ANALISIS MASALAH
Pada kasus ini, pasien mengalami sakit kepala. Dalam keluhan sakit kepala dapat
dibedakan menjadi 2 penyebab yaitu dikarenkan adanya penyakit fisik atau karena adanya
gangguan psikis. Maka seorang dokter harus melakukan anamnesa yang mengerucut
sehingga nyeri kepala pasien dapat diketahui etiologinya.
Mual, muntah,
Migrain umum 6-48 jam Beberapa kali sebulan
malaise, fotofobia
Prodormal visual,
Migraine klasik 3-12 jam Beberapa kali sebulan mual, muntah,
malaise, fotofobia
5-120 Serangan berkelompok Wajah merah,
Klaster
menit dengan remisi lama hidung tersumbat
Terus-
Tension Konstan Depresi
menerus
Pasien
Sakit kepala
Induksi pelepasan CGRP
di nervus trigeminal
CGRP menginduksi
inflamasi steril di otak
2. Apa hubungan keluhan pasien dengan usia dan jenis kelamin?
a. Jenis kelamin
Pada orang dengan depresi biasanya lebih banyak terjadi pada wanita daripada
pria, karena pada pria memiliki kadar hormon testosteron yang lebih tinggi
dari wanita. Testosteron dapat memodulasi atau menaikkan aktivitas
serotonergik.
- Happy - Sedih
- Gembira - Lemah
- Mood - Tidak bersemangat
baik - Sakit badan
b. Usia
Teori perkembangan menurut Erik Humberger Erikson (Psikolog dan
Psikoanalisis Amerika).
- Bayi (infancy) : 0 – 18 bulan.
- Kanak – kanak awal : 18 bulan – 3 tahun.
- Tahap usia bermain : 3 – 5 tahun.
- Tahap usia sekolah : 6 – 12 tahun.
- Tahap remaja : 12 – 18 tahun.
- Tahap dewasa awal : 18 – 35 tahun.
- Tahap dewasa (midde adult hood) : 35 – 55 atau 65 tahun.
- Tahap dewasa akhir (late adult hood) : 65 tahun – meninggal dunia.
Pada skenario, wanita dengan usia 35 tahun. Menurut teori perkembangan
(Hersen. Michel, 2008).
3. Mengapa pasien mengeluhkan sulit tidur, berdebar dan keringat dingin?
Sakit kepala disebabkan karena adanya kecemasan. Teori tentang kecemasan
salah satunya adalah teori neurotransmiter. Neurotransmiter yang berperan dalam
proses cemas adalah neuron norepineprin, serotonin dan GABA. (Stephn M. Stahl,
2008.)
Sulit tidur merupakan sulit untuk tidur, sulit untuk mempertahankan tidur atau
kualitas tidur buruk. Adanya gejala sulit tidur juga dipengaruhi oleh adanya
neurotransmiter GABA. Pada kondisi sulit tidur, kadar GABA pada berkurang
sehingga mengurangi efektivitas filter sensorik. Hal tersebut menyebabkan input yang
memasuki kortek prefrontal berlebihan sehingga orang menjadi banyak pikiran /
hiperaroused. (Stephn M. Stahl. 2008.)
Pusat tidur bangun ada di hipotalamus. Promotor / pengatur tidur terdapat
pada ventolateral preoptik dan neurotransmiter GABA. Sedangkan promotor /
pengatur bangun terdapat pada tuberomamilary nuclei dan terdapat neurotransmiter
histamin. Ketika TMN aktif maka histamin akan direlease ke dalam kortek dan
VLPO, sehingga promotor bangun akan aktif dan promotor tidur terhambat. (Stephn
M. Stahl. 2008.)
Keingat dingin muncul sebagai akibat respon “fight or light”. Respon
fisiologis tersebut traktivasi saat mrasa terancam dan bersiap menghadapi bahaya.
(Stephn M. Stahl. 2008.)
Apabila terjadi konflik di dalam garis represi maka akan terjadi gangguan
ketegangan, ketidakpastian, kecemasan.
Hubungan dengan kasus skenario :
a. Id : naluri ibu ingin mempunyai anak dengan tumbuh kembang yang baik
Dari pemeriksaan fisik, didapatkan semua dalam batas normal, sehingga dapat
disimpulkan untuk sementara bahwa pasien tidak memliki gangguan atau penyakit fisik
yang menyertai keluhan nyeri kepala pasien, maka untuk sementara dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami nyeri kepala dikarenakan adanya gangguan psikis .
Diagnosis multiaksial :
Axis I : F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
Axis II : tidak terdapat keterangan
Axis III : Sakit kepala
Axis IV : Anak retardasi mental (Malsalah keluarga)
Axis V : 80-71 %
(PPDGJ, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Elvira, Sylvia. 2014. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Indonesia
Maslim, Rusdi. 2013. Buku Saku Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ III dan DSM V. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya.)