Jurnal 1 : Ethanol Fermentation in an Immobilized Cell Reactor using Sachharomyces
cerevisiae
1. Adakah perhitungan statistik terkait pembahasan tentang hasil SEM?
Tidak ada. Penjelasan mengenai hasil SEM berupa diskripsi berdasarkan gambar hasil perbesaran pada beads yang masih segar (belum digunakan) dan beads setelah pemakaian. 2. Apakah cara kerja pembuatan beads (immobilisasi yeast) sama dengan Cara kerja penelitianmu? Cara kerja pembuatan beads hampir sama dengan penelitian kami. Dilakukan variasi konsentrasi alginate (1.5%, 2%, 2%, dan 6%) . Dipilih 2% Ca-alginat (optimum) dengan ukuran beads adalah 5 mm . Tapi konsentrasi CaCl2 yang digunakan 6%. Waktu pengerasan selama 16 jam. Alat tetes yang digunakan berupa 50 ml syringe (sebuah pipet) 3. Apakah alat SEMnya disebutkan spesifik (ada tambahan alatnya?) Disini dijelaskan beads dicelupkan ke dalam nitrogen cair dan di bekukan di Freeze Drier selama 7 jam . Beads dibiarkan tetap pada alumunium stub setelah itu dilapisi menggunakan palladium emas dengan mesin Polaron (ketebalan lapisan 20 nm). Selanjutnya sample (beads) baru diperiksa menggunakan SEM. 4. Satuan bead dan diameter optimum berapa untuk produksi etanol? satuan bead = mm dan diameter yang digunakan 5 mm. 5. Berapa kali perbesaran yang diamati? Perbesaran yang diamati = 300μm dan 2000 μm untuk melihat morfologi bagian luar beads dan bagian dalam. 6. Kenapa mereka mengamati ukuran beads dan keberadaan mikroba (yeast?) Alasan mengamati ukuran beads dan keberadaan mikroba untuk menentukan proses immobilisasi yang tepat pada metode ICR (Immobilized Cell Reactor) yang merupakan inovasi dari penelitian ini. Penggunaan SEM bertujuan untuk perbandingan visual pertumbuhan ragi dipermukaan alginate sebagai pembuktian kalau penggunaan alginate 2% yang paling tepat karena dengan konsentrasi alginate 2% beads terimmobilisasi dengan baik dan tidak terjadi difusi (ditunjukkan pada gambar hasil SEM bahwa tidak ada manik-manik yang di luar permukaan). Selain itu, ini mungkin sebagai alasan kenapa waktu fermentasi hanya sampai 72 jam. Karena berdasarkan hasil SEM pada waktu 72 jam sel-sel mikroorganisme tumbuh di permukaan alginate (2%). Jadi kalau konsentrasi alginate terlalu rendah (1.5% alginate) sel nya tidak terimobilisasi dengan baik (bisa terjadi kebocoran sel di awal fermentasi),kalau konsentrasi alginate 6% glukosa sulit masuk sehingg difusi CO2 lebih lama dan menyebabkan disintegrasi beads. Jurnal 2 : Lignocellulosic Ethanol Production Employing Immobilized Saccharomyces cerevisiae in Packed Bed Reactor
1. Apa yang dimaksud volume beads?
Kapasitas atau ruang yang dapat ditempati oleh sel dalam beads. 2. Bagaimana cara ngukur yang pecah? pecah ada pospat? Dilihat dari hasil SEM dimana ukuran beads pada siklus berbeda menunjukkan ukuran yang berbeda. Semakin lama siklus, ukuran beads semakin berkurang karena terjadi disintegrasi. Terjadi pemecahan beads awalnya karena terjadi pertumbuhan ragi sehingga ukuran beads meningkat, setelah itu terjadi pembengkakan media dan akhirnya pecah. 3. Adakah perhitungan statistik terkait pembahasan tentang hasil SEM? Tidak ada 4. Apakah cara kerja pembuatan beads (immobilisasi yeast) sama dengan Cara kerja penelitianmu? Cara kerja proses immobilisasi hampir sama. Alat yang digunakan berupa hypodermic syringe, waktu pengerasan di larutan CaCl2 (CaCl2) 16 jam atau 120 jam. Natrium alginat yang digunakan 4%. 5. Apakah alat SEMnya disebutkan spesifik (ada tambahan alatnya?) Beads dicuci dengan phosphate buffer kemudian difiksasi dalam glutaraldehid, setelah itu dicuci lagi dalam phosphate buffer (baru) dan didehidrasi dalam etanol (konsentrasi 30%, 50%, dan 70%) dan dikeringkan di titik kritisnya. Kemudian dipasang alumunium untuk platinum coating. Selanjutnya diperiksa dengan SEM. 6. Satuan bead dan diameter optimum berapa untuk produksi etanol? ukuran beads = 4 mm dan konsentrasi Ca-alginat 2% (optimum) 7. Berapa kali perbesaran yang diamati? 40X, 100X, dan 2500X (permukaan luar) 8. Kenapa mereka mengamati ukuran beads dan keberadaan mikroba (yeast?) Karena ukuran beads mempengaruhi jumlah etanol yang dihasilkan dan waktu fermentasi. Awalnya ukuran beads meningkat, kemudian setelah fermentasi berulang ulang ukuran beads berkurang karena terjadi erosi dan tumbukan antara beads yang satu dengan beads yang lainnya. beads dengan ukuran yang besar (5 mm) memiliki luas permukaan dan transfer massa yang rendah sehingga fermentasi dan difusi berlangsung lama dan mengganggu pertumbuhan mikroba. Sedangkan beads dengan ukuran kecil (3 mm) luas permukaan dan transfer massa besar sehingga fermentasi berlangsung cepat dan tidak cocok untuk digunakan jangka panjang. Oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan beads ukuran sedang yaitu 4 mm. Alasan penggunaan SEM untuk mengkonfirmasi kekuatan dan stabilitas beads dengan waktu pengerasan selama 120 jam dan menunjukkan bentuk beads setelah pemakaian beberapa siklus dimana pada penelitian ini melakukan variasi pengerasan yaitu 16 jam dan 120 jam. Gambar yang disertakan di Jurnal adalah gambar beads dengan waktu pengerasan selama 120 jam untuk 4 kali siklus (1, 24, 30, dan 40).