Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Magang III UNIVERSITAS HAMZANWADI merupakan salah
satu kulminasi atau muara program yang memberikan kesempatan pada
mahasiswa untuk memantapkan kompetensi siswa dalam rangka memperbaiki
atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Selain itu, Magang diharapkan
dapat memberikan pengalaman belajar bagi Mahasiswa-Mahasiswi terutama
dalam proses belajar mengajar, memperluas wawasan, melatih dan
mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam mata pelajaran tertentu,
meningkatkan keterampilan, kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, dan
kemampuan dalam memecahkan masalah - masalah pendidikan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan khususnya terkait dengan penjelasan pada bab V pasal 26
Ayat 4 yang berbunyi “Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi
bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap
yang menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, tekhnologi dan seni
yang bermanfaat bagi kemanusiaan”. Disamping itu pada Bab VI Pasal 28 Ayat 1
berbunyi “Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Penyelenggaraan Magang juga
mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
yakni empat kompetensi guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
keperibadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
Pelaksanaan Magang III harus memberikan kesempatan agar terjadi
interaksi-interaksi tersebut yang menumbuh kembangkan kompetensi yang perlu
dimiliki oleh seorang calon guru. Magang diselenggarakan oleh kebanyakan

1
LPTK dilaksanakan secara individual, yakni seorang mahasiswa atau praktikan
mempersiapkan administrasi pembelajaran dan mengimplementasikannya secara
mandiri dibawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing Magang
(DPM). Magang Mahasiswa UNIVERSITAS HAMZANWADI ini didesain untuk
membangun kebersamaan, kekompakan mahasiswa dalam melaksanakan Magang
III.
Dalam kebersamaan ini diharapkan terjadi sharing pengalaman dan
pengetahuan dalam menyusun persiapan dan pelaksanaan Magang III.
Kebersamaan ini tidak akan mengurangi kemandirian, karena tetap menyusun
administrasi pembelajaran secara mandiri, demikian pula harus memperbaikinya
berdasarkan hasil diskusi/pembahasan yang telah dilakukan. Dengan adanya
kegiatan observasi akan memberikan kesempatan kepada para Mahasiswa-
mahasiswi Magang III untuk berlatih dalam mengevaluasi pembelajaran yang ada
di dalamnya terkait adanya keterampilan mengumpulkan data, mengolah dan
mengemukakan hasilnya. Kemampuan ini sangat penting bagi guru dalam
menjalankan tugasnya sehari-hari untuk senantiasa memperbaiki atau
meningkatkan mutu pembelajarannya yang didasarkan pada hasil observasi.
Dengan demikian, pelaksanaan Magang III UNIVERSITAS
HAMZANWADI melibatkan banyak pihak, yakni : lingkungan sekolah /
madrasah, kepala sekolah/madrasah, guru pamong, DPM, dan mahasiswa.
Keterlibatan berbagai pihak tersebut berpotensi menimbulkan terjadinya
perbedaan persepsi dalam menangani pelaksanaan Magang III agar semua pihak
yang terlibat memiliki kesamaan persepsi yang pada akhirnya dapat mewujudkan
proses dan hasil Magang III yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah Magang III
Dari uraian di atas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara mendalami karakteristik dari peserta didik dalam rangka
memotivasi belajar menggunakan Lesson Study?
2. Bagaimana cara melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran
melelui kegiatan Lesson Study?

2
3. Bagaimana cara mengomunikasikan proses dan hasil pembelajaran secara
lisan dan tulisan?
4. Bagaimana cara bekerja sama dalam mengembangkan kepribadian seorang
guru?

C. Tujuan Magang III

Segala sesuatu yang dilakukan sudah tentu memiliki tujuan dan maksud
yang jelas, begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti kali ini.
Adapun tujuan pelaksanaan Magang III yang dilaksanakan di SMAN 1
MASBAGIK. Melakukan pemantapan kemampuan dalam melaksanakan proses
belajar mengajar sebagai calon guru;

a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari


dan menghayati permasalahan sekolah baik yang terkait dengan proses
pembelajaran maupun kegiatan sekolah.
b. Memacu pengembangan sekolah, dengan cara mendorong dan
menumbuhkan motivasi atas dasar kekuatan sendiri dalam menyelesaikan
problem mendasar yang dihadapi siswa.
c. Terampil dalam mengobservasi kegiatan pembelajaran, mengolah hasil
observasi dan menyampaikannya secara sistematis.
d. Menemukan permasalahan yang menghambat pembelajaran di kelas,
mengenal permasalahan yang menghambat pembelajaran di kelas dan
mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut secara individu dan
kelompok.
e. Mendalami karakteristik dari peserta didik dalam rangka memotivasi
belajarnya.
f. Menyusun perangkat pembelajaran yang baik.
g. Melakukan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dalam
mengembangkan potensinya.
h. Melakukan evaluasi proses dan hasil pembelajaran.

3
i. Mampu mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya secara
lisan dan tertulis.
j. Mampu bekerjasama dalam rangka mengembangkan keperibadiannya
sebagai guru.
D. Manfaat Magang III
1. Bagi Mahasiswa Magang III UNIVERSITAS HAMZANWADI
a. Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses
belajar mengajar dan pembelajaran di SMK NW PANCOR.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di SMK NW
PANCOR.
c. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan
dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di SMK NW PANCOR.
d. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial SMKNW PANCOR.
e. Memperoleh pengalaman bagaimana cara menghadapi siswa-siswi
dengan berbagai macam pemikiran dan problem di kelas saat proses
kegiatan belajar mengajar terjadi di SMK NW PANCOR.
2. Bagi Tempat Magang SMK NW PANCOR.
a. Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon
guru.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.
c. Meningkatkan hubungan kemitraan antar UNIVERSITAS
HAMZANWADI, Dinas pendidikan Kabupaten Lombok Timur dan
SMK NW PANCOR.
3. Bagi UNIVERSITAS HAMZANWADI
d. Memperoleh timbal balik antara mahasiswa-mahasiswi magang
dengan staf guru di SMK NW PANCOR.

4
a. pengembangan kurikulum dan IPTEK yang sesuai dengan kebutuhan
stakeholders.
b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan kualitas pendidikan.
c. Terjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemerintah daerah dan
instansi terkait untuk pengembangan pelaksanaan Tri Dharma
perguruan tinggi khususnya mahasisa-mahasiswi magang
UNIVERSITAS HAMZANWADI Tahun akademik 2016/2017.

5
BAB II

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Persiapan Pembelajaran
1. Profil Sekolah

A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK NW PANCOR

Alamat : Jalan TGKH. M. Zainuddin Abd.


Majid No. 70 Pancor, Kec. Selong
Lombok - Timur 83611
No. Telpon/Fax : (0376) 22033

Nomor SK Pendiirian : Kpt.1.07/YPHPPDNW.71/2005

(Tanggal 1 Agustus 2005)

Nomor SK Ijin Operasional : 188.45 / 2317 / PK. IV / 2006

(Tanggal 9 Nopember 2006)

Jenis / Tipe Sekolah : Swasta

Tahun didirikan : Tahun 2005

Status : Terakreditasi

Status tanah : Milik Yayasan

Luas Tanah : -

No Rekening Sekolah : 002.22.20820.01-1

Atas nam : SMK NW PANCOR

pada kantor Cabang Bank NTB

6
di selong

B. Sejarah Pendirian Sekolah

Berdiri pada tahun 2005 tepatnya pada Tanggal 01 Agustus


2005 M./25 Jumadil akhir 1426 H. dengan nomor : Kpt.1/07
/YPHPPDNW.71/2005 dasar pemikiran prima bahwa sangat mendesak
untuk mendirikaan sebuah institusi pendidikan dan pengajaran yang
eksis memberi bekal kepada putera-puteri bangsa untuk bisa berkreasi
dan berkarya, serta merebut peluang dalam kompetisi hidup yang
semakin ekstrim.

Pendirian institusi pendidikan dan pengajaran itu semakin urgen


ketika mengingat bahwa SMK NW Pancor didirikan oleh YPH PPD
NW Pancor yang memiliki basis besar yang secara otomatis memiliki
beban untuk mengentas masalah lapangan pekerjaan dan dan mutu
hidup jamaahnya,

Atas dasar pemikiran cermat tersebut, YPH PPD NW Pancor


secara formal mengajukan pendirian SMK NW Pancor kepada Kepala
Kantor Depdiknas, Cq Bagian Dikmen dan YPH PPD NW Pancor
mendapat izin operasional dengan surat keputusan Kepala Dinas P dan
K Kab. Lombok Timur Nomor : 188.45/2317/PK.IV/2006 tanggal
Tanggal 9 Nopember 2006, dan telah terkareditasi Oleh Badan
Akreditasi Nasional pada tanggal 31 Januari 2009.

C. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

1. Visi

” BERIMTAQ , KOMPETEN DAN KOMPETITIF ”

2. Misi

7
a) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan agama agar
menjadi insan yang berakhlakulkarimah;
b) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan komposisinya agar menjadi pribadi yang profesional;
c) Menyiapkan peserta didik untuk memiliki moralitas dan tanggung
jawab atas keilmuan dan skillnya untuk menjadi manusia yang
produktif dan mampu bekerja mandiri;
d) Membangun kemampuan peserta didik yang ulet, kreatif, inovatif
dan berdaya saing dalam memasuki pasar kerja;
3. Tujuan

a) Membekali peserta didik dengan ilmu agama agar mampu menjadi


tenaga terampil yang bertanggung jawab terhadap sesama dan
khalifahnya;
b) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi insan yang berakhlakul
karimah;
c) Menyiapkan siswa SMK untuk dapat mengisi dan menciptakan
lapangan kerja yang sesuai dengan perekmbangan industri / dunia
usaha sehingga dapat meningkatakan taraf hidupnya, kesejahteraan
umum dalam rangka Pembangunan Nasional;
d) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri
maupun jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
e) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,
mampu bekerja mandiri sesuai dengan kpmpetansi keahlian yang di
ajarkan.
 Program Studi Keahlian yang diselenggarakan
Adapun program keahlian yang diselenggarakan oleh SMK NW Pancor
adalah sebagai berikut :

1. Bidang Studi Keahlian : Seni,Kerajinan Dan Pariwisata

Program Studi Keahlian : Tata Boga

Kompetensi Keahlian : Jasa Boga

8
2. Bidang Studi Keahlian : Seni,Kerajinan Dan Pariwisata

Program Studi Keahlian : Tata Busana

Kompetensi Keahlian : Busana Butik

3. Bidang Studi Keahlian : Tehnologi Informatika & Komputer

Program Studi Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi

Kompetensi Keahlian : Rekayasa Perangkat Lunak

 Status Institusi SMK NW Pancor.


a. Pada tahun 2005, SMK NW Pancor didirikan oleh YPH PPD NW
Pancor dengan nomor Kpt.1/07 /YPHPPDNW.71/2005 pada tanggal 01
Agustus 2005;
b. Pada tahun 2006 memperoleh IO ( Izin Operasional ) dari Dinas P dan
K Kab. Lombok Timur dengan nomor IO : 188.45 / 2317 / PK. IV /
2006 pada tanggal 9 Nopember 2006
c. Pada tahun 2009 status SMK NW Pancor adalah Terakreditasi
 Grafik Keadaan Peserta Didik
a. Tahun 2005-2006 = 37 orang;
b. Tahun 2006-2007 = 73 orang;
c. Tahun 2007-2008 = 159 orang;
d. Tahun 2008-2009 = 158 orang;
e. Tahun 2009-2010 = 134 orang;
f. Tahun 2010-2011 = 118 orang;
g. Tahun 2011-2012 = 121 orang;
h. Tahun 2012-2013 = 156 orang
i. Tahun 2013-2014 = 176 orang
 Graik Jumlah Kelulusan dalam angka dan persentase
a. Tahun 2007-2008 = 12 orang = 34 %
b. Tahun 2008-2009 = 33 orang = 100 %
c. Tahun 2009-2010 = 59 orang = 100 %
d. Tahun 2010-2011 = 35 orang = 100 %

9
e. Tahun 2011-2012 = 30 orang = 100 %
f. Tahun 2012-2013 = 30 orang = 100 %

D.Data Tenaga Pendidik/Pengajar/Tutorial/Pelatih/Karyawan

KLASIFIKASI
NO GURU SMA/
S1 S2 S3 JML
Diploma

1 Guru Mata Pelajaran 26 1 27


2 Guru BK 2 2
3 Tata Usaha 3 3
4 Teknisi Busana 1 1
5 Teknisi Boga 0 0
6 Pelatih Ekstra-kurikuler / Intra- 4 4
kurikuler

2. Jadwal Magang III

Sebelum melakukan praktik mengajar dikelas terlebih dahulu praktikan


diberikan jadwal mata pelajaraan Kewirausahaan oleh guru pamong sehingga
jadwalnya mudah disusun sesuai isi laporan, jadwal disini praktikan hanya
memasukkan kegiatan belajar mengajar jarnya saja karena jadwal kegiatan sehari-
hari dimasukkan dilampirkan shingga jadwal disini memuat jam kegiatan belajar
mengajar, praktikan menyusun jadwal rencana pelaksanaan Magang III, sebagai
berikut :

Jam
NO Hari Kelas Waktu Keterangan
Pelajaran
1 Selasa 3-4 X BUSANA 09.00-10.30 Terlaksana

10
3. Persiapan Perangkat Pembelajaran

Peraktik magang adalah salah satu pengalaman yang positif dan tepat bagi
proses belajar mahasiswa dalam Tugas dan tanggung jawabnya yang sangat
konfleks sebagai calon guru.adapun hal yang perlu dipersiapkan sebelum
pembelajaran yang harus dibuat oleh mahasiswa magang bersama guru pamong
antara lain:

1. Kalender pendidikan
2. Jadwal pelajaran
3. Jadwal tatap muka
4. Pemetaan SK dan KD
5. Penentuan KKM
6. Program tahunan
7. Program semester
8. Analisis program smester
9. Silabus
10. RPP
B. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Kegiatan Siklus I

Pada kegiatan siklus pertama ini materi pembahasaan KD yang ke-3 yaitu :
Merumuskan Solusi Masalah.

a. Pembahasan RPP

Pada tahap ini peserta magang di tuntut untuk memiliki RPP sebelum
implementasi pembelajaran atau Implementasi RPP di mulai. Oleh karena itu
untuk mengoptimalisasi proses kegiatan pembelajaran di mulai maka diperlukan
adanya pembahasan RPP yang dilakukan oleh tim magang yang selokasi sekolah
dan guru pamong yang bersangkutan.

11
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau
lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam
silabus. Dan RPP merupakan komponen penting sebelum mulai mengajar..

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan


jangka pendek untuk memperkirakan apa yang akan dilakukan dalam
pembelajaran. Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan
tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran, RPP perlu dikembangkan
untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran yakni, kompetensi dasar,
materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian.

Fungsi perencanaan RPP adalah bahwa rencana pelaksanan pembelajaran


hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran
dengan perencanaan yang matang dan membuat siswa menjadi aktif lagi di dalam
Kelas.

Pada pembahasan RPP siklus I ini praktikan menyempurnakan kekurangan


pada RPP yang telah dibuat sendiri agar dalam pelakasanaannya dalam proses
belajar mengajar di dalam Kelas lebih direncanakan dan dipersiapkan untuk
kelancaran dalam penyampaian materi pelajaran yang sesuai dengan KD Mata
Pelajaran Kewirausahaan Kelas X.

Sesuai dengan saran pamong yaitu M.JAFRI RIZAL, RPP menggunakan


model Direct Intructional merupakan pembelajaran langsung sebuah model
pembelajaran yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru). Saat
melaksanakan model pembelajaran ini, guru harus mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa, selangkah
demi selangkah. Guru sebagai pusat perhatian memiliki peran yang sangat
dominan. Karena itu, pada direct instruction, guru harus bisa menjadi model yang
menarik bagi siswa. direct instruction (model pembelajaran langsung) ini dengan
istilah ‘pengajaran aktif’. Atau diistilahkan sebagai mastery teaching (mengajar
tuntas). Perlu diketahui dalam prakteknya di dalam kelas, direct instruction

12
(model pembelajaran langsung) ini sangat erat berkaitan dengan metode ceramah,
, dan resitasi, walaupun sebenarnya tidaklah sama (tidak sinomim). Model
pembelajaran langsung atau direct instruction menuntut siswa untuk mempelajari
suatu keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan
selangkah demi selangkah. Bukan itu saja pada RPP KD 3 ini juga menggunakan
metode cooperatif learning adalah proses belajar dengan menggunakan peserta
didik sebagai center stage perfomance , siswa dapat merespon pembelajaran
dengan suasan yang menyenangkan . Sedangkan siswa aktif dan mampu untuk
bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan/pendapat.

Model Cooperatif Learning memiliki 5 ( lima ) Tahapan dalam proses KBM.


yaitu:

a. Mengamati;
b. Menanya;
c. Mengumpulkan informasi;
d. Mengasosiasi; dan
e. Mengkomunikasikan.

Pada RPP KD 3 tentang Merumuskan Solusi Masalah pada siklus I


menggunakan Model Discovery dan Cooperatif Learning karena model
pembelajaran ini dianggap sesuai dengan Tema pembelajaran tersebut.

Adapun rencana yang dilakukan pada siklus I yaitu praktikan mempersiapkan


hal-hal sebagai berikut:

a. Praktikan melakukan observasi KBM di Kelas dengan megikuti proses


KBM yang dilakukan oleh Guru Pamong di kelas X Busana .
b. Praktikan mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
pada pokok bahasan yang sesuai dengan RPP.
c. Praktikan bersama Guru Pamong dan Praktikan lainnya
mendiskusikan RPP yang telah dibuat.
d. Praktikan merevisi RPP berdasarkan hasil diskusi tersebut.

13
Pembahasan ini penting di lakukakan sebagai acuan dasar mengajar demi
keberhasilan Guru dan keberhasilan Siswa/i dalam menerima materi.

b. Pembelajaran/Implementasi RPP Proses

Implementasi RPP Merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh Guru


sebagai upaya perbaikan atau perubahan yang diingkan ( suyanto,1997:16 ) peran
Guru dalam implementasi RPP ini yaitu ikut terlibat dalam proses pembelajaran
sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat serta mempersiapkan instrument
sebagai alat evaluasi.

Implementasi RPP pertaman di laksanakan pada Selasa Tanggal 14 Oktober


2016 pada kelas X Busana pada jm 3-4 (09.00-10.30). Praktikan melaksanakan
impelementasi pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
dirumuskan pada tahap pembahasan RPP. Dengan tujuan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa yang optimal.

Pada tahap implementasi, praktikan menemukan siswa/i masih dalam


proses penyesuaian dari cara mengajar guru sebelumnya (Guru Pamong) dengan
Guru Praktikan. Hal ini dikarenakan dalam proses belajar, siswa masih terlihat
canggung dalam bertanya dan mengikuti proses belajar yang dibimbing oleh
Praktikan. Hal ini dapat terlihat dimana siswa/i masih kurang aktif seperti
yang praktikan nyatakan pada sebelumnya.

c. Hasil Evaluasi atau Observasi

Siklus I merupakan tahapan pertama dalam Penelitian Tindakan Kelas yang


dilakukan oleh peneliti. Dalam tahapan ini diadakan pengamatan kepada tingkah
laku peserta didik selama mengikuti pelajaran.

Pada pengamatan dan evaluasi siklus I di temukan permasalahan baru


mengenai kecanggungan dan masih malu-malunya peserta didik dalam proses
pembelajaran. Dengan ditemukannya kecanggungan dan masih malu-malunya
peserta didik dalam mengikuti pelajaran sehingga keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran masih kurang, maka guru memegang peranan yang sangat penting

14
untuk lebih memacu semangat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti
pelajaran dan mengubah pola pikir mereka bahwa belajar Kewirausahaan tidak
sulit dan tidak membosankan seperti yang mereka bayangkan. Peserta didik juga
diharapkan untuk banyak membaca dan latihan tentang materi di rumah karena
semakin sering mereka membaca dan latihan menjadi faktor utama keberhasilan
dalam memahami materi yang dipelajari.

Secara terperinci kekurangan- kekurangan yang terdapat dalam proses


pembelajaran dalam siklus 1 yang meliputi:

a. Faktor Guru
1. Guru kurang melakukan pendekatan ke Siswa/i dalam proses
pembelajaran sehingga siswa/i masih canggung dan merasa malu-malu.
2. Guru belum optimal dalam memberikan bimbingan kepada Siswa/i baik
pada saat proses pembelajaran, penugasan maupun saat berdiskusi.

b. Faktor siswa
1. Sebagian siswa/i masih merasa malu-malu ke Guru karena masih belum
terlalu mengenal Gurunya.
2. Motivasi belajar siswa/i pada mata pelajaran Kewirausahaan masih
rendah.
3. Sebagian besar Siswa/i belum memahami materi pembelajaran
4. Kurangnya minat Siswa/i untuk membaca Buku Ekonomi yang
berkaitan dengan materi pembelajaran
5. Masih banyaknya siswa/i yang kurang memperhatikan saat Guru
menjelaskan.
Hasil yang diperoleh pada siklus I didapatkan hasil belajar siswa belum
mencapai hasil yang diharapkan, maka praktikan melaksanakan tindakan pada
siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

d. Hasil Refleksi Pembelajaran


1) Nama Sekolah : SMK NW PANCOR
Mata Pelajaran : Kewirausahaan

15
Kelas : X Busana
Siklus : I (Pertama)
KKM : 75
Materi Pokok : Merumuskan Solusi Masalah

Nilai Skor Ketuntasan


Nilai
No Nama
Ya Tdk

1 AYU DIANA SARI 40


2 ELY PURNAWATI 35
3 HAERUL BARIAH ESAFITRI 50
4 HIDAYATUSSOLIHAH 40
5 INDRIANI SAFITRI 45
6 ISNAENI SOLEHATUN ANISA 65
7 MUSLIHIN 40
8 NANI SUKAPTI 35
9 NINING SIRUL HAYATI 35
10 NOVITA SUSNIARTI 40
11 NURHAYATI 55
12 NURUL HIDAYATI 30
13 RIAN APRIYADI 40
14 SIANA RAHAYU 45
15 SITI DA’WATUL HASANAH 45
16 SITI HANDAYANI 35
17 SITI HIFZIATUS SOLIHAH 50
18 SITI RAEHANAH 35
19 SITI SULASTRI ANUGRAH SAFITRI 40 
20 SITI ZANNURAINI ULPA 45
21 SRI WAHYUNI 45

16
22 SUPIANA ULYA 75
23 TINA ROSTIKA 50
24 ULYA IRHAMNI 60
25 YATIK NURBAYA 75
26 YULIA ARINI 80
27 ZAITUN 65
- Ketuntas Belajar
 Banyak seluruh siswa = 27
 Banyak Siswa yang tuntas =23
 Banyak siswa yang tidak tuntas = 4
2) Nama Sekolah : SMK NW PANCOR
Mata Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas : X BUSANA
Siklus :I
KKM :75
Materi Pokok : Mengembangkan semangat berwirausaha
Nilai Skor Ketuntasan
Nilai
No Nama
MC Ya Tdk
20
1 ADZAN NAUFAL AZKARI 25 
2 ANIYA ANGGUN WAHYUNI 35 
3 ASRIL HAFIZ 25 
4 BQ. RISNA AMELIA JANNATI 45 
5 DEWI YANTI RAHMATILA 50 
6 DONI GUNAWAN 40 
7 ELA FARIZA 50 
8 ELFA SEPTIANA 55 
9 ELMANATASYA 25 
10 ELSA ALFIANI 55 

17
11 FILIA WARDANI 30 
12 FITRIAH 45 
13 HERU SANJAYA 10 
14 ISNAWATI 25 
15 IKMAL MAULANA 40 
16 JANWAR HARIS 25 
17 JULIAN SURYA KUSUMA 35 
18 LINDA HIDAYAH 35 
19 MAULIDA HERDIANA 30 
20 MUH. ROSYD RAMDHONI
21 MUHAMAD FERNANDA 35 
22 NETI APRILIANTI 55 
23 NURHAIZAH FITRI 30 
24 REFKI NANDA ARISTA 40 
25 RISKI PUTRI AULIA 45 
26 RORIA YATMI 60 
27 SABAWANTI ASRI 45 
28 SAMSUL ARIFIN 40 
29 SITI NURHALIZAH 55 
30 SRI MUSFINI 50 
31 SULINA WIDYA 45 
32 TERA HUDIYANA FARIZA 60 
33 TRIA ULFA HUMAIRA 45 
34 VINA FITRIANA 40 
35 WAFAN WAHYU ADJI 50 
36 YOGI SATRIA PRATAMA 20 
37 YONGKI ANDRETNO DOZAN 20 
38 YUSRAN BAIHAQI 15 
39 YUSWANDI 15 
40 ZAENAL SISWANDI 15 

18
41 ZAYOLI AL RASID 10 

- Ketuntasan Belajar
 Banyak Siswa = 40
 Banyak siswa yang tuntas belajar = 0
 Banyak siswa yang tidak tuntas = 40
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I yang dilakukan pada hari
Selasa Tanggal 14 0ktober 2016 yaitu persentase prestasi belajar siswa hampir
mencapai hasil yang diharapkan, maka praktikan melaksanakan tindakan pada
siklus II dan III dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada
siklus I seperti yang dipaparkan pada hasil observasi di atas antara lain :

a. Guru melakukan pendekatan yang lebih ke semua siswa/i


b. Guru memberikan motivasi kepada siswa/i agar lebih aktif dan
bersemangat dalam mengikuti pelajaran Kewirausahaan
c. Memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa/i untuk
melakukan tanya jawab.
d. Mengupayakan bimbingan yang lebih optimal kepada setiap siswa/i
dalam proses pembelajaran, berdiskusi maupun pada saat pemberian
tugas pada siswa/i.
e. Mengupayakan menggunakan metode yang tepat sesuai keadaan siswa
dalam proses KBM.
Berdasarkan hasil pada siklus 1 yang menunjukkan hasil yang masih kurang,
maka dilanjutkan dengan perbaikan pada siklus ke II. hal tersebut dimaksudkan
agar dapat mencapai target yang di inginkan sesuai dengan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan yaitu 75.
2. Siklus II
a. Tahap Plan
Waktu: Selasa 1 November 2016
Tempat: R.Lobi
Kompetensi dasar ( KD ) :

19
3.5 Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
4.5 Menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan fiscal
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Kebijakan Moneter
a) Memahami pengertian kebijakan moneter.
b) Mengidentifikasi tujuan dan peran kebijakan fiskal.

Nama obsever yang memberikan masukan ( tanggapan ) pada saat plan, antara
lain :

No Nama observer Keterangan


1 Fitri rahayu Alokasi waktunya yang dipakai adalah (2x45
menit).satu kali pertmuan
2 Aidiyatul fitria Indikatornya sudah jelas dan sesuai dengan
kurikurum 2013 yang dipakai pada saat membut rpp
dan silabus
3 Wari Suryadi Penggunaan bahsa sudah pas ketika membuat rpp
atau silabus

b. Tahap Do
Tanggal berapa: nopembar 2016
Siapa yang jadi obsever : Guru pamong dan teman-teman
magang III

Bagiman hasil pembelajran : Hasil pembelajaran sangat bagus ketika


proses lesson study di mulai .
Suasan belajar seperti apa : suasana belajar sangat teratur ,guru model
menjelasakan materi yang disampikan hari itu dengan lesson study

20
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

Sekolah/Kelas/Jurusan : SMA NEGERI 1 MASBAGIK


Mata Pelajaran : EKONOMI
Hari/Tanggal/Waktu : SELASA, 1 NOPEMBAR WATU : 08.00
Guru Model : MISPANDI
Topik Materi : KEBIJAKAN MONETER

A. Kapan siswa mulai berkonsentrasi untuk belajar?


(Harus berdasarkan pada fakta yang konkret yang diamati dengan disertai nama
sisiwa) ketika guru memberikan tugas kelompok
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan observer,siswa sudah
berkonskntrasi ketika guru memulai membuka pelajaran yang akan dibhasa ,dan
meteri yang akan di bahas adalah tentang peluang .
B. Kapan siswa berhenti berkonsentrasi untuk belajar?
(Harus berdasarkan pada fakta yang konkret yang diamati dengan disertai nama
sisiwa. Melakukan proses belajar didalam kelas
Ketika memasuki pertengahan pembelajaran beberapa siswa/siswi kurang
berkonsentrasi dan bermian didalam kelas kerika dalam proses pembelajaran
C. Pelajaran berharga apa yang anda petik dari pengalaman tadi
Mendapatkan banyak ide-ide ketika didalam kelas dan menjadi obsever, bisa
belajar banyak dan mengambil potensi keguruan yang lebih baik mendalam guna
tercapinya proses pembelajaran yang nyaman ,intraktif dan menyenagkan

21
Selasa 01 November 2016
Observer

NURUL AINA HIDAYATI

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN


DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

Sekolah/Kelas/Jurusan : SMA NEGERI 1 MASBAGIK


Mata Pelajaran : EKONOMI
Hari/Tanggal/Waktu : SELASA, 1 NOPEMBAR WATU : 12.30 – 14.00
Guru Model : MISPANDI
Topik Materi : KEBIJAKAN MONETER

ASPEK URAIAN TAHAP KEGIATAN


BELAJAR
Intraksi siswa-siswa Selama proses Para siswa/siswi berdiskusi
pembelajaran ,banyak membahas materi
siswa/siswi yang
berintraksi.
Interaksi siswa-guru Guru model cukup Guru cukup interaktif dan
menyelaskan dengan guna melihat kegiatan siswa
singkat dan baik
terhadap para
siswa/siswi .
Interaksi siswa- Mereka cukup Media yang sudah ada,siswa
media/sumber belajar memafaakan media yang memperssentsikanya
sudah ada di dalam kedepan.
kelas.

22
Interaksi siswa- Mereka cukup Memperjelas proses
lingkungan lainnya berintraksi dengan baik pembelajaran di dalam kelas
didalam proses
pembelajaran.
Saat-saat siswa tidak Siswa kadang berhenti Ketika pengaruh
aktif/berhenti belajar memperhatikan ketika pembelajaran ,sehingga
ada teman yang lain siswa ada yang tidur
bermian dan berdekatan
Pengalaman berharga Bisa mendaftkan banyak Melalui kegiatan ada yang
bagi observer dan memperbaiki semua mentao proses pembelajaran
kekurangan yang guru
guna tercapinya
kenyamanan.
Selasa 01 November 2016
Observer

NURUL AINA HIDAYATI

23
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

Sekolah/Kelas/Jurusan : SMA NEGERI 1 MASBAGIK


Mata Pelajaran : EKONOMI
Hari/Tanggal/Waktu : SELASA, 1 NOPEMBAR WATU : 12.30 – 14.00
Guru Model : MISPANDI
Topik Materi : KEBIJAKAN MONETER

A. Apakah semua siswabenar-benar telah belajar tentang topik pembelajaran hari


ini? Bagaimana proses mereka belajar? (disertai fakta konkret dan alasannya)
Dari kegiatan siswa dilakukan tadi, sudah membutikan bahwa sebagian dari
mereka sudah mempelajari materi sebelumnya ,dari sebagian siswa mereka cukup
antusisi ketika proses pembelajaran , namuan sebagian mereka jugak hanya diam
dan itu membutikan bahwa mereka belum belajar sebelunya.
B. Siswa mana yang tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari ini?
(harus disertai fakta konkret yang diamati dengan disertai nama siswa)
Siswa yang tidak masuk pas pelajaran hari itu . tentang materi peluang.
C. Mengapa siswa tersebut tidak dapat belajar dengan baik? Menurut anda apa
penyebabnya dan bagaimana alternatif solusinya? (disertai alasan, analaisis
yang mendalam, dan jika mungkin dasar rujukan yang sesuai)
Penyebab siswa tidak dapat belajar dengan baik,penyebabnya adalah kuranya
kerjasama antar ketua kelompok dengan anggota (penyebab).
Sulusinya guru model lebih agresif dalam mengecek /berkesising sesetiap
kelompok untuk memastikan kepada mereka , babwa mereka dapat perhatian
sehingga terjadinya kehormunisan dan jauh lebih aktif

24
D. Bagaimana usaha guru dalam mendorong sisiwa yang tidak aktif untuk belajar?
Apakah usaha tersebut berhasil?
Usaha guru model mendorong siswa supaya aktif belajar lumayan hasilnya bgus ,
dan siswa/siswi sangat antusiasi dalam belajar
E. Pelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran hari ini?
Bisa mengkorreksi diri dan mengambil kemampuan yang ada demi tercapinya
pembelajaran yang nyaman dan antraktif

Selasa 01 November 2016

Observer

NURUL AINA HIDAYATI

25
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

Sekolah/Kelas/Jurusan : SMA NEGERI 1 MASBAGIK


Mata Pelajaran : EKONOMI
Hari/Tanggal/Waktu : SELASA, 1 NOPEMBAR WATU : 12.30 – 14.00
Guru Model : MISPANDI
Topik Materi : KEBIJAKAN MONETER

A. Kapan siswa mulai berkonsentrasi untuk belajar?


(Harus berdasarkan pada fakta yang konkret yang diamati dengan disertai
nama sisiwa) ketika guru model menjelaskan pelajaran hari itu . tentang peluan
Saat guru model membahas materi tentang peluang .siswa diberikan untuk
menanyakan .tentang materi yang belum di pengert
B. Kapan siswa berhenti berkonsentrasi untuk belajar?
(Harus berdasarkan pada fakta yang konkret yang diamati dengan disertai
nama
Guru membagikan lembar kerja siswa( LKS). Maka siswa di harapkan untuk
mengerjakan LKS yang telah di bagikan oleh guru model.

C. Pelajaran berharga apa yang anda petik dari pengalaman tadi


Seorang obervasi dapat mengetahui bagaimana proses yang di lakukan ketika
lesson study.

26
Selasa 01 November 2016

Observer

AIDIATUL FITRIA

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN


DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

Sekolah/Kelas/Jurusan : SMA NEGERI 1 MASBAGIK


Mata Pelajaran : EKONOMI
Hari/Tanggal/Waktu : SELASA, 1 NOPEMBAR WATU : 12.30 – 14.00
Guru Model : MISPANDI
Topik Materi : KEBIJAKAN MONETER

ASPEK URAIAN TAHAP KEGIATAN


BELAJAR
Intraksi siswa-siswa Intraksi siswa ketika belajar Menjelaskan proses
sangat memperhatikan pembelajaran .yang
dilakukan oleh seorang
guru model

Interaksi siswa-guru Guru mengajarakan materi Memberikan arahan


tentang peluang ,pada saat bagiman cara
pembelajaran pertama menyelesihkan satu
peluang kejadian

Interaksi siswa- Media yang dilakukan oleh Guru membagikan


media/sumber belajar seorang guru sudah sangat lemnar LKS kepada
baik ,siswa mendaptkan siswa .
keuntunngan pada saat

27
mempelajari peluang

Interaksi siswa- Lingkungan pembelajaran Seorang guru model


lingkungan lainnya sangat berkembang .antara melihat proses
kelompok berdiskusi pelaksanaan diskusi
antara kelompok.
Didalm kelas
Saat-saat siswa tidak Pembelajaran berenti ketika Guru model berhenti
aktif/berhenti belajar siswa ada yang belum menjelaskan proses
mengerti pembelajran ,karna
waktu pelajaran udah
habis

Selasa 01 November 2016


Observer

AIDIYATUL FITRIA

28
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

Sekolah/Kelas/Jurusan : SMA NEGERI 1 MASBAGIK


Mata Pelajaran : EKONOMI
Hari/Tanggal/Waktu : SELASA, 1 NOPEMBAR WATU : 12.30 – 14.00
Guru Model : MISPANDI
Topik Materi : KEBIJAKAN MONETER

A. Apakah semua siswa benar-benar telah belajar tentang topik pembelajaran


hari ini? Bagaimana proses mereka belajar? (disertai fakta konkret dan
alasannya)
Siswa udah benar-benar belajar ,pada saat guru model menjelasakan siswa
ditanyak dan bisa menjawab pertanyan dengan benar

B. Siswa mana yang tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari ini?
(harus disertai fakta konkret yang diamati dengan disertai nama siswa)
Siswa yang tidak masuk pada hari itu ,dan ada diantara siswa yang bermian tidak
memperhatikan ketika guru model menjelasakan.

C. Mengapa siswa tersebut tidak dapat belajar dengan baik? Menurut anda apa
penyebabnya dan bagaimana alternatif solusinya? (disertai alasan, analaisis
yang mendalam, dan jika mungkin dasar rujukan yang sesuai)

Siswa tidak serius belajar dan tidak suka dengan pelajaran’

29
D. Bagaimana usaha guru dalam mendorong sisiwa yang tidak aktif untuk belajar?
Apakah usaha tersebut berhasil?
Memberikan dorang dengan motivasi agar siswa rajin belajar

E. Pelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran hari ini?

Pelajaran yang berhrga adalah ,proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru .

Selasa 01 November 2016


Observer

FITRI RAHAYU

30
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
DALAM KEGIATAN LESSON STUDY
Sekolah/Kelas/Jurusan : SMA NEGERI 1 MASBAGIK
Mata Pelajaran : EKONOMI
Hari/Tanggal/Waktu : SELASA, 1 NOPEMBAR WATU : 08.00
Guru Model : MISPANDI
Topik Materi : KEBIJAKAN MONETER

ASPEK URAIAN TAHAP KEGIATAN


BELAJAR
Intraksi siswa-siswa Selama proses Para siswa/siswi berdiskusi
pembelajaran ,banyak membahas materi
siswa/siswi yang
berintraksi.
Interaksi siswa-guru Guru model cukup Guru cukup interaktif dan
menyelaskan dengan guna melihat kegiatan siswa
singkat dan baik
terhadap para
siswa/siswi .
Interaksi siswa- Mereka cukup Media yang sudah ada,siswa
media/sumber belajar memafaakan media memperssentsikanya
yang sudah ada di kedepan.
dalam kelas.
Interaksi siswa- Mereka cukup

31
lingkungan lainnya berintraksi dengan baik
didalam proses
pembelajaran.
Saat-saat siswa tidak Siswa kadang berhenti Ketika pengaruh
aktif/berhenti belajar memperhatikan ketika pembelajaran ,sehingga
ada teman yang lain siswa ada yang tidur
bermian dan berdekatan
Pengalaman berharga Bisa mendaftkan Melalui kegiatan ada yang
bagi observer banyak dan mentao proses pembelajaran
memperbaiki semua
kekurangan yang guru
guna tercapinya
kenyamanan.

Selasa 01 November 2016

Observer

FITRI RAHAYU

32
c. Tahap See
Hari /Tanggal : Selasa 01 November 2016
Jam : 14.00
Tempat : R. Lobi
Masukan dari observernya siapa
OBSERVASI TANGGAPAN DAN MASUKAN TANGGAPAN
GURU MODEL
Nurul Aina Hidayati  .tanggapan Tangapan
Ketika seorang guru yang baik Guru model
langkah yang peru di perhatika mencoban untuk
adalah proses lesson studty . merubah proses
terlebih daulu harus di persipkan pembelajaran
sebelumnya. tentang lesson
Fitri Rahayu  . tangapan Study yang lebih
Guru model menyiapkan baik
proses pembelajaran dari
awal baik dari perangkat
pembelajaran sesuai dengan
kurukurum 2013
d. Rencana Tindakan Siklus II
Pada tahap perencanaan tindakan siklus II, peneliti menerapkan media LKS.
Hal-hal yang harus dipersiapkan menggunakan Media, LKS dan Bahan Ajar
lainya dalm pembelajaran :
1) Menyiapkan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

33
2) Menyiapkan materi ekonomi yang tertera dalam Bahan Ajar LKS dan
bahan ajar lainnya.
3) Melanjutkan penggunaan lesson stady ke siklus III

3. Kegiatan Siklus III


Pada kegiatan siklus ketiga ini materi pembahasan pada KD yang ke-4 yaitu
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
a. Pembahasan RPP
Pembahasan RPP di laksanakan untuk kedua kalinya pada hari selasa dan rabu
tanggal 05 November 2016.. Pembahasan RPP di lakukan sebagai bahan
pertimbangan bagi Guru untuk melakukan inovasi pembelajaran, refleksi, serta
meningkatkan hasil prestasi siswa/i.

Dalam pembuatan dan pengembangan RPP harus diperhatikan agar Guru


jangan hanya berperan sebagai Transpormator tetapi harus berperan sebagai
Motifator yang dapat membangkitkan gairah dan nafsu belajar. Serta mendorong
Peserta didik untuk belajar, dengan menggunakan berbagai variasi media dan
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan di pelajari.

Berdasarkan hal tersebut maka praktikan dapat merumuskan alternatif tindakan


dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada siklus III yaitu :

Melakukan pendekatan yang lebih kepada Siswa/i

a. Memberikan motivasi kepada siswa/i agar lebih aktif dan bersemangat


dalam mengikuti pelajaran Ekonomi
b. Memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa/i untuk
melakukan tanya jawab.
c. Mengupayakan bimbingan yang lebih optimal kepada setiap siswa/i
dalam proses pembelajaran, berdiskusi maupun pada saat pemberian
tugas pada siswa/i.
Mengupayakan penanaman konsep yang relevan dengan permasalahan sehari-
hari dengan materi agar Siswa/i dapat berpikir realistik dalam menyelesaikan
masalah dalam pelajaran Ekonomi.

34
b. Proses Implementasi RPP
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III dilakukan. Dalam tahap pelaksanaan
tindakan siklus III praktikan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
pemberian materi yang lebih efektif dari pelaksanaan siklus I dan II.

Pelaksanaan tindakan siklus III hampir sama dengan siklus I dan II namun
lebih menitik beratkan pada poin-poin yang belum terpenuhi. Di mana
pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan skenario yang telah dibuat dengan
langkah-langkah perbaikan sesuai dengan hasil refleksi dan evaluasi siklus serta
mengganti model pembelajaran yang digunakan. Pada siklus III ini praktikan
menggunakan model pembelajaran Ceramah Bervariasi, Diskusi, Tanya Jawab
,Curahan Pendapat (Discovery Learning) berbasis lesson stady.

Dalam proses pembelajaran penulis seperti biasa mengecek kehadiran siswa/i,


mempertanyakan kepada siswa/i terkait aktifitas yang sudah dilakukan pada
pertemuan sebelumnya dan kesiapan mereka belajar hari ini, kemudian
memberikan pertanyaan Apersepsi terhadap materi ajar dan keterkaitannya
dengan materi pembelajaran sebelumnya.

Proses pembelajaran dimulai dengan menjelaskan konsep-konsep materi ajar


kepada siswa/i, dengan tujuan memberikan pemahaman konsep dasar. Kemudian
pelaku praktikan membagi kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 4 – 5 orang
secara acak. Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa ( LKS ) kemudian
dikerjakan secara kelompok, hasil dari diskusi kelompok tersebut kemudian
dipersentasikan di depan/berdiri di kelompoknya. Jika ada yang masih keliru
dalam menjawab maka anggota dari kelompok tersebut membantu temannya
kalaupun masih belum terselesaikan maka kelompok lain akan membantu
menjelaskan langkah – langkan penyelesaiannya. Sedangkan pelaku praktikan
kemudian melakukan monitoring terhadap kerja masing-masing kelompok.

Dengan metode tersebut, siswa/i termotivasi untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran, dari penerapan tehknis tersebut terdapat perubahan yang muncul

35
terhadap pengalaman belajar siswa/i terlihat ketika setiap kelompok bekerja sama
untuk saling berbagi atas pemahaman mereka dengan materi ajar hari ini.
Menjelang akhir pembelajaran Guru praktikan menanyakan kesulitan siswa/i
terhadap materi ajar, kemudian bersama-sama menyimpulkan materi ajar yang
sudah dipelajari.

Prestasi belajar siswa/i pada tahap siklus III sudah terlihat bahwa siswa/i
sudah mulai termotivasi dan antusias dalam mengikuti pembelajaran Ekonomi.
Setelah dilakukan penyebaran tes maka diperoleh rata - rata skor prestasi belajar
siswa/i pada siklus III mengalami peningkatan jika dibandingkan rata- rata skor
pada siklus I, dalam hal ini sudah melewati nilai keriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu 75.

c. Hasil Evaluasi/Observasi

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus III, secara umum
proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik, dimana kekurangan-kekurangan
yang terjadi pada siklus I dan II sebagian besar dapat diperbaiki walaupun masih
terdapat beberapa kekurangan – kekurangan.

Prestasi Belajar Siswa/i pada tahap siklus III sudah terlihat bahwa siswa/i
sudah mulai termotivasi dan antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika.
Setelah dilakukan penyebaran tes maka diperoleh rata-rata skor prestasi belajar
siswa/i pada siklus III mengalami peningkatan jika dibandingkan rata-rata skor
pada siklus I.

Hal penting yang dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus III ini
adalah :

1) Motivasi yang diberikan guru telah meningkatkan semangat


belajar siswa/i.
2) Proses pebelajaran yang lebih atraktif dan menyenangkan.
Bimbingan yang diberikan guru dapat membantu siswa/i dalam proses
pembelajaran, saat diskusi maupun dalam penugasan.

36
d. Hasil Refleksi Pembelajaran

Setelah melihat hasil yang diperoleh pada siklus III ini, maka terjadi
peningkatan motivasi belajar siswa/i dalam proses pembelajaran dari siklus I
dan II. Peningkatan proses dan prestasi belajar yang telah dicapai pada siklus
III ini tidak terlepas dari upaya praktikan dalam memperbaiki kekurangan-
kekurangan pada siklus I dan juga adanya masukan – masukan serta kritik dari
guru pamong tentang kekurangan selama proses pembelajaran untuk perbaikan
pada siklus berikutnya, sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai
dengan tujuan pembelajaran.

Hasil refleksi belajar peserta didik pada siklus III diperoleh hasil sebagai
berikut; jumlah peserta didik yang mengerjakan tugas sebanyak 30 orang. Dari
30 orang yang mengikuti tes diperoleh semua siswa/i tuntas dalam menjawab
pertanyaan dan nilai tertinggi adalah 95.

Adapun hasil evaluasi pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Nama Sekolah : SMAN 1 Masbagik


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI IPS II
Siklus : II (kedua)
KKM : 75
Materi Pokok : Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal

Nilai Skor Ketuntasan


Nilai
No Nama
MC Ya Tdk

1 ADEKA PRATAMA PUTRA 70 


2 AGA NURHUNA DITA LAILY 85 
3 ALPANDI YUAN SAPUTRA 75 
4 AMALIA FHILARDI 85 

37
5 ANGGI DESI SAFITRI 75 
6 ATIKA HELEWIAH 75 
7 BAUNISA PUTRI 80 
8 BUANA SARI 75 
9 DEVI JUNIARTI 70 
10 DIANA MARLINA 75 
11 FATONI SURYADI 80 
12 FENI SAFITRI 75 
13 FERDI ARDIANSYAH 75 
14 FHANISTA GUTAJARI 75 
15 FINA SAFITRI 75 
16 HANA AKHYANI PUTRI 80 
17 IDYANIS 75 
18 LALU AHSANUL RAHMAN 75 
19 LINA HANDAYANI 75 
20 LISA RAHMAWATI 75 
21 LOLI KURTOBI 70 
22 MAOLINA JULIANTI 75 
23 MOHAMAD YOGI WAHYUDI 80 
24 MUHAMMAD FAESAL 75 
25 FITA KOMALA SARI 75 
26 RANI SUSARI 80 
27 RENDI AZIZ 80 
28 RIANTI 75 
29 RIASTIADI JANUARAHMAN SYAM 75 
30 RISKA RAWITRI UTARI 80 
31 ROBI 80 
32 ROCKY AGISTIA
33 ROFIK IZHARI 75 
34 SAPRIANI 75 

38
35 SAYID FAQIH MUKADDAM 80 
ALAYD
36 SUKMA ARDANI 80 
37 VINA YOLANDA 80 
38 WAHYU ASAMARATAMA
39 WIDIA EKA APRILIANI
40 WISYNU YAHYA 75 
41 YENI NURIANI 80 
42 YOGI SAPUTRA 75 
43 YUSRIL INDRAJATI
- Ketuntas Belajar
 Banyak seluruh siswa = 40
 Banyak Siswa yang tuntas = 38
 Banyak siswa yang tidak tuntas = 2
Nama Sekolah : SMAN 1 MASBAGIK
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI IPS III
Siklus : II
KKM :75
Materi Pokok : Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal
Nilai Skor Ketuntasan
Nilai
No Nama
MC Ya Tdk
20
1 ADZAN NAUFAL AZKARI 80 
2 ANIYA ANGGUN WAHYUNI 75 
3 ASRIL HAFIZ 75 
4 BQ. RISNA AMELIA JANNATI 80 
5 DEWI YANTI RAHMATILA 75 
6 DONI GUNAWAN 75 

39
7 ELA FARIZA 80 
8 ELFA SEPTIANA 85 
9 ELMANATASYA 75 
10 ELSA ALFIANI 80 
11 FILIA WARDANI 75 
12 FITRIAH 80 
13 HERU SANJAYA 75 
14 ISNAWATI 85 
15 IKMAL MAULANA 80 
16 JANWAR HARIS 75 
17 JULIAN SURYA KUSUMA 75 
18 LINDA HIDAYAH 75 
19 MAULIDA HERDIANA 75 
20 MUH. ROSYD RAMDHONI
21 MUHAMAD FERNANDA 75 
22 NETI APRILIANTI 75 
23 NURHAIZAH FITRI 75 
24 REFKI NANDA ARISTA 75 
25 RISKI PUTRI AULIA 80 
26 RORIA YATMI 75 
27 SABAWANTI ASRI 75 
28 SAMSUL ARIFIN 75 
29 SITI NURHALIZAH 75 
30 SRI MUSFINI 75 
31 SULINA WIDYA 75 
32 TERA HUDIYANA FARIZA 80 
33 TRIA ULFA HUMAIRA 75 
34 VINA FITRIANA 75 
35 WAFAN WAHYU ADJI 80 
36 YOGI SATRIA PRATAMA 75 

40
37 YONGKI ANDRETNO DOZAN 85 
38 YUSRAN BAIHAQI 75 
39 YUSWANDI 80 
40 ZAENAL SISWANDI 75 
41 ZAYOLI AL RASID 75 

- Ketuntasan Belajar
 Banyak Siswa = 40
 Banyak siswa yang tuntas belajar = 40
 Banyak siswa yang tidak tuntas = 0
Beberapa hal yang menjadi catatan sebagai hasil refleksi dari siklus II
adalah :
1. Hubungan Emosional antara Guru perkatikan dengan siswa/i terlihat telah
menyatu sehingga proses KBM sangat kondusif dan menyenangkan .
2. Secara keseluruhan praktikan mampu menjalankan dengan baik prosedur
pembelajaran sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah disusun
meskipun masih terdapat kendala – kendala tetapi tidak terlalu signifikan.

41
BAB III

PEMBAHASAN
HAMBATAN DAN PEMECAHANNYA
A. Hambatan
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki hambatan. Begitu juga dalam
pelaksanaan Praktik Magang ini banyak sekali yang praktikan temukan berupa
hambatan misalnya : kurangnya partisipasi siswa/i dalam belajar, rendahnya nilai
ulangan harian, siswa/i malas mengerjakan PR dan sebagainya.
Di Kelas XI IPS masalah yang dijumpai oleh praktikan adalah masalah
tentang kecanggungan dan masih adanya rasa malu-malu siswa/i dalam proses
belajar Ekonomi. Kecanggungan siswa/i disini dapat diartikan sebagai kurangnya
tingkat keaktifan dan gairah peran serta siswa/i dalam melaksanakan proses
belajar dan mengajar baik dari segi tindakan maupun pikiran.
Beberapa hambatan dalam proses belajar mengajar di Kelas
a. Keterbatasan pengalaman dan pengetahuan dalam pendekatan kepada
siswa/i pada saat pembelajaran berlangsung
b. Adanya siswa/i yang daya ingatnya dan kemampuan kurang, sehingga
butuh waktu untuk menjelaskan kembali
c. Siswa/i masih lemah pada konsep dasar dari matematika
d. Kurangnya minat Siswa/i terlibat dalam kegiatan pembelajaran
e. Adanya siswa/i yang enggan atau malu bertanya tentang materi yang
belum dimengerti.
f. Adanya Siswa/i yang kurang memperhatikan penjelasan dari Guru

42
g. Kurang disiplinnya siswa/i dalam mengerjakan tugas – tugas yang
diberikan.
h. Rendahnya motivasi dalam proses pembelajaran ini tentu saja akan
berdampak pada penguasaan materi serta rendahnya prestasi belajar
siswa/i pada mata pelajaran Ekonomi khususnya. Terkait dengan proses
belajar, hal yang masih perlu untuk mendapat perhatian adalah
kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas–tugas yang telah
diberikan.
B. Pemecahan Masalah

Pemecahan hambatan proses belajar mengajar di Kelas

a. Hal-hal yang dilakukan antara lain, sering berlatih dan meminta saran
pada guru pamong tentang kekurangan dalam mengajar, mencari metode
lain dalam mengatasi Kelas, mengadakan pendekatan terhadap Siswa/i
dan memperluas pengetahuan ( Memperbanyak bacaan) serta menguasai
ketermpilan mengelola Kelas.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik Siswa/i.
c. Memberikan motivasi kepada Siswa/i pada saat sebelum dan sesudah
materi disampaikan. Agar siswa/i menjadi siap dan terbuka
pemahamannya terhadap materi yang akan disampaikan.
d. Melakukan pendekatan kepada siswa/i yang sering bermain-main di
Kelas dengan cara mengajak siswa/i tersebut ngomong sekitar materi
pelajaran dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan oleh siswa/i di
Rumah. Dengan demikian Guru dapat mengambil sikap untuk
mencari jalan pemecahan masalah tersebut dan dengan cara yang
demikian siswa/i juga merasa diperhatikan sehingga didalam
Kelaspun ia kembali belajar dengan serius.
Memberikan tugas-tugas kepada siswa/i pada saat materi selesai
sehingga untuk pertemuan selanjutnya anak menjadi serius dalam belajar.

43
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan tindakan kelas merupakan salah satu tindakan dan sarana untuk
mengetahui permasalahan yng ada disekolah pada umumnya. Dengan adanya
laporan tindakan kelas mahasiswa/i Magang III akan lebih giat dalam mencari
solusi permasalahan-permasalahan tersebut, maka mahasiswa/i Magang III
berusaha menggunakan metode yang sesuai dengan metode yang diinginkan oleh
siswa sehingga minat belajar siswa akan lebih bersemangat dan nilainya bisa
mencapai target yang diinginkan

Adapun kesimpulan dari laporan hasil Magang III UNIVERSITAS


HAMZANWADI yaitu :

1. Kegiatan Magang III merupakan salah satu sarana peningkatan


pengetahuan, keterampilan dan kompetensi serta pengalaman baru yang
merupakan bekal bagi mahasiswa dalam membina dan mendidik siswa.
2. Magang kependidikan merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat untuk
membentuk sikap pengetahuan, kepribadian, kecakapan, keterampilan serta
profesionalitas di bidang keguruan.
3. Melalui Magang III ini kami dapat membandingkan, menyesuaikan dan
menerapkan teori yang kami dapat dibangku kuliah dengan kenyataan yang
ada di lapangan.

44
4. Penyampaian materi pembelajaran secara sistematis sesuai dengan
prosedur yang telah direncanakan sebelumnya akan memudahkan guru
mengontrol dirinya agar tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
5. Penampilan guru di kelas sangat mempengaruhi motivasi siswa dalam
belajar.
6. Magang III ini membuaut kami jadi lebih mantap dalam menjalankan tugas
secara profesional sebagai calon pendidik.
B. Saran

Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan baik kepada pihak guru,
sekolah maupun kepada rekan-rekan mahasiswa yang diharapkan dapat
meningkatkan mutu Magang yang pada akhirnya pula berpengaruh terhadap mutu
pendidikan :

1. Kepada Guru dan Sekolah


a. Guru kelas/guru bidang studi, hendaknya selalu membantu siswa untuk
mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar, terhadap
penugasan, materi-materi pembelajaran khusunya pada materi ekonomi.
b. Diharapkan bagi sekolah agar bisa menyiapkan sarana dan prasarana yang
menunjang proses pembelajaran yang dapat mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran
2. Kepada Siswa
a. Hendaknya siswa lebih memperhatikan guru disaat menjelaskan
b. Hendaknya siswa harus memiliki kesadaran tentang betapa pentingnya
berproses dalam pembelajaran dikelas maupun diluar kelas
c. Hendaknya siswa tidak berbicara sendiri ketika guru sedang menjelaskan
materi pelajaran didepan kelas
d. Siswa harus menanamkan kebersihan, kedisplinan dan kesopanan di dalam
kelas
3. Kepada Orang Tua/Wali Murid

45
Diharapkan keada orang tua/wali murid agar benar-benar memperhatikan
keberadaan/aktivitas anaknya dirumah, karena peran orang tua/wali murid sangat
pentingdalam membimbing atau memberikan motivasi agar anak giat dalam
belajar untuk mencapai prestasi yang diinginkan dan diharapkan oleh orang tua,
guru,siswa dan siswa itu sendiri.

LAMPIRAN

46

Anda mungkin juga menyukai