ANTARA
RS JUANDA KUNINGAN
DENGAN
TENTANG
Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Delapan Bulan November Duaribu Delapan belas (28-11-2018), bertempat
di Kuningan, telah dibuat dan ditanda tangani Perjanjian Kerjasama ini (selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian”)
oleh dan antara:
II. PT. STANDAR MENARA INDONESIA, berkedudukan di Jakarta, beralamat di Menara Sudirman Lantai 19,
Jalan Jenderal Sudirman Kav.60, Senayan, Jakarta Selatan 12190 Dalam hal ini diwakili oleh JAY
SOEGIARTO selaku Direktur dari dan oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT. STANDAR
MENARA INDONESIA , selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama untuk selanjutnya disebut “Para Pihak” atau secara
sendiri-sendiri disebut sebagai “Pihak”.
Para Pihak terlebih dahulu menerangkan dan menyatakan hal-hal sebagai berikut :
a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemilik dan pengelola serta menguasai tanah dan bangunan yang
terletak di Jalan XXXXXXXXXXXXXX yang umumnya dikenal dengan nama RS JUANDA KUNINGAN,
untuk selanjutnya disebut “Gedung“.
b. Bahwa PIHAK KEDUA berkeinginan untuk melakukan pengadaan, pemasangan dan pengelolaan atas
jaringan pelayanan, penyediaan fasilitas telekomunikasi,dan/atau total.
c. Integrated communication system yang mencakup pada jaringan GSM, CDMA, dan 3G, 4G untuk
multioperator /atau multiprovider baik indoor dan/atau outdoor termasuk macro system, serta
Pengajuan jaringan pendukung seperti Triple Play (WiFi dan Internet, Telepon IP, TV Kabel), Digital
Signage, dan security system (CCTV) (untuk selanjutnya disebut “Fasilitas Telekomunikasi”).
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Para Pihak sepakat untuk menyetujui dan menandatangani Perjanjian ini
dengan itikad baik yang saling menguntungkan dan saling menghormati dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-
syarat sebagai berikut:
PASAL 1
Kerjasama antara Para Pihak akan dilakukan dalam bentuk sebagai berikut:
1. PIHAK PERTAMA akan menyediakan tempat yang akan dipergunakan oleh PIHAK KEDUA untuk
pemasangan Fasilitas Telekomunikasi pada Gedung dengan rincian sebagai berikut ("Lokasi"):
a. Areal di Gedung seluas maksimal 60m2 (enam puluh meter persegi) untuk instalasi/penempatan
6 (enam) buah technical room atau base transceiver system atau shelter atau perangkat lain
(secara keseluruhan untuk selanjutnya disebut sebagai “Technical Room”) dengan lokasi sesuai
dengan hasil survey dan pertimbangan PIHAK KEDUA untuk para operator dengan tinggi 3 m (tiga
meter) yang digunakan untuk penempatan antena indoor maksimal untuk 9 (sembilan) operator
seluler berupa perangkat radio seluler setiap operator /atau provider. Perhitungan jumlah
Technical Room adalah tidak mengikat dan dapat dirubah maupun dimodifikasi sepenuhnya oleh
PIHAK KEDUA atas persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA dari waktu ke waktu
sesuai dengan pertimbangan teknis dengan tanpa melebihi dari luas lokasi yang telah diberikan.
b. Areal pada atap (areal rooftop) dari Gedung diluar dari areal untuk Technical Room, untuk
penempatan minimal 6 (enam) buah pole antenna microwave dan outdoor macro system untuk
semua operator masing-masing minimal setinggi 6 m (enam meter) dan masing-masing seluas 6
m2 (enam meter persegi).
c. Areal diatas tanah dan/atau bangunan untuk penempatan perangkat pendingin (air conditioner
or AC) outdoor yang diletakkan disamping Technical Room.
d. Bagian atap atau langit-langit (plafond) pada setiap lantai di dalam Gedung yang digunakan untuk
penempatan beberapa antena omni indoor GSM, CDMA, 3G, dan 4G yang dapat ditambah atau
dimodifikasi setiap waktu mengacu kepada pertimbangan dan kebutuhan PIHAK KEDUA dan/atau
para operator.
e. Penggunaan plafond, shaft dan tray apabila memungkinkan pada setiap lantai untuk penempatan
kabel feeder sesuai design yang disepakati Para Pihak.
h. Untuk perubahan dan perombakan dan atau penambahan luasan dari area gedung yang mungkin
akan terjadi dimasa depan, PIHAK PERTAMA memberikan kuasa kepada PIHAK KEDUA untuk
melakukan modifikasi dan atau restrukturisasi dalam hal coverage yang akan ditambahkan atau
dikurangkan demi tercapainya maximal coverage atau kualitas sinyal maksimal di area gedung.
3. Fasilitas Telekomunikasi tersebut untuk nantinya digunakan oleh pihak lain yang bekerjasama dan/atau
menyewa dengan PIHAK KEDUA untuk pemasangan, penempatan dan pengoperasian peralatan Fasilitas
Telekomunikasi milik PIHAK KEDUA dan/atau milik pihak lain yang bekerjasama dan/atau menyewa
kepada PIHAK KEDUA yang digunakan sebagai stasiun penerima dan pemancar selular yang antara lain
terdiri dari: perangkat radio, antenna indoor dan outdoor, antenna microwave, bangunan semi
permanent, air conditioner dan segala kelengkapan lainnya milik para operator yang mendukung
pengoperasian peralatan tersebut (selanjutnya disebut “Peralatan Komunikasi”).
4. PIHAK KEDUA dan/atau pihak lain yang melakukan kerjasama dan/atau menyewa Fasilitas Komunikasi
kepada PIHAK KEDUA dapat mempergunakan dan/atau mendapatkan seluruh fasilitas yang ada di Gedung
dengan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA, antara lain namun tidak tak terbatas
pada:
a. Penggunaan pintu masuk, tangga (rump), dan jalan yang menuju Fasilitas Telekomunikasi.
b. Akses atas tempat parkir kendaraan.
5. Pembangunan Fasilitas Telekomunikasi dilakukan oleh PIHAK KEDUA dan akan dimulai setelah
memperoleh persetujuan dari PIHAK PERTAMA berdasarkan rancangan (design) yang diajukan oleh PIHAK
KEDUA.Persetujuan pada prinsipnya akan diberikan oleh PIHAK PERTAMA, kecuali ada alasan atau
konsekuensi yang membahayakan dan/atau merugikan PIHAK PERTAMA.
6. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA mengetahui, menyetujui dan mengizinkan
PIHAK KEDUA secara khusus untuk bekerja antara lain memasuki Gedung, membangun, mengoperasikan
dan memelihara Fasilitas Telekomunikasi yang terdiri dari fasilitas antena–antena dan penangkal petir,
7. Para Pihak sepakat bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk menggunakan Lokasi atau untuk menunjuk,
bekerjasama, atau menyewakan Lokasi kepada pihak ketiga manapun, termasuk operator telekomunikasi,
untuk pengadaan jaringan GSM, CDMA, dan 3G, 4G, dan jaringan pendukung seperti Triple Play (WiFi
dan Internet, Telepon IP, TV Kabel), Digital Signage, dan security system (CCTV).
PASAL 2
1. PIHAK PERTAMA memberikan hak khusus kepada PIHAK KEDUA untuk mengadakan memasang,
mengoperasikan dan menyewakan Fasilitas Telekomunikasi yang dipasang oleh PIHAK KEDUA di Gedung
kepada semua operator (selanjutnya disebut “Para Operator”) serta menerima hasil sepenuhnya dari
kerjasama dan/atau sewa menyewa dengan Para Operator tersebut.
2. PIHAK PERTAMA selama berlangsungnya Perjanjian ini menyetujui untuk tidak mengadakan kerjasama
dan/atau sewa menyewa dengan Para Operator atau pihak lain yang berkompetisi dengan PIHAK KEDUA
dan/atau dengan perusahaan lain yang mempunyai usaha yang sama dengan PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA memiliki hak untuk mengelola Fasilitas Telekomunikasi di Gedung RS JUANDA KUNINGAN
dan/atau bekerjasama dengan Para Operator sesuai dengan jumlah sebagaimana diatur pada Perjanjian
ini, untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, sebagaimana maksud dan
tujuan dari Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dengan itikad baik menyatakan dan menjamin bahwa pada
saat penandatangananan Perjanjian ini oleh Para Pihak, tidak ada operator dan/atau perusahaan manapun
yang mempunyai usaha yang sama dengan PIHAK KEDUA, yang telah bekerjasama dengan PIHAK
PERTAMA dan/atau memasang seluruh bentuk perangkat jaringan Fasilitas Telekomunikasi di Gedung;
4. Bahwa pengelolaan serta penempatan Fasilitas Telekomunikasi dan perangkatnya di Gedung oleh PIHAK
KEDUA mencakup seluruh area Gedung, termasuk areal penyewa (tenant) yang berada di dalam Gedung
RS JUANDA KUNINGAN baik merupakan department store maupun supermarket, kios-kios, outlet,
restoran, bioskop, hall pertemuan, area komersil, dan lain-lain. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa tidak
ada pihak lain, baik tenant maupun pihak ketiga lainnya, yang memiliki hak untuk mengelola atau
menempatkan Fasilitas Telekomunikasi atau perangkat lain yang serupa atau memiliki tujuan yang sama
dengan Fasilitas Telekomunikasi, yang berkompetisi dengan PIHAK KEDUA di Gedung, baik secara
keseluruhan maupun secara sebagian
1. Perjanjian Kerjasama ini berlaku sah dan mengikat Para Pihak sejak tanggal penandatanganan untuk
jangka waktu kerjasama secara efektif selama 10 (sepuluh) tahun (selanjutnya disebut sebagai “Jangka
Waktu Kerjasama”).
2. Masa sewa terhitung sejak adanya salah satu dari para operator bergabung pada perangkat terpasang
PIHAK KEDUA dengan dibuatnya Berita Acara Operator Aktif (BAOA) bersama PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK PERTAMA memberikan masa tenggang atau grace period selama 6 (enam) bulan kepada PIHAK
KEDUA untuk melakukan instalasi atau memperoleh peralatan terkait Fasilitas Telekomunikasi
(selanjutnya disebut sebagai “Grace Period”). Grace Period dihitung sejak tanggal PIHAK KEDUA
melakukan instalasi berdasarkan surat izin kerja dari PIHAK PERTAMA dan penandatanganan Perjanjian ini
oleh Para Pihak. Para Pihak sepakat bahwa Jangka Waktu Kerjasama akan dihitung sejak salah satu pihak
ketiga on air di RS JUANDA KUNINGAN.
4. Perjanjian ini dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 14 ayat (2) dari
Perjanjian ini.
5. Dalam hal masa Perjanjian ini telah terlampaui dan Para Pihak sepakat untuk memperpanjang masa
Perjanjian ini tetapi apabila perpanjangan dimaksud belum ditandatangani oleh Para Pihak, maka Para
Pihak sepakat untuk tetap tunduk dan terikat pada Perjanjian ini sampai dengan ditandatangani
perpanjangan dimaksud.
PASAL 4
1. Atas dilakukannya Kerjasama berdasarkan Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA akan menerima hibah dari
PIHAK KEDUA berupa alat kesehatan untuk Jangka Waktu Kerjasama periode 10 (sepuluh) tahun.
2. Nilai dari Biaya Kerjasama Periode Pertama tidak akan berubah dalam kondisi maupun situasi apapun
selama 10 (Sepuluh) tahun pertama dari Jangka Waktu Kerjasama.
3. Para Pihak sepakat bahwa akan memprioritaskan PIHAK KEDUA dan memberikan opsi perpanjangan
kepada PIHAK KEDUA.
4. Biaya Kerjasama Periode Pertama dan Biaya Kerjasama Periode Kedua (selanjutnya secara bersama-sama
disebut sebagai “Biaya Kerjasama”) mencakup kepada hal-hal sebagai berikut: (a) sewa lokasi untuk
PASAL 5
1. Pemberian Hibah Alat Kesehatan Kerjasama akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
setelah instalasi selesai.
2. Biaya pemakaian listrik setiap bulannya akan ditanggung oleh setiap operator yang menyewa jaringan
telekomunikasi sesuai dengan penunjukan KWH meter masing-masing operator tersebut dan sesuai
dengan tarif yang ditentukan oleh Perusahaan Listrik Negara.
3. PIHAK PERTAMA akan mengeluarkan invoice tambahan untuk biaya listrik yang harus sesuai dengan biaya
listrik yang ditagihkan oleh Perusahaan Listrik Negara kepada PIHAK PERTAMA. Salinan dari tagihan asli
dari Perusahaan Listrik Negara yang mencantumkan pemakaian listrik oleh setiap operator telekomunikasi
dan biaya atas pemakaian tersebut harus dilampirkan pada invoice biaya listrik dari PIHAK PERTAMA
sebagai dokumen pendukung. Kewajiban PIHAK KEDUA untuk membayar dan/atau untuk memastikan
pelaksanaan pembayaran biaya listrik oleh operator akan dilakukan dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
diterimanya invoice untuk biaya listrik dari PIHAK PERTAMA dan dokumen pendukung sebagaimana
mestinya oleh PIHAK KEDUA (“Jatuh Tempo Listrik”).
PASAL 6
KELENGKAPAN DOKUMEN
1. Mengacu kepada persyaratan dokumen yang harus dilengkapi oleh PIHAK PERTAMA sebelum atau pada
saat ditandantanganinya Perjanjian ini oleh Para Pihak, maka PIHAK PERTAMA diharapkan menyerahkan
kepada PIHAK KEDUA salinan dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Akta Pendirian Perusahaan PIHAK PERTAMA beserta perubahan terakhir dengan melampirkan
penerimaan pemberitahuan atau persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
d. Surat Izin Usaha atau Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin dari BKPM apabila relevan;
e. Tanda pengenal dari Direksi atau penandatangan dari Perjanjian ini;
f. Surat Kuasa dari Direksi mengenai penandatanganan Perjanjian ini apabila Penandatanganan
bukan dilakukan oleh Direksi
PASAL 7
2. PIHAK KEDUA dan seluruh Operator dapat menempatkan tanda pengenal diseluruh perangkat Fasilitas
Telekomunikasi yang terpasang di Gedung.
3. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan keterangan dari PIHAK PERTAMA berkaitan dengan hal-hal atau
kondisi yang terjadi di Gedungapabila kejadian tersebut berhubungan dengan kelangsungan perangkat
Fasilitas Telekomunikasi yang telah terpasang.
4. PIHAK KEDUA wajib membayar kepada PIHAK PERTAMA Biaya Kerjasama yang telah disepakati sesuai
dengan ketentuan di dalam Perjanjian ini.
5. PIHAK KEDUA secara khusus melakukan pengelolaan Fasilitas Telekomunikasi di Gedung dan areal
sekitarnya sesuai dengan jangkauan sinyal seluler (transmisi) secara maksimal.
PASAL 8
1. PIHAK PERTAMA berhak menerima Hibah Alat Kesehatan Kerjasama sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati oleh Para Pihak pada Perjanjian ini.
2. Berdasarkan permintaan dari Operator kepada PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA bersedia dengan itikad
baik untuk memberikan suatu pernyataan tertulis mengenai status Perjanjian ini, Kerjasama diantara Para
Pihak, dan/atau kondisi dari Fasilitas Telekomunikasi milik PIHAK KEDUA. Pernyataan tertulis dari PIHAK
PERTAMA tersebut tidak akan mencakup informasi teknis mengenai Fasilitas Telekomunikasi.
3. PIHAK PERTAMA akan mengijinkan PIHAK KEDUA dan/atau pihak yang menyewa Fasilitas Telekomunikasi
dan/atau yang bekerjasama dengan PIHAK KEDUA untuk memasuki/atau bekerja pada Gedungsetiap saat
untuk waktu 24 (dua puluh empat) jam penuh selama 7 (tujuh) hari dalam seminggu, dengan ketentuan
hanyapada para karyawan dan/atau operator yang menyewa jaringan Fasilitas Telekomunikasi, hanya
berkaitan dengan adanya kegiatan Maintenance (Perawatan berkala), penambahan perangkat (Equipment
Addition) serta Trobleshooting (Perbaikan) dengan izin tertulis terlebih dahulu kecuali untuk
Trobleshooting (Perbaikan) dapat berkoordinasi langsung dengan security.
4. PIHAK PERTAMA wajib memperbaiki kerusakan fasilitas Gedung yang dapat mengganggu fungsi peralatan
dan atau fasilitas–fasilitas PIHAK KEDUA.
6. PIHAK PERTAMA akan secara kooperatif serta beritikad baik memberikan bantuan kepada PIHAK KEDUA
sepanjang hal tersebut berkaitan dengan kelangsungan perangkat Fasilitas Telekomunikasi yang telah
terinstalasi.
7. PIHAK PERTAMA menjamin untuk tidak mengadakan kerjasama dan/atau sewa menyewa dengan Para
Operator atau pihak lainyang berkompetisi dengan PIHAK KEDUA dan/atau dengan perusahaan lain yang
mempunyai usaha yang sama dengan PIHAK KEDUA.
PASAL 9
1. Dalam hal PIHAK KEDUA gagal untuk membayar Biaya Kerjasama untuk suatu bulan tertentu sesuai
dengan Jatuh Tempo Invoice terkait ATAU gagal untuk memenuhi kewajiban-kewajiban PIHAK KEDUA
terkait biaya listrik untuk suatu bulan tertentu sesuai dengan Jatuh Tempo Listrik terkait (“Kewajiban
Pembayaran”), keterlambatan atas pemenuhan Kewajiban Pembayaran tersebut akan dikenakan denda
sebesar 1‰ (satu permil) per hari dengan denda maksimum senilai 30 hari atau sebesar 3% (tiga persen)
yang akan dihitung dari tanggal Jatuh Tempo Invoice atau Jatuh Tempo Listrik terkait hingga diterimanya
pembayaran penuh oleh PIHAK PERTAMA (“Denda Keterlambatan”). PIHAK PERTAMA dipersyaratkan
untuk memberikan pengingat secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk memenuhi Kewajiban
Pembayaran nya setelah berakhirnya Jatuh Tempo Invoice atau Jatuh Tempo Listrik terkait untuk
memberikan hak kepada PIHAK PERTAMA untuk mengenakan Denda Keterlambatan terhadap Kewajiban
Pembayaran (“Surat Pengingat”).
2. Pembayaran yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA melalui cek, bilyet giro,atau melalui transfer
terkaitKewajiban Pembayaran sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian ini, namun pada Jatuh Tempo
Invoice atau Jatuh Tempo Listrik terkait, cek, bilyet giro, atau transfer tersebut tidak dapat
dipindahbukukan/dicairkan, maka PIHAK KEDUA dianggap terlambat atau lalai dalam memenuhi
Kewajiban Pembayaran.
PASAL10
PERIZINAN
PASAL 11
Masing-masing Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin Pihak lainnya dalam Perjanjian ini sebagai berikut:
1. Masing-masing Pihak adalah perusahaan (badan hukum) yang didirikan berdasarkan hukum negara
Republik Indonesia dan mempunyai hak penuh untuk membuat dan melaksanakan Perjanjian ini.
2. Perjanjian ini tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar masing-masing Pihak serta tidak melanggar
peraturan pemerintah baik pusat maupun daerah yang wajib ditaati oleh masing-masing Pihak di dalam
menjalankan usahanya.
3. Masing-masing Pihak telah mengambil semua tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar masing-masing Pihak, diantaranya mengenai kewenangan untuk melaksanakan Perjanjian
ini dan subyek hukum yang menandatangani Perjanjian ini telah diberi wewenang untuk berbuat demikian
untuk dan atas nama masing-masing Pihak.
4. Pihak yang menandatangani Perjanjian ini adalah pihak-pihak yang sah secara hukum dan mempunyai
kompetensi dan kapasitas sebagaimana yang disyaratkan menurut hukum berhak dan berwenang untuk
melakukan penandatangan Perjanjian ini.
5. Para Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa semua data-data, tanah dan bangunan, ijin-ijin
dan dokumen masing-masing Pihak serta identitas yang diberikan kepada Pihak lainnya dalam rangka
Perjanjian ini adalah sepenuhnya benar, tidak menyesatkan, asli adanya, dan tidak dipalsukan untuk
maksud-maksud selain daripada yang telah diketahui bersama sebelumnya oleh Para Pihak.
6. PIHAK PERTAMA dengan ini menjamin bahwa Gedung sepenuhnya merupakan milik PIHAK PERTAMA dan
PIHAK PERTAMA adalah satu-satunya pihak yang berhak untuk mengelola atas Gedung.
7. PIHAK PERTAMA menjamin PIHAK KEDUA bahwa hanya PIHAK PERTAMA yang berhak penuh untuk
membuat Perjanjian ini atas Gedung dan tidak ada pihak lain atau siapapun yang berhak atau turut serta
berhak atas Gedung, oleh karena itu PIHAK PERTAMA dengan ini membebaskan PIHAK KEDUA dari segala
tuntutan atau gugatan dari pihak lain atau siapapun juga, sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang
berlaku.
8. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan telah mengerti sepenuhnya maksud dan tujuan PIHAK KEDUA
sebagaimana tercantum di seluruh ketentuan yang diatur di dalam Perjanjian ini dan akan melaksanakan
kewajibannya sesuai Perjanjian ini.
9. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa Gedung beserta tanah dimana Gedung terletak:a.
10. Apabila terjadi sengketa atau penyitaan atau hal-hal lain yang mengakibatkan PIHAK PERTAMA kehilangan
haknya atas Gedung maka PIHAK PERTAMA menjamin bahwa seluruh perangkat Fasilitas Telekomunikasi
milik PIHAK KEDUA tidak menjadi bagian dari sengketa atau penyitaan tersebut dan dapat diambil
sewaktu-waktu oleh PIHAK KEDUA.
11. Apabila terjadi sengketa atau penyitaan atau hal-hal lain yang mengakibatkan PIHAK PERTAMA kehilangan
haknya atas Gedung maka PIHAK KEDUA tetap berhak untuk meneruskan Perjanjian ini sampai
berakhirnya Jangka Waktu Kerjasama.
12. PIHAK PERTAMA menjamin PIHAK KEDUA bahwa selama Jangka Waktu Kerjasama berlangsung sesuai
dengan Pasal 3 ayat (1) Perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak akan mendapat tuntutan dan/atau gangguan
dari pihak lain atau siapapun juga yang menyatakan mempunyai hak atas Gedung.
13. Dalam hal PIHAK KEDUA mendapat tuntutan dan/atau gugatan dari Pihak lain sehubungan dengan hak
atas Gedung, maka PIHAK PERTAMA wajib bertanggung jawab dalam membantu mengatasi gugatan
tersebut.
14. PIHAK KEDUA menjamin bahwa dalam menyewakan peralatannya kepada operator atau pihak lainnya,
waktu penyewaan yang disepakati tidak melebihi Jangka Waktu Kerjasama.
15. Jika PIHAK PERTAMA bermaksud untuk merenovasi Gedung baik sebagian atau keseluruhan yang
menyebabkan harus dipindahkannya Jaringan Telekomunikasi maka PIHAK PERTAMA akan
memberitahukan hal tersebut kepada PIHAK KEDUA secara tertulis selambat-lambatnya 60 (enam puluh)
hari sebelumnya dan akan menyediakan tempat di dalam Gedung untuk tempat Jaringan Telekomunikasi
yang di pindah. Biaya pemindahan ditanggung oleh PIHAK PERTAMA dan apabila hal tersebut
menyebabkan Jaringan Telekomunikasi tidak dapat berfungsi (outgate) maka lamanya Jaringan
Telekomunikasi tidak dapat berfungsi (outgate) akan diperhitungkan untuk menambah Jangka Waktu
Kerjasama.
16. Masing-masing Pihak akan melaksanakan seluruh kewajibannya dalam Perjanjian ini dengan sebaik-
baiknya sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Perjanjian ini.
PASAL 12
2. PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan dan/atau mengingatkan (para) pengguna ruang lainnya pada
Gedung untuk memperhatikan, memberitahukan dan mengkoordinasikan tentang adanya Fasilitas
Telekomunikasi PIHAK KEDUA yang ada di Gedung.
3. PIHAK PERTAMA menyetujui, berdasarkan itikad saling menguntungkan, untuk dapat menyarankan dan
bilamana perlu menolak pemasangan dan pengoperasian peralatan milik pihak lainnya yang
dipertimbangkan dapat mengganggu kepentingan dan/atau pengoperasian Fasilitas Telekomunikasi milik
PIHAK KEDUA yang dimaksud dalam Perjanjian ini.
PASAL 13
1. Perjanjian ini berakhir setelah lewatnya Jangka Waktu Kerjasama yaitu 10 (sepuluh) tahun sesuai dengan
ketentuan Pasal 3 ayat (1) dan tidak dilakukan perpanjangan sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini.
Perjanjian ini juga dapat diakhiri dengan kesepakatan bersama diantara Para Pihak.
2. Berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang harus diajukan kepada PIHAK PERTAMA
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya Jangka Waktu Kerjasama, PIHAK PERTAMA akan
memprioritaskan PIHAK KEDUA untuk memperpanjang Jangka Waktu Kerjasama. Para Pihak selanjutnya
sepakat untuk menandatangani suatu perjanjian tambahan untuk merubah ketentuan Perjanjian ini
dengan mencantumkan kesepakatan baru diantara Para Pihak mengenai perpanjangan Jangka Waktu
Kerjasama, perubahan biayakerjasama (apabila ada), cara pembayaran, uang jaminan, atau ketentuan-
ketentuan lain. Para Pihak sepakat untuk menandatangani perjanjian tambahan tersebut selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Jangka Waktu Kerjasama.
3. PIHAK PERTAMA tidak berhak mengakhiri Perjanjian ini sebelum Jangka Waktu Perjanjian ini berakhir
kecuali PIHAK KEDUA tetap tidak melaksanakan salah satu kewajibannya sebagaimana disebutkan di
dalam Pasal 7 dari Perjanjian ini setelah diperingatkan oleh PIHAK PERTAMA melalui 3 surat peringatan,
masing-masing selama 30 (tiga puluh) hari. Para Pihak sepakat bahwa surat peringatan harus dikeluarkan
secara berurutan dan periode masing-masing surat peringatan tidak dapat dikurangi untuk alasan apapun.
4. Dalam hal Perjanjian ini berakhir seperti dimaksud pada Pasal 13 ayat (1) di atas maka PIHAK KEDUA wajib
membongkar segala perangkat Fasilitas Telekomunikasi dan mengembalikan ruangan dan/atau tempat
yang dipakai untuk memasang Fasilitas Telekomunikasi kepada PIHAK PERTAMA dalam keadaan kosong
dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari.
5. Dalam hal perjanjian ini berakhir akibat PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi dan/atau melalaikan
kewajibannya kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana disebutkan di ayat (3) dari Pasal ini, maka Para Pihak
sepakat keseluruhan biaya sewa yang sudah dibayarkan atau disetorkan kepada PIHAK PERTAMA tidak
dapat dikembalikan atau dianggap hangus dan kemudian akan menjadi milik PIHAK PERTAMA
6. PIHAK KEDUA berhak mengakhiri Perjanjian ini sebelum Jangka Waktu Perjanjian ini berakhir apabila
PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan salah satu kewajibannya sebagaimana disebutkan di dalam Pasal 8
dari Perjanjian ini setelah diperingatkan oleh PIHAK KEDUA melalui 3 surat peringatan, masing-masing
selama 30 (tiga puluh) hari. Para Pihak sepakat bahwa surat peringatan harus dikeluarkan secara
berurutan dan periode masing-masing surat peringatan tidak dapat dikurangi untuk alasan apapun
7. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian ini berdasarkan kesepakatan bersama Para Pihak atau secara
sepihak oleh masing-masing Pihak sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini, Para Pihak setuju untuk
melepaskan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan oleh karena itu, pengakhiran
Perjanjian ini tidak memerlukan persetujuan dari hakim.
8. Bilamana PIHAK PERTAMA bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian ini sebelum Jangka Waktu Kerjasama
berakhir dengan alasan apapun selain alasan yang disebutkan di dalam ayat (3) dari Pasal ini, PIHAK
PERTAMA wajib membayar denda/penalty kepada PIHAK KEDUA sebesar 200% (dua ratus persen) dari
nilai investasi yang sudah dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA sehubungan dengan Perjanjian ini dan kerjasama
diantara Para Pihak.
PASAL 14
ASURANSI
1. PIHAK PERTAMA akan mengasuransikan Gedung terhadap risiko kebakaran, banjir, angin ribut, konstruksi
tidak baik, gempa bumi, longsor permukaan tanah, bencana alam lainnya serta risiko lain yang termasuk
Force Majeure dan PIHAK PERTAMA akan membayar premi berkaitan dengan asuransi Gedung tersebut.
2. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan dengan sengaja melaksanakan atau mengijinkan aktifitas yang dilarang
berdasarkan polis asuransi berkaitan dengan penggunaan Technical Room yang dapat mengakibatkan
naiknya premi asuransi atau mengakibatkan polis menjadi batal atau dibatalkan.
PASAL 15
1. Apabila terjadi force majeure maka masing–masing pihak dibebaskan dari tanggung jawab atas
keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban yang tercantum.
2. Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure adalah antara lain adanya bencana alam seperti gempa
bumi, angin taufan, banjir, perang, peledakan, sabotase, revolusi, pemberontakan, huru-hara, adanya
tidakan pemerintahan dalam bidang ekonomi dan moneter yang secara nyata berpengaruh terhadap
pelaksanaan Perjanjian ini.
3. Apabila terjadi force majeure maka pihak yang lebih dahulu mengetahui wajib memberitahukan kepada
pihak lainnya selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya force majeure.
4. Apabila tidak ada pemberiahuan dari Pihak yang mengalami peristiwa Force Majeur dalam jangka waktu
yang ditentukan pada ayat 3 maka Pihak lainnya akan menganggap peristiwa tersebut bukan merupakan
peristiwa Force Majeur.
5. Keadaan Force majeure sebagaimana dimaksud Pasal 15 ayat (2) ini tidak menghapuskan atau mengakhiri
Perjanjian ini. Setelah keadaan force majeure berakhir dan kondisi Fasilitas Telekomunikasi masih dapat
dipergunakan oleh PIHAK KEDUA maka Para Pihak akan melanjutkan Perjanjian ini sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini.
6. Masa keadaan Force Majeure dan/atau perbaikan yang disebabkan karena keadaa Force majeure tidak
akan diperhitungkan dalam masa jangka waktu Perjanjian ini, dan Perjanjian ini akan ditambah jangka
waktunya.
PASAL 16
1. Perjanjian Kerjasama ini tetap berlaku apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Terjadi perubahan Anggaran Dasar dari PIHAK PERTAMA, termasuk perubahan terhadap susunan
manajemen dari PIHAK PERTAMA, yang mencakup namun tidak terbatas pada perubahan
komposisi Direksi, Dewan Komisaris, maupun pemegang saham.
b. Terjadi perubahan status PIHAK PERTAMA yang disebabkan adanya merger maupun akuisisi
sesuai dengan tatacara dan ketentuan yang diatur dalam undang-undang perseroan yang berlaku
di Indonesia.
c. Terjadi perubahan pengurus dan/atau pengelola sesuai dengan bentuk yang tertuang di dalam
suatu Akta Anggaran Dasar yang berlaku dimana PIHAK PERTAMA merupakan suatu Pengelola
ataupun organisasi bentuk lain, sesuai dengan yang diatur dalam Anggaran Dasar atau suatu
bentuk kesepakatan lain.
2. Setiap terjadinya suatu bentuk perubahan sebagaimana diatur pada Pasal 16 ayat (1) diatas tersebut,
khususnya butir b, c dan d, maka PIHAK PERTAMA, akan memberitahukan kepada pihak pengganti
mengenai adanya Perjanjian Kerjasama ini, baik pada saat adanya suatu audit, pemeriksaan uji tuntas (due
dilligence)maupun pembicaraan dalam bentuk lain yang diadakan dalam rangka tejadinya perubahan
tersebut dan oleh karenanya dengan ini PIHAK PERTAMA dianggap telah memberitahukan dan pihak
pengganti tersebut telah dianggap mengetahui adanya Perjanjian ini dan menerima dan terikat terhadap
seluruh syarat dan ketentuan yang diatur di dalam Perjanjian ini selayaknya pihak pengganti tersebut
adalah pihak yang sah secara hukum di dalam Perjanjian ini.
PASAL 17
PENGALIHAN
1. PIHAK KEDUA, dari waktu ke waktu selama berlangsungnya Perjanjian ini, dapat memindahkan dan/atau
mengalihkan seluruh dan/atau sebagian dari hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini kepada
pihak ketiga yang sudah ditunjuk secara resmi oleh PIHAK KEDUA, termasuk namun tidak terbatas kepada
setiap anak perusahaan atau induk perusahaan dari PIHAK KEDUA atau anak perusahaan dari salah satu di
antara mereka, dengan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK PERTAMA. Oleh karena itu, PIHAK
PERTAMA dengan itikad baik, mengakui dan menyetujui terhadap setiap pemindahan atau Pengalihan
tersebut sebagaimana diberitahukan oleh PIHAK KEDUA.
2. Bahwa PIHAK KEDUA memberikan jaminan bahwa pihak ketiga tersebut akan menjalankan kewajiban-
kewajiban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA bertanggungjawab penuh atas
kewajiban tersebut dapat terlaksana sebagaimana mestinya dan berdasarkan pada Perjanjian ini.
3. Dengan terjadinya pengalihan tersebut kepada pihak ketiga, maka pihak ketiga tersebut, tanpa persyaratan
apapun,di dalam Perjanjian ini harus dianggap sebagai pihak yang sah menurut hukum, dan oleh
karenanya berlaku pula segala hak dan kewajiban sesuai ketentuan Perjanjian ini kepada pihak ketiga
tersebut.
PASAL 18
2. Dalam hal terjadi perselisihan, Para Pihak wajib untuk tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana
yang diatur dalam Perjanjian.
3. Jika penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai dalam waktu sebagaimana tersebut di atas, maka Para
Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap dan tidak dapat berubah di Pengadilan Negeri Klas IA
Kota Bandung dan segala biaya-biaya yang timbul adalah menjadi tanggung jawab masing-masing pihak.
PASAL 19
PEMBERITAHUAN
Setiap korespondensi diantara Para Pihak yang berhubungan dengan Perjanjian ini, termasuk invoice dari PIHAK
PERTAMA, akan dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Korespondensi tersebut hanya
akan dianggap diterima oleh Pihak lainnya apabila diberikan secara langsung, dikirim melalui pos tercatat, atau
dikirim melalui faksimili kepada Pihak yang lain, dengan rincian sebagai berikut :
RS JUANDA KUNINGAN
U.p : DIREKTUR
Alamat : Jl. XXXXXXXXXXXXXXX
Fax :-
Telephone : 0232 – XXXXXXX
Dalam hal terjadi perubahan alamat, maka Pihaktersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya
dalam Perjanjian selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum terjadinya perubahan alamat dimaksud. Jika
perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan
berdasarkan perjanjian ini dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya.
PASAL 20
LAIN-LAIN
2. Sebagai bentuk kerjasama dan layanan yang saling menguntungkan, PIHAK PERTAMA tanpa akan
mengenakan biaya tambahan apapun akan memberikan izin secara tertulis dan menyediakan lokasi atau
areal apabila memungkinkan dan tidak menggangu kepetingan PIHAK PERTAMA, baik di dalam maupun
diluar Gedung sesuai dengan kebutuhan untuk penempatan booth /atau promotion temporary stand
apabila dikemudian hari PIHAK KEDUA dan/atau para operator melakukan kegiatan promosi dan penjualan
produk telekomunikasi dan lain-lain yang berkaitan dengan produk telekomunikasi tersebut.
3. Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini atau segala perubahan terhadap perjanjian ini
akan ditentukan dan dibuat secara tertulis oleh Para Pihak dan akan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dengan Perjanjian ini.
4. Dalam hal setiap ketentuan atau bagian dari ketentuan Perjanjian ini ternyata tidak sah, batal demi
hukum, melanggar hukum atau tidak dapat diberlakukan, maka hal tersebut tidak akan dengan cara
apapun mempengaruhi, mengurangi atau menyebabkan tidak sahnya ketentuan lain di dalam Perjanjian
ini. Seluruh ketentuan lain dari Perjanjian ini akan tetap memiliki kekuatan dan daya berlaku penuh secara
hukum. Oleh karena itu, Para Pihak akan bermufakat untuk merubah ketentuan Perjanjian tersebut
sebagaimana dimaksud Pasal ini.
5. Perjanjian ini ditandatangani oleh Para Pihak dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Dalam hal
terjadi perbedaan dalam penafsiran di antara versi Bahasa Inggris dan versi Bahasa Indonesia, maka versi
Perjanjian dalam Bahasa Inggris yang akan berlaku.
6. Para Pihak mengesampingkan ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang
mengenai pengakhiran Perjanjian.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak dalam rangkap 2 (dua) di atas kertas ber meterai
cukup, pada waktu dan tempat seperti disebut pada awal perjanjian ini, dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama.