PENDAHULUAN
Hidrosefalus adalah suatu gangguan pembentukan, aliran, atau penyerapan dari cairan
serebrospinal sehingga menyebabkan peningkatan dari volume cairan serebrospinal pada
susunan saraf pusat. Kondisi ini juga dapat disebut sebagai gangguan hidrodinamik dari cairan
serebrospinal (Rekate, 2009)
Kebanyakan pasien hidrosefalus diterapi dengan shunt. Hanya sekitar 25% dari pasien
dengan hidrosefalus yang berhasil diterapi tanpa pemasangan shunt. Prinsip dari shunting adalah
untuk membentuk suatu hubungan antara cairan serebrospinal (ventrikel atau lumbal) dan rongga
tempat drainase (peritoneum, atrium kanan, pleura).
Dilaporkan sekitar 25%-40% malfungsi shunt terjadi pada 1 tahun pertama pemasangan
(Weprin, 2002). Dari penelitian yang lain didapatkan data bahwa sekitar 30%-40% malfungsi
shunt terjadi akibat proses mekanis atau proses infeksi pada tahun pertama pemasangan, dan
sekitar 15% kegagalan terjadi pada tahun kedua. Setelah tahun kedua, tingkat kegagalan turun
menjadi 1%-7%. Hal ini menyebabkan naiknya tingkat mortalitas pasien hidrosefalus menjadi
0,1%. Mortalitas terkait malfungsi shunt dijumpai sekitar 1%-4% dari total populasi.(Piatt, 2004)
Gambaran klinis malfungsi shunt sama seperti gambaran klinis hidrosefalus. Disamping
itu, dapat dijumpai fluktuasi/akumulasi cairan di bawah kulit disepanjang tract VP-shunt,
demam, kulit disepanjang tract yang hiperemis, atau pompa flushing device yang tidak segera
kembali.
Akan tetapi beberapa penelitian lain menunjukkan hal sebaliknya, bahwa tidak ada
hubungan kadar protein cairan serebrospinal dengan resiko peningkatan malfungsi shunt
(Brydon and Hayward et al 1996). Ramos dan Kang pada tahun 2008 menemukan malfungsi
shunt yang terjadi tidak berhubungan dengan kadar protein cairan serebrospinal.
Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk melihat apakah kadar protein cairan
serebrospinal dan jumlah sel cairan serebrospinal berhubungan dengan tingkat kejadian
malfungsi VP-Shunt, khususnya pada pasien bedah saraf Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.
Mengetahui pengaruh kadar protein dan jumlah sel pada cairan serebrospinal dengan
angka kejadian malfungsi VP-Shunt pada penderita hidrosefalus Di Rumah Sakit Haji Adam
Malik
3. Mengetahui pengaruh jumlah sel pada cairan serebrospinal dengan angka kejadian
malfungsi VP-Shunt pada penderita hidrosefalus Di Rumah Sakit Haji Adam Malik
Angka kejadian malfungsi VP-Shunt banyak dijumpai pada usia anak dan dewasa
.Analisis lebih lanjut mengenai hal ini dapat memberikan petunjuk penting mengenai
hubungan kadar protein dan jumlah sel cairan serebrospinal pada hidrosefalus terhadap
malfungsi VP-Shunt