Anda di halaman 1dari 29

INDUSRTI GAS LPG

Propana Butana
(C3H8) (C4H10)

Etana Pentana
(C2H6) (C5H12)
Persentase bahan LPG
Titik
Komp Berat Panas Pembakaran
Didih SPGR
onen Molekul (Btu/ft3)
(0F)

-
CH4 16,0400 0,3000 911
258,7000
-
C2H5 30,0700 0,3600 1631
127,5000

C3H8 44,0900 -43,7000 0,5100 2353

i-C4H10 58,1200 0,5600 3094


10,9000
n-
58,1200 0,5800 3101
C4H10 31,1000

i-C5H12 17,1500 0,6200 3698


82,1000
n-
17,1500 0,6300 3709
C5H12 96,9000

C6+ 86,1700 0,6600 4404


155,7000
Sifat LPG :

Mudah terbakar.

Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila terjadi


kebocoran LPG akan membentuk gas secara cepat,
memuai dan sangat mudah terbakar.

LPG menghambur di udara secara perlahan


sehingga sukar mengetahuinya secara dini.

Berat jenis LPG lebih besar dari pada udara


sehingga cenderung bergerak kebawah.

Daya pemanasannya cukup tinggi, namun tidak


meninggalkan debu dan abu (sisa pembakaran).
Berdasarkan Penggunaannya, LPG
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
 LPG Mix
 LPG Propane dan Butana

Berdasarkan cara pencairannya, LPG


dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
 LPG Refrigerated
 LPG PRESSURIZED
1. Pemisahan dengan cara distilasi bertekanan, dimana berdasarkan
perbedaan titik didih tiap-tiap komponen yang terkandung pada umpan.

2. Pemisahan dengan cara penyerapan komponen C3-C4 oleh


hidrokarbon cair ringan (light oil absorption), diikuti dengan pemisahan
kembali C3-C4 dari hidrokarbon cair dengan cara distilasi.

3. Pemisahan dengan cara mendinginkan gas-gas C3-C4 dengan silklus


refrigerasi hingga di bawah titik embunnya, sehingga gas-gas terpisah
sebagai produk cair.

4. Pemisahan dengan cara pendinginan, dengan memanfaatkan peristiwa


penurunan temperatur gas jika dikurangi tekanannya secara mendadak,
sehingga komponen C3-C4 mengalami pengembunan.
5. Pemisahan komponen C3-C4 dengan menggunakan membran dengan
ukuran pori sedemikian sehingga komponen yang lebih ringan (C1-C2)
mampu menerobos membran, sedangkan komponen LPG tertinggal
dalam aliran gas umpan.
Pemisahan untuk menghasilkan Komponen
LPG
Di refinery, gas merupakan produk atas
(top product) dari distilasi atmosferik
crude oil ataupun berasal dari unit lain
yang menghasilkan produk atas nya
berupa gas fraksi ringan, seperti unit
cracking, naphta stabilizer, unit coking.
Yang selanjutnya biasanya disebut dengan
produk Light End.
Gambar Typical proses LPG di
Refinery
Pada dasarnya proses pengolahan produk LPG adalah
pemisahan komponen C3 Dan C4 dari komposisi gas, sehingga
dengan kondisi kualitas feed saat ini, % yield produk LPG
semakin turun, secara garis besar proses pengolahan LPG
melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap Scrubbing dan Kompresi (Compressed)


2. Tahap Pembersihan (Purification)
3. Tahap Pendinginan (Liquefaction)
4. Tahap Pemisahan (Fractination)
DIAGRAM ALIR
1. Scrubbing dan kompressi

Sebelum gas umpan masuk sistem


kompresi, terlebih dahulu dipisahkan
dari gas dan kondensat agar bebas dari
cairan. Kemudian cairan dialirkan ke
Knock out. Di dalam Knock out drum
mengalami proses pemisahan gas, air
dan kondensat. Air mengalir dari bawah
Separator ke Sour water, kondensat juga
dipisahkan dari bagian bawah,
selanjutnya dipompakan ke SPUA.
Gas keluar melalui bagian atas
Kock out masuk ke cooler untuk
didinginkan, dari cooler gas masuk ke
Scrubber dan ke water Separator yang
selanjutnya masuk ke dalam sistem
kompressi pada tekanan 2.2 kg/Cm2 dan
temperature 23oC
Kompresor-kompressor tersebut terdiri dari 2 (dua)
tahap yaitu :
 Tahap pertama
Gas kompressor stage pertama didinginkan dengan air fan
Cooler dan inlet stage dengan Cooler sampai temperature
30oC, sehingga sebagian gas dan uap air
terkondensasi. Kemudian, gas dialirkan di first stage Drain
Sepator. Kondensat dikembalikan ke SPUA, lalu airnya
dialirkan ke water sepator .
 Tahap kedua
Gas yang keluar dari tahap kesatu didinginkan di dalam
filter cooler sampai temperature 50oC, kemudian dialirkan ke
Separator, air dibuang ke water Separator dan gas dialirkan
melalui bagian atas dialirkan ke system pengeringan Dryer.
2. Dewatering (Dehydration) System

Berfungsi melakukan pembersihan terhadap impurities yang


terkandung di gas alam yang akan digunakan sebagai umpan dalam
unit Pencairan (Liquefaction), pada unit ini meliputi pembersihan
terhadap H2O dan Hg.
PENJELASANNYA :

Pembersihan kandungan Air (H2O)


Tujuannya adalah untuk membersihkan H2O yang terkandung dalam gas alam,
untuk menghindari terjadinya pembekuan H2O pada temperature pendinginan
dibawah 0oC yang dapat menyebabkan penyumbatan pada peralatan, penyerapan
air dapat dilakukan secara adsorpsi dimana adsorbent padat selain harus dapat
menyerap H2O sampai kadarnya kurang dari 2 ppm, juga harus dapat diregenerasi
sehinggga dapat digunakan dalam jangka waktu relatip lama

Pembersihan kandungan kandungan Merkuri (Hg)


Proses pembersihan kandungan Merkuri dari Gas alam umpan yang popular
dan banyak dilakukan dengan proses adsorpsi kimia yaitu menggunakan adsorbent
carbon active yang diperkaya dengan Sulphur 12 % (Sulphur Impregnated
Activated Carbon), mercuri akan diserap oleh adsorben dan berekasi dengan
sulphur HgS (Merkuri Sulfida)
Hg + S → HgS
3. Liquefaction atau Cooling System

Gas dari Hg tower kemudian didinginkan dengan Chiller hingga mencapai


temperature -43oC pada tekanan 35 kg/Cm2. Sistem Refrigerasi dengan
media pendingin propane (Propane Refrigerant Unit) dengan sistem
“Counter Current” yaitu : Pemanfaatan setiap kalor yang dilepaskan dari
bahan yang diinginkan untuk memanaskan bahan lain yang juga berfungdi
sebagai pendingin.
4. Fractination System (Pemisah)

Pada tahap ini proses untuk pemisahan komponen-komponen LPG (C3 dan
C4) dari komponen-komponen lainnya. Dasar pemisahan berdasarkan
trayek didih dari masing-masing komponen.
Fractination System terdiri dari 3 tahap, yaitu :

1. Kolom Deethanizer
Deethanizer adalah proses pemisahan kandungan gas
etana yang terkandung didalam umpan yang berasal
dari puncak kolom stabilizer pada proses distilasi,
dengan menggunakan prinsip distilasi bertekanan
tinggi.
2. Kolom Depropanizer
Di kolom ini umpannya dari kolom deethanizer yang akan
dipisahkan antara Propana dan Butana, sistim proses di
depropanizer dan di deethanizer sama, baik kondisi maupun
peralatannya.
3. Kolom Debutanizer
De-Butanizer akan memisahkan komponen C3 dan C4 dalam
jumlah tertentu dari condensate umpan yang yang didapat dari
bottom product De-propanizer column.
LPG Storage Tank

Tempat penyimpanan gas LPG yang telah jadi sebelum


dikirim kembali ke pertamina untuk dikemas di dalam tabung
LPG.
Kelebihan dan Kekurangan Gas Elpiji

• Kelebihan
- Pembakaran lebih baik sehingga memaksimumkan/optimalisasi
kalori panas yang dihasilkan.
- Lebih Hemat.

• Kekurangan
- Pada dasarnya jika gas Elpiji digunakan secara benar dan tepat
guna, maka tidak akan menimbulkan kerugian yang berarti.
Namun jika terjadi kebocoran dan diletakkan di dekat api, akan
menimbulkan ledakan yang sangat besar dan berbahaya.
Dampak Pembuatan Gas Elpiji

Dampak terhadap lingkungan umumnya tidak


ditimbulakan pada industri pembuatan LPG karena
pemerintah kususmya pemermtaha telah menetapkan
kebijakan serta AMDAL terkait dengan penyediaan
LPG. Dampak yang sangat mencolok yaitu
berkurangnya SDA minyak bumi atau minyak mentah
karena digunakan sebagai bahan baku LPG sehingga
sekarang ini sudah marak terjadi kelangkaan LPG dan
impor LPG secara besar-besaran untuk memenuhi
permintaan pemerintah
SEKIAN,
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai