Anda di halaman 1dari 14

Ergonomi dan Produktivitas pada

Pemain Karawitan

Kelompok 25

Ika Santi Widyasari 101511133060


Affan Mahfudz 101511133151
Erni Safira 101511133230

1
Ergonomi
 Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, Ergon
yang berarti kerja dan Nomos yang berarti
aturan/hukum. Jadi ergonomi secara singkat
juga dapat diartikan aturan/hukum dalam
bekerja. Secara umum ergonomi didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang
kesesuaian pekerjaan, alat kerja dan atau
tempat/lingkungan kerja dengan pekerjanya.

2
Ilmu ergonomi mempelajari beberapa hal yang meliputi:
1.Lingkungan kerja meliputi kebersihan, tata letak, suhu,
pencahayaan, sirkulasi udara , desain peralatan dan lainnya.
2. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi
duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh.
Sedangkan posisi berdiri dimana berat badan tertumpu secara
seimbang pada dua kaki.
3. Persyaratan fisik dan psikologis (mental) pekerja untuk
melakukan sebuah pekerjaan: pendidikan,postur badan,
pengalaman kerja, umur dan lainnya
4.Bahan-bahan/peralatan kerja yang berisiko menimbulkan
kecelakaan kerja: pisau, palu, barang pecah belah, zat kimia
dan lainnya
5. Interaksi antara pekerja dengan peralatan kerja:
kenyamanan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja,
kesesuaian ukuran alat kerja dengan pekerja, dan standar
operasional prosedur.
3
Ergonomi pada pemain karawitan
1.Lingkungan kerja:
- penerangan yang cukup
- tata letak gamelan yang disesuaikan dengan
pemain karawitan
- tidak terlalu berdekatan antara alat satu dan
yang lain untuk space antar alat maupun
pemain karawitan lainnya
- ruangan yang cukup luas untuk alat dan
pemain karawitan sehingga sirkulasi udara lancar
- adanya kipas angin/ac untuk mengurangi suhu
yang panas karena ruangan yang penuh

4
5
2. Posisi kerja
- sikap duduk tegak dan bersila
- menggunakan bantalan untuk duduk dan
sandaran pada pinggang untuk mengurangi
resiko nyeri pada punggung serta durasi kerja
diatur secukupnya dan ditambahkan waktu
untuk istirahat

6
3. Persyaratan fisik dan psikologis
mental
- pendidikan tentang permainan
dalam gamelan
- postur badan tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu pendek untuk
memudahkan dalam memainkan
alat musik dengan duduk bersila

7
4. bahan/peralatan yang beresiko menimbulkan
kecelakaan
- alat pemukul bonang maupun balungan
ditempatkan pada tempat yang disediakan
- menggunakan alat dengan hati-hati dan sesuai
- gamelan yang digantung seperti gong harus
digantung dengan kuat dan aman

8
5. Interaksi antara pekerja dan peralatan kerja
- kesesuaian ukuran alat kerja dengan
pekerja misalkan jarak antara bonang
dengan pemain karawitan harus sesuai
dengan postur tubuh pemain karawitan.

panjang
tangan Pemain
pemain
karawitan

panjang tangan
pemain

9
Produktivitas
 Produktivitas akan semakin baik jika output
semakin tinggi sedangkan input semakin kecil.
Dalam kerja maka produktivitas tinggi tercapai
bila output kerja tinggi dan input kerja rendah5.
 Disinilah peran ergonomi, fit the job to the man
artinya menyesuaikan kerja dengan manusia
yang bekerja. “fit the job to the man” bisa
menghasilkan output kerja yang optimal dan
penggunaan input kerja yang minimal atau
dengan kata lain ergonomi dapat meningkatkan
produktivitas.

10
Produktivitas dari ergonomi pada pemain
karawitan

 Penerangan, tata letak, kenyamanan ruangan kerja


dari pemain karawitan meningkatkan motivasi untuk
memainkan gamelan lebih baik
 Mencegah dan mengurangi resiko timbulnya penyakit
akibat kerja
 Kesesuaian nada yang dihasilkan lebih baik dari ke-
ergonomisan yang memudahkan pekerjaan sehingga
penggunaan energi dapat lebih diminamilisir.
 Hasil permainan musik yang padu dan harmonis
menghasilkan kepuasan bagi penonton yang hadir
 Meningkatkan keuntungan, pendapatan, kesehatan
dan kesejahteraan untuk individu dan institusi.

11
12
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Pemain Karawitan

 Pelatihan
untuk melengkapi pemain karawitan dengan
ketrampilan dan cara yang tepat dalam
menggunakan gamelan yang benar.
 Kondisi fisik dan mental pemain karawitan
Semakin baik keadaan fisik dan mental maka
produktivitas dalam bekerja semakin tinggi.
 Gizi dan kesehatan
Semakin gizi yang didapat cukup, tidak lebih dan
tidak kurang maka produktivitas pekerja semakin
meningkat karena tubuh mendapatkan asupan
seuai dengan kebutuhannya
13
Kesimpulan
Semakin ke-ergonomis-an diperbaiki maka
produktivitas semakin tinggi. Dengan
meningkatnya produktivitas pekerja tersebut
tingkat kesehatan dan keselamatan kerja akan
lebih baik karena sakit akan menurun, biaya
pengobatan dan perawatan akan menurun,
kerugian akibat kecelakaan berkurang, tenaga
kerja akan mampu bekerja dengan
produktivitas yang lebih tinggi, keuntungan
akan meningkat dan pada akhirnya
kesejahteraan karyawan maupun pemberi
kerja akan bertambah.
14

Anda mungkin juga menyukai