Anda di halaman 1dari 12

REHABILITASI KAWASAN PESISIR

DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT REKLAMASI PANTAI

DI KECAMATAN TAPAKTUAN ACEH SELATAN

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Paper Mata Kuliah

Rehabilitasi Kawasan Pesisir

Oleh:

Prima Tegar Anugrah (125080601111024)


I 03

Program Studi Ilmu Kelautan

Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Ilmu Kelautan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Malang

2015
DAMPAK REKLAMASI PANTAI TAPAKTUAN ACEH SELATAN

1. PENDAHULUAN

Reklamasi adalah suatu kegiatan atau proses memperbaiki daerah atau areal yang
tidak berguna menjadi daerah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia
antara lain untuk sarana dan prasarana baru seperti pelabuhan, bandara, kawasan
perindustrian, pemukiman, sarana sosial, rekreasi dan sebagainya.
Menghadapi keterbatasan lahan di Ibukota Kabupaten Aceh Selatan, Kecamatan
Tapaktuan dengan luas 11.500ha merencanakan perluasan kota melalui penimbunan yaitu
reklamasi yang akan menggeser tanggul laut (seawall) kearah depan pantai. Dalam
perencanaan Pemda Aceh Selatan, sepanjang pantai yang direklamasi ini menjadi daerah
pemukiman penduduk, perkantoran, pertokoan, pelabuhan umum, taman kota dan sarana
sosial lainnya.
Reklamasi pantai memberikan dampak yaitu perubahan sosial,ekonomi masyarakat
dan ekologi pesisir. Dampak terbesar adanya reklamasi terlihat pada masyarakat pesisir
yang berprofesi sebagai nelayan dan buruh angkut semen dipelabuhan yang sehari –
harinya bekerja di kawasan reklamasi pantai ini.

2. DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT REKLAMASI

2.1. Dampak Reklamasi Pantai Terhadap Biota Perairan

Tabel 1 menunjukkan bahwa masyarakat menemukan kepiting, ikan karang dan


udang dalam jumlah lebih banyak sebelum reklamasi dibandingkan dengan setelah
reklamasi pantai dilakukan. Sebanyak 50,59% responden mengakui bahwa mereka dapat
memperoleh kepiting dalam jumlah sedang sebelum reklamasi, sedangkan setelah
reklamasi pantai sebanyak 95,29% masyarakat mengakui bahwa jumlah biota ini yang dapat
ditemukan dalam jumlah sedikit.
Keberadaan ikan karang sebelum reklamasi pantai dilakukan menurut pengakuan
60% masyarakat adalah berada dalam jumlah banyak, nelayan biasanya mendapat ikan
karang setiap harinya sebanyak 5 kg. Namun setelah reklamasi 64,71% nelayan mengakui
keberadaan ikan karang dalam jumlah sedang. Hasil penelitian terhadap keberadaan
terumbu karang adalah sebanyak 42,35% masyarakat berpendapat bahwa terumbu karang
sebelum reklamasi berada dalam jumlah sedang. Setelah reklamasi 100% masyarakat
berpendapat bahwa terumbu karang dalam jumlah sedikit.

2
2.2. Dampak Reklamasi Pantai Terhadap Fauna Darat

Hasil penelitian terhadap fauna darat disajikan dalam Tabel 2 yang memperlihatkan
bahwa keberadaan jenis serangga seperti kupu – kupu, capung dan belalang sebelum
reklamasi pantai, menurut 91,76% masyarakat berpendapat berada dalam jumlah sedikit
dan 8,24% masyarakat menjawab sedang. Setelah reklamasi 60% masyarakat berpendapat
bahwa keberadaan kupu – kupu, capung dan belalang dalam jumlah sedikit dan 40%
menjawab sedang.
Demikian juga dengan keberadaan burung kutilang (Apus affinus) sebelum reklamasi
responden yang menjawab jumlah burung sedikit sebanyak 85,88% dan yang menjawab
sedang sebanyak 14,12%. Kemudian setelah reklamasi responden yang menjawab
keberadaan burung kutilang dalam jumlah sedikit sebanyak 83,53% dan yang menjawab
sedang sebanyak 16,47% responden.

2.3. Dampak Reklamasi Pantai Terhadap Vegetasi

Hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum reklamasi, yang menjawab vegetasi


kelapa dalam jumlah sedikit keberadaannya yaitu 83,53% responden dan setelah reklamasi,
meningkat menjadi 92,94% responden. Pada jenis tanaman rumput – rumputan, sebelum
reklamasi responden yang menjawab keberadaannya dalam jumlah sedang yaitu sebanyak
51,76% dan setelah reklamasi, jumlah rumput – rumputan berada dalam jumlah banyak
menurut 80% responden. Sedangkan jenis tanaman liar sebelum terjadinya reklamasi,
berada dalam jumlah sedang menurut 51,76% responden dan setelah reklamasi, responden
yang menjawab meningkat menjadi 83,53%.

3
2.4. Dampak Reklamasi Pantai Terhadap Pekerjaan Masyarakat

Di Gampong Pasar terjadi perubahan dalam hal jenis pekerjaan masyarakat sekitar
yaitu pekerjaan sebelum dan sesudah reklamasi masyarakat yang beralih pekerjaan menjadi
buruh dan nelayan setelah adanya reklamasi yaitu sebanyak 35,29%. Sebanyak 16,47%
penduduk menjadi nelayan setelah reklamasi, yang sebelumnya memiliki pekerjaan lain
seperti : penjaga warung, tukang becak, petani dan yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
Sedangkan 18,82% masyarakat menjadi buruh setelah reklamasi dari pekerjaan lain seperti
tukang becak, petani dan masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap.

2.5. Dampak Reklamasi Pantai Terhadap Perubahan Sosial

Jaminan rasa aman yang dirasakan oleh masyarakat daerah reklamasi yang menjadi
responden penelitian menunjukkan bahwa sebelum reklamasi responden yang menjawab
jaminan rasa aman kurang baik yaitu sebanyak 58,82%. Hal ini sangat berbeda dengan
persentase jawaban responden setelah reklamasi yang menunjukkan bahwa 64.71%
responden menjawab jaminan rasa aman lebih baik.
Dari hasil penelitian tentang dampak reklamasi pantai terhadap perubahan sosial
yaitu kehidupan gotong royong menunjukkan bahwa sebelum reklamasi responden yang
menjawab cukup baik sebanyak 45,88 % sedangkan setelah reklamasi menunjukkan bahwa
sebanyak 47.06 % responden menjawab kehidupan gotong royong menjadi lebih baik.
Keakraban dan kepedulian masyarakat pada lokasi penelitian setelah reklamasi
menunjukkan peningkatan. Data sebelum reklamasi jumlah responden yang memberikan
jawaban kurang baik sebanyak 48,24% dan setelah reklamasi responden yang menjawab
lebih baik sebanyak 52,94%.

4
Dari hasil penelitian dampak reklamasi terhadap kebiasaan kenduri laut sebelum
reklamasi responden yang menjawab kebiasaan kenduri laut cukup baik dilaksanakan
sebanyak 35.29% dan setelah reklamasi pelaksanaan kenduri laut lebih baik lagi yaitu
menurut 40.00% responden.

3. REKLAMASI PANTAI TAPAKTUAN ACEH SELATAN


Menghadapi keterbatasan lahan di Ibukota Kabupaten Aceh maka Kecamatan
Tapaktuan merencanakan perluasan kota melalui penimbunan yaitu reklamasi yang akan
menggeser tanggul laut (seawall) kearah depan pantai. Dalam perencanaan Pemda Aceh
Selatan, sepanjang pantai yang direklamasi ini menjadi daerah pemukiman penduduk,
perkantoran, pertokoan, pelabuhan umum, taman kota dan sarana sosial lainnya. Reklamasi
pada daerah ini adalah rencana perluasan wilayah sehingga bila dilihat dari aspek
kependudukan tidak ada satupun warga yang menjadi korban penggusuran. Kegiatan warga
lainnya pun tidak terlalu terganggu dengan adanya proyek ini. Hanya dampak kecil seperti
isu tentang pekerjaan, lokasi pemukiman baru dan adanya lokasi wisata baru yang menjadi
dampak kepada seluruh masyarakat kecamatan Tapaktuan yang berjumlah 22.463 jiwa.
Realisasi dalam kegiatan reklamasi dimulai dari sebelah kanan Dermaga Pelabuhan
Umum sampai ke sebelah kanan Tempat Pelelangan Ikan Gampong Lhok Bengkuang,
dengan total luas wilayah kurang lebih 11.500ha. Tetapi yang sudah terealisasi hingga
tahun 2012 pembangunannya hanya di Gampong Pasar seluas ± 5 ha.
Dampak yang berlangsung bila dilihat dari indikator dampak reklamasi pantai
terhadap biota perairan, dampak reklamasi pantai terhadap fauna darat, dampak reklamasi
pantai terhadap vegetasi, dampak reklamasi pantai terhadap pekerjaan masyarakat dan
dampak reklamasi pantai terhadap perubahan sosial berlangsung selama kurang lebih 10
tahun. Hal tersebut dipaparkan dalam penelitian Nurul Husna, Rusli Alibasyah dan Indra
(Mahasiswa Unsyiah) yang membandingkan sebelum dan sesudah terjadinya reklamasi
ditinjau dari tahun 2002 hingga 2012.

5
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak
dikelompokan menjadi tiga bagian berdasarkan waktu pelaksanaannya, yaitu prakonstruksi.
Konstruksi dan paska konstruksi

3.1. Prakonstruksi

3.1.1. Biogeofisika

Pada saat prakonstruksi maka banyak yang harus dipersiapkan dalam melakukan sebuah
proyek reklamasi, mulai datangnya alat alat berat dan ramainya lokasi oleh para pekerja
akan membuat kebisingan yang tidak biasanya terjadi, hal tersebut akan mengganggu biota
yang hidup di daerah sekitar dan mebuat ketidak stabilan ekosistem.

3.1.2. Sosial Ekonomi

Dampak sosial ekonomi pada prakonstruksi reklamasi adalah adanya asumsi masyarakat
yang akan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak maupun pekerjaan tetap.

3.1.3. Sosial Budaya

Sebelum dilakukan reklamasi pada pantai Tapaktuan, pemerintah telah mensosialisasikan


akan adanya peningkaran keamanan dan perbaikan di bidang pendidikan. Hal tersebut
menjadi angin segar bagi masyarakat pesisir sekitar lokasi reklamasi. Reaksi yang
tergambar oleh masyarakat adalah terlihatnya kepedulian satu sama lain.

3.2. Konstruksi

3.2.1. Biogeofisika

Reklamasi di pantai Tapaktuan menyebabkan tingginya sedimentasi dan rusaknya


ekosistem pesisir pada saat konstruksi berlangsung. Hal tersebut sangat berpengaruh pada
fauna maupun flora dikawasan sekitar proyek.

3.2.2. Sosial Ekonomi

Pada saat konstruksi berlangsung masyarakat mulai beralih pekerjaan dari yang kerjanya di
darat seperti tukang becak, petani ataupun warungan beralih menjadi nelayan, karena
kondisi pesisir yang tidak memungkinkan sebagai tempat bekerja akhirnya mereka pergi ke
lautan untuk mencari ikan.

3.2.3. Sosial Budaya

Perluasan daerah yang dilakukan membuat masyarakat lebih bersemangat dan aktif
membangun lingkungannya. Nilai moral dan kebersamaan membangun wilayahnya sendiri
dipicu oleh adanya angan akan lingkungan yang lebih baik di bidang pendidikan, pekerjaan,
keamanan, dan daerah rekreasi maupun wilayah perkotaan.

6
3.3. Paska Konstruksi

3.3.1. Biogeofisika

Setelah konstruksi reklamasi pantai Tapaktuan selesai dampak yang terlihat di bidang
biogeofisika adalah berkurangnya jumlah biota perairan, fauna darat dan kelapa sawit dekat
pantai

3.3.2. Sosial Ekonomi

Sesuai dengan yang dikatakan kepemerintahan Aceh Selatan setelah reklamasi selesai,
kesempatan masyarakat mendapatkan pekerjaan meningkat dan berkurangnya masyarakat
dengan pekerjaan tidak tetap. Jenis pekerjaan baru mulai bermunculan seiring
bertambahnya wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah.

3.3.3. Sosial Budaya

Pada bidang sosial budaya, reklamasi yang telah disepakati kepemerintahan dan
masyarakat daerah sekitar membuat masyarakat merasa lebih aman dan tenang karena
adanya peningkatan keamanan dan kesehatan. Selain itu terlihat adanya bukti yang nyata
pada tingkat pendidikan yang lebih membaik. Aksi yang dilakukan pemerintah untuk daerah
tersebut mendapatkan reaksi positif dari masyarakat sekitar yang kepeduliannya terhadap
lingkungan meningkat, seperti bertambahnya intensifitas kegiatan gotong royong dan
kenduri laut.

3. 4. Dampak Jangka Panjang Reklamasi

Dampak jangka panjang yang mungkin akan terjadi adalah semakin berkurangnya
biota akibat dari sedimentasi dan pencemaran. Pencemaran yang disebabkan oleh limbah
maupun sampah wisatawan harus dipikirkan sejak dini karena daerah reklamasi tersebut
akan dijadikan daerah wisata dan perkotaan. Apabila perencanaan berbasis lingkungan
tidak dilakukan maka daerah tersebut secara ekologi akan rusak dan akan mengurangi
jumlah fauna dan flora baik di kawasan pesisir maupun laut.

3.5. Daya Pulih Akibat Dampak

Dampak terhadap lingkungan yang jelas terjadi adalah meningkatnya sedimentasi,


namun hal tersebut dapat pulih dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Dampak yang
tidak akan pulih adalah rusaknya ekosistem karena adanya pertambahan luasan daratan
dan berkurangnya luasan kawasan laut. Ekosistem yang telah rusak sangatlah
mempengaruhi biota yang menjadi komponen didalamnya. Melihat permasalahan ini
sebaiknya dari dua sisi yang berbeda, selain dampak negatif adapun dampak yang bersifat
positif, yaitu dibidang sosial, ekonomi dan budaya.

7
3.6. Dampak Lainnya

Uraian diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan setelah reklamasi lebih baik
dibanding sebelum reklamasi. Dari persentase jawaban responden disimpulkan bahwa
setelah reklamasi berdampak positif yaitu ditunjukkan dengan jawaban responden yang
menyatakan bahwa pendidikan baik naik dari 22,35% menjadi 63,53%. Pada perubahan
sosial masyarakat di sektor pendidikan setelah reklamasi mengalami perbaikan, ini
menunjukkan bahwa pendidikan semakin baik berkembang pada lingkungan sosial
masyarakat. Tingkat pendidikan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan buruh
adalah 1,18% sarjana, 5,88% lulusan SMK, 40,00 % lulusan SMA, sedangkan lulusan SMP
34,12 % dan 18,82% lulusan SD.
Dari 85 responden kurang lebih 80% mengenyam pendidikan Sekolah menengah
pertama, atas dan kejuruan, sisanya 20% adalah sarjana dan lulusan SD. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kesempatan kerja, sebelum reklamasi responden yang menjawab
kurang baik sebanyak 47,24%. Setelah reklamasi responden yang menjawab kesempatan
kerja lebih baik sebanyak 40,00% dari 85 responden. Data tersebut menjelaskan bahwa
jumlah pengangguran lebih sedikit setelah adanya reklamasi yang ditunjukkan dengan
jawaban baik responden sebanyak 40,00%.

4. Perubahan Yang Terjadi Akibat Reklamasi

4.1. Komponen Biogeofisik

4.1.1. Perubahan Bentang Lahan

Adanya perubahan bentang lahan merupakan dampak primer dari kegiatan reklamasi pantai
yang disebabkan oleh penambahan lahan reklamasi dan lahan untuk mobilitas alat angkut.
Hal tersebut akan berdampak terhadap perubahan jenis dan fungsi ekosistem di sekitar
wilayah reklamasi dan juga terjadi peningkatan sedimentasi. Beberapa kegiatan yang
menimbulkan dampak terhadap perubahan bentang lahan, antara lain :

 Tahap konstruksi : Penambahan lahan untuk kegiatan reklamasi dan


pembukaan jalan angkut untuk alat berat.
 Tahap pasca konstruksi : Revegetasi lahan setelah reklamasi.

4.1.2. Penurunan Kualitas Air

Kegiatan reklamasi pantai akan menimbulkan dampak pada perubahan kualitas air
disebabkan karena meningkatnya sedimentasi dan abrasi di sekitar area reklamasi.
Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak kualitas air antara lain :

8
 Tahap konstruksi : Reklamasi pantai dan sedimentasi.

4.1.3. Terganggunya Biota Di Sekitar Area Reklamasi

Komponen biota perairan di sekitar area reklamasi mengalami penurunan populasi. Akan
tetapi terjadi peningkatan populasi pada biota daratan. Beberapa kegiatan yang
menimbulkan dampak pada biota antara lain :
 Tahap konstruksi : Reklamasi pantai.
 Tahap pasca konstruksi : Revegetasi lahan setelah reklamasi.

4.1.4. Sedimentasi

Kegiatan reklamasi pantai mempercepat proses sedimentasi pada pantai. Beberapa


kegiatan yang menimbulkan dampak sedimentasi dan abrasi antara lain :
 Tahap konstruksi : Reklamasi pantai.
 Tahap pasca konstruksi : Revegetasi lahan setelah reklamasi.

4.1.5. Transportasi

Kegiatan reklamasi pantai akan berdampak pada peningkatan volume lalu lintas. Beberapa
kegiatan yang menimbulkan dampak transportasi antara lain :
 Tahap konstruksi : Mobilitas alat dan material

4.2. Komponen Sosial Ekonomi

4.2.1. Peningkatan Pendapatan

Kegiatan reklamasi pantai akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan


kesejahteraan masyarakat. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak pada
peningkatan pendapatan antara lain :
 Tahap pra konstruksi : Perizinan lokasi.
 Tahap konstruksi : Mobilisasi tenaga kerja, mobilitas alat berat dan
material, pembangunan sarana penunjang, dan
reklamasi itu sendiri.
 Tahap pasca konstruksi : Revegetasi lahan setelah reklamasi.
4.3. Komponen Sosial Budaya
4.3.1. Peluang Berusaha dan Kesempatan Kerja

Kegiatan reklamasi pantai akan berdampak pada peningkatan peluang berusaha dan
kesempatan bekerja. Beberapa kegiatan yang menimbulkan dampak antara lain :

 Tahap konstruksi : Mobilisasi tenaga kerja, mobilitas alat berat dan


material, pembangunan sarana penunjang, dan
reklamasi itu sendiri

9
 Tahap pasca konstruksi : Revegetasi lahan setelah reklamasi.

4.3.2. Persepsi Masyarakat

Kegiatan reklamasi pantai akan berdampak pada persepsi masyarakat. Beberapa kegiatan
yang menimbulkan dampak antara lain :

 Tahap pra konstruksi : Studi kelayakan dan detail studi, serta perizinan
lokasi.
 Tahap konstruksi : Mobilisasi tenaga kerja, mobilitas alat berat dan
material, pembangunan sarana penunjang, dan
reklamasi itu sendiri.
 Tahap pasca konstruksi : Revegetasi lahan setelah reklamasi

5. Evaluasi Dampak Akibat Reklamasi

5.1. Komponen Biogeofisik

5.1.1. Perubahan Bentang Lahan

Dampak akibat adanya reklamasi pantai akan menyebabkan perubahan bentang lahan
terutama saat proses penimbunan wilayah yang dulunya merupakan perairan. Dampak
tersebut akan berlangsung lama dan berlanjut pada komponen lingkungan lain.

5.1.2. Sedimentasi dan Abrasi

Dampak sedimentasi dan abrasi merupakan dampak yang berlangsung lama, cakupannya
luas dan mempengaruhi komponen lingkungan.

5.1.3. Terganggunya Biota Di Sekitar Area Reklamasi Pantai

Biota di sekitar area reklamasi pantai baik biota darat maupun biota laut akan mendapatkan
dampak dari kegiatan reklamasi akibat perubahan bentang lahan dan menyebabkan
perubahan fungsi ekosistem.

5.2. Komponen Sosial Ekonomi

5.2.1. Peningkatan Pendapatan

Reklamasi pantai akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat yang


berdampak pula pada kesejahteraan masyarakat. Dampak tersebut merupakan dampak
positif yang melibatkan masyarakat dengan jumlah yang banyak.

10
5.3. Komponen Sosial Budaya

5.3.1. Peluang Berusaha dan Kesempatan Kerja

Peluang berusaha dan kesempatan kerja merupakan dampak positif karena melibatkan
masyarakat secara luas selama penerimaan tenaga kerja untuk proyek reklamasi yang bisa
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitarnya.

5.3.2. Persepsi Masyarakat

Perubahan presepsi masyarakat akan kegiatan reklamasi pantai merupakan dampak


turunan dari peningkatan pendapatan masyarakat dan perekonomian masyarakat.

6. Lingkup Wilayah Studi

6.1. Lingkup Wilayah Studi

6.1.1. Batas Proyek

Batas proyek reklamasi pantai merupakan ruang dimana rencana kegiatan terletak yaitu
Kecamatan Tapaktuan yang berada pada titik koordinat 3°15’30” Lintang Utara dan
97°10’48” Bujur Timur. Luasan area reklamasi yaitu +- 5 Ha.

6.1.2. Batas Ekologi

Batas ekologi dari kegiatan reklamasi pantai ini meliputi batas yang masih dipengaruhi
persebaran dampak baik melalui udara, air ataupun tanah.

6.1.3. Batas Sosial

Batas sosial yang terkena dampak dari kegiatan reklamasi pantai yaitu masyarakat yang
berada di sekitar proyek dengan cakupan wilayahnya yaitu Kecamatan Tapaktuan.

6.1.4. Batas Administrasi

Batas Administrasi kegiatan penambangan pasir sebagai berikut :


Kecamatan : Tapaktuan
Kabupaten : Aceh Selatan
Provinsi : Daerah Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam

11
7. Dampak Lingkungan Reklamasi Pantai Tapaktuan Aceh Selatan

Hasil analisa didapat bahwa kunjungan masyarakat luar daerah ke wilayah reklamasi
setelah reklamasi meningkat. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang mana responden
yang menjawab sebelum reklamasi kunjungan masyarakat luar daerah kurang baik
mencapai 57,65%.
Sedangkan setelah reklamasi jumlah kunjungan masyarakat luar daerah menjadi
cukup baik menurut 42,35% responden. Hasil analisa menunjukkan bahwa kesempatan
kerja bagi masyarakat meningkat, hal tersebut dipaparkan dalam tabel yang berisi sebelum
reklamasi responden yang menjawab kurang baik sebanyak 47,24%. Setelah reklamasi
responden yang menjawab kesempatan kerja lebih baik sebanyak 40,00%. Hasil penelitian
didapat bahwa tingkat kesehatan sebelum dan sesudah reklamasi berdampak positif.
Responden yang menjawab tingkat kesehatan cukup baik sebelum reklamasi yaitu
sebanyak 51,76% dan setelah reklamasi tingkat kesehatan meningkat menjadi lebih baik
menurut 58,82 % responden.
Hasil analisa menunjukkan bahwa pendidikan meningkat. Responden yang
menjawab tingkat pendidikan masyarakat sebelum reklamasi cukup baik yaitu sebanyak
62,35% dan setelah reklamasi responden yang menjawab tingkat pendidikan menjadi lebih
baik yaitu sebanyak 63,53%. Dengan adanya reklamasi di Tapaktuan ternyata juga
mempunyai dampak positif pada bidang informasi. Terlihat dari hasil penelitian bahwa
jawaban responden yang menjawab informasi cukup baik sebelum reklamasi sebanyak
57,65% dan setelah reklamasi responden yang menjawab informasi lebih baik sebanyak
55,29%.

Referensi :
Djakapermana, Ruchyat Deni. 2008. Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan
Kawasan. Pengamat Penataan Ruang dan Pengembangan Direktorat Jenderal
Penataan Ruang, Kementerian PU
Husna, Nurul, et al. 2012. Dampak Ekologi, Sosial dan Ekonomi Masyarakat Akibat
Reklamasi Pantai Tapaktuan Aceh Selatan. Jurnal Manajemen
Sumberdaya Lahan Vol. 1 No. 2 Hlm. 171 – 178. Unsyiah : Banda Aceh
Darussalam.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Izin Lingkungan . Nomor 27 Tahun 2012.
Moch. Choirul Huda. 2013. Pengaturan Perizinan Reklamasi Pantai Terhadap Perlindungan
Lingkungan Hidup. Perspektif Volume XVIII No. 2 Tahun 2013 Edisi Mei.

12

Anda mungkin juga menyukai