Anda di halaman 1dari 5

β1,3-1,4-Glukanase

Indonesia adalah salah satu negara yang potensial di bidang pertanian dan

peternakan. Daerah di Indonesia banyak yang menjadi sentra pertanian dan peternakan.

Walaupun banyak sentra peternakan dan pertanian di Indonesia, tidak menutup

kemungkinan adanya kendala-kendala yang terjadi seperti permasalahan penyakit

maupun hama pada pertanian. Selulosa merupakan salah satu penyusun dinding sel

pada tanaman yang membuat suatu bagian tanaman menjadi kokoh dan kuat. Selulosa

merupakan sebuah polisakarida yang terdiri dari rantai linier dari beberapa ratus hingga

lebih dari sepuluh ribu ikatan β(1,4) unit D-glukosa. Glukosa inilah nantinya

dimanfaatkan untuk pembuatan energi (Gunawan, 2015).

Bakteri B. cepacia dilaporkan bertindak sebagai salah satu bakteri endofitik

penting pada tanaman padi, jagung dan tebu (Mendes et al., 2007). Aktivitas antagonis

B. Cepacia terjadi melalui sekresi metabolit sekunder seperti pyrrolnitrin, phenazine,

cepabactin dan senyawa volatile/non-volatile yang belum dikenal pasti (Blazina et al.,

2010). Burkhloderia cepacia E76 merupakan isolat bakteri endofitik koleksi Biogen

Culture Collection yang sebelumnya dilaporkan bersifat antagonis terhadap jamur

patogen (Suryadi et al., 2013). B. cepacia E76 kemungkinan berbeda dibanding

dengan isolat B.cepacia lainnya sebagai bakteri endofitik pada tanaman padi, karena

dalam spesies yang sama bisa saja bakteri tersebut memiliki fenotipe dan aktivitas

biologi yang berbeda (Meyer et al., 1995). Isolat B. Cepacia E76 pada penelitian
sebelumnya diketahui memiliki aktivitas perombak dinding sel (cell wall degrading

enzymes) seperti kitinase dan glukanase (Suryadi et al., 2014). Trichoderma sp. dan

Lysobacter enzymogenes yang bersifat antagonisitik terhadap jamur patogen

dilaporkan menghasilkan β-glukanase dalam mekanisme penghambatannya. Tanaman

transgenik yang ditransformasi dengan gen glukanase dilaporkan menunjukkan

ketahanan terhadap layu Fusarium (Kang et al., 1998).

Glukanase dapat menghidrolisis β-glukan yang merupakan salah satu

komponen utama penyusun dinding sel jamur (Adams, 2004). Hidrolisis β-glukan pada

dinding sel jamur dapat menurunkan integritas dinding sel, sehingga jamur tidak

mampu menginfeksi tanaman (Shetty et al., 2009). Glukanase bekerja pada ikatan

βglikosidik dalam struktur β-glukan. Penggolongan enzim ini pun cukup beragam

tergantung pada ikatan glikosidik yang dihidrolisisnya. β-glukanase yang

menghidrolisis ikatan β-1,3 dikenal sebagai laminarinase (EC 3.2.1.39) (Doxey et al.,

2007), sedangkan yang menghidrolisis ikatan β-1,4 lebih dikenal sebagai selulase (EC

3.2.1.4) (Nishiyama et al., 2001). Aktivitas β-glukanase yang lebih kompleks (EC

3.2.1.73) dapat menghidrolisis kedua jenis ikatan glikosidik tersebut (Wolf, 1991).

Kespesifikan aktivitas β-glukanase tergantung pada perbedaan struktur geometri

molekul glukan. β-glukanase yang dihasilkan oleh Rhizopus microporus var.

microporus hanya spesifik terhadap glukan dari oat (β1,3-1,4-glukan), tetapi tidak

terhadap laminarin (β1,3-glukan) maupun karboksimetil selulosa (β-1,4- glukan).

Menurut Manzila et al. (2015), aktivitas glukanase secara kualitatif dilihat pada media

agarosa 1% yang mengandung substrat β -1,3-1,4-glukan dalam cawan petri, dimana


hasilnya menunjukkan bahwa pembentukan zona bening yang terjadi akibat aktivitas

hidrolisis β-1,3-1,4-glukan oleh glukanase berbeda antar umur biakan. Biakan bakteri

berumur 48 jam setelah inkubasi (JSI) menghasilkan diameter zona bening yang paling

lebar (1,40 cm) jika dibandingkan umur biakan 24 JSI (1,28 cm) dan 72 JSI (1,15 cm)

(Gambar 1).

Gambar 1. (Manzila et al., 2015)


Deteksi aktivitas β-1,3-1,4-glukanaseB. cepacia E76dari berbagai umur biakan 24 JSI,
48 JSI, dan 72JSIpada media agarosa 1% yang mengandung glukan. Aktivitas
glukanase secara kualitatif ditunjukkan oleh zona bening (Detection of β-1,3-1,4-
glucanase activities of B. cepacia isolate E76 from 24, 48, dan 72-hours old-culture by
plate diffusion method on 1% agarose containing glucan as subtrates).
DAFTAR PUSTAKA

Adams D. J. 2004. Fungal cell wall chitinases and glucanases. Microbiology. 150:
2029-2035.
Blazina, M., Najdek., Ruso, A., Fuks. 2010. Adaptational changes in cellular fatty acids
of cultured bacteria as a response to tropic differences. Acta Adriatica. 51: 131-
140.
Doxey, A. C., M. W, Yaish., B. A, Moffatt., M, Griffith., B. J, McConkey. 2007.
Functional divergence in the Arabidopsis β-1,3-glucanase gene family inferred
by phylogenetic reconstruction of expression state. Molecular Biology and
Evolution. 24: 1045-1055.
Gunawan, L. 2015. Kloning gen pengkode Endo-β-1,3-1,4 Glukanase Bacillus subtilis
subsp. spizizenii W23 pada plasmid pMMB67EH dalam Escherichia coli Dh5α
dan Escherichia coli Origami. Jurnal Sain Veteriner. 33(1): 110-122.
Kang, Y., R, Carlson., W, Tharpe., M. A, Schell. 1998. Characterization of genes
involved in biosynthesis of a novel antibiotic from Burkholderia cepacia BC11
and their role in biological control of Rhizoctonia solani. Applied
Environmental Microbiology. 64: 3939-3947.
Manzila, I., Priyatno, T. P., Fathin, M. F., Ambarsari, L., Suryadi, Y., Samudera, I. M.,
Susilowati, D. N. 2015. Karakterisasi β-1,3-1,4-Glukanase bakteri endofitik
Burkholderia cepacia isolat 76 asal tanaman padi. Berita Biologi. 14(2): 143-
153.
Mendes, R., A. A, Pizzirani-Kleine.r, W. L, Araujo., J. M, Raaijmakers. 2007.
Diversity of cultivated endophytic bacteria from sugarcane: genetic and
biochemical characterization of Burkholderia cepacia complex isolates.
Applied Environmental Microbiology. 73: 7259-7267.
Meyer, J. M., V, Tran., A, Stinzi., O, Berge., G, Winkelman. 1995. Ornibactin
production and transport properties in strains of Burkholderia cepacia and
Burkholderia vetnamienses (formely Pseudomonas cepacia). Biometals.8: 309-
307.
Nishiyama, Y., S, Kuga., S, Sato. 2001. Role of the putative membrane-bound putative
endo-β-D-1,4-glucanase KORRIGAN in cell elongation and cellulose synthesis
in Arabidopsis. Plant Cell Physiology. 42: 251-263.
Shetty, N. P., J. D Jensen., A, Knudsen., C, Finnie., N, Geshi., A, Blennow., D. B,
Collinge., H. J. L, Jorgensen.2009. Effect of β -1,3-glucan from Setoria tritici
on structural defence responses in wheat. Journal of Experimental Botany. 60:
4287-4300.
Suryadi ,Y., D. N, Susilowati, P, Lestari., T. P, Priyatno., I. M, Samudra, N.,
Hikmawati., N. R, Mubarik. 2014. Characterization of bacterial isolates
producing chitinase and glucanase for biocontrol of plant fungal pathogens.
Journal of Agricultural Technology. 10(4): 983-999.
Suryadi Y., T. P, Priyatno., I. M, Samudra., D. N, Susilowati., Patricia., W, Irawati.
2013. Karakterisasi dan identifikasi isolat bakteri endofitik penghambat jamur
patogen padi. Buletin Plasma Nutfah. 19(1): 25-32.
Wolf, N. 1991. Complete nucleotide sequence of Hordeum vulgare gene encoding β-
(1,3-1,4)-glucanase isoenzyme II. Plant Physiology. 96: 1382-1384.

Anda mungkin juga menyukai