Anda di halaman 1dari 3

Kenapa usia 11-14 dan 19 -22 tidak rentan karies?

Masa remaja merupakan periode penting dari rentang kehidupan, suatu periode transisional
, masa perubahan,masa usia bermasalah,masa dimana individu mencari identitas diri, usia
menyeramkan (dreaded), masa unrelism,dan ambang menuju kedewasaan. (krori,2011)
Alasan pertama
Di usia tersebut individu mulai memperhatikan penampilannya, pandangan mereka tentang
tubuh, kebersihan diri sangat begitu penting untuk mereka, kebersihan gigi mulut juga menjadi
salah satu prioritas mereka juga yaitu gigi yang bersih dan tidak kuning dengan seperti itu
mereka tidak di olok-olok oleh yang lain. Inilah alasan kenapa usia 11-14 dan 19-22 tidak
rentan karies.
Alasan kedua
Dilihat secara struktur gigi, Gigi permanen lebih kuat dan padat dibanding gigi sulung. Gigi
sulung Partikel dan unsur penyusunan gigi belum kuat dan padat seperti permanen.
Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya karies ?
Karies gigi terjadi karena sejumlah faktor (multiple factor) yang saling mempengaruhi yaitu
tiga faktor utama yakni gigi, saliva, mikroorganisme serta substrat dan waktu sebagai faktor
tambahan (Putri, dkk, 2011). Keempat faktor tersebut digambarkan sebagai lingkaran, apabila
keempat faktor tersebut saling tumpang tindih maka akan terjadi karies gigi.
Selain itu karies gigi juga dipengaruhi oleh faktorfaktor yang secara tidak langsung yang
disebut sebagai faktor luar atau faktor eksternal yaitu perilaku, lingkungan,pelayanan
kesehatan dan keturunan (Notoatmodjo, 2011).
Proses terjadinya karies gigi ?
Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plaque di permukaan gigi,
sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu yang
berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5) dan akan
menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi. Secara perlahan-lahan
demineralisasi interna berjalan ke arah dentin melalui lubang fokus tetapi belum sampai
kavitasi (pembentukan lubang).
Kavitasi baru timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun kadang-kadang
begitu banyak mineral hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah rusak secara mekanis,
yang menghasilkan kavitasi yang makrokopis dapat dilihat. Pada karies dentin yang baru
mulai terlihat hanya lapisan keempat (lapisan transparan, terdiri dari tulang dentin sklerotik,
kemungkinan membentuk rintangan terhadap mikroorganisme dan enzimnya) dan lapisan
kelima (lapisan opak/tidak tembus penglihatan, di dalam tubuli terdapat lemak yang mungkin
merupakan gejala degenerasi cabang-cabang odontoblast). Baru setelah terjadi kavitasi,
bakteri akan menembus tulang gigi. Pada proses karies yang amat dalam, tidak terdapat
lapisan-lapisan tiga (lapisan demineralisasi, suatu daerah sempit, dimana dentin partibular
diserang), lapisan empat dan lapisan lima.
Akumulasi plak pada permukaan gigi utuh dalam dua sampai tiga minggu
menyebabkan terjadinya bercak putih. Waktu terjadinya bercak putih menjadi kavitasi
tergantung pada umur, pada anak-anak 1,5 tahun dengan kisaran 6 bulan ke atas dan ke
bawah, pada umur 15 tahun, 2 tahun dan pada umur 21-24 tahun, hampir tiga tahun. Tentu
saja terdapat perbedaan individual. Sekarang ini karena banyak pemakaian flourida, kavitasi
akan berjalan lebih lambat daripada dahulu.
kenapa struktur gigi ada yang tipis dan ada yang tebal ?

 Lapisan email dan dentin yang lebih tipis pada gigi susu dengan pulpa yang relatif
lebih besar dibandingkan gigi tetap membuat gigi susu menjadi lebih rapuh. Bila
terdapat lubang pada gigi susu, maka lubang tersebut akan lebih cepat membesar dan
infeksi bakterinya akan lebih cepat mencapai pulpa atau syaraf. Maka dari itu sejak
anak berusia 1-2 tahun sangat penting untuk diajak ke dokter gigi untuk dilakukan
pemeriksaan rutin agar kerusakan gigi yang lebih parah dapat dicegah, sehingga gigi
susu dapat dipertahankan selama mungkin sampai gigi tetap menggantikannya.
 Gigi tetap terlihat lebih kuning bila dibandingkan dengan gigi susu karena secara relatif
lebar lapisan email pada gigi susu lebih tebal daripada lapisan dentin bila dibandingkan
dengan gigi tetap.
 Gigi susu memiliki akar yang lebih pendek dibandingkan akar gigi tetap sehingga kelak
gigi susu akan lebih mudah tanggal bahkan tak jarang yang tanggal dengan sendirinya
karena gigi susu merupakan gigi yang sementara. Akar gigi susu yang lebih pendek
juga memberikan ruang bagi gigi tetap untuk tumbuh, dan dengan terkikisnya
(resorpsi) akar gigi susu membuat gigi susu lebih mudah untuk tanggal/copot.
 Terdapat bentuk yang khas pada gigi seri tetap yang tidak terdapat pada gigi susu,
yaitu mamelon. Coba perhatikan awal pertumbuhan gigi seri tetap buah hati kita, di
bagian puncak mahkotanya akan terlihat seperti gerigi atau tonjolan-tonjolan kecil,
berbeda dengan bentuk gigi seri susu yang pada puncak mahkotanya tidak terdapat
tonjolan tersebut.

Pencegahan karies gigi ?

Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pencegahan karies gigi dilakukan dengan:


Perawatan mulut
Perawatan mulut dilakukan dengan mempraktekkan instruksi berikut:
1. Sikatlah gigi sekurang – kurangnya dua kali sehari pada waktu – waktu yang
tepat yaitu waktu sesudah makan, sebelum tidur, ditambah dengan sesudah bangun
tidur.
2. Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaan datar dan kepala sikat kecil.
3. Gunakan dental gloss (benang gigi) sedikinya satu kali sehari.
4. Gunakan pencuci mulut anti plak yang mengandung antibiotik (vancomycin),
enzim (destronase) dan antiseptik (chlor hexidine 0,1 %).
5. Untuk anak yang masih kecil dan belum dapat menggunakan sikat gigi dengan
benar, dapat digunakan kain pembersih yang tidak terlalu tipis untuk membersihkan
bagian depan dan belakang gigi, gusi serta lidah. Cara mempergunakan yaitu dengan
melilitkan pada jari kemudian digosokkan pada gigi.
6. Kunjungi dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali atau bila mengalami
pengelupasan gigi, luka oral yang menetap lebih dari dua minggu atau sikat gigi.
Diet
Karies dapat dicegah dengan menurunkan jumlah gula dalam makanan yang dikonsumsi.
Hindari kebiasaan makan makanan yang merusak gigi (permen, coklat dan lain sebagainya)
dan membiasakan mengkonsumsi makanan yang menyehatkan gigi (buah dan sayur).
Flouridasi
Flouridasi dilakukan dengan memungkinkan dokter gigi memberikan sel dental pada gigi,
menambahkan floiuride pada suplai air minum dirumah, penggunaan pasta gigi yang
mengandung floiuride atau menggunakan tablet, tetesan atau hisap natrium floiuride. Karies
gigi dapat dihindari/dicegah apabila anak melakukan perawatan gigi dengan benar setelah
mengkonsumsi makanan kariogenik.

Anda mungkin juga menyukai