Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK STASE MULOK

ANALISA DAMPAK BENCANA ALAM ERUPSI GUNUNG BERAPI

Oleh:

Aditya Agung Pratama (H1A013002)


Ni Komang Ayu Swanitri W (H1A013044)
Qisthinadia Haziyah Setiadi (H1A013053)

Pembimbing:
dr. Oxy Tjahjo Wahjuni, Sp.EM

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


BAGIAN/SMF MULOK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
2018
DAMPAK LETUSAN GUNUNG BERAPI

1. DEFINISI
Indonesia merupakan wilayah yang dilewati oleh sirkum pasifik dan sirkum
mediterania yang menyebabkan banyaknya gunung api yang aktif. Gunung berapi yang aktif
tersebut nantinya suatu saat akan mengeluarkan material-material di dalamnya yang
kemudian muncul istilah erupsi. Pengertian Erupsi adalah suatu proses pelepasan material
dari gunung berapi seperti lava, gas, abu dan lain sebagainya ke atmosfer bumi ataupun ke
permukaan bumi dalam jumlah yang tidak menentu. Erupsi ini dapat diartikan sebagai letusan
gunung berapi ataupun semburan minyak dan uap panas dari dalam perut bumi.

2. PENYEBAB
Gunung berapi terbentuk akibat pertemuan antara lempeng-lempeng bumi. Bagian
lempeng bumi yang bertumbukan tersebut akan tenggelam dan mencair, karena suhu bawah
lempeng bumi yang sangat tinggi. Lempeng bumi yang mencair ini akan menambah volume
magma dalam perut bumi. Magma yang terbentuk dari perut bumi memiliki berat jenis yang
lebih kecil daripada berat jenis di sekitarnya. Akibatnya, magma akan terdesak hingga naik
ke permukaaan bumi. Magma mengalir ke permukaan bumi melalui pipa kepunden atau pipa
magma. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut sebagai lava. Lava dan abu yang
meledak dari waktu ke waktu akan menumpuk sehingga membentuk gunung berapi.
Letusan atau dikenal dengan erupsi gunung berapi adalah letusan yang mengakibatkan
keluarnya material gunung berapi dari dalam perut bumi. Material yang dikeluarkan oleh
letusan gunung api berbentuk padat, cair dan gas. Material berbentuk padat seperti pasir
vulkanik, abu vulkanik dan batu apung. Material berbentuk cair, antara lain lava yaitu magma
yang sampai ke permukaan bumi yang suhunya sangat tinggi, dan lahar yaitu lumpur panas
yang terdiri dari campuran lava, air dan materi-materi yang ada di permukaan bumi. Material
berbentuk gas yang dikeluarkan oleh letusan gunung api adalah gas nitrogen, gas
karbondioksida serta gas karbonmonoksida. Apabila erupsi terjadi dalam waktu yang lama
dan dengan jumlah lava yang sangat besar, maka sangat dimungkinkan gunung berapi akan
muncul hingga ke permukaan air laut.
Gambar 1. Proses Erupsi Gunung Berapi

Hasil letusan gunung berapi berupa:


 Gas vulkanik
Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang
dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen
Sulfida (H2S), sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia.
 Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui
kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti
sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari
sumbernya.
 Abu letusan
Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin
dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.
 Awan panas (Piroklastik)
Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas
jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas,
mengalir Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari
lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas,
dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km/jam. Awan panas jatuhan
adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh
kekuatan letusan yang besar. Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak
sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km dari
puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar
pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga
menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.
 Lahar
Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng
gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari
campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar
letusan dan lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang
memiliki danau kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan
material letusan, sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan
dengan air hujan di sekitar puncaknya.
 Tanah longsor
 Gempa bumi

3. TANDA-TANDA BENCANA ERUPSI GUNUNG BERAPI


Berikut beberapa tanda gunung akan meletus
1. Mata air yang mengering
2. Terdengar suara gemuruh
3. Terjadi gempa
4. Kenaikan suhu yang terjadi di wilayah sekeliling gunung tersebut
5. Tanaman dan pepohonan tampak layu

4. DAMPAK AKIBAT ERUPSI GUNUNG BERAPI


Berikut dampak letusan gunung berapi :
 Dampak Letusan Gunung Api bagi Kesehatan
Dampak langsung:
- Abu vulkanik yang panas akan merusak segala yang dilewatinya
- Dampak kesehatan dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur
Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta
debu dalam bentuk partikel debu
Dampak tidak langsung:
- Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, serta
makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.
- Bermacam material yang dikeluarkan gunung berapi dapat memicu munculnya
bibit penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan (ISPA), batuk-batuk, penyakit
kulit, dan sebagainya
 Dampak Letusan Gunung Api bagi Lingkungan
Bahaya langsung
- Terjadi erosi tanah dan kebakaran hutan karena terkena laharnya, ekosistem hutan
terancam. Termasuk satwa yang tinggal di dalamnya.
Bahaya tidak langsung
- Banyak dari penduduk, terutama sekitar gunung meletus yang kehilangan
pekerjaan rutin kesehariannya.
- Hujan debu dari gunung juga meluas dan membatasi jarak pandang. Lalu lintas,
baik darat maupun udara, mulai terganggu. Penerbangan setempat dapat ditutup
sementara waktu.
- Pencemaran udara oleh abu gunung api tersebut yang dapat menjadi penyebab
pemanasan global
- Melumpuhkan semua kegiatan masyarakat sekitar, termasuk ekonomi yang
berhenti
- Utamanya untuk gunung berapi yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata.
Dengan adanya bencana ini, pariwisata akan terhenti, pemasukan dari wisata pun
turut berhenti.
 Dampak Letusan Gunung Api bagi Epidemiologi/Kesehatan Masyarakat
- Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Penyakit ISPA kerap menghantui para pengungsi bencana gunung meletus.
Gunung meletus biasanya akan mengeluarkan hamparan debu yang dapat
menyebabkan ISPA jika terhirup manusia. Kebanyakan dari pengungsi yang
terkena ISPA adalah anak-anak. Faktor lainnya akibat penampungan yang
inadequat dengan ventilasi yang tak memadai, masak didalam, pelayanan
kesehatan yang buruk, malnutrisi, kepadatan, cuaca tak baik.
- Diare
Diare sering diakibatkan karena kepadatan pengungsian, penyediaan air bersih
inadequat kualitas & kuantitas, kebersihan perorangan yang buruk, kelangkaan
sanitasi, kelangkaan sabun, fasilitas masak yang inadequat.
5. PENANGGULANGAN DAMPAK ERUPSI GUNUNG BERAPI
Upaya yang dapat dilakukan dalam penanggulangan bahaya letusan gunung api:
- menyiagakan puskesmas di daerah setempat untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada warga yang terkena penyakit akibat debu letusan gunung, dan
menyiagakan rumah sakit rujukan.
- mendistribusikan masker kepada warga
- mendirikan tenda untuk pos kesehatan di lapangan
- membentuk tim reaksi cepat
- membuat rencana kontigensi bidang kesehatan dan melakukan koordinasi lintas
sektor
- membentuk dan mengirimkan Tim Kesiapsiagaan Darurat terhadap peningkatan
aktivitas vulkanik gunung yang berasal dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Pusat Penanggulangan Krisis
Kesehatan Kementerian Kesehatan.
- melakukan koordinasi dengan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.
- membuat jadwal untuk melakukan pemantauan perkembangan situasi dan kondisi
gunung.
- informasi ketika sudah tampak tanda gunung akan meletus dapat tersampaikan ke
masyarakat sekitar dengan cepat berkat pemantauan intensif
- bahaya karena aliran lahar, dapat dicegah dengan membuat tanggul dan
mengurangi jumlah air kawah
- wilayah yang rawan bencana sebaiknya ditinggalkan karena membahayakan
keselamatan penduduk
- pemetaan wilayah rawan bencana
- pemantauan kualitas lingkungan dengan melakukan surveilens faktor risiko dan
antipasi kesiapsiagaan menghadapi erupsi gunung
- pada lokasi yang sekitar kawah gunung meletus dilakukan pengujian kualitas
udara, dan kualitas air bersih
DAFTAR PUSTAKA

Suryani, A. S. 2013. Dampak Negatif Abu Vulkanik Terhadap Lingkungan dan Kesehatan.
Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi, Medan. 4 (4) : 9-12.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pusat Krisis Kesehatan. Dampak Letusan Gunung
Berapi Bagi Kesehatan. 2016; Available from: http://pusatkrisis.kemkes.go.id/dampak-
letusan-gunung-berapi-bagi-kesehatan.
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2006.
Hammer J.E.K.W, Cashman B. Magmatic Process Revealed by Textural and Compositional
Trend in Merapi Dome Lavas. Journal of Volcanology and Geothermal Research; 100:
1-4; 2000.

Anda mungkin juga menyukai