Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Gerak pada Ikan

Gerakan hewan merupakan tindakan dari hewan untuk berpindah tempat dengan berbagai cara,
termasuk berjalan, berenang, melompat dan terbang. Hewan bergerak untuk berbagai alasan, seperti
untuk menemukan makanan, pasangan, atau tempat tinggal yang cocok, dan untuk menghindari
predator. Untuk hewan kemampuan bergerak sangat penting untuk kelangsungan hidup (Bejan, 2006)).
Perbedaan tempat tinggal hewan, jenis makanan, dan cara mempertahankan diri menyebabkan
mekanisme dan alat gerak hewan berbeda-beda.

Salah satu jenis gerakan hewan air adalah berenang, seperti yang dilakukan oleh ikan. Air
memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air.
Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Hewan air
mampu bertahan karena adanya gaya angkat. Tubuh hewan air tidak lebih rapat dari lingkungan
perairannya, dan harus mampu untuk mempertahankan posisinya di air (Jolt, 2010). Meskipun
membutuhkan sedikit energi lebih untuk mempertahankan posisi vertikal, namun bergerak pada posisi
horisontal akan jauh lebih sulit. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem
gerak yang khas. Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki oleh hewan air adalah bentuk
torpedo, meskipun mekanisne yang digunakan untuk bergerak berbeda. Bentuk tubuh ini
memungkinkan tubuh meliuk dari sisi ke sisi, seperti yang terjadi pada ikan hiu dan banyak ikan lainnya,
atau gerakan atas dan bawah, seperti pada mamalia laut (Bejan, 2006).

Untuk memudahkan bergerak di dalam air, ikan memiliki bentuk tubuh yang aerodinamis
(streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak didalam air. Ekor dan sirip ekor yang lebar
berfungsi untuk mendorong gerakan ikan dalam air. Sirip tambahan digunakan untuk mencegah gerakan
yang tidak di inginkan. Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical. Dan ikan memiliki susunan
otot dan tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan di dalam air. (Jolt, 2010)

Ikan berenang dengan mengerahkan kekuatan terhadap air di sekitarnya. Ada pengecualian,
tetapi ini biasanya disebabkan oleh kontraksi otot ikan di kedua sisinya untuk menghasilkan gelombang
lenturan yang berjalan di sepanjang tubuh ikan dari hidung sampai ke ekor. Vektor gaya yang bekerja
pada air dengan gerakan secara lateral menghasilkan gaya yang mendorong ikan ke depan (Alfiansyah,
2011). Sebagian besar ikan menggunakan gerakan lateral pada tubuh dan sirip ekornya untuk
menghasilkan gaya dorong ke depan. Tetapi ada juga yang bergerak menggunakan sirip pasangan dan
sirip tengahnya. Ikan yang bergerak dengan sirip pasangan dan sirip tengah cocok untuk hidup di
terumbu karang. Tapi jenis ikan ini tidak dapat berenang secepat ikan yang menggunakan tubuh dan sirip
ekornya (Wikipedia, 2012).

Gerakan ikan secara individu


Berdasarkan Bone,1978 dalam Diponeggoro, 2007 gerakan ikan dilihat dari pandangan horisontal (lateral
aspect) terdapat 2 (dua) gerakan yaitu :

1. Pectoral fin movement, adalah gerakan ikan yang diakibatkan adanya dorongan dari gerakan sirip
pectoral, contohnya untuk ikan karang pada umumnya (typical coral fish) seperti pada Gambar 1a.
Gerakan ikan tersebut disebut juga gerakan meluncur (gliding).

2. Amplitude horizontal wriggle, adalah gerakan ikan yang dibangkitkan oleh gerakan meliuk badan ikan
secara horisontal, contohnya ikan pelagis besar dan ikan hiu. (Gambar 1b)2

Gambar 1. Pola gerakan ikan (a) gerakan


pectoral fin movement(b) gerakan
amplitude horizontal wriggle (Bone,1978 dalam Diponeggoro, 2007)2

Daftar Referensi

Alfiansyah, Muhammad. (2011). Mekanisme Gerak pada Hewan Vertebrata. (Online).


(http://www.sentra-edukasi.com, diakses tanggal 14 Oktober 2018)

Bejan, Adrian dan Marden, James H. (2006). Constructing Animal Locomotion from New
Thermodynamics Theory. (Online). (http//en.wikipedia.org, diakses tanggal 14 Oktober 2018)

Jolt. (2010). Bagaimanakah Sistem Gerak pada Ikan? (Online). (http://id.answers.yahoo.com, diakses
tanggal 14 Oktober 2018)

Diponegoro, A.D. 2007. Analisis Penentuan Jenis Kawanan Ikan Berdasarkan Deteksi Fasa Pantulan
Gelombang Akustik dan Penerapan Hidden Markov Model. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana. Institut
Pertanian Bogor. 2

Anda mungkin juga menyukai