Anda di halaman 1dari 4

PROSES OSMOSIS PADA WORTEL (Daucus carota)

DENGAN KONSENTRASI LARUTAN GULA 20%, 50%, dan


70%

Afrian Decky M, Anita Rahmawati, Almira Ramadhanti, Assifa Fadila, dan Fabella Dwi B.
Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstrak
Sel merupakan unit terkecil dalam suatu organisme yang mampu melakukan
aktivitas kehidupan. Salah satu aktivitas kehidupan sel adalah peritiwa osmosis.
Tumbuhan mampu melakukan proses osmosis karena sel tumbuhan tersusun atas
senyawa fosfolipid bilayer yang disebut dengan membran sel (N. Campbell, Reece,
& Michael, 2012). Kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari peristiwa osmosis,
misalnya peristiwa osmosis pada sel wortel. Namun, sejumlah air bergerak dengan
cara difusi yang tidak bisa dilihat (Salisbury, 1995).

Katakunci : osmosis, membran sel, difusi.


1. PENDAHULUAN Pada percobaan pada
1.1 Latar Belakang percobaan proses suhu ruang (37ºC) Faktor-faktor
Proses osmosis osmosis dengan selama 2 jam. yang memengaruhi
merupakan Daucus carota, Variabel proses osmosis antara
proses alat-alat yang Bebas : lain luas permukaan
berpindahnya digunakan adalah Konsentrasi larutan membran, ketebalan
zat pelarut 1 buah pisau, 3 gula membran, dan suhu
melalui buah gelas beker Variabel (Arlita, Waluyo, &
membrane ukuiran 600ml, 3 Terikat : Proses Warji, 2013).
semipermeable buah gelas beker osmosis Konsentrasi larutan
dari konsentrasi ukuran 250ml, 1 Variabel Kontrol juga berpengaruh
tinggi ke buah gelas beker : Suhu ruang terhadap proses
konsentrasi ukuran 100ml, 1 370C dan osmosis (Magdalena,
yang lebih buah penggaris, waktu inkubasi Waluyo, & Sugianti,
rendah. Syarat timbangan digital, 1 2015). Semakin tinggi
terjadinya buah pipet tetes, 3. DASAR TEORI konsentrasi larutan
osmosis karena dan magnetic Osmosis maka semakin banyak
terdapat dua stirer. Pada merupakan proses air yang diserap, salah
lapisan pada sel percobaan proses berpindahnya zat satu contohnya adalah
tumbuhan, yaitu osmosis dengan pelarut dari larutan gula (Arlita et
membrane Daucus carota, konsentrasi tinggi al., 2013) . Larutan
dalam sebagai bahan-banhan menuju konsentrasi gula bersifat
membrane semi yang digunakan yang lebih rendah higroskopis yaitu
permeable dan adalah gula pasir, melalui membran memiliki kemampuan
lapisan primer wortel (Daucus semipermeabel untuk menyerap air
(dinding sel) carota), dan air. (Yahya, 2015). (Pursudarsono,
sebagai Penelitian Osmosis dapat Rosyidi, & Widati,
tekanan. Alasan dilakukan dengan berlangsung ketika 2015). Sel parenkim
memilih wortel terlebih dahulu terdapat dua pada wortel memiliki
sebagai obyek menyiapkan larutan dengan tingkat kerapatan
perlakuan larutan gula konsentrasi yang yang sangat tinggi,
karena sel dengan berbeda. Syarat oleh karena itu wortel
parenkim pada konsentrasi 20%, terjadinya osmosis digunakan sebagai
wortel memiliki 50%, dan 70%. yaitu adanya obyek perlakuan
tingkat Kemudian membran dalam (Fahn, 1991).
kerapatan yang menyiapkan 9 sebagai membran
sangat tinggi buah wortel kupas semipermeabel
(Fahn, 1991). dengan tinggi 7cm. dan lapisan primer 4. HASIL DAN
1.2 Rumusan Wortel yang sudah (dinding sel) PEMBAHASAN
Masalah dipotong kemudian sebagai tekanan
Bagaimanakah dilubangi sedalam (Salisbury, 1995). Tabel dan
proses osmosis 6cm dan lebar Gambar dapat
pada wortel 1,5cm. disisipkan di tengah-
(Daucus carota) Meletakkan tengah artikel.
dengan wortel kedalam Contoh :
konsentrasi gelas beker. Gelas
larutan gula beker yang telah Tabel 1 : Judul Tabel
20%, 50%, dan berisi wortel,
70%? kemudian diisi
1.3 Tujuan dengan larutan
Menguji proses gula 20% setinggi
osmosis pada 3cm. Hal yang
wortel (Daucus sama dilakukan
carota) dengan untuk larutan gula
konsentrasi 50% dan larutan
larutan gula gula 70%.
20%, 50%, dan Lubang yang
70% terdapat pada (Capital Each Word ,
wortel diisi dengan center, regular).
2. METODOLOGI air dengan tinggi Sumber : (N. .
4cm. Menginkubasi Campbell & Reece,
2012).
Gambar 1 : Judul KONSENTRA
Gambar (Capital Each SI LARUTAN
Word, center, regular). GULA
TERHADAP
5. KESIMPULAN PROSES
DEHIDRASI
Berisi OSMOSIS
rangkuman BUAH
kesimpulan atas hasil WALUH
penelitian yang ( Cucurbita
dibahas pada bab-bab moschata ) Kondisi akhir
sebelumnya. ( Effect of
Temperature
DAFTAR PUSTAKA and
1. Arlita, M. A., Concentration
Waluyo, S., & of Sugar
Warji. (2013). Solution in
Pengaruh The Process
Suhu dan of Osmotic
Konsentrasi Dehydration
terhadap of Pumpkin
Penyerapan ( Cucurbita
Larutan Gula moschata )),
pada 2(4), 1–8.
Bengkuang 6. Pursudarsono
(Pachyrrhizus , F., Rosyidi,
erosus). D., & Widati,
Jurnal Teknik A. S. (2015). Lampiran
Pertanian Pengaruh Pengulangan I
Lampung, Perlakuan
2(1), 85–94. Imbangan
2. Campbell, Garam dan
N. ., & Reece. Gula
(2012). terhadap
BIOLOGI Kualitas
Edisi Dendeng
Kedelapan Paru-paru
Jilid 1. Sapi. Jurnal
Jakarta: Ilmu Dan
Erlangga. Teknologi
3. Campbell, N., Hasil
Reece, J., & Ternak,
Michael, C. 10(1), 35– Kondisi awal
(2012).
Biologi Jilid 1
(Eighth
edition).
Jakarta:
Erlangga.
4. Fahn, A.
(1991).
Anatomi
Tumbuhan.
Yogyakarta:
UGM Press.
5. Magdalena,
A., Waluyo,
S., & Sugianti,
C. (2015).
PENGARUH
SUHU DAN
Kondisi akhir

Pengulangan 2
Kondisi awal

Air

Anda mungkin juga menyukai