Anda di halaman 1dari 15

NITRASI

PEMBUATAN NITROBENZENE

1. TUJUAN PERCOBAAN

 Mahasiswa dapat membuat nitrobenzene sebagai contoh dan proses nitrasi.


 Dapat menghitung persen yield produk.

2. DASAR TEORI

Nitrasi adalah suatu reaksi pembentukan senyawa organik nitrit (XNO2) yang dicirikan
dengan penggunaan asa nitrat sebagai reagen, asam sulfat sebagai katalis dan senyawa organik
aromatik berbentuk cincin. Tidak semua senyawa aromatik bentuk cincin dapat mengalami nitrasi
karena syarat nitrasi adalah senyawa aromatik tersebut harus mengandung gugus yang dapat
menarik elektron dengan kaut.
Benzene dan turunnya pada kondisi yang tepat dengan mudah bereaksi substitusi aromatik
elektrofilik (suatu elektrofil disubstitusiakan untuk satu atom hidrogen aromatik).
Pada reaksi substitusi ini, atom hidrogen digantikan oleh Nitro (NO2), dengan mencampurkan
anatar asam nitrat dan aromatik hidrokarbon dan asam silfat sebagai katalisnya.
H2SO4
ArH + HNO3 ArNO2 + H2O
Fungsi asam sulfat adalah mengubah asam nitrat menjadi ion Nitronium, NO2 yang sangat reaktif
dan bersifat eletrofilik.
Benzena merupakan senyawa aromatic tersederhana dan senyawa yang telah tersering kali
dijumpai. Untuk pertama kalinya benzena diisolasi dalam tahun 1825 oleh Michael Faraday dari
residu berminyak yang tertimbun dalam pipa induk gas di London. Dewasa ini sumber utama
benzena, benzena tersubstitusi dan senyawa aromatik lain adalah petroleum. Sampai tahun 1940,
ter batubara merupakan sumber utama. Macam-macam senyawa aromatik yang diperoleh ialah
hidrokarbon, fenol, dan senyawa heterosiklik aromatik (Fessenden dan Fessenden, 1986 : 451).
Setelah diketahui bahwa benzena mempunyai rumus molekul C6H6 maka dapat disimpulkan
bahwa benzena termasuk senyawa hidrokarbon. Bila dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon
lain yang mengandung 6 buah atom karbon. Misalnya Heksana (C6H14) dan sikloheksena (C6H12)
dapat diduga bahwa benzena mempunyai derajat ketidakjenuhan yang tinggi. Sifat-sifat kimia
yang diperlihatkan oleh benzena memberikan petunjuk bahwa senyawa tersebut memang tidak
segolongan dengan alkana ataupun sikloalkena. Reaksi-eaksi yang umum terjadi pada benzena dan
turunannya adalah reaksi substitusi elektrofilik. Hal ini karena cincin benzena memiliki awan
elektron π (Pi) yang merupakan sumber elektron bagi pereaksi elektrofil.
Reaksi substitusi elektrofilik pada benzena berlangsung pada tiga tahap, yaitu :
1) pembuatan elektrofil,
2) serangan elektrofil pada inti benzena membentuk zat antara kation benzenonium, dan
3) pelepasan proton menghasilkan produk.
Substitusi aromatic elektrofilik adalah reaksi organik dimana sebuah atom, biasanya hidrogen,
yang terikat pada sistem aromatis diganti dengan elektrofil. Reaksi terpenting di kelas ini adalah
nitrasi aromatik, halogenasi aromatik, sulfonasi aromatik, asilasi, dan alkilasi reaksi Friedel-Crafts
(Anonim 1, 2011).
Aromatisitas benzena menyajikan suatu kestabilan yang unik pada sistem pi, benzena menjalani
kebanyakan reaksi yang khas bagi alkena. Meskipun demikian benzena tidaklah sekali-kali lamban
(inert). Pada kondisi yang tepat benzena mudah beraksi substitusi aromatic elektrofilik : reaksi
dalam mana suatuelektrofil disubstitusikanuntuk satu atom hidrogen pada cincin
aromatic.Elektrofil dapat berupa ion karbonium dengan lambing R+. Dalam hal ini, yang terjadi
adalah reaksi alkilasi yaitu pengikatan gugus alkil pada cincin aromatic. Alkilasi cincin aromatic
disebut juga reaksi Friedel-Crafts(Rasyid, 2009 : 94-95).
Nitrasi adalah salah satu contoh dari reaksi substitusi elektrofilik aromatic. Dalam reaksi ini suatu
gugus fungsi terikat secara langsung pada cincin aromatic, yakni gugus nitro (-NO2). Nitrasi dapat
dilakukan denga menggunakan HNO3 dan H2SO4 pekat, atau larutan HNO3 dalam suasana asam
asetat glasial. Pemilihan suatu penitrasi tergantung kepada antara lain keraktifan senyawa yang
akan dinitrasi (substrat) dan kelarutannya dalam medium penitrasi. Dalam percobaan ini nitrasi
benzena dilakukan dengan menggunaka campuran HNO3 pekat dan H2SO4 pekat pada suhu 50-
600C (Tim Dosen, 2011 : 11).
Benzen merupakan senyawa aromatik paling sederhana yang pertama kali diisolasi oleh
Michael Faraday pada tahun 1825 dari residu minyak yang tertimbun dalam pipa induk gas di
London. Benzen merupakan suatu zat cair yang membiaskan cahaya bersifat nonpolar, tidak larut
dalam air tapi larut dalam pelarut organik, seperti : dietil eter, karbon tetraklorida (CCl 4), dan
heksan.
Benzen digunakan sebagai pelarut, sifat benzen yang lain yaitu membentuk azeotrof dengan air
Azeotrof adalah campuran yang tersuling pada susunan konstan terdiri dari 91% benzen, 9% air
dan mendidih pada suhu 69,4oC. Senyawa yang larut dengan benzen mudah dikeringkan dengan
menyuling azeotrof itu. Kegunaan benzen selain sebagai pelarut juga digunakan untuk pembuatan
nitrobenzen teluensilena, dan lain-lain.
Molekul benzen berstruktur datar dan keenam atom C membentuk heksagol beraturan (segi enam
beraturan) masing-masing atom C baru menggunakan 3 elektron valensi untuk mengadakan ikatan.
Seperti diketahui orbital yang lain di atas atau di bawah bidang cincin benzen dan orbital ini
ditempati oleh suatu elektron. Seperti pada radikal alil (CH2=CHCH2CH=CH2).
Benzen agak bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker oleh karena itu penggunaan dalam
laboratorium hanya bila diperlukan saja, dalam hal ini toluen dapat digunakan sebagai pengganti.
Benzen dapat dibuat dari gas batu bara dan eter, tidak bisa dioksidasi dengan permanganat biasa
yang disebabkan karena benzen adalah senyawa aromatik yang paling sederhana, tidak dapat
menghilangkan warna air brom, biarpun dalam mengadisi 6 atom klor atau brom.
Sifat-sifat benzen :
1. Berwujud cair, berwarna kuning.
2. Mudah menguap dan terbakar.
3. Berbau harum.
4. Berat jenis 0,87 g/mL.
5. Berat molekul 78,1 g/mol.
6. Larut dalam eter, etanol, dan pelarut organik lainnya.
7. Tahan terhadap oksidasi, pada oksidasi sempurna terbentuk CO2 dan H2O.
8. Berbahaya jika mengenai kulit mata.
Nitrobenzen adalah suatu campuran organik dengan rumusan kimia C6H5NO2. Nitrobenzen ini
sangat beracun, sebagian besar digunakan sebagai bahan dasar anilin dan sebagai pelarut. Aplikasi
yang lebih khusus, nitrobenzen digunakan sebagai bahan kimia karet, peptisida dan segala macam
hal yang berkenaan dengan farmasi. Nitrobenzen juga digunakan sebagai bahan sepatu, semir
lantai, pakaian kulit, mengecat bahan pelarut dan material lain yang berfungsi menyembunyikan
bau yang tak sedap.
Penitroan aromatik yang terbanyak dilakukan dengan menggunakan campuran asam nitrat dan
asam sulfat peka pada suhu 50oC – 55oC. Nitrobenzen adalah racun yang jika masuk ke dalam
tubuh baik melalui penguapan maupun melalui adsorbsi tubuh. Dalam senyawa nitrobenzen tak
ada atom hidrogen yang dapat diganti oleh logam-logam seperti pada senyawa-senyawa nitro
alifatik primer dan sekunder, karena gugus nitro terikat secara tersier, artinya pada atom C yang
mengikat gugus nitro tidak ada hidrogen. Senyawa nitrobenzen dapat disuling tanpa terjadi
penguraian karena gugus nitronya kuat sekali terikat.
Pada sintesis nitrobenzen ini, prinsip utamanya adalah:
1. Nitrasi, yaitu menerapkan suatu reaksi yang melibatkan pemasukan gugus nitro kedalam
sebuah molekul.
2. Subtitusi, yaitu penggantian salah satu atom atau gugus atom dalam sebuah molekul oleh atom
atau gugus atom lain.
Dalam proses nitrasi yaitu proses penambahan nitrogen pada suatu senyawa karbon. Umumnya
untuk membentuk suatu turunan senyawa nitro (penambahan gugus nitro), H2SO4 berfungsi
sebagai katalis asam.
H2SO4
C6H6 + HNO3 C6H5NO2 + H2O
Sifat-sifat kimia nitrobenzen :
1. Nonpolar.
2. Tidak larut dalam air.
3. Mudah menguap dan terbakar.
4. Larut dalam eter.
5. Bersifat karsinogen terutama dalam keadaan uap.
6. Jika direduksi membentuk anilin.
7. Tidak dapat dioksidasi dalam larutan KMnO4 seperti alkena.
8. Tidak dapat diadisi oleh Br2, H2O dan KMnO4 bisa terjadi bila ada UV.
Kegunaan nitrobenzen :
1. Pembuat anilin.
2. Pembuat parfum dan sabun.
3. Pembuatan semir sepatu.
4. Pembuatan piroksilin.
5. Bahan kimia karet dan peptisida.

TEORI TAMBAHAN

1. Pengertian
Nitrasi diartikan sebagai reaksi terbentuknya senyawa nitro atau masuknya gugus nitro pada suatu
senyawa.
Reaksi nitrasi adalah penggabungan satu atau lebih gugus nitro (-NO2) yang terikat pada karbon
sebagai senyawa nitroaromatik atau nitroparafin. Dan juga bisa pada oksigen sebagai senyawa
nitrat ester maupun pada nitrogen sebagai senyawa nitramina. Proses reaksi sebagai subtitusi atom
hidrogen, reaksi nitrasi juga bisa berlangsung dengan subtitusi atom atau gugus lain seperti, halida,
sulfonat dan asetil.
Reaksi nitrasi adalah salah satu reaksi yang penting dalam industri sintesa bahan organik. Garis
besar penggunaannya adalah bahan pelarut (solvent), pewarna, farmasi, peledak, maupun bahan
antara untuk produk lebih lanjut.
2. Ikatan gugus NO2 pada senyawa nitro
a) -C-NO2 : disebut senyawa nitro
Contoh : parafin + HNO3 → Nitroparafin + H2O
b) -O-NO2 : disebut senyawa nitrat
Contoh : gliserol + 3HNO3 →glseril trinitrat + 3H2O
c) -N-NO2 : disebut senyawa nitriamin
Contoh : guanidine + HNO3 → nitroguanidine + H2O

3. Reaksi pembentukan senyawa nitro


a) Reaksi substitusi terhadap:
a. hidrogen (-H)
CH4 + HNO3 →H3CNO2 + H2O
b. klorida (-Cl)
RCl + AgNO3 →AgCl + RNO2
c. Sulfonat
b) Reaksi adisi ikatan rangkap

4. Zat yang dapat dinitrasi


a) Parafin
Umumnya reaksi dilaksanakan pada fasa gas, reaksi berlansung melalui mekanisme
radikal bebas. Hasil dari nitrasi parafin adalah Nitroparafin. Haasil samping berupa
alkohol, aldehid, olefin. Proses dilaksanakan pada suhu 350-450 derajat celcius
b) Olefin
Nitrasi olefin berlansung secara adisi. Reaksi pada umumnya berlansung pada fase
gas. Hasil nitrasi adalah Nitroalkohol. Apabila nitrasi berlanjut, maka menghasilkan
produk bermacam-macam, karena senyawa nitroalkohol memiliki gugus -OH dan
NO2
c) Aromatik dan turunannya
Umumnya berlansung pada fase cair. Senyawa aromatik yang biasa di nitrasi dalam
industri adalah benzena beserta turunannya, naftalen, dan turunannya.
d) Alkohol
Nitrasi berlansung fase cair.
e) Senyawa nitrogen

5. Senyawa penitrasi ( pengolah )


a) Asam nitrat : HNO3
Pemakaian dapat berbentuk :
a. cair berasap ( ada NO2 bebas )
b. cair pekat
c. cair encer
d. gas/uap
b) Asam nitrat dengan pengikat air
Zat pengolah golongan ini digunakan untuk nitrasi fase cair. Pengikat air yang
digunakan dapa berupa asm sulfat, asam phospat, dan anhidrida asam.
Contoh pengikat air : asam sulfat, asm phosfat, dan anhidrida asetat.
c) NO2, N2O4
zat dipakai untuk fase gas.

6. Kegunaan proses nitrasi


a) Bahan peledak yang beruoa senyawa nitrat misalnya : gliseril trinitrat dan selulosa
nitrat
b) Sebagai senyawa antara untuk pembuatan amina yang disentesa dengan proses reduksi
senyawa nitro. Misalnya Nitrobenzena direduksi menjadi anilin yang merupakan
bahan baku zat warna.
c) Bahan pengoksidasi misalnya : Nitrobenzena

7. Sifat fisika dan kimia Asam Sulfat Pekat


Keadaan fisik dan penampilan: Cairan. (Cairan berminyak tebal.)
Bau: berbau, namun memiliki bau tersedak ketika panas.
Rasa: rasa asam Ditandai. (Strong.)
Berat Molekul: 98,08 g / mol
Warna: tak berwarna.
pH (1% soln / air): Asam.
Titik Didih:
270 ° C (518 ° F) - 340 deg. C terurai pada 340 deg. C
Melting Point: -35 ° C (-31 ° F) menjadi 10,36 deg. C (93% sampai 100% kemurnian)
Spesifik Gravity: 1,84 (Air = 1)
Densitas Uap: 3.4 (Air = 1)
Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
kelarutan:
Mudah larut dalam air dingin. Sulfat larut dalam air dengan pembebasan banyak panas. Larut
dalam etil alkohol.
III. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

 Alat yang digunakan :  Kondenser


 Erlenmeyer  Pipet ukur
 Gelas kimia  Bola karet
 Gelas ukur
 Corong kaca / bunchner  Bahan yang digunakan :
 Kaca arloji  Asam Nitrat
 Corong pisah 250 mL  Asam Sulfat
 Spatula  Benzene
 Penangas minyak  Kalsium Diklorida
 Labu bundar leher 2  Air aquades
 Termometer  Es batu

IV. LANGKAH KERJA

1. Tambahkan 37,5 mL Asam Nitrat pekat kedalam 40 mL Asam Sulfat pekat di labu bundar
500 mL yang diletakkan diwadah berisi es secara perlahan dilemari asam, suhu dijaga ≤
45oC
2. Tambahkan 30 mL Benzene menggunakan pipet tetes sedikit demi sedikit sambil diaduk,
suhu dijaga ≤ 30oC.
3. Masukkan batu didih dan dilakukan refluk dengan pemanas minyak pada suhu 50oC selama
40 menit sambil berkali-kali labu diguncang.
4. Masukkan campuran yang telah direfluk kedalam gelas kimia yang berisi 250 mL air dingin
sambil diaduk, dinginkan hingga suhu ruang. Campuran akan terlihat terpisah.
5. Pindahkan campuran kedalam corong pisah, pisahkan bagian asamnya (tes dengan kertas
lakmus) sisihkan
6. Tambahkan 50 mL air kedalam Nitrobenzene, lakukan ekstraksi sebanyak 3 kali.
7. Masukkan larutan Nitrobenzene kedalam 10 gr CaCl2.5H2O, kocok dengan baik, pisahkan,
larutan dipanaskan hingga terlihat bening, tuang ke gelas kimia kecil dan diinginkan
dengan bantuan es dan garam.
8. Lakukan penyaringan dengan corong kaca, keringkan pada suhu ruang di atas lembaran
kertas saring, timbang hasil.

V. DATA PENGAMATAN
No Perlakuan Pengamatan
1. H2SO4 + HNO3 Warna larutan kuning bening dengan
menyengat dan H2SO4.
2. H2SO4 +HNO3 + C6H6 Berwarna kuning ke orange, pada saat
penambahan C6H6 campuran bergolak
dan terhadap asap. Setelah beberapa
menit larutan membentuk dua lapisan
bagian atas orange dan bagian bawah
kuning bening dan berbau menyengat.
3. H2SO4 +HNO3 + C6H6 direfluks Larutan berubah warna menjadi warna
selama 40 menit pada temperatur kuning bening seperti minyak.
500C
4. Larutan yang telah direfluks + air Pada saat penambahan pertama terlihat
250 ml seperti ada gelembung dan berasap
(lapisan minyak) serta terbentuk
endapan.
5. Larutan dipindahkan kecorong Terbentuk dua lapisan berdasarkan
pisah perbedaan berat jenis, bagian bawah
nitrobenzene dan bagian atas adalah air.
6. Larutan diekstraksi menggunakan Nitrobenzene ditambahkan dengan air,
25 ml air berbentuk 2 lapisan.
7. Larutan Nitrobenzene + 5 gram Larutan dibentuk dengan kocok,
CaCl2.2H2O terbentuk 2 lapisan, lalu dipanaskan
hingga berwarna kuning bening.
8. Larutan disaring, di oven serta Diperoleh kristal dari pendinginan dan
ditimbang penyaringan sebanyak 28,356 gram.

V. PERHITUNGAN

 Secara teori
Diketahui : V C6H6 = 30 ml
ρ C6H6 = 0,8786 gr/ml → BM C6H6 = 78,4 gr/mol
V HNO3 = 37,5 ml
ρ HNO3 = 1,51 gr/ml → BM HNO3 = 63,021 gr/mol

ρ C6H6 x V C6H6 ρ HNO3 x V HNO3


Mol C6H6 : Mol HNO3 :
BM C6H6 BM HNO3
gr gr
0,8786 x 30 ml 1,51 x 37,5 ml
ml ml
78,4 gr/mol 63,012 gr/mol

= 0,3364 mol = 0,8986 mol

 Persamaan Reaksi (Setara)

C6H6 + HNO3  C6H5NO2 + H2O


M : 0,3364 mol 0,8986 mol - -
B : 0,3364 mol 0,3364 mol 0,3364 mol 0,3364 mol -
S : - 1,1224 mol 0,3364 mol 0,3364 mol
Neraca Massa
No Komponen Mol Input Mol Berat Input (gr) Output
Output Molekul(gr/mol) (gr)
1 C6H6 O,3364 - 78,1121 26,28 -
2 HNO3 0,8986 0,5622 63,012 56,62 35,43
3 C6H5NO2 - 0,3364 123,06 - 41,40

4 H2O - 0,3364 18 - 6,06


Massa total 82,90 82,89

Massa Produk Mol Reaksi


% yield = x 100 % % konversi = x 100 %
Massa Reaktan Mol Awal
41,40 0,3364
= x 100 % = x 100%
82,90 0,3364

= 49,94% = 100 %

 Secara praktek

Mol nitrobenzene (C6H5NO2) yang dihasilkan :


gr
Mol C6H5NO2 =
BM

28,356gram
=
123,06 gram/mol

= 0,2304 mol
Mol C6H6 = 0,3364 mol
Mol HNO3 = 0,8986 mol
 Persamaan Reaksi (Setara)
C6H6 + HNO3  C6H5NO2 + H2O
M : 0,3364 mol 0,8986 mol - -
B : 0,2304 mol 0,2304 mol 0,2304 mol 0,2304 mol -
S : 0,106 mol 0,6683 mol 0,2304 mol 0,2304 mol
Neraca Massa
No Komponen Mol Input Mol Berat Input (gr) Output
Output Molekul(gr/mol) (gr)
1 C6H6 0,3364 0,106 78,1121 26,28 8,28
2 HNO3 0,8986 56,62 63,012 56,62 42,10
3 C6H5NO2 - 0,2303 123,06 - 28,35

4 H2O - 0,2303 18 - 4,15


Massa total 82,90 82,83

Massa Produk
% yield = x 100 %
Massa Reaktan
28,35
= x 100 %
82,90

= 34,20 %
Mol Reaksi
% konversi = x 100 %
Mol Awal
0,2304
= x 100%
0,3364

= 68,49 %
m.teori x m.praktek
% Kesalahan = x 100%
m.teori
49,94 x 34,20
= x 100%
49,94

= 31,52 %
VII. ANALISA PERCOBAAN
Praktikum kali ini yaitu tentang pembuatan Nitrobenzene dengan bahan baku Asam Nitrat
ditambah dengan Benzene dan dibantu dengan Asam Sulfat Pekat sebagai Katalisnya. Pembuatan
Nitrobenzene ini dinamakan Nitrasi yaitu suatu reaksi substitusi aromatic elektrifilik dengan
mensubstitusikan suatu atom Hydrogen dengan gugus nitro yang berasal dari Asam Nitrat Pekat.
Asam Nitrat berfungsi sebagai penitrasi atau sebagai zat pembeku NO2+ yang digunakan sebagai
elektrofil.

Pada tahap pertama, Asam Nitrat ditambahkan Asam Sulfat Pekat, Asam Sulfat Pekat
disini berfungsi sebagai katalis dan juga bertugas untuk mempertahankan Asam Nitrat agar
menjadi reaktif. Pencampuran ini merupakan reaksi Eksoterm sehingga harus dilakukan diatas
tumpukan es batu.

Untuk membentuk Nitrobenzene, campuran tadi direaksikan dengan Benzene. Dimana


Benzene dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk. Dikarenakan reaksi yang terjadi adalah
reaksi eksoterm, maka warna campuran berubah menjadi orange saat penambahan Benzene.
Mekanisme reaksi yang terjadi adalah :

C6H6 + HNO3 C6H5NO2 + H2O

Campuran direfluks selama 30 menit dengan suhu konstan 500C. Suhu pada reaksi ini tidak
boleh lebih dari 60oC disebabkan kemungkinan terjadinya m-nitrobenzene dan senyawa yang
lebih tinggi. Suhu dibawah 50oC juga tidak dikehendaki sebab kemungkinan setelah semua
asamnya ditambahkan dapat menyebabkan gagalnya reaksi.

Selanjutnya cairan dimasukkan kedalam corong pisah untuk dilakukan ekstraksi sebanyak
3 kali. Selanjuntya, terbentuk 2 lapisan yaitu Rafinat (Nitrobenzene) dan ekstrak (Air). Air naik
keatas karena massa jenis air lebih kecil dari Nitrobenzene.

Kemudian larutan nitrobenzene ditambahkan kedalam 10 gram CaCl2.2H2O, kocok dengan


baik, pisahkan dan larutan dipanaskan hingga terlihat bening, memasukkan ke gelas kimia kecil
dan didinginkan dengan batuan es+garam. Stelah itu dilakukan penyaringan denagn corong pisah
dan pompa vakum, setelah itu keringkan pada suhu ruang dan timbang. Didapatkan 28,356 gram
nitrobenzene.
VIII. KESIMPULAN

1. Nitrasi adalah salah satu contoh dari reaksi substitusi dari Elektrofilik Aromatic. Dalam
reaksi ini, suatu gugus fungsi terikat secara langsung pada cincin aromatic, yakni gugus nitro
(-NO2).
2. Asam Nitrat sebagai Reagen dan Asam Sulfat Pekat berfungsi sebagai Katalis.
3. Hasil yang didapat :
% Yield = 34,20 %
% Konversi = 68,49 %
% Kesalahan = 31,52 %
4. Reaksi pembentukan Nitrobenzene adalah Reaksi Eksoterm

IX. DAFTAR PUSTAKA


- Jobsheet . 2018 . Penuntun Praktikum Satuan Proses . Palembang : Politeknik Negeri
Sriwijaya.
GAMBAR ALAT

Erlenmeyer Gelas kimia Gelas ukur

Kaca arloji
Labu Buchner Corong Buchner

Termometer air raksa Batang Pengaduk


Spatula

Pipet tetes
Pipet ukur Bola karet

Anda mungkin juga menyukai