Oleh:
Nanda Ayu S
170070301111035
A. DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin turi) yang
dapat hidup didunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain. (Rustam
Muchtar, 1998).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Buku Asuhan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal).
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Hanifa Winkjosastro, 2006).
C. JENIS PERSALINAN
Menurut A.B Saifuddin (2002) jenis persalinan dapat dibagi berdasarkan:
1. Menurut cara persalinan.
a) Persalinan spontan.
Proses lahir bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan dan alat, serta tidak
melukai ibu dan bayi yang berlangsung kurang dari 24 jam.
b) Persalinan buatan.
Persalinan pervaginam dengan bantuan alat – alat atau melalui dinding perut
dengan operasi secio caesaria.
c) Persalinan anjuran
Kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan
rangsangan seperti pemberian pitocin atau prostaglandin atau pemecahan
ketuban.
2. Menurut usia (tua kehamilan)
a) Abortus.
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi dengan
berat badan kurang dari 500 g.
b) Partus imaturus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg dan 28 mg atau bayi dengan berat
badan antara 500 g dan 999 g.
c) Partus prematurus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg dan 37 mg atau dengan berat
badan 1000 g dan 2499 g.
d) Partus matures atau aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg dan 42 mg atau bayi dengan BB
2500 g atau lebih.
e) Partus post matures atau serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 mg.
4. Posisi
Merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin, apakah
sebelah kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu.
5. Psikolog
Pengalaman persalinan sebelumnya membawa trauma psikis atau
menyenangkan.Kesiapan emosi pasien menerima juga tergantung dari persiapan
financial, support system dari keluarga, teman dekat & lingkungan.
G. TAHAP PERSALINAN
1. KALA I
Sejak terjadi kontraksi uterus yang teratur (his sejati) sampai dilatasi serviks
lengkap.
Primigravida : 6-18 jam
Multipara : 2-10 jam
Dibagi menjadi 2 bagian:
a. Fase laten
Effacement banyak mengalami kemajuan daripada penurunan janin
Kontraksi masih tak teratur & lemah
b. Fase aktif
Nyeri his hebat
Ingin mengejan
Darah lender bertambah banyak
Ketuban pecah
Perasaan mau BAB
Hemoroid fisiologik tampak
Asuhan Persalinan Kala I
Pengkajian awal
1. Melihat tanda perdarahan, mekonium atau bagian organ lain, tanda bekas
operasi & warna kulit ibu (kuning/kepucatan)
2. Tanya kapan tanggal perkiraan kelahiran
3. Periksa TTV untuk hipertensi & detak jantung untuk bradikardi
Penilaian persalinan
1. Kemajuan persalinan
a. Riwayat persalinan
Permulaan timbul kontraksi uterus, selaput ketuban utuh atau robek,
perdarahan, masalah dalam kehamilan terdahulu, terakhir makan minum,
lama istirahat
b. Pemeriksaan abdomen
TFU, tanda bekas operasi, kontraksi uterus & penurunan kepala
c. Pemeriksaan vagina
Pembukaan serviks, penipisan serviks, ketuban, anggota tubuh bayi yang
sudah tampak
2. Kondisi ibu
Pengkajian kartu ANC
Pemeriksaan umum TTV, BB, oedem, kondisi putting susu, kandung
kemih, pemberian makan minum
Pemeriksaan laboratorium urine (warna, kejernihan, bau, protein), darah
(Hb)
Pemeriksaan psikososial perubahan perilaku, tingkat energy, dukungan
3. Kondisi janin
Gerakan, DJJ, letak janin, besar janin, tunggal/kembar, posisi janin (penurunan
bagian terendah, molase), jika selaput ketuban pecah (periksa warna,
kepekatan, jumlah cairan)
Pemantauan
Pemantauan saat persalinan kondisi ibu & bayi dicatat dalam partograf yang
dicatat:
Kemajuan persalinan:
1. His (frekuensi, lama, kekuatan) dikontrol ½ jam sekali pada fase akut
2. Fase penurunan bagian terendah (dikontrol tiap 4 jam)
3. Pemeriksaan abdomen/luar: penurunan kepala dikontrol 2 jam 1x pada fase
akut
Masalah keperawatan
1. Ansietas
2. Kurang pengetahuan
3. Defisit volume cairan
4. Nyeri
Kontraksi (his)
Nyeri
Kala II
Kepala masuk PAP
Diaphoresis
Ketidakseimbangan
elektrolit, deficit volume
cairan
Kala III
Janin keluar
Ibu kelelahan
Plasenta keluar
Pengeluaran Resiko HPP
plasenta secara
manual Hipovolemia Komplit Inkomplit
vaskuler
Kontraksi baik Kontraksi buruk
Resiko Infeksi Resiko deficit
volume cairan Pengeluaran
Resiko syok plasenta secara
Perubahan CO manual
Gangguan
perfusi jaringan
Kala IV
Proses persalinan plasenta
Gangguan
perfusi
jaringan
perifer
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data umum klien
b. Data umum kesehatan
c. Data umum obstetric
d. Riwayat persalinan sekarang
e. Data psikososial
f. Laporan persalinan
2. Masalah Keperawatan
Kala I
a. Ansietas
b. Nyeri
c. Perubahan eliminasi urin
d. Resiko defisit volume cairan
e. Resiko syok hipovolemik
Kala II
a. Nyeri
b. Ketidakseimbangan elektrolit
c. Gangguan pertukaran gas
d. Resiko infeksi
e. Resiko deficit volume cairan
Kala III
a. Resiko syok
b. Resiko infeksi
c. Gangguan perfusi jaringan
Kala IV
a. Kelelahan
b. Nyeri
c. Resiko infeksi
d. Gangguan perfusi jaringan perifer
3. Intervensi
Nyeri akut
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Intrapartal care
1. Tentukan apakah ketuban
pecah
2. Dorong persiapan
melahirkan pasien
3. Dorong partisipasi
keluarga pada saat
proses kelahiran
4. Jaga privasi klien selama
pemeriksaan
5. Lakukan pemeriksaan
Leopolduntuk
menentukan posisi janin
6. Pantau tanda-tanda vital
ibu, kontraksi uterus
7. Lakukan auskultasi
jantung janin setiap 30
sampai 60 menit pada
awal persalinan, setiap 15
sampai 30 menit selama
persalinan aktif, dan
setiap 5 sampai 10 menit
di tahap kedua,
tergantung pada status
risiko klien
8. Pantau denyut jantung
janin selama dan setelah
kontraksi untuk
mendeteksi deselerasi
atau percepatan
9. Palpasi kontraksi uterus
untuk menentukan
frekuensi, durasi,
intensitas, dan nada
beristirahat
10. Ajarkan teknik
pernapasan, relaksasi,
dan visualisasi
11. Ajarkan metode alternatif
penghilang nyeri (misalnya,
sederhana pijat sederhana
pada pinggang,,
aromaterapi, hipnotis, dan
transcutaneous electrical
nerve stimulation [TENS])
12. Pantau kemajuan
persalinan, lakukan
pemeriksaan vagina
termasuk blood show,
dilatasi serviks, penipisan,
posisi, dan penurunan
kepala janin
Resiko Infeksi
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi