Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UAS REVIEW JURNAL

Oleh Dema Amalia Putri, 1506742104, Geografi Pesisir

Judul : Spatial Analysis of a Coastal Area for Coservation and Fishery


of Mangrove Edible Crab (Ucides cordatus)
Jurnal : Journal of Coastal Research
Volume & Halaman : Special Issue, No 75, 685-689
Tahun : 2016
Penulis : Luciana C. M. Santos, Mario M. Rollo Jr., Tania M. Costa,
Marcelo A. A. Pinheiro, Farid Dahdouh Guebas, dan Marisa D.
Bitencourt
Penerbit : Coastal Education and Research Foundation, Inc
Reviewer : Dema Amalia Putri (1506742104)

Tujuan Penelitian Untuk menentukan dan memetakan kawasan hutan bakau yang
paling ideal untuk konservasi dan perikanan kepiting di muara
sungai (estuari) Sao Fransisco.
Subjek Penelitian Tutupan lahan dengan fokus adalah hutan bakau dan delapan
desa perikanan yang tersebar di muara sungai Sao Fransisco
serta kepiting tipe Ucides cordatus yang sebagai subsisten dasar
ekonomi populasi lokal di daerah tersebut.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Multi-Criteria Evaluaton untuk
menentukan kawasan bakau yang paling ideal untuk konservasi
dan perikanan kepiting tipe Ucides cordatus serta hasil dari
MCE dianalisis dengan IDRISI Selva GIS mengunakan
Weighted Linear Combination.
Definisi Operasional Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
Variabel Dependen adanya variabel bebas. Penelitian ini menggunakan variabel
dependen, yaitu parameter kepiting.
Cara & Alat Ukur Parameter kepiting terdiri atas frekuensi dan kepadatan kepiting
Variabel Dependen ukuran non-komersial (NCSC), frekuensi dan kepadatan
kepiting ukuran komersial (CSC), serta ukuran kepiting rata-
rata. Data didapatkan dari hasil data lapangan dari enak situs
hutan bakau yang berbeda pada muara sungai.
Definisi Operasional Variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan
Variabel Independen pada variabel dependen (variabel terikat). Penelitian ini
menggunakan variabel independen yang terdiri atas parameter
tutupan lahan, penggunaan lahan, dan sosial.
Cara & Alat Ukur  Parameter tutupan lahan dan penggunaan lahan terdiri atas
Variabel Independent tipe vegetasi bakau, jarak antara bakau dengan desa
nelayan, dan jarak antara bakau dengan tambak udang. Peta
parameter tutupan dan penggunaan lahan untuk tipe
vegetasi bakau didapatkan dari citra CBERS-2B dan
menggunakan analisis Normalized Difference Vegetation
Index (NDVI).
 Parameter sosial terdiri atas tingkatan bakau yang penting
untuk konservasi kepiting dan tingkatan bakau yang
digunakan untuk perikanan kepiting. Peta untuk parameter
sosial berdasarkan kepada hasil survei etnoekologis pada
desa-desa nelayan di muara sungai.
Langkah Penelitian Penelitian diawali dengan pembuatan peta-peta berdasarkan
variabel, yaitu peta parameter kepiting, peta parameter tipe
vegetasi bakau, dan peta parameter sosial. Setelah itu, peta-peta
tersebut distandarisasi dalam kisaran 0 hingga 255 dengan
menggunakan fungsi fuzzy untuk peta kuantitatif dan
reklasifikasi untuk peta kualitatif. Kriteria bobot menggunakan
modul Weight yang menggunakan matriks perbandigan
berpasangan dalam analisis Analytical Hierarchy Process
(AHP). Proses pengolahan data dilanjutkan dengan analisis
Weighted Linear Combination (WLC), yaitu metode
mengalikan setiap peta kriteia standar berdasarkan bobot
faktornya. Peta yang dihasilkan dari semua analisis adalah peta
raster dimana nilai pixel ditandai dengan gradasi warna
kemerahan dari 0 (area yang tidak cocok) hingga 255 (sebagian
besar area yang cocok). Langkah terakhir adalah peta nilai pixel
tersebut kemudian di reklasifikasi menjadi tujuh kategori
kesesuaian bakau untuk konservasi dan perikanan kepiting tipe
Ucides cordatus serta ditentukan masing-masing kelasnya.
 Daerah bakau yang paling ideal untuk konservasi kepiting
tipe Ucides cordatus adalah yang paling dekat dengan
mulut sungai Sao Fransisco. Konservasi kepiting
menyumbang lebih dari 58% (18,6 km2) dari hutan bakau
di daerah penelitian. Adapun karakteristiknya adalah
tingginya frekuensi dan kepadatan NSCS, kepitingnya
berukuran kecil, tingkatan bakau untuk perikanan kepiting
rendah, serta jauh dari desa-desa nelayan dan tambak
udang. Vegetasi bakau menunjukkan tingkatan biomassa
hijau yang lebih tinggi.
 Daerah bakau yang kurang ideal untuk konservasi kepiting
tipe Ucides cordatus menyumbang sekitar 42% (13,3
Hasil Penelitian km2) dari total luas hutan bakau. Karakteristiknya adalah
paling dekat dengan desa nelayan dan tambak udang,
digunakan untuk perikanan kepiting, kepadatan tinggi
CSC, kepiting berukuran besar, serta rendahnya frekuensi
dan kepadatan kepiting NCSC.
 Daerah bakau yang paling ideal untuk perikanan kepiting
tipe Ucides cordatus terletak lebih jauh dari mulut sungai,
terutama di sepanjang saluran Poco dan Carapitanga.
Perikanan kepiting kategori ini menyumbang sekitar 59%
(18,9 km2) dari hutan bakau dengan karakteristiknya
adalah kepadatan CSC tinggi, kepadatan NCSC rendah,
kepiting berukuran besar, dan lebih dekat dengan desa-
desa nelayan.
Hasil Penelitian  Daerah bakau yang kurang ideal untuk perikanan kepiting
tipe Ucides cordatus menyumbang sekitar 41% (13 km2)
dari hutan bakau dengan karakteristiknya adalah kurang
dipergunakan untuk perikanan kepiting, kepadatan NCSC
tinggi, kepiting berukuran kecil, vegetasi bakau dengan
warna biomassa hijau kurang, dan lebih jauh dari desa-
desa nelayan.
Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa parameter biologis terkait
dengan struktur populasi kepiting tipe Ucides cordatus
terutama kepadatan dan frekuensi NCSC dan CSC lebih
penting daripada penggunaan lahan atau tutupan lahan dan
parameter sosial dalam penggambaran daerah ideal hutan
bakau untuk konservasi dan perikanan kepiting tersebut.
Kekuatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dengan pembobotan MCE
mudah dipahami sehingga mengerti penelitian yang
disampaikan oleh penulis.
Kelemahan Penelitian Penggunaan bahasa untuk istilah-istilah dalam penelitian
kurang baik dikarenakan terjadi beberapa perubahan istilah
sehingga cukup membingungkan. Penulisan dirasa kurang
tertata sehingga perlu dibaca secara perlahan. Kurangnya
landasan teori khususnya untuk parameter biologis kepiting.
DAFTAR GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai