Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn ZAELANI DENGAN GANGGUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI DAN ISOLASI SOSIAL DI DUSUN PERTELON RT 005


RW 002 DESA PAKIS KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER

Oleh

Sintya Ayu Puspitasari, S.Kep


NIM 132311101049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

A. IDENTITAS KLIEN
1. Identitas

Nama : Tn Z Alamat : Dusun Pertelon RT 05 RW 02


Umur : 36 tahun Status Perkawinan : Belum Kawin
Jenis Kelamin : laki -laki Tanggal Pengkajian : 9 Juli 2018
Agama : Islam Pekerjaan : -
Pendidikan : SD Sumber Informasi : Tetangga Pasien

2. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal Serumah
: Perempuan : Hubungan dekat
: Meninggal : Hubungan Perkawinan

3. Riwayat penyakit b.d kesehatan jiwa


Berdasarkan keterangan dari tetangga pasien, pasien mulai mengalami gangguan sejak
umur 12 th. Dulu pasien adalah seorang anak yang aktif, dan pintar, tetapi saat kecil ibu
pasien selalu melarang pasien untuk bermain dan juga bergaul dengan teman-temannya
dengan alasan ibu pasien takut pasien pergi sedangkan pasien adalah anak tunggal. Pasien
selalu dimarahi dan disuruh untuk berada dirumah, untuk sholat jumat pun tetangga mengaku
ibu pasien menyuruh pasien untuk sholat dirumah. Menurut tetangga pernah suatu kejadian
pasien pernah bertengkar dengan teman-temannya, saat itu ibunya marah dan menyuruh
pasien berhenti sekolah. Selain itu pernah juga klie dijemput naik sepeda oleh temannya, dan
ibunya juga marah melarang pasien untuk mau dibonceng temannya dan meminta pasien
untuk jalan saja.
Kejadian ini berlangsung secara terus menerus hingga saat ini ditambah kejadian ibu
pasien yang menderita stroke dan ayah pasien meninggal dunia. Pasien semakin tidak boleh
kemana-mana oleh ibunya, hanya berdiam diri dirumah dan merawat ibunya. Berdasarkan
hasil pengkajian kebersihan diri pasien kurang. Pasien terlihat kotor, rambut gimbal, dan baju
pasien tidak pernah ganti. Pasien mengaku setiap hari mandi, mandi di malam hari disungai.
Saat validasi ke warga, warga mengatakan pasien memang ke sungai pada malam hari, tetapi
hanya membuka seluruh baju lalu berlari lari sepanjang sungai sambil main air. Warga juga
mengatakan pasien tidak mau rambutnya dicukur, didukung oleh data saat pengkajian dan
perawat menawarkan untuk mencukur rambut pasien, pasien mengaku mau mencukur lain
waktu menunggu harinya bagus seperti alasan yang selalu dikatakan oleh pasien untuk
menolak.
4. Status mental
Pasien terlihat tidak rapi, rambut pasien berantakan, kumis panjang dan kuku
tangan dan kaki pasien panjang. Pasien mengalami gangguan mental sejak usia 12 tahun
dikarenakan ibu pasien yang terlalu protektif yang selalu melarang pasien keluar rumah,
sehingga pasien hanya dirumah tidak bersosialisasi dengan tetangga dan tidak mau keluar
rumah.
5. Riwayat pengobatan (CPZ, HP, THP)/ lain-lain:
Pasien pernah mengkonsumsi obat-obatan. Tetapi pasien tidak rutin atau sudah
tidak pernah memeriksakan ke puskesmas. Tetangga mengatakan bidan wilayah pernah
datang satu kali dan saat itu untuk membujuk pasien untuk mandi dan memotong
rambutnya.
B. FAKTOR PRESIPITASI
Pasien mulai mengalami gangguan jiwa sejak umur 12 tahun akibat tertekan dan juga
faktor Tn.Z yang sejak kecil tidak diperbolehkan keluar kerumah untuk bersosialisasi dengan
temannya. Tn.Z juga tidak mau menjaga kebersihan diri, baik mandi, menggosok gigi,
bercukur ataupun mengganti bajunya . Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak mau mandi
dan bercukur karena merasa harinya tidak baik karena berbarengan dengan hari kelahiran
nabi. Tetangga Tn.Z mengatakan bahwa Tn.Z akan mengatakan hal yang sama seperti itu saat
diminta untuk mandi.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mempunyai riwayat?
( ) Ya
( √ ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya?
( ) Berhasil
(√ ) Kurang berhasil
( ) Tidak berhasil
Jelaskan: -
Didalam keluarga juga tidak ada yang bisa untuk mengawasi pasien minum obat.
Bidan puskesmas pernah datang ke pasien tetapi untuk meminta pasien mau mandi dan
memotong rambutnya.
3. Trauma
( ) Aniaya fisik
( ) Aniaya seksual
( ) Penolakan
( ) Kekerasan dalam keluarga
( ) Tindakan kriminal
Jelaskan : -
Pasien tidak memiliki trauma terhadap apapun, keluarga pasien sangat menyayangi pasien.
Rasa sayang orang tua pasien terutama ibunya membuat pasien tidak boleh kemana-mana
oleh ibunya. Pasien mengalami gangguan lebih dimungkinkan karena pasien tidak bisa
bersosialisasi dengan teman dan tetangganya karena dilarang oleh ibunya.
4. Anggota Keluarga yang mengalami penyakit yang sama:
( ) Ya
( √ ) Tidak
Jika ada : tidak ada
Hubungan Keluarga : tidak ada
Gejala : tidak ada
Riwayat Pengobatan : tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Tetangga pasien mengatakan Tn.Z tidak pernah diperbolehkan keluar rumah oleh ibunya
sejak kecil. Terutama ditambah saat ibu pasien menderita sakit stroke dan ayah pasien yang
meninggal dunia. Tetangga mengatakan Tn.Z masih sedikit mendingan saat ayahnya masih
hidup, tapi semenjak ayahnya meninggal, kondisi pasien semakin parah. Kegiatan pasien
hanya merawat ibunya yang sakit didalam rumah.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital :
TD: 120/90 mmHg HR: 96 kali/menit S: 36,80C RR: 21 kali/menit
2. Ukur:
BB: Tidak terkaji TB: tidak terkaji
3. Keluhan fisik:
Pasien tidak memiliki keluhan apapun. Pasien merasa kondisi nya baik-baik saja
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan tubuhnya
b. Identitas
Pasien dapat menyebutkan namanya dan umur tetapi tidak bisa menyebutkan
tanggal lahir pasien
c. Peran
Pasien mampu menjalankan perannya dengan baik sebagai seorang anak, pasien yang
membantu ibunya melakukan personal hygiene, mencuci baju ibunya, dan membantu
ibunya untuk makan dan minum.
d. Ideal Diri
Pasien tidak bisa dikaji mengenai ideal diri
e. Harga Diri
Pasien tidak bisa dikaji mengenai harga diri
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Orang yang paling berarti adalah ibunya, Hanya ibu pasien satu-satunya keluarga yang ada
untuk pasien. Sedangkan kepada saudara jauh seperti paman dan sepupunya pasien lebih
banyak diam dan jarang berkomunikasi begitu juga pada tetangganya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Pasien tidak bisa berperan serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat karena sejak
kecil pasien oleh ibunya dilarang untuk bersosialisasi dengan teman ataupun tetangganya
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain
Pasien tidak mampu berkomunikasi dengan baik dikarenakan pasien seringkali menjawab
tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien beragama islam akan tetapi pasien sudah hampir tidak pernah melakukan sholat
ataupun kegiatan keagamaan yang lain, karena pasien lebih banyak berdiam diri dirumah.
b. Kegiatan ibadah
Pasien tidak bisa melakukan ibadah sesuai keyakinannya.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Bagaimana penampilan pasien dalam hal berpakaian, mandi, toileting, dan pemakaian
sarana/prasarana atau instrumentasi dalam mendukung penampilan, apakah pasien:
( √ ) Tidak rapi
( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) Cara berpakaian tidak sesuai
Jelaskan :
Penambilan pasien tidak rapi. Rambut pasien berantakan. Kumis pasien panjang. Gigi terlihat
kuning dan kotor dan pasien jarang mandi dan mengganti pakaiannya. Kuku pasien panjang.
2. Pembicaraan
( ) Cepat
( ) Keras
( ) Gagap
( ) Inkohertensi
( ) Apatis
( ) Lambat
( ) Membisu
( √ ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan:
Pasien tidak mampu memulai pembicaraan dengan orang lain, lebih banyak diam dan
memperhatikan. Pasien berbicara dengan pelan dan mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan.
3. Aktivitas Motorik
( ) Lesu ( ) Tik/Kedutan
( ) Tegang ( ) Grimasem
( ) Gelisah ( ) Tremor
( ) Agitasi ( ) Kompulsif
Jelaskan:
Aktivitas motorik baik, pasien mampu duduk dengan tenang dan berbicara dengan baik
4. Alam Perasaan
( ) Sedih
( ) Ketakutan
( ) Putus asa
( ) Khawatir
( ) Gembiran berlebihan

Jelaskan :
Pasien terlihat tenang dan sedikit pendiam, kurang adanya kontak mata dengan orang lain.
5. Afek
( √ ) Datar
( ) Tumpul
( ) Labil
( ) Tidak sesuai
Jelaskan:
Pasien terlihat datar tidak menunjukkan perasaan apapun. Lebih banyak diam dan
mendengarkan.
6. Interaksi selama wawancara
( ) bermusuhan
( ) tidak kooperatif
( ) mudah tersinggung
( √ ) kontak mata kurang
( ) curiga
Jelaskan
Selama wawancara dilakukan, kontak mata antara pasien dan perawat kurang, pasien lebih
banyak diam dan tidak berespon.
Persepsi-Sensorik
7. Halusinasi/ilusi? Ada/tidak?
( ) pendengaran
( ) penglihatan
( ) perabaan
( ) pengecapan
( ) penghidu
Jelaskan:
Pasien tidak mengalami halusinasi

8. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) depersonalisasi
( ) Phopia ( ) ide yang terkait
( ) Hipokondria ( ) pikiranmagis
Waham
( ) agama ( ) nihilistik
( ) somatic ( ) sisippikir
( ) kebesaran ( ) siarpikir
( ) curiga ( ) control pikir
Jelaskan: -
9. Proses pikir
( ) Circumtansial ( ) Flight of idea
( ) Tangensial ( √ ) blocking
( ) kehilangan asosiasi ( √ ) pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan:
Pasien mampu berbicara dengan baik, pembicaraan pasien dapat dimengerti, pasien
menjawab pertanyaan dengan kurang sesuai, akan tetapi pasien terus menerus mengulangi
pembicaraannya, selain itu pasien sering berhenti tiba-tiba setelah berbicara dengan perawat
seperti sedang memikirkan sesuatu.
10. Tingkat Kesadaran
( ) bingung (√) disorientasi waktu
( ) sedasi ( ) disorientasi orang
( ) stupor ( ) disorientasi tempat
Jelaskan
Pasien tidak mampu mengenal waktu (tanggal, hari, tahun dan jam).
11. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang
( √ ) gangguan daya ingat jangka pendek
( ) gangguan daya ingat saat ini
( ) konfabulasi
Jelaskan pasien tidak mampu mengingat kejadian yang sudah lama terjadi.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) mudah beralih
( ) tidak mampu berkonsentrasi
( ) tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan
Pasien mampu berkonsentrasi dengan baik, tidak mudah beralih.
13. Kemampuan penilaian
( ) gangguan ringan
( ) gangguan bermakna
Jelaskan :
pasien mampu menilai kondisi yang membahayakan dan dapat membedakan hal yang baik
dan hal yang buruk
14. Daya tilik diri
(√) mengingkari penyakit yang diderita
( ) menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan:
Pasien mengingkari hal yang terjadi pada dirinya. Pasien menganggap dirinya tidak
memiliki masalah kesehatan.
G. KEBUTUHAN SEHARI-HARI
1. Kemampuan pasien memenuhi kebutuhan
( √) makanan
( ) keamanan
( ) perawatan kesehatan
( ) pakaian
( ) transportasi
( ) tempat tinggal
( ) uang
Jelaskan
Pasien mampu mengambil makan dan makan secara mandiri yang diberikan oleh warga,
pasien juga mampu menyediakan makanan untuk ibunya.
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri
( √ ) mandi
( ) kebersihan
( ) makan
( ) BAK/BAB
( ) Ganti pakaian
Jelaskan
Pasien jarang mandi dan tidak pernah keramas ataupun menggosok gigi. Pasien
hanya suka bermain air saat malam hari tanpa membasuh badan dengan benar. Tiga
tahun pasien tidak memotong rambutnya dan juga kuku nya. Selain itu pasien tidak
pernah mengganti baju yang dipakai. Pasien mandi dan BAB di sungai dekat dengan
rumahnya
b. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda?
( ) ya
(√ ) tidak
Frekuensi makan sehari : 2 kali sehari
Frekuensi kedapan sehari : -
Nafsu makan:
( ) meningkat
( ) menurun
( ) berlebihan
( ) sedikit-sedikit
Berat badan
( ) meningkat
( ) menurun
BB terendah: …….kg
BB tertinggi: …….kg

Jelaskan
Pasien makan dari makanan yang diberikan oleh warga. Tetangga mengatakan bahwasannya
pasien selalu merasa kurang makannya, padahal menurut penuturan warga pasien makan
satu baskom kecil nasi yang selalu warga berikan secara bergantian
c. Tidur
Apakah ada masalah tidur? YA/TIDAK
Apakah merasa segar setelah bangun tidur? YA/TIDAK
Apakah ada kebiasaan tidur siang? YA/TIDAK
Lama tidursiang : ..... jam
Apa yang menolong tidur?
............................................................................................................................
Tidur malam jam : .........., berapa jam................
Apakah ada gangguan tidur?
( ) Sulit untuk tidur
( ) Bangun terlalu pagi
( ) Somnambulisme
( ) Terbangun saat tidur
( ) Gelisah saat tidur
( ) Berbicara saat tidur
Jelaskan
Pasien mengaku tidur dikamar belakang, akan tetapi untuk pola tidur dan masalah tidur yang
dirasakan pasien tidak dapat terkaji karena pasien dan ibu tidak dapat mampu menjawab.
3. Penggunaan Obat
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan
pasien tidak mengkonsumsi obat
4. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan Lanjutan YA/TIDAK
Sistem pendukung YA/TIDAK

Jelaskan
Pasien dan keluarga tidak melakukan perawatan karena tidak ada sanak saudara yang
mengarahkan pasien untuk berobat. Pasien hanya tinggal dengan ibunya, sedangkan
menurut pendapat warga ibu pasien selalu membela pasien dan mengatakan pasien tidak
mengalami masalah apapun.
5. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan YA/TIDAK
Menjaga kerapian rumah YA/TIDAK
Mencuci pakaian YA/TIDAK
Jelaskan
Pasien mampu mempersiapkan makanan untuk dirinya sendiri dan ibunya yaitu
mengambil makanan yang diberikan warga, pasien juga mampu mencuci pakaian
ibunya,akan tetapi pasien tidak mampu menjaga kerapian rumah.
6. Aktivitas di luar rumah
Belanja YA/TIDAK
Transportasi YA/TIDAK
Lain-lain YA/TIDAK
Jelaskan
Pasien lebih banyak melakukan aktivitas didalam rumah untuk merawat ibunya. Pasien
mampu belanja, menurut tetangganya saat malam hari pasien kadang beli-beli diwarung
untuk memenuhi kebutuhan ibunya.
H. MEKANISME KOPING

Adaptif: Maladative:
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat/berlebih
( ) Teknik relokasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( √ ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Menciderai diri
Lain-lain : ....................................... Lain-lain:...........................................

Jelaskan
Pasien memilih menghindar dari masalah yang ada dan mimilih untuk diam. Pasien sebenarnya
mampu untuk berkomunikasi dengan orang lain akan tetapi keadaan pasien yang jarang keluar
rumah membuat pasien susah untuk berkomunikasi dan lebih banyak menyendiri.

I. MASALAH PSIKOSOSIAL
Masalah dengan dukungan kelompok/ Keluarga,

Uraikan : keluarga pasien satu-satunya yaitu ibu pasien tidak memperbolehkan


pasien untuk pergi kemana-mana sehingga tidak ada dukungan dari keluarga
pasien untuk membuat pasien dapat bersosialisasi dengan tetangganya.

Masalah berhubungan dengan lingkungan,

Uraikan: Tetangga pasien sudah menganggap bahwa pasien memiliki gangguan


jiwa, sehingga beberapa dari mereka menjaga jarak dengan pasien.
Masalah berhubungan dengan pendidikan,

Uraikan : Tetangga pasien mengatakan bahwa saat pasien sekolah dasar, pasien
pernah bertengkar dengan teman-temannya, karna itu ibunya marah dan pasien
langsung disuruh berhenti sekolah, selanjutnya pasien pernah dijemput oleh
temannya untuk pergi kesekolah menaiki sepeda tetapi ibunya tidak
memperbolehkan pasien untuk ikut temannya dan menyuruh pasien berjalan kaki
saja.

Masalah berhubungan dengan pekerjaan,

Uraikan -

Masalah berhubungan dengan perumahan,

Uraikan -

Masalah berhubungan Dengan ekonomi,

Uraiakan -

Masalah berhubungan dengan kesehatan,

Uraikan -

Masalah berhubungan dengan lainnya,

Uraikan -

J. ASPEK MEDIS

Diagnosa Medis : Defisit perawatan diri dan Isolasi sosial

Terapi Medis : Tidak mendapatkan terapi medis

K. ANALISA DATA
No Data Problem
1. DS :
Pasien mengatakan tidak mau mandi dan Defisit perawatan diri
bercukur karena harinya tidak bagus
Pasien mengatakan mandi hanya satu kali
pada malam hari
Tetangga pasien mengatakan bahwa
pasien selalu mengatakan hal yang sama
saat diminta untuk mandi selain itu
pasien tidak pernah mau dicukur oleh
tetangga-tetangganya. Pernah dipaksa dan
dipegangi oleh beberapa warga tetapi
pasien berteriak dan melarikan diri
Tetangga mengatakan Tn.Z malam hari
memang pergi ke sungai hanya membuka
seluruh bajunya lalu berlari-lari disungai
dan hanya main air dengan kaki dan
tangannya tanpa membasuh seluruh
badannya.
DO:
Pasien terlihat tidak rapi, rambut
berantakan, kuku kaki dan tangan
panjang, kumis panjang,dan terlihat kotor,
gigi kuning

2 DS : Isolasi sosial
Tetangga mengatakan pasien tidak pernah
keluar rumah, sehari-harinya hanya
merawat ibunya yang sakit
Tetangga juga mengatakan pasien sejak
kecil oleh ibunya tidak boleh keluar rumah
jika keluar rumah pasti dimarahi oleh
ibunya.
DO:
Kontak mata kurang
Pasien berbicara pelan dan lambat

L. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan defisit perawatan diri : mandi berhubungan dengan gangguan proses pikir
yang ditandai dengan pasien tidak mau bercukur dengan alasan harinya belum bagus
2. Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental yang ditandai dengan pasien
tidak memiliki kontak mata dengan orang lain
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : Tn.Z
Dx. Medis : Isolasi Sosial dan Defisit Perawatan Diri
Alamat : RT 005 RW 002 Dusun Pertelon Desa Pakis Kecamatan Panti
Perencanaan Rasional Intervensi
DX. Kep
Tujuan Kriteria evaluasi
Isolasi sosial TUM: Setelah 2x interaksi, pasien a. Bina hubungan saling percaya Kepercayaan dari pasien merupakan
Pasien dapat
menunjukkan tanda-tanda dengan: hal yang mutlak serta akan
berinteraksi percaya kepada perawat, 1. Beri salam setiap memudahkan dalam melakukan
dengan orang
dengan kriteria: berinteraksi pendekatan dan tindakan keperawatan
lain 1. Wajah cerah, tersenyum 2. Perkenalkan nama, nama kepada pasien.
TUK I: 2. Mau berkenalan panggilan perawat dan tujuan
Pasien dapat
3. Ada kontak mata perawat berkenalan
membina 4. Menerima kehadiran 3. Tanyakan dan panggil nama
hubungan saling perawat kesukaan pasien
percaya 5. Bersedia menceritakan 4. Tunjukkan sikap jujur dan
perasaannya menepati janji setiap kali
berinteraksi
5. Buat kontrak yang jelas
6. Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
pasien
TUK 2: Setelah 2x interaksi pasien a. Tanyakan pasien tentang: Dengan mengetahui penyebab pasien
Pasien mampu dapat menyebutkan minimal 1. Orang yang tinggal menarik diri dapat ditemukan
menyebutkan satu penyebab menarik diri serumah/teman sekamar mekanisme koping pasien dlam
penyebab yaitu dari: pasien berinteraksi sosial, serta strategi apa
menarik diri 1. Diri sendiri 2. Orang yang paling dekat yang akan diterapkan kepada pasien.
2. Orang lain dengan pasien di rumah/ di
3. Lingkungan ruang perawatan
3. Apa yang membuat pasien
dekat dengan orang tersebut
4. Orang yang tidak dekat
dengan pasien di rumah/ di
ruang perawatan
5. Apa yang membuat pasien
tidak dekat dengan orang
tersebut
6. Upaya yang sudah dilakukan
agar dekat dengan orang lain.
b. Diskusikan dengan pasien
penyebab menarik diri atau tidak
mau bergaul dengan orang lain.
c. Beri pujian terhadap kemampuan
pasien mengungkapkan
perasaannya.

TUK 3: Setelah 2x interaksi dengan a. Tanyakan pada pasien tentang: Dengan mengetahui manfaat
Pasien mampu pasien dapat menyebutkan 1. Manfaat berhubungan berhubungan social dan kerugian
menyebutkan keuntungan berhubugna dengan sosial menarik diri, maka pasien akan
keuntungan sosial. Misalnya: 2. Kerugian menarik diri termotivasi untuk berinteraksi dengan
berhubungan 1. Banyak teman b. Diskusikan bersama pasien orang lain.
sosial dan 2. Tidak kesepian tentang manfaat berhubungan
kerugian 3. Bias diskusi sosial dannkerugian menari diri
menarik diri 4. Saling menolong c. Beri pujian terhadap kemampuan
Kerugian menarik diri. pasien mengungkapkan
Misalnya: perasaannya
1. Sendiri
2. Kesepian
3. Tidak bisa diskusi
TUK 4: Setelah 2x interaksi, pasien a. Observasi prilaku pasien saat Melibatkan pasien dalam interaksi
Pasien dapat dapat melaksanakan berhubungan sosial sosial akibean mendorong pasien
melakukan hubungan sosial secara b. Beri motivasi dan bantu pasien untuk melihat dan merasakan secara
hubungan sosial bertahap dengan: untuk berkenalan/berkomunikasi langsung manfaat dari berhubungan
secara bertahap 1. Perawat dengan: sosial, serta meningkatkan konsep diri
2. Perawat lain 1. Perawat lain pasien.
3. Pasien lain 2. Pasien lain
4. Kelompok 3. Kelompok
c. Libatkan pasien dalam terapi
aktifitas kelompok sosialisasi
d. Diskusikan jadwal harian yang
dapat dilakuakn untuk
meningkatkan kemampuan
pasien bersosialisai
e. Beri motivasi pasien untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat
f. Beri pujian terhadap kemampuan
pasien memperluas pergaulannya
melalui aktifitas yang
dilaksanakan

TUK 5: Setelah 2x interaksi, pasien a. Diskusikan dengan pasien Untuk mengetahui kemajuan pasien
Pasien mampu dapat menjelaskan tentang perasaanya setelah dalam berinteraksi dan menilai
menyebutkan perasaannya setelah berhubungan dengan sosial keberhasilan dalam strategi
perasaanya berhubungan sosial dengan: dengan: pelaksanaan.
setelah 1. Orang lain 1. Orang lain
berhubungan 2. Kelompok 2. Kelompok
sosial b. Beri pujian terhadap
kemampuan pasien
mengungkapkan
perasaanya

TUK 6: Setelah 2x interaksi, keluarga a. Jelaskan pentingnya peran serta Keluarga merupakan sistem
Pasien dapat menjelaskan tentang: keluarga sebagai pendukung pendukung utama bagi pasien untuk
mendapatkan 1. Pengertian menarik diri untuk mengatasi perilaku meningkatkan percaya dirinya agar
dukungan 2. Tanda dan gejala menarik diri mampu berinteraksi sosial
keluarga dalam menarik diri b. Diskusikan potensi keluarga
memperluas 3. Penyebab dan akibat untuk membantu pasien untuk
hubungan sosial menarik diri mengatasi perilaku menarik diri
c. Jelaskan pada keluarga tentang:
d. Latih keluarga cara merawat
pasien menarik diri
e. Tanyakan perasaan keluarga
setelah mencoba cara yang
dilatih
f. Beri motivasi agar membatu
pasien untuk bersosialisasi
g. Beri pujian kepada keluarga atas
keterlibatannya merawat pasien
di rumah
TUK 7: Setelah 2x interaksi, pasien a. Diskusikan dengan pasien Menyukseskan program pengbatan
Pasien dapat dapat menyebutkan: tentang manfaat dan kerugian pasien dan mengoptimalkan kerja dari
memanfaatkan 1. Manfaat minum obat minum obat, nama, warna, dosis, obat terhadap pasien.
obat dengan 2. Kerugian tidak minum efek terapi, dan efek samping
baik obat penggunaan obat
3. Nama, warna, dosis, efek b. Pantau pasien saat penggunaan
teapi, dan efek samping obat
obat c. Beri pujian jika pasien
Setelah 2x interaksi, pasien menggunakan obat dengan benar
dapat mendemonstrasikan d. Diskusikan akibat berhenti
penggunaan obat dengan minum obat tanpa konsultai
benar dengan dokter
Setelah 2x interaksi, pasien e. Anjurkan pasien untuk konsuktai
dapat menyebutkan akibat kepada dokter/perawat jika
berhenti minum obat tanpa terjadi hal-hal yang tidak
konsultasi dokter. diinginkan
Defisit Pasien tidak Setelah dilakukan interaksi 1. Melatih pasien cara-cara Meningkatkan kebersihan diri dapat
perawatan mengalami pasien mampu melakukan perawatan kebersihan diri meningkatkan kesehatan individu
Diri defisit perawatan kebersihan diri a) Menjelasan pentingnya menjaga
perawatan diri kebersihan diri.
b) Menjelaskan alat-alat untuk
menjaga kebersihan diri
c) Menjelaskan cara-cara melakukan
kebersihan diri
d) Melatih pasien mempraktekkan
cara menjaga kebersihan diri
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Tindakan Evaluasi Keperawatan Nama


dan Jam Keperawatan

25 -12-18 Dx 1,2 a. Membantu pasien S: Sintya


16.15 mengidentifikasi penyebab -
WIB menarik diri O:
b. Membantu pasien Kontak mata kurang
mengidentifikasi penyebab Pasien lebih banyak diam
tidak menjaga kebersihan A:
diri Masalah defisit perawatan diri belum
teratasi
Masalah isolasi sosial belum teratasi
P:
Ps : Belajar untuk mengidentifikasi
penyebab menarik diri dan tidak menjaga
kebersihan diri
Pr : Membantu pasien mengidentifikasi
penyebab pasien menarik diri dan tidak
menjaga kebersihan diri
26-12-18 Dx 1,2 a. Membantu pasien S: Sintya
14.00 mengidentifikasi penyebab Pasien mengatakan “Tunggu harinya
WIB menarik diri bagus, senin ya mbak” “mandi, malam
b. Membantu pasien hari”
mengidentifikasi penyebab Tetangga mengatakan “ Tn.Z selalu
tidak menjaga kebersihan ngomong gitu mbak kalau disuruh mandi”
diri O:
Kontak mata kurang
Ekspresi datar
Pandangan tidak fokus
Pasien terlihat lebih banyak diam

A:
Masalah defisit perawatan diri belum
teratasi
Masalah isolasi sosial belum teratasi
P:
Ps: Belajar tentang pentingnya menjaga
kebersihan diri dan mengidentifikasi
penyebab menarik diri
Pr: Membantu pasien mengidentidikasi
penyebab menarik diri dan menjelaskan
pentingnya menjaga kebersihan diri

27-12- Dx 1,2 a. Menjelaskan penyebab S: Sintya


2018 pasien menarik diri Ibu pasien mengatakan “biar zein dirumah
b. Membantu pasien untuk saja”
mencoba tidak menarik O:
diri Pasien hanya menjauh ketika ada
seseorang yang datang kerumah dan jarang
sekali untuk mendekat
A:
Masalah defisit perawatan diri belum
teratasi
Masalah isolasi sosial belum teratasi
P:
Membantu pasien mengenal orang terdekat
serta membantu keluarga mengenal
masalah kesehatan dalam keluarga dan
membantu menjaga kebersihan diri

28 – 12- Dx 1,2 1. Menjelaskan akan S: Sintya


2018 pentingnya menjaga Pasien mengatakan mandi disungai”
kebersihan diri Tetangga pasien mengatakan “Zein jarang
a. Menanyakan jika mandi dan bajunya tidak pernah ganti”
badannya bersih O:
siapa yang Pasien hanya menganggukkan kepala saat
diuntungkan diberikan penjelasan tentang keuntungan
b. Menanyakan mandi
frekuensi dan cara Kontak mata terjaga
pasien mandi Ibu pasien selalu mengawasi gerak-gerik
2. Menanyakan orang terdekat pasien
bagi pasien dan alasan pasien A:
dekat Masalah defisit perawatan diri belum
a. teratasi
Masalah isolasi sosial belum teratasi
P:
Membantu pasien mengenal orang terdekat
serta membantu keluarga mengenal
masalah kesehatan dalam keluarga dan
membantu menjaga kebersihan diri
29-12-18 Dx 1,2 1. Menjelaskan akan pentingnya S: Sintya
menjaga kebersihan diri Pasien mengatakan tidak mau potong kuku
a. Menanyakan hari ini dan dia juga sudah mandi
tentang mandi dan O:
potong kuku Pasien tidak ganti baju dan kuku panjang
2. Menanyakan pasien tentang A:
manfaat berhubungan dengan Masalah defisit perawatan diri belum
sosial teratasi
Masalah isolasi sosial belum teratasi
P:
Membantu pasien mengenal orang terdekat
serta membantu keluarga mengenal
masalah kesehatan dalam keluarga dan
membantu menjaga kebersihan diri

31-12-18 Dx 1,2 1. Mennyakan kembali pasien S: Sintya


tentag berhubungan sosial Pasien mengatakan tidak mau potong kuku
2. Menanyakan pasien sudah dan mau memotong kuku keesokan
mandi dan memotong kuku harinya
O:
Pasien tidak ganti baju dan kuku panjang
A:
Masalah defisit perawatan diri belum
teratasi
Masalah isolasi sosial belum teratasi
P:
Membantu pasien mengenal orang terdekat
serta membantu keluarga mengenal
masalah kesehatan dalam keluarga dan
membantu menjaga kebersihan diri

1-1-2019 Dx 1,2 1. Mengajak pasien untuk S: Sintya


mau bersosialisasi Ibu pasien mengatakan anaknya untuk
2. Mengajak pasien untuk tetap tinggal dirumah
mau merapikan dirinya O:
Pasien menjauh ketika ada orang lain
Pasien tidak ganti baju dan kuku panjang
A:
Masalah defisit perawatan diri belum
teratasi
Masalah isolasi sosial belum teratasi
P:
Membantu pasien mengenal orang terdekat
serta membantu keluarga mengenal
masalah kesehatan dalam keluarga dan
membantu menjaga kebersihan diri

2-1-2019 Dx 1,2 1. Mengajak pasien S: Sintya


untuk mau Pasien mengatakan mandi dengan sabun,
bersosialisasi cuci rambut dengan shampoo
2. Mengajak pasien O:
untuk mau Pasien menjawab pertanyaan dengan yakin
merapikan dirinya Pasien masih memakai baju yang sama
A:
Masalah defisit perawatan diri belum
teratasi
Masalah isolasi sosial belum tertasi
P:
belajar cara melakukan kebersihan diri dan
manfaat berhubungan sosial dan
menjelaskan cara melakukan kebersihan
diri dan manfaat berhubngan sosial serta
mengajak pasien mempraktikkan cara
melakukan kebersihan diri

3-1-2019 Dx 1,2 1. Mengajak pasien untuk S: Sintya


mau bersosialisasi Pasien mengatakan sudah mandi
2. Mengajak pasien untuk O:
mau merapikan dirinya Pasien masih memakai baju yang sama
A:
Masalah defisit perawatan diri belum
teratasi
Masalah isolasi sosial belum tertasi
P:
belajar cara melakukan kebersihan diri dan
manfaat berhubungan sosial dan
menjelaskan cara melakukan kebersihan
diri dan manfaat berhubngan sosial serta
mengajak pasien mempraktikkan cara
melakukan kebersihan diri

4-1-2019 Dx 1,2 1. Mengajak pasien untuk S:


menjaga kebersihan diri Pasien mengatakan akan mandi dua kali
2. Menjelaskan akan sehari yaitu pagi dan sore
pentingnya keluarga O:
untuk mengatasi Ibu pasien hanya tersenyum tidak
perilaku menarik diri membantu pasien mengatasi masalahnya
3. Mengidentifikasi A:
penyebab menari diri Masalah defisit perawatan diri teratasi
sebagian ditandai dengan pasien enggan
untuk mandi
Masalah isolasi sosial teratasi sebagian
ditandai dengan pasien masih malu untuk
keluar rumah
P:
memfasilitasi pasien dan keluarga untuk
belajar menjaga kebersihan diri dan
kerugian menarik diri dan peran keluarga
untuk mengatasinya
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai

  • Ekg Abnormal: Gelombang P
    Ekg Abnormal: Gelombang P
    Dokumen9 halaman
    Ekg Abnormal: Gelombang P
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Buklet
    Buklet
    Dokumen13 halaman
    Buklet
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen12 halaman
    Soal
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik
    Lembar Balik
    Dokumen10 halaman
    Lembar Balik
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Literatur Review
    Literatur Review
    Dokumen17 halaman
    Literatur Review
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Resume IBS
    Resume IBS
    Dokumen2 halaman
    Resume IBS
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Klavikula 1
    Fraktur Klavikula 1
    Dokumen29 halaman
    Fraktur Klavikula 1
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Clinical Pathway
    Clinical Pathway
    Dokumen3 halaman
    Clinical Pathway
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur Humerus Yeni
    LP Fraktur Humerus Yeni
    Dokumen44 halaman
    LP Fraktur Humerus Yeni
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat