Anda di halaman 1dari 20

BAB VI

MANAJEMEN PERUSAHAAN

6.1 Bentuk Perusahaan


Pabrik benzena didirikan dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan
status perusahaan terbuka dengan modal diperoleh dari penjualan saham, dan tiap
pemegang saham memegang bagian sebanyak satu saham atau lebih. Berdasarkan
Undang-Undang (UU) tentang Perseroan Terbatas (PT) Pasal 1 No.4 Tahun 2007
disebutkan bahwa perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan
modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham (Purba, 2015). Pemegang saham
bukan hanya yang ada pada Akta Pendirian Perusahaan, melainkan juga dari para
investor yang membeli saham perusahaan tersebut di pasar modal.
Di Indonesia, Perseroan Terbatas (PT) merupakan bentuk perusahaan yang
paling dominan dibandingkan firma, perusahaan komanditer, koperasi, dan lain-
lain. Kontribusi PT yang terbukti mampu meningkatkan taraf hidup bangsa, baik
melalui penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri
(PMDN) menjadi salah satu alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini (Purba, 2011).
Berikut adalah ciri khas dan keistimewaan suatu PT:
a. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan.
b. Bentuk persekutuan yang berbadan hokum.
c. Merupakan kumpulan modal/saham.
d. Pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas.
e. Adanya pemisahan fungsi antara pemegang saham dan pengurus atau direksi.
f. Memiliki komisaris yang berfungsi sebagai pengawas.
g. Kekuasaan tertinggi berada pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Adapun, kelebihan dan kelemahan bentuk perusahaan PT dapat dilihat pada Tabel
6.1 sebagai berikut:

79
80

Tabel 6.1 Kelebihan dan Kelemahan Perseroan Terbatas (PT)


No Kelebihan Kelemahan
1 Kelangsungan hidup perusahaan terjamin Biaya pendirian relatif mahal
Kurangnya hubungan yang efektif
2 Penjualan saham relatif mudah
antara pemegang saham
3 Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih
Rahasia perusahaan tidak terjamin
efisen
4 Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidka
permasalahan administrasi yang
menimbulkan risiko bagi kekayaan pribadi
rumit
maupun kekayaan keluarga pemilik
5 Kebutuhan kapital lebih besar mudah Adanya inefisiensi kerja, tidak
dipenuhi, sehigga memungkinkan perluasan- fleksibel, dan tidak kompetitif karena
perluasan usaha. ukuran yang besar

6.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas


6.2.1 Struktur Organisasi
Salah satu faktor yang menunjang kemajuan suatu perusahaan adalah
struktur organisasi yang terapkan. Struktur organisasi merupakan rancangan dari
pemimpin organisasi sehingga mampu menentukan harapan-harapan mengenai hal-
hal yang perlu dilakukan individu-individu dan kelompok-kelompok tersebut dalam
mencapai tujuan-tujuan organisasi (Ivancevich et al., 2007). Bagi pengelola
organisasi, struktur organisasi pada hakikatnya adalah cara untuk menata unsur-
unsur dalam organisasi dengan sebaik-baiknya, demi mencapai berbagai tujuan
yang telah ditetapkan (Kusdi, 2009).
Bentuk struktur organisasi yang dipilih pada perusahaan benzena ini yaitu
line dan staff dimana garis kekuasaan lebih sederhana dan praktis. Bentuk line ini
terdiri dari kelompok yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka
mencapai tujuan. Sedangkan bentuk staff terdiri dari kelompok yang melaksanakan
tugasnya dengan keahlian yang dimilikinya, dalam hal ini berfungsi untuk
memberikan sarana kepada unit operasional.
Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan (RUPS) dalam melaksanakan
tugas sehari-harinya diwakili oleh dewan komisaris yang dipimpin oleh Presiden
Komisaris, sedangkan tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan direktur
utama dibantu oleh direktur produksi dan teknik serta direktur keuangan dan umum.
Direktur produksi dan teknik membawahi bidang teknik dan produksi, sedangkan
direktur keuangan dan umum membawahi bidang pemasaran, keuangan, dan
81

umum. Direktur ini membawahi beberapa kepala bagian yang bertanggung jawab
atas bawahannya sebagai pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Masing-
masing kepala bagian membawahi beberapa seksi yang dikepalai oleh kepala seksi
dan masing-masing seksi membawahi dan mengawasi para karyawan perusahaan
pada masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa
kelompok regu yang dipimpin oleh masing-masing kepala regu, dan masing-masing
kepala regu akan bertanggung jawab kepada kepala seksi. Bagan struktur organisasi
perusahaan dapat dilihat pada Gambar 6.1.
82

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

RUPS

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Sekretaris

Direktur Produksi Direktur Keuangan &


&Teknik Umum

Kabag Produksi Kabag Teknik


Kabag Pemasaran & Kabag Keuangan Kabag Umum &
Pengadaan Personalia

Kasie Proses Kasie Lab.Analisa Kasie Utilitas Kasie Lingkungan Kasie Kasie
& Produksi & Riset (HSE) & K3 Pemeliharaan Project Kasie Kasie
Keuangan Anggaran Kasie Kasie Kasie
(Maintenance) Engineering Kasie Kasie
Humas Personalia Keamanan
Pemasaran Pengadaan
n
(Marketing) (Purchasing
)
Ketua Regu Ketua Regu Ketua Regu Ketua Regu Ketua Regu

Karyawan

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Perusahaan Benzena


83

6.2.2 Deskripsi Tugas


6.2.2.1 Pemegang Saham
Pemegang saham adalah kelompok orang yang mengumpulkan modal
untuk jalannya operasi perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik
perusahaan yang berhak mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dan memiliki
wewenang yaitu:
a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.
b. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Direksi.
c. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi tahunan
pada perusahaan.
6.2.2.2 Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk
jangka waktu tertentu dengan tugas dan wewenang adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan kebijaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.
b. Melakukan pengawasan terhadap kinerja direksi.
c. Menyetujui dan menolak rencana direksi.
d. Mempertanggungjawabkan perusahaan kepada pemegang saham.
6.2.2.3 Dewan Direksi
Dewan Direksi adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang
bertanggung jawab terhadap kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Dewan
Direksi terdiri dari Direktur Utama sebagai pemimpin perusahaan bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris atas segala tindakan dan kebijaksaan yang dibuat.
Direktur Utama membawahi Direktur Produksi dan Teknik serta Direktur
Keuangan dan Umum.
1. Direktur Utama
Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah sebagai berikut:
a. Menjaga kestabilan dan membuat kontinuitas hubungan baik antara pemilik
saham, pimpinan, karyawan, dan konsumen.
b. Mengangkat dan memberhentikan direktur dengan persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham.
84

c. Mengkoordinir dan mengawasi kinerja Direktur Produksi dan Teknik serta


Direktur Keuangan dan Umum.
2. Direktur Produksi dan Teknik
Tugas dan wewenang Direktur Produksi dan Teknik adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang produksi dan teknik.
b. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi kinerja kepala-kepala bagian yang
menjadi bawahannya (Kepala Bagian Produksi dan Kepala Bagian Teknik).
3. Direktur Keuangan dan Umum
Tugas dan wewenang Direktur Keuangan dan Umum adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang pemasaran, keuangan,
umum, dan personalia.
b. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi kinerja kepala-kepala bagian yang
menjadi bawahannya (Kepala bagian Pemasaran dan Pengadaan, Kepala Bagian
Keuangan, dan Kepala Bagian Umum serta Personalia).
6.2.2.4 Kepala Bagian
Secara umum tugas dan wewenang kepala bagian adalah mengkoordinir,
mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tugas yang
diberikan dan bertanggung jawab kepada direktur yang menangani bagian tersebut.
1. Kepala Bagian Produksi
Tugas dari Kepala Bagian Produksi yaitu bertanggung jawab kepada
Direktur Produksi dan Teknik dalam bidang kualitas dan kuantitas produksi. Kepala
bagian produksi membawahi Kepala Seksi Proses dan Produksi, Kepala Seksi
Laboratorium Analisa dan Riset, Kepala Seksi utilitas, serta Kepala Seksi
Lingkungan (HSE) dan K3.
 Kepala Seksi Proses dan Produksi
Bertugas untuk mengkoordinir seksi terhadap jalannya proses produksi
dan mengambil tindakan seperlunya apabila terdapat permasalahan selama
proses produksi berlangsung.
85

 Kepala Seksi Laboratorium Analisa dan Riset


Bertugas untuk mengkoordinir seksi terhadap pengawasan mutu proses
hasil-hasil produksi, mutu bahan baku utama dan pendukung, serta analisa
limbah ataupun yang dihasilkan oleh perusahaan.
 Kepala Seksi Lingkungan (HSE) dan K3
Bertugas untuk mengkoordinir seksi dalam mengawasi segala tindakan
yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan mengurangi potensi timbulnya
bahaya. Selain itu, mengkoordinir seksi dalam memantau jalannya proses
produksi dan mencermati dampaknya terhadap lingkungan sekitar, memastikan
unit pengolahan limbah berjalan dengan baik, dan mengambil sampel serta
melakukan pengecekan secara berkala pada limbah buangan pabrik.
 Kepala Seksi Utilitas
Bertugas untuk mengkoordinir seksi dalam melaksanakan dan mengatur
penggunaan sarana utilitas untuk kelancaran proses produksi, serta memenuhi
semua kebutuhan selama proses produksi berlangsung seperti kebutuhan air,
steam, listrik, dan bahan bakar).
2. Kepala Bagian Teknik
Bertanggung jawab kepada Direktur Produksi dan Teknik dalam bidang
pemeliharaan peralatan proses, instrumentasi dan pengembangan perusahaan serta
unit proses. Kepala Bagian Teknik membawahi Kepala Seksi Pemeliharaan
(Maintenance) dan Kepala Seksi Project Engineering.
 Kepala Seksi Pemeliharaan (Maintenance)
Bertugas mengkoordinir seksi dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan
peralatan pabrik, pengecekan, serta pemebrsihan alat secara berkala. Selain itu,
memastikan kondisi semua mesin, peralatn listrik, dan instrumentasi layak
beroperasi.
 Kepala Seksi Project Engineering
Bertugas mengkoordinir seksi dalam melakukan perhitungan desain awal
ketika akan dilakukan pengembangan alat proses ataupun sistem produksi.
Selain itu, melakukan koordinasi dengan kontraktor saat proses pendirian project
tertentu sebagai fungsi pengawasan dan kontrol.
86

3. Kepala Bagian Pemasaran dan Pengadaan


Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang
pemasaran hasil produksi, penyediaan bahan baku utama dan bahan pendukung,
serta alat-alat untuk proses produksi. Kepala Bagian Pemasaran membawahi
Kepala Seksi Pemasaran (Marketing) dan Kepala Seksi Pengadaan membawahi
Kepala Seksi Pengadaan (Purchasing).
 Kepala Seksi Pemasaran (Marketing)
Bertugas mengkoordinir seksi dalam mengatur dan merencanakan strategi
penjualan hasil produksi kepada konsumen.
 Kepala Seksi Pengadaan (Purchasing)
Bertugas mengkoordinir seksi dalam merencanakan, mengatur, dan
membeli bahan baku utama ataupun pendukung dan peralatn yang dibutuhkan
perusahaan.
4. Kepala Bagian Keuangan
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang
administrasi keuangan. Kepala Seksi Keuangan dan Kepala Seksi Anggaran.
 Kepala Seksi Keuangan
Bertugas mengkoordinir seksi dalam melakukan pencatatan hutang
piutang, penanaman modal, dan perhitungan prediksi keuntungan yang diperoleh
perusahaan dalam waktu tertentu.
 Kepala Seksi Anggaran
Bertugas mengkoordinir seksi dalam menghitung seluruh penggunaan
uang perusahaan, mengadakan perhitungan gaji dan insentif karyawan serta
pemasukan perusahaan, dan membuat laporan penggunaan kas modal
perusahaan secara berkala.
5. Kepala Bagian Umum dan Personalia
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang
hubungan masyarakat (humas), personalia, dan keamanan. Kepala Bagian Umum
dan Personalia membawahi Kepala Seksi Humas, Kepala Seksi Personalia, dan
Kepala Seksi Keamanan.
87

 Kepala Seksi Humas


Bertugas untuk mengkoordinir seksi dalam menjalin hubungan perusahaan
dengan masyarakat di luar perusahaan dan bertanggung jawab terhadap program
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menjaga citra baik perusahaan di
mata masyarakat.
 Kepala Seksi Personalia
Bertugas mengkoordinir seksi dalam penyeleksian, penerimaan, dan
pembinaan tenaga kerja, serta pendataan secara adminstratif terhadap data
seluruh pegawai. Selain itu, menyediakan fasilitas training secara rutin dan
berkala untuk seluruh pegawai perusahaan.
 Kepala Seksi Keamanan
Bertugas mengkoordinir seksi dalam menjaga keamanan perusahaan dan
mengawasi keluar masuknya orang maupun barang di area pabrik, bertanggung
jawab terhadap kebersihan dan lingkungan pabrik, serta menyediakan konsumsi
untuk para pegawai.
6. Ketua Regu
Pada beberapa seksi terdapat ketua regu yang bertugas sebagai koordinator
dan penanggung jawab pada regu tim shift yang dipimpinnya. Selain itu, membuat
laporan rutin kepada atasan yang berkaitan dengan hasil kerja.
6.3 Kebutuhan Karyawan dan Sistem Pengupahan
6.3.1 Status Karyawan dan Sistem Pengupahan
Karyawan adalah setiap orang yang bekerja di bawah perintah orang lain
dengan menerima upah atau imbalan (M. Satriawaty, 2015). Kebutuhan dan sistem
pengupahan karyawan tergantung pada status, kedudukan, tanggung jawab dan
keahlian karyawan. Status karyawan dalam suatu perusahaan digolongkan menjadi
tiga yaitu:
a. Karyawan tetap
Karyawan yang diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat Keputusan
(SK) direksi dan mendapatkan upah bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian,
dan massa bekerja.
88

b. Karyawan harian
Karyawan yang diangkat dan diberhentikan oleh direksi tanpa adanya SK
dan mendapatkan upah harian yang dibayarkan setiap akhir pekan.
c. Karyawan borongan
Karyawan yang dipekerjakan oleh pabrik saat diperlukan saja dan menerima
upah borongan untuk pekerjaannya.
Selain gaji rutin, setiap karyawan juga memperoleh bonus keuntungan
penjualan dalam satu tahun. Adapun, bagi karyawan yang lembur diberikan upah
tambahan dengan perhitungan sebagai berikut:
 Lembur di hari biasa untuk 1 jam pertama sebesar 1,5 kali upah/jam dan untuk
setiap jam kerja lembur berikutnya dibayar sebesar 2 kali upah/jam.
 Lembur di hari Minggu dan hari libur nasional untuk 8 jam pertama sebesar 2
kali upah/jam, jam kedelapan dibayar 3 kali upah/jam, serta jam lembur
kesembilan dan kesepuluh dibayar 4 kali upah/jam.
 Bagi karyawan pabrik yang dipanggil untuk bekerja di pabrik di luar jam kerja
akan diberikan upah tambahan.
6.3.2 Pembagian Jam Kerja Karyawan
Pabrik benzena ini direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam satu
tahun dengan perharinya adalah 24 jam. Sisa hari selain hari libur, digunakan untuk
shutdown guna perbaikan dan perawatan alat proses. Berdasarkan UU
Ketenagakerjaan Pasal 77 No 13 Tahun 2013, waktu kerja karyawan yaitu 8 jam
per hari atau 40 jam dalam 5 hari kerja. Pembagian karyawan pabrik berdasarkan
jam kerja dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Karyawan non-shift
Karyawan non-shift adalah karyawan yang tidak menangani proses
produksi secara langsung (Seksi Proses Produksi dan Seksi Utilitas). Adapun, yang
tergolong karyawan non-shift yaitu direktur, kepala bagian, kepala seksi, dan
seluruh pegawai yang berada di bawah pimpinan Direktur Keuangan dan Umum
(kecuali pegawai di Seksi Keamanan dan Rumah Tangga). Pembagian jam kerja
untuk karyawan non-shift adalah sebagai berikut:
89

 Hari Senin-Kamis
Masuk : pukul 07.00 WIB
Istirahat : pukul 12.00-13.00 WIB
Pulang : pukul 16.00 WIB
 Hari Jumat
Masuk : pukul 07.00 WIB
Istirahat : pukul 11.00-13.00 WIB
Pulang : pukul 16.00 WIB
b. Karyawan shift
Karyawan shift adalah karyawan yang menangani proses produksi secara
langsung dan bagian yang berhubungan dengan keamanan pabrik. Adapun, yang
tergolong karyawan shift yaitu operator produksi, karyawan bagian produksi, dan
bagian keamanan. Pembagian jam kerja karyawan shift disajikan pada Tabel 6.2
berikut ini:
Tabel 6.2 Pembagian Jam Kerja Karyawan Shift
Shift Karyawan Produksi Karyawan Keamanan
Pagi pukul 08.00-16.00 WIB pukul 06.00-14.00 WIB
sore pukul 16.00-00.00 WIB pukul 14.00-22.00 WIB
Malam pukul 00.00-08.00 WIB pukul 22.00-06.00 WIB

Karyawan shift terbagi dalam empat regu, dimana tiga regu bekerja dan satu
regu libur, dan dilakukan secara bergantian. Setiap regu mendapatkan massa kerja
selama 6 hari dan dua hari libur untuk tiap shift dan masuk lagi untuk shift
berikutnya. Pembagian jadwal kerja setiap regu disajikan pada Tabel 6.3 berikut
ini:
Tabel 6.3 Pembagian Jadwal Kerja untuk Setiap Regu
Tanggal
Nama Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Regu 1 L L P P S S M M L L P P S S
Regu 2 P P S S M M L L P P S S M M
Regu 3 S S M M L L P P S S M M L L
Regu 4 M M L L P P S S M M L L P P
90

Keterangan:
L : Libur S : shift sore
P : shift pagi M : shift malam
6.3.3 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji
6.3.3.1 Penggolongan Jabatan
Pembagian jabatan dalam perusahaan berdasarkan dengan pendidikan
tenaga kerja seperti yang disajikan pada Tabel 6.4 berikut ini:
Tabel 6.4 Penggolongan Jabatan dan Prasyarat Pendidikan
Jabatan Prasyarat Pendidikan
Dewan komisaris Minimal Sarjana Umum
Direktur Utama Minimal Sarjana Umum
Direktur Produksi dan Teknik Minimal Sarjana Teknik Kimia/Teknik
Elektro/Teknik Mesin
Direktur Keuangan dan Umum Minimal Sarjana Ekonomi/Ilmu
Bisnis/Ilmu Ekonomi
Sekretaris Minimal Sarjana
Kepala Bagian Produksi Minimal Sarjana Teknik Kimia
Kepala Bagian Teknik Minimal Sarjana Teknik Elektro/Mesin
Kepala Bagian Pemasaran (Marketing) dan Minimal Sarjana Ekonomi
Pengadaan (Purchasing)
Kepala Bagian Keuangan Minimal Sarjana Ekonomi Akuntansi
Kepala Bagian Umum dan Personalia Minimal Sarjana FISIP/Hukum/
Ekonomi
Kepala Seksi Proses dan Produksi Sarjana Teknik Kimia
Kepala Seksi Laboratorium Analisa dan Sarjana Teknik Kimia/Kimia Murni
Riset
Kepala Seksi Utilitas Sarjana Teknik Kimia
Kepala Seksi Lingkungan (HSE) dan K3 Sarjana Teknik Kimia/Teknik
Lingkungan
Kepala Pemeliharaan (Maintenance) Sarjana Teknik Mesin/Teknik
Elektro/Teknik Fisika
Kepala Seksi Project Engineering Sarjana Teknik Kimia/Teknik Mesin
Kepala Seksi Pemasaran (Marketing) Sarjana Ekonomi/Ilmu Bisnis
Kepala Seksi Pengadaan (Purchasing) Sarjana Ekonomi Manajemen/Ilmu
Bisnis
Kepala Seksi Keuangan Sarjana Ekonomi Akuntansi/Ilmu
Ekonomi
Kepala Seksi Anggaran Sarjana Ekonomi Akuntansi/Ilmu
Ekonomi
Kepala Seksi Humas Sarjana FISIP/Ilmu Komunikasi
Kepala Seksi Personalia Sarjana Ilmu Psikologi
Kepala Seksi Keamanan Sarjana Ekonomi/FISIP/Hukum
Ketua Regu Proses dan Produksi Sarjana Teknik Kimia
Ketua Regu Lab.Analisa dan Riset Sarjana Kimia
91

Jabatan Prasayarat Pendidikan


Ketua Regu Utilitas Sarjana Teknik Kimia
Ketua Regu Lingkungan (HSE) dan K3 Sarjana Teknik Kimia/Teknik
Lingkungan
Ketua Regu Pemeliharaan (Maintenance) Sarjana Teknik Mesin/Teknik
Elektro/Teknik Fisika/Sarjana Teknik
Kimia/Teknik Lingkungan/Kimia
Murni
Karyawan Bagian Produksi Diploma Teknik Kimia/Teknik
Elektro/Teknik Mesin
Karyawan Bagian Teknik Diploma Teknik Kimia/Teknik
Elektro/Teknik Mesin/Teknik Fisika
Karyawan Bagian Pemasaran (Marketing) Diploma Ekonomi Manajemen
dan Pengadaan (Purchasing)
Karyawan Bagian Kuangan Diploma Ekonomi Akuntansi/Ilmu
Ekonomi
Karyawan Personalia dan Humas Diploma FISIP/Hukum/Ilmu
Psikolog/Ilmu Komunikasi
Karyawan Keamanan SMA atau sederajat
Sopir, Pesuruh, Cleaning Service SMA atau sederajat

6.3.3.2 Jumlah Karyawan dan Gaji


Jumlah karyawan suatu perusahaan perlu diperhatikan dimana harus sesuai
dengan kebutuhan. Rincian jumlah seluruh karyawan yang dibutuhkan disajikan
pada Tabel 6.5, sedangkan rincian gaji sesuai jabatan disajikan pada Tabel 6.6.
Tabel 6.5 Rincian Jumlah Seluruh Karyawan Perusahaan
No Jabatan Jumlah
1 Dewan komisaris 3
2 Direktur Utama 1
3 Direktur Produksi dan Teknik 1
4 Direktur Keuangan dan Umum 1
5 Sekretaris 3
6 Kepala Bagian Produksi 1
7 Kepala Bagian Teknik 1
8 Kepala Bagian Pemasaran (Marketing) dan 1
Pengadaan (Purchasing)
9 Kepala Bagian Keuangan 1
10 Kepala Bagian Umum dan Personalia 1
11 Kepala Seksi Proses dan Produksi 1
12 Kepala Seksi Laboratorium Analisa dan Riset 1
13 Kepala Seksi Utilitas 1
14 Kepala Seksi Lingkungan (HSE) dan K3 1
15 Kepala Pemeliharaan (Maintenance) 1
16 Kepala Seksi Project Engineering 1
17 Kepala Seksi Pemasaran (Marketing) 1
92

No Jabatan Jumlah
18 Kepala Seksi Pengadaan (Purchasing) 1
19 Kepala Seksi Keuangan 1
20 Kepala Seksi Anggaran 1
21 Kepala Seksi Humas 1
22 Kepala Seksi Personalia 1
23 Kepala Seksi Keamanan 1
24 Ketua Regu Proses dan Produksi 4
25 Ketua Regu Lab.Analisa dan Riset 4
26 Ketua Regu Utilitas 4
27 Ketua Regu Lingkungan (HSE) dan K3 4
28 Ketua Regu Pemeliharaan (Maintenance) 4
29 Karyawan Proses dan Produksi 48
30 Karyawan Laboratorium Analisa dan Riset 12
31 Karyawan Utilitas 40
32 Karyawan Lingkungan (HSE) dan K3 16
33 Karyawan Pemeliharaan (Maintenance) 12
34 Karyawan Project Engineering 6
35 Karyawan Pemasaran (Marketing) 4
36 Karyawan Pengadaan (Purchasing) 3
37 Karyawan Keuangan 5
38 Karyawan Anggaran 3
39 Karyawan Humas 4
40 Karyawan Personalia 2
41 Karyawan Keamanan 2
42 Medis 2
43 Paramedis 3
44 Sopir 10
45 Satpam 16
46 Pesuruh 10
47 Cleaning Service 15
Total 260
93

Tabel 6.6 Rincian Gaji Berdasarkan Jabatan


Jabatan Gaji/Bulan (Rp)
Dewan Komisaris 75.000.000,00
Direktur Utama 65.000.000,00
Direktur Bidang 50.000.000,00
Sekretaris 25.000.000,00
Kepala Bagian 20.000.000,00
Kepala Seksi 18.000.000,00
Ketua Regu 15.000.000,00
Karyawan Proses 8.500.000,00
Karyawan non-proses 8.000.000,00
Dokter 8.000.000,00
Perawat 6.000.000,00
Satpam 5.000.000,00
Sopir 5.500.000,00
Pesuruh 4.500.000,00
Cleaning service 4.500.000,00

6.4 Kesejahteraan Karyawan


Kesejahteraan karyawan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan dalam suatu perusahaan. Beberapa program
kesejahteraan karyawan dibuat oleh suatu perusahaan untuk mewujudkan kualitas
kehidupan kerja dan menciptakan kepuasaan bagi pekerja sehingga kesetiaan
pekerja terhadap perusahaan dapat terpelihara dengan baik. Selain itu,
kesejahteraan karyawan yang tinggi terlihat dari semakin meningkatnya ketenangan
kerja, terpeliharanya kesehatan dan kualitas fisik karyawan, terciptanya suasana
lingkungan kerja yang semakin baik, dan terpicunya produktivitas kerja
(Sriwidodo, 2012). Kesejahteraan karyawan dan keluarganya dapat tercapai dengan
adanya beberapa fasilitas penunjang yang diberikan perusahaan antara lain:
a. Fasilitas Kesehatan
Perusahaan memberikan fasilitas kesehatan berupa poliklinik di area pabrik
sebagai pertolongan pertama pada karyawan akibat kecelakaan pada jam kerja.
Perusahaan juga bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di sekitar area pabrik
untuk manangani karyawan dan/atau keluarganya yang mengalami kecelakaan
berat, baik akibat kerja atau bukan. Selain itu, perusahaan juga menanggung biaya
94

pengobatan untuk karyawan yang mengalami kecelakaan kerja sesuai dengan


undang-undang yang berlaku dan untuk biaya pengobatan karyawan yang sakit
tidak diakibatkan kecelakaan kerja maka disesuaikan dengan kebijakan perusahaan
yang sedang berlaku.
b. Fasilitas Pendidikan
Perusahaan menyediakan fasilitas pendidikan yang diperuntukkan bagi
karyawan maupun keluarga karyawan.
 Fasilitas pendidikan bagi karyawan
Perusahaan mengembangkan kemampuan/skill karyawan melalui
pelatihan, pendidikan lanjutan, dan pembinaan. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk memberikan kesempatan belajar kepada karyawan untuk mengembangkan
kemampuan diri yang nantinya dapat diterapkan dalam keperluan perusahaan.
 Fasilitas pendidikan bagi keluarga karyawan
Perusahaan menyediakan bantuan biaya sekolah/beasiswa bagi keluarga
karyawan yang masih berstatus sebagai pelajar dan berprestasi di sekolahnya.
c. Asuransi (BPJS Ketenagakerjaan)
Fasilitas asuransi diberikan untuk memberikan jaminan social dan
perlindungan karyawan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
d. Peralatan Keselamatan Kerja
Peralatan keselamatan kerja diberikan karyawan pabrik untuk
mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja. Fasilitas peralatan safety tyang
diberikan terdiri dari: safety helmet, safety shoes, masker, google, sarung
tangan/gloves, kacamata, penutup telinga/ear plug, dan sebagainya.
Adapun, tindakan pencegahan kecelakaan kerja, dan peralatan yang mendukung
untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja adalah sebagai berikut:
 Penyediaan alat pemadam kebakaran seperti fire hydrant yang diletakkan di
tempat startegis dan mudah dijangkau.
 Adanya latihan dan pembinaan bagi pekerja terkait tindakan yang harus
dilakukan apabila terjadi kecelakaan kerja, kebakaran, ledakan, dan kebocoran
pipa yang berisi zat beracun maupun tidak.
95

e. Tunjangan
Tunjangan yang diberikan berupa upah tambahan yang dikhususkan untuk
karyawan tetap. Adapun jenis tunjangan yang diberikan adalah sebagai berikut:
 Tunjangan hari raya
 Tunjangan bonus keuntungan akhir tahun
 Tunjangan keahlian
 Jaminan hari tua
f. Fasilitas Transportasi
Perusahaan memberikan fasilitas transportasi kendaraan berupa mobil
beserta sopir untuk menjalankan kegiatan operasional bagi karyawan sesuai dengan
jabatannya.
g. Fasilitas Koperasi
Fasilitas koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan
memberikan kemudahan bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dengan harga barang yang relatif murah.
h. Fasilitas Kantin
Kantin disediakan oleh perusahaan untuk memudahkan karyawan dalam
memenuhi kebutuhan makan.
i. Fasilitas Tempat Ibadah
Perusahaan menyediakan tempat beribadah berupa masjid dan musola di
area pabrik untuk memudahkan karyawan dalam menjalankan kewajibannya
sebagai umat beragama.
j. Cuti Karyawan
Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembalikan
semangat bekerja dan beristirahat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu, perusahaan memberikan waktu cuti untuk karyawan berupa:
 Cuti tahunan yang diberikan selama 12 hari kerja dalam satu tahun.
 Cuti sakit yang disertai dengan surat keterangan dokter.
 Cuti hamil bagi karyawan perempuan yang akan melahirkan.
96

6.5 Corporate Social Responsibility (CSR)


CSR merupakan komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi
secara legal, dan memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan
karyawan dan keluarganya, konunitas lokal, dan komunitas luas (Anatan, 2010).
Selain itu, CSR adalah salah satu bentuk partisipasi dunia usaha dalam
pembangunan berkelanjutan untuk mengembangkan program kepedulian
perusahaan kepada masyarakat sekitar melalui penciptaan dan pemeliharaan
keseimbangan antara menghasilkan keuntungan, fungsi-fungsi sosial, dan
lingkungan. Kepedulian tersebut diberikan dengan alasan untuk memperkuat
dukungan masyarakat sebagai sumber dari segala sumber daya yang dimiliki dan
direproduksi oleh perusahaan (Tanudjaja, 2006). Munculnya CSR di Indonesia
seiring dengan disahkannya UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(PT), dan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang berisi suatu PT
wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Adapun manfaat CSR
adalah sebagai berikut.
a. Bagi masyarakat
 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan.
 Adanya bantuan beasiswa bagi pelajar di sekitar perusahaan.
 Meningkatnya pemeliharaan sarana pendidikan dan kesehatan di lingkungan
sekitar perusahaan.
 Adanya bantuan pembangunan dan pengembangan fasilitas umum seperti
tempat ibadah, taman, tempat pariwisata, dan sebagainya.
b. Bagi perusahaan
 Meningkatkan profitabilitas dan kinerja finansial yang lebih kokoh,
contohnya melalui efisiensi lingkungan.
 Meningkatkan akuntabilitas, assessment, dan komunitas investasi.
 Menurunkan kerentanan hubungan dengan komunitas.
 Menaikkan reputasi dan corporate building (Wahyuningrum et al., 2014).
Berdasarkan uraian di atas, CSR memiliki banyak manfaat baik bagi
perusahaan maupun masyarakat. Perusahaan memiliki empat tanggung jawab
utama yaitu terhadap karyawan, konsumen, masyarakat, dan lingkungan. Keempat
97

hal tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi perusahaan untuk menetapkan
program-program CSR yang akan dilakukan. Program-program CSR yang akan
dilaksanakan oleh perusahaan penghasil benzena ini adalah sebagai berikut.
a. Employee Programs
Karyawan sebagai aset perusahaan sudah semestinya mendapatkan
perhatian lebih mengenai pengembangan kompetensi dan kesejahteraan karyawan.
Beberapa kegiatan yang dapat mendukung kesejahteraan karyawan selain jaminan
kesehatan dan keselamatan yaitu work life balance program dan decision making
empowerment program.
b. Community and Broader Society
Perusahaan menjalankan aktivitas ini melalui pemberdayaan masyarakat
yang intinya adalah bagaimana individu, kelompok atau komunitas berusaha
mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa
depan sesuai dengan keinginan mereka. Implementasi pemberdayaan masyarakat
melalui:
 Proyek-proyek pembangunan yang memungkinkan anggota masyarakat
memperoleh dukungan dalam memenuhi kebutuhan.
 Kampanye dan aksi sosial yang memungkinkan kebutuhan tersebut dapat
dipenuhi oleh pihak lain yang bertanggung jawab.
c. Environment Programs
Progam yang berkaitan dengan kelestarian dan pemeliharaan lingkungan
mislanya dengan pemberian bibit tanaman bagi warga sekitar, pembuatan taman di
sekitar lingkungan pabrik, dan penyaluran limbah pabrik yang baik.
d. Reporting and Communications Programs
Program ini bertujuan untuk melaporkan hasil kegiatan CSR perusahaan
melalui annual CSR report sehingga terdapat bukti nyata bahwa perusahaan telah
ikut serta dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya.
e. Stakeholder Engangement Programs
Bertujuan untuk menciptakan “effective engangement programs” sebagai
kunci utama mencapai kesuksesan startegi CSR.
98

f. Supplier Programs
Pembinaan hubungan yang baik atas dasar kepercayaan, komitmen,
pembagian informasi antara perusahaan dengan mitra bisnisnya, misalnya melalui
pengelolaan rantai pasokan atau jejaring bisnis.
g. Customer/Product Stewardship Programs
Bertujuan untuk memberikan perhatian perusahaan terhadap keluhan
konsumen dan jaminan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
h. Shareholder Programs
Bertujuan untuk meningkatkan “share value” bagi shareholder sebagai
prioritas perusahaan (Anatan, 2010).

Anda mungkin juga menyukai