Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Definisi Air

Air adalah cairan terpenting dan kehadirannya sangat diperlukan oleh tubuh. Air adalah

pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi. Mempengaruhi disosiasi makro

molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70% terdiri dari air. Hampir semua reaksi

kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Secara umum air berfungsi sebagai bahan pelarut

dalam tubuh. Air berguna untuk melakukan proses metabolisme dalam tubuh seperti pencernaan,

ekskresi, penguapan, dan lain-lain.

Air merupakan penyusun utama tubuh yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa atau

70% dari bagian tubuh tanpa-lemak (lean body mass). Kandungan air pada anak-anak lebih besar

dibandingkan orang dewasa. Pada proses penuaaan, manusia kehilangan air. Air menyusun 75%

dari berat badan bayi baru lahir dan 55% pada orang tua. Kandungan air tubuh relatif berbeda

antarmanusia, bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung

lebih banyak otot, mengandung lebih banyak air; kandungan air pada laki-laki lebih banyak daripada

perempuan dan kandungan air pada anak muda lebih banyak daripada orangtua.

2.3 Fungsi Air dalam Tubuh

 Membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusa


 Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan
 Melarutkan dan mengeluarkan sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh kita
 Katalisator dalam metabolisme tubuh serta mampu meredam benturan bagi organ vital
 Pelumas bagi sendi-sendi dan menstabilkan suhu tubuh
 Membantu memberikan struktur dan bentuk tubuh melalui turgor dengan menyediakan
untuk jaringan.
 Menciptakan lingkungan berbasis air yang diperlukan untuk tindakan kimia dan reaksi
yang terdiri dari metabolisme tubuh dan untuk mempertahankan hidup.
 Menyediakan sarana untuk mempertahankan suhu tubuh stabil.
DISTRIBUSI AIR
Pada wanita 50-55% dari tubuh wanita adalah air sedangkan pada tubuh laki-laki 55-
60% nya adalah air. Kadar air yang lebih tinggi di kebanyakan pria adalah hasil dari massa otot
mereka yang lebih besar. Otot lurik mengandung lebih banyak air daripada jaringan tubuh selain
darah. sisanya 40% dari berat badan manusia adalah sekitar 18% protein dan zat terkait, 15%
lemak, dan 7% mineral. komposisi tubuh yang tersisa wanita adalah sama kecuali untuk massa
otot yang lebih kecil dan deposit yang jauh lebih besar.

Pembagian Distribusi Air Dalam Tubuh


Air dalam tubuh terbagi menjadi dua kompartemen. Total air di luar sel yaitu cairan
ekstraseluler kompartemen (ECF) dan total air di dalam sel yaitu The kompartemen cairan
intracelular (ICF)
1. Cairan Ekstraseluler (ECF) air di luar sel membuat naik sekitar 20% dari total berat
badan. terdiri dari empat bagian
a. plasma darah, yang menyumbang sekitar 25% dari ECF dan 5% dari berat tubuh.
b. cairan interstitital, air berasal dari cairan sekresi sel. Cairan Interstitinal
menggenangi sel dalam jaringan. Plasma dan cairan interstitiel saling bercampur
lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi, prosesnya adalah fisikokimia
c. air yang beredar di transit.
d. cairan jaringan padat, air dalam padat jaringan ikat, tulang rawan, tulang. Cairan
pada jaringan ikat padat, tulang kartilago, jaringan pengikat. Pertukaran air &
elektrolit lambat. Tulang itu terlihat padat tetapi sebenarnya ada pertukaran air
dan elektrolit.
2. Cairan intraseluler (ICF) air di dalam sel membuat naik sekitar 40% sampai 45% dari
total berat badan. karena sel-sel tubuh menangani aktivitas metabolik yang luas kami,
tidak mengherankan bahwa total air di dalam sel adalah sekitar dua kali jumlah luar.
Cairan yang terbentuk aktivitas sekretoris dari kelenjar ludah, pankreas, hati, empedu,
dan lain-lain. Cairan interstitial, elektrolit cairan interstisiel sama dengan plasma kecuali
protein. Protein plasma berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama albumin,
sebagai pengangkut albumin. Jumlah air tubuh kira-kira tetap, distribusi berubah-ubah.
Gerakan/perpindahan diarahkan ke arah tekanan osmotik. Tekanan osmotik dikarenakan
ada perbedaan konsentrasi.
Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan

Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat

dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan kedua kompartemen

ini memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan (osmolality)

pada kedua kompartemen juga akan berbeda.

Bahan cairan dalam tubuh yaitu:

1. Elektrolit terutama K dan Na

Na dan K mempengaruhi retensi dan distribusi air tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh

perubahan kadar elektrolit dan tekanan osmotik pada masing-masing sisi.

Na = tulang punggug cairan ekstraseluler

K = tulang punggug cairan intrsaseluler

2. Bahan organik dgn molekul besar (protein)

Penting dlm pertukaran air antara darah & cairan interstitiel. Terutama pemindahan air dari

kompartemen yg satu ke lainnya (bukan air tubuh total).

3. Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino)

Tidak penting dlm pengaturan distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.

4. Senyawa organik lain

Air memasuki tubuh dalam tiga bentuk utama, yaitu:


1. bentukan air yang dikonsumsi.
2. air dalam makanan yang dimakan
3. metabolisme air hasil produk oksidasi sel
Air meninggalkan tubuh melalui ginjal, kulit, paru-paru, dan eliminasi fecal melalui usus besar.
Zat yang mengendalikan distribusi air
Zat yang mempengaruhi dan mengontrol distribusi air tubuh terdiri dari dua faktor:
1. zat terlarut, partikel dalam larutan dalam air tubuh
2. Pemisah membran antara kompartemen air
Zat terlarut berbagai partikel dengan berbagai konsentrasi terjadi di dalam tubuh. dua
jenis utama, elektrolit dan protein plasma, neraca air kontrol. Elektrolit adalah elemnets
anorganik kecil yang membebaskan dalam solusi dan membawa muatan listrik. protein plasma
adalah zat organik dari ukuran molekul besar, terutama albumin dan globulin protein plasma,
mempengaruhi pergeseran air masuk dan keluar capilaries dalam keseimbangan dengan air di
sekitar mereka.
Air dan zat terlarut bergerak melintasi membran memisahkan tubuh dengan mekanisme
dasar fisiologis yang mengatur keseimbangan cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Mekanisme
ini termasuk osmosis, difusi, filtrasi, transpor aktif, dan pinositosis.
1. Difusi: Suatu proses ketika materi padat, partikel, seperti gula didalam cairan, berpindah
dari daerah berkonsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel
didalam cairan menjadi merata atau partikel akan melewati membrane sel yang
permeabe terhadap subtansi tersebut.
2. Osmosis: Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran semipermeabel yang
berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solute rendah ke larutan yang memiliki
konsentrasi solute tinggi. Kecepatan osmosis tergantung pada konsentrasi solute di
dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute, dan perbedaan antara tekanan osmosis
yang dikeluarkan oleh larutan.
3. Filtrasi : Suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan
sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses ini bersifat aktif di dalam
bantalan kapiler. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang di hasilkan oleh suatu likuid
di dalam sebuah ruangan.
4. Transpor Aktif : Merupakan suatu mekanisme mengenai sel-sel yang mengabsorbsi
glukosa dan substansi-substansi lain untuk melakukan aktivitas metabolic. memerlukan
aktivitas metabolic dan pengeluaran energi untuk menggerakan berbagai materi guna
menebus membrane sel.
5. Pinositosis : merupakan salah satu jenis endositosis di mana sel "meneguk" tetesan
fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil, Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang
larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinositosis tidak bersifat spesifik
dalam substansi yang ditransportkannya.

Daftar Pustaka
Williams, S. R., 1999. Essentials of Nutrition and Diet Therapy. 7th ed. United States of
America: Mosby Electronic Production.

Anda mungkin juga menyukai