yang menghampiri atau mendekati solusi sejati sehingga
solusi numerik dinamakan juga solusi hampiran
(approximation) atau solusi pendekatan, namun solusi
hampiran dapat dibuat seteliti yang kita inginkan. Solusi
hampiran jelas tidak tepat sama dengan solusi sejati,
sehingga ada selisih antara keduanya. Selisih inilah yang
disebut dengan galat (error).
Contoh

1
• I = −1(4 − 𝑥 2 ) dx
Metode Numerik dalam bidang Rekayasa
• Sebuah bola logam dipanaskan sampai pada suhu
100°C. Kemudian, pada saat t = 0, bola itu dimasukkan ke
dalam air yang bersuhu 30°C. Setelah 3 menit, suhu bola
berkurang menjadi 70°C. Tentukan suhu bola setelah
22.78 menit. Diketahui tetapan pendinginan bola logam
itu adalah 0.1865.
Peranan Komputer dalam metode
numerik
• Komputer berperan besar dalam perkembangan bidang
metode numerik. Hal ini mudah dimengerti karena
perhitungan dengan metode numerik adalah berupa
operasi aritmetika seperti penjumlahan, perkalian,
pembagian, plus membuat perbandingan. Sayangnya,
jumlah operasi aritmetika ini umumnya sangat banyak
dan berulang, sehingga perhitungan secara manual
sering menjemukan. Manusia (yang melakukan
perhitungan manual ini) dapat membuat kesalahan dalam
melakukannya. Dalam hal ini, komputer berperanan
mempercepat proses perhitungan tanpa membuat
kesalahan.
Keuntungan metode numerik
• Metode numerik mampu menangani sistem persamaan
besar, kenirlanjaran, dan geometri yang rumit yang dalam
praktek rekayasa seringkali tidak mungkin dipecahkan
secara analitik.
Tahap-Tahap Memecahkan Persoalan Secara Numerik

• Pemodelan
• Penyederhanaan model
• Formulasi numerik
• apakah metode tersebut teliti?
• apakah metode tersebut mudah diprogram dan waktu pelaksanaannya
cepat?
• apakah metode tersebut tidak peka terhadap perubahan data yang cukup
kecil?

• Pemrograman
• Operasional
• Evaluasi
Deret Taylor dan Analisa galat
Deret Taylor (1)
• Andaikan f dan semua turunannya, f’, f’’, f’’’, ..., menerus
di dalam selang [a, b].
• Misalkan x0  [a, b], maka untuk nilai-nilai x di sekitar x0
dan x  [a, b], f(x) dapat diperluas (diekspansi) ke dalam
deret Taylor:
Deret Taylor (2)
• Deret Taylor ini panjangnya tidak berhingga sehingga untuk
memudahkan penulisan suku-suku selanjutnya kita
menggunakan tanda elipsis (….). Jika dimisalkan x - x = h,
0

maka f(x) dapat juga ditulis sebagai

Kasus khusus adalah bila fungsi diperluas di sekitar x0 = 0, maka


deretnya dinamakan deret Maclaurin, yang merupakan deret
Taylor baku. Kasus x0 = 0 paling sering muncul dalam praktek.
Contoh :
• Hampiri fungsi f(x) = sin(x) ke dalam deret Taylor di
sekitar x0 = 1.

• Uraikan sin(x), ex, cos(x), dan ln(x +1) masing-masing ke dalam


deret Maclaurin.
Deret Taylor (3)
• Karena suku-suku deret Taylor tidak berhingga banyaknya,
maka -untuk alasan praktis- deret Taylor dipotong sampai suku
orde tertentu. Deret Taylor yang dipotong sampai suku orde ke-
n dinamakan deret Taylor terpotong dan dinyatakan oleh:
Deret Taylor (4)
• Dalam Hal ini

disebut galat atau sisa (residu).


Deret Taylor (5)
• Dengan demikian deret Taylor yang dipotong sampai suku orde
ke-n dapat ditulis sebagai

dalam hal ini,


Analisa Galat
• Bagaimana menghitung galat?
• Bagaimana galat timbul?
Analisa Galat (1)
• Misalkan aˆ adalah nilai hampiran terhadap nilai sejati a,
maka selisih
 = a – a^
• Disebut dengan galat

• Sebagai contoh, jika aˆ = 10.5 adalah nilai hampiran dari


a = 10.45, maka galatnya adalah e = -0.01. Jika tanda
galat (positif atai negatif) tidak dipertimbangkan, maka
galat mutlak dapat didefenisikan sebagai
Analisa Galat (2)
• Sayangnya, ukuran galat  kurang bermakna sebab ia tidak
menceritakan seberapa besar galat itu dibandingkan dengan
nilai sejatinya.

• Untuk mengatasi interpretasi nilai galat ini, maka galat harus


dinormalkan terhadap nilai sejatinya. Gagasan ini melahirkan
apa yang dinamakan galat relatif.

atau dalam persentase


Analisa Galat (3)
• Dalam praktek kita tidak mengetahui nilai sejati a, karena itu
galat  seringkali dinormalkan terhadap solusi hampirannya,
sehingga galat relatifnya dinamakan galat relatif hampiran:
Contoh
• Misalkan nilai sejati = 10/3 dan nilai hampiran = 3.333.
Hitunglah galat, galat mutlak, galat relatif, dan galat relatif
hampiran.

• Penyelesaian:
• galat = 10/3 – 3.333 = 10/3 – 3333/1000 = 1/3000 = 0.000333…
• galat mutlak = | 0.000333…| = 0.000333…
• galat relatif = (1/3000)/(10/3) = 1/1000 = 0.0001
• galat relatif hampiran = (1/3000)/3.333 = 1/9999
Analisa Galat (4)
• Pada perhitungan numerik yang menggunakan pendekatan
lelaran (iteration), RA dihitung dengan cara

Dalam hal ini ar+1 adalah nila i hampiran lelaran sekarang dan ar
adalah nilai hampiran lelaran sebelumnya. Proses lelaran dihentikan
bila

Dalam hal ini S adalah toleransi galat yang dispesifikasikan. Nilai S


menentukan ketelitian solusi numerik. Semakin kecil nilai S, semakin
teliti solusinya, namun semakin banyak proses lelarannya.
Contoh
• Misalkan ada prosedur lelaran sebagai berikut
xr+1 = (-xr3 + 3)/6 , r = 0, 1, 2, 3, ... .

• Lelaran dihentikan bila kondisi   <  , dalam hal ini  adalah


RA S S

toleransi galat yangdiinginkan. Misalkan dengan memberikan x = 0.5, 0

dan  = 0.00001 kita memperoleh runtunan:


S

x = 0.5
0

x = 0.4791667 ;  = (x – x )/x = 0.043478 > 


1 RA 1 0 1 S

x = 0.4816638 ;  = (x – x )/x = 0.0051843 > 


2 RA 2 1 2 S

x = 0.4813757 ;  = (x – x )/x = 0.0005984 > 


3 RA 3 2 3 S

x = 0.4814091 ;  = (x – x )/x = 0.0000693 > 


4 RA 4 3 4 S

x = 0.4814052. ;  = (x – x )/x = 0.0000081 <  , berhenti!


5 RA 5 4 5 S

• Pada lelaran ke-5,   <  sudah terpenuhi sehingga lelaran dapat


RA S

dihentikan.
PENGERTIAN ANGKA BENA
Angka bena adalah angka bermakna, angka penting,
atau angka yang dapat digunakan dengan pasti
CONTOH
• 43.123 memiliki 5 angka bena (yaitu 4, 3, 1, 2, 3)
• 0.1764 memiliki 4 angka bena (yaitu 1, 7, 6, 4)
• 0.0000012 memiliki 2 angka bena (yaitu 1, 2)
• 278.300 memiliki 6 angka bena (yaitu 2, 7, 8, 3, 0, 0)
• 270.0090 memiliki 7 angka bena (yaitu 2, 7, 0, 0, 0, 9,
0)
• 0.0090 memiliki 2 angka bena (yaitu 9, 0)
• 1360, 1.360, 0.001360 semuanya memiliki 4 angka
bena
CONTOH LAIN
• 4.3123 X 101 memiliki 5 angka bena
• 1.764 X 10-1 memiliki 4 angka bena
• 1.2 X 10-6 memiliki 2 angka bena
• 2.78300 X 102 memiliki 6 angka bena
• 0.2700090 X 103 memiliki 7 angka bena
• 9.0 X 10-3 memiliki 2 angka bena
• 13.60 X 102 , 0.1360 X 101 , 1.360 X 10-3 memiliki 4
angka bena
• 6.02 X 1023 memiliki 24 angka bena (bilangan
Avogadro)
• 1.5 X 107 memiliki 8 angka bena (jarak bumi-matahari)
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai