PENDAHULUAN
1
2
material stainless steel 204 didasarkan pada ketahanan material tersebut terhadap
korosi yang mungkin terjadi akibat pemakaian elektrolit NaCl yang sangat bersifat
korosif. Sedangkan penggunaan elektroda biasanya terbuat dari batang kuningan
didasarkan pada pencekam pada mesin serta konduktifitas kuningan sebagai
bahan yang sangat baik dalam menghantarkan arus listrik (Setianingsih, 2014).
Pemilihan jenis larutan elektrolit memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas produk maupun proses ECM. Tanpa adanya elektrolit proses
machining tidak akan terjadi. Walaupun semua larutan terkonsentrasi pada reaksi
namun tidak semua partikel terelektrolisis. Garam (contohnya NaCl) tidak
dikonsumsi pada proses elektro kimia, oleh karena itu untuk membuat konsentrasi
elektrolit konstan perlu ditambahkan larutan dalam hal ini adalah H2O atau
aquades. Reaksi antara H2O dan NaCl akan menghasilkan asam atau HCl di mana
akan mengakibatkan lepasnya besi dari anode. Konsentrasi yang semakin tinggi
yaitu gabungan antara NaCl dan H2O akan menyebabkan kadar hidrogen dan
asam yang terbentuk semakin tinggi. Hal ini berpengaruh pada tingkat pelepasan
besi dari anoda akan semakin cepat sehingga MRR akan naik (Budiman dan
Suhardjono, 2012).
Penggunaan elektrolit NaCl mampu memberikan efisiensi arus permesinan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan NaNO3. Hal ini dikarenakan penghapusan
logam dimulai dari kerapatan arus yang rendah. Kondisi tersebut dapat dilihat
pada Gambar 1.1. yang menunjukkan sejak kerapatan arus yang rendah, efisiensi
arus NaCl sudah mencapai 100%. Kerapatan arus sangat berpengaruh terhadap
kekasaran permukaan, overcut dan juga MRR (Wagner, 2002).
Gambar 1.1 Efisiensi arus permesinan NaCl dan NaNO3 (Wagner, 2002)
4
Pada proses ECM ada beberapa parameter yang dapat mempengaruhi hasil
permesinan yaitu feedrate, tegangan, dan arah laju elektrolit. Mesin ECM
membutuhkan daya yang tinggi dalam melakukan permesinan, untuk menghemat
penggunaan daya dapat dilakukan penelitian terhadap pengaruh feedrate dan arah
laju aliran dengan menggunakan daya yang kecil. Feedrate berpengaruh terhadap
jarak dan waktu permesinan, sehingga dapat mempengaruhi hasil permesinan
ECM. Arah laju aliran berpengaruh terhadap arah pengikisan material, sehingga
dapat mempengaruhi hasil permesinan. Feedrate merupakan parameter penting
dalam suatu proses permesinan. Feedrate berpengaruh terhadap jarak dan waktu
permesinan. Jarak dan waktu permesinan menentukan baik tidaknya hasil
permesinan suatu produk. Selain parameter, terdapat pula variabel yang diukur
yang dapat mempengaruhi kualitas benda kerja (produk) yaitu Material Removal
Rate (MRR), surface roughness dan overcut. kualitas produk yang dihasilkan
dapat dikontrol dengan menggunakan sistem otomasi pada mesin electrochemical
machining. Penerapan sistem otomasi dalam mesin ECM akan mampu
meningkatkan parameter kualitas dari produk yang sesuai dengan harapan yaitu
nilai MRR yang tinggi, surface roughness yang rendah, dan overcut yang kecil.
Banyak penelitian telah memfokuskan pada cara meningkatkan efisiensi dan
ketepatan yang tinggi, mengurangi kekasaran permukaan, mengoptimalkan
parameter, dan menggabungkan ECM dengan jenis teknologi lainnya untuk
meningkatkan kinerja mesin (Tang dkk., 2014).
Untuk meningkatkan kinerja mesin, meningkatkan produktivitas dan
mempermudah kerja dari operator dilakukan sistem otomasi dalam dunia industri.
Sistem otomasi dapat bekerja selama 24 jam tanpa henti sehingga efisiensi waktu
kerja dan produksi dapat meningkat. Keuntungan utama dari manufaktur
terotomasi adalah konsistensi dan kualitas yang lebih baik, berkurangnya waktu
produksi, simplifikasi produksi, berkurangnya penanganan barang, dan laju kerja
lebih baik (Nugroho, 2014). Disisi lain dengan adanya otomasi industri perusahan
dapat meningkatkan laju produksi dan produktivitas kerja serta otomasi dapat
meningkatkan keseragaman hasil yang lebih baik dibandingkan pekerjaan yang
dilakukan oleh manusia (Groover dan Mikell, 2008).
6
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Merancang otomasi pada mesin electrochemical machining pada pembuatan
plat pembentuk multilayered microfilters berbasis Visual Basic.
2. Melakukan optimasi pada setiap parameter yang digunakan dengan
menggunakan pendekatan fuzzy logic.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Mengembangkan metode pembuatan plat pembentuk multilayered
microfilters dengan Visual Basic dengan menggunakan pemesinan non-
konvensional yang terotomatisasi.
8