Anda di halaman 1dari 3

6 Fakta Seputar Rokok Elektronik yang Perlu Anda Diketahui

10 Sep 2014 10:00 WIB

Hampir semua orang tentunya telah mengetahui berbagai dampak buruk tembakau atau merokok
bagi kesehatannya. Akan tetapi, di luar semua pengetahuan mengenai dampak buruk rokok
tersebut, masih banyak orang yang terus merokok.

Rokok elektronik atau lebih dikenal dengan nama e-cigarettes sekarang ini telah banyak
digunakan untuk membantu para perokok menghentikan kebiasaan merokoknya tersebut.
Walaupun banyak orang mengatakan bahwa rokok elektronik merupakan pilihan yang lebih baik
daripada merokok, akan tetapi para ahli masih ragu mengenai benarkah rokok elektronik lebih
baik daripada rokok biasa.

Di bawah ini terdapat beberapa fakta menari seputar rokok elektronik yang perlu Anda ketahui
sebelum mulai mencobanya. Berhenti merokok sama sekali tetap lebih baik daripada beralih ke
rokok elektronik ini.

1. Tidak Memerlukan Api

Anda tidak perlu merasa khawatir saat Anda tidak dapat menemukan korek api Anda saat ingin
merokok, karena rokok elektronik tidak memerlukan api untuk menyalakannya. Rokok
elektronik memiliki sebuah baterai litium dan suatu alat uap serta sebuah tabung yang berisi
cairan.

Saat Anda menghisap rokok elektronik seperti saat merokok, maka baterai litium di dalamnya
akan menyala dan memanaskan cairan di dalam tabung tersebut hingga menguap. Karena rokok
elektronik tidak membakar tembakau secara langsung; maka tidak ada asap, bau, ataupun
karbonmonoksida yang dihasilkan, hanya uap.
2. Mengandung Nikotin Cair

Rokok elektronik memang bebas asap dan tembakau, tetapi tidak bebas nikotin. Cairan yang
terdapat di dalam tabung rokok elektronik merupakan kombinasi nikotin, perasa (misalnya rasa
permen karet atau semangka), propilen glikol, dan berbagai zat adiktif lainnya.

Jumlah nikotin yang terdapat di dalam rokok elektronik tergantung dari campuran berbagai zat di
dalam cairan tersebut. Beberapa jenis rokok elektronik mengandung cukup banyak tembakau
yang sama dengan rokok biasanya, sedangkan jenis lainnya mungkin memiliki jumlah nikotin
yang sama dengan rokok yang lebih ringan. Selain itu, terdapat pula rokok elektronik yang tidak
mengandung nikotin.

3. Beracun

Rokok mengandung lebih dari sekitar 7.000 zat kimia, di mana 69 di antaranya telah diketahui
dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik). Akan tetapi, tidak hanya rokok biasa saja
yang berbahaya bagi kesehatan Anda, rokok elektronik pun dapat berbahaya bagi kesehatan
Anda karena mengandung nikotin.

Nikotin cair di dalam rokok elektronik diekstrak dari tembakau, akan tetapi tidak seperti daun
tembakau, nikotin cair dapat menyebabkan kematian. Nikotin cair dapat sangat berbahaya bila
dihirup atau tercerna atau diserap oleh tubuh melalui kulit. Bahkan nikotin cair dalam jumlah
yang sangat sedikit juga berbahaya. Kurang dari 1 sendok makan nikotin cair dapat membunuh
orang dewasa, sedangkan 1 sendok teh nikotin cair dapat membunuh anak kecil. Keracunan
akibat nikotin cair ini telah mulai meningkat, terutama pada anak-anak balita.

Selain itu, tidak hanya nikotin cair di dalam rokok elektronik yang dapat berbahaya bagi
kesehatan Anda. Beberapa jenis alat rokok elektronik juga dapat melepaskan beberapa jenis
logam berat yang merupakan racun bagi tubuh Anda dan atau bersifat karsinogenik.

4. Dapat Digunakan Kembali

Karena rokok elektronik menggunakan baterai sebagai sumber tenaganya, maka selama baterai
tersebut terisi penuh, maka rokok elektronik dapat terus Anda gunakan, seperti halnya telepon
genggam Anda.

5. Tetap Menghasilkan Asap Campuran


Saat Anda merokok rokok biasanya, maka rokok akan menghasilkan suatu asap campuran yang
dapat berpengaruh buruk pada orang-orang di sekitar Anda. Banyak perokok pasif yang
meninggal karena terlalu banyak menghirup asap rokok campuran ini.

Walaupun rokok elektronik tidak seberbahaya rokok biasa, akan tetapi rokok elektronik ini tetap
menghasilkan suatu asap (uap) yang tetap berbahaya bagi orang-orang di sekitarnya. Uap rokok
elektronik ini memang hanya mengandung nikotin 10 kali lebih rendah daripada rokok biasa.
Selain itu, uap yang dihasilkan tidak mengandung karbonmonoksida atau bahan beracun lainnya.

6. Dapat Menyebabkan Kerusakan Paru-paru

Merokok telah dikenal banyak orang sebagai salah satu penyebab terjadinya kanker, terutama
kanker paru. Seorang perokok memiliki resiko kanker paru sebanyak 15-30 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

Walaupun para pembuat rokok elektronik ini mengatakan bahwa produknya lebih aman daripada
rokok biasa, para peneliti menemukan bahwa penggunaan rokok elektronik dapat menyebabkan
penurunan fungsi paru, gangguan pada saluran napas, dan perubahan bentuk sel; tanpa
mempertimbangkan apakah mereka juga pernah atau sedang mengkonsumsi rokok biasa.

Selain itu, para penelitian di laboratorium, sel-sel tubuh tetap mengalami perubahan yang tidak
sehat saat terpapar dengan uap rokok elektronik, sama seperti saat sel terpapar dengan asap
rokok.

Bagi Anda yang menggunakan rokok elektronik bebas nikotin, Anda juga tidak terbebas dari
resiko terjadinya gangguan pada saluran napas dan tanda-tanda peradangan lainnya di dalam
tubuh.

Sumber: howstuffworks

Anda mungkin juga menyukai