Halaman 4

Sekularisme Haram! untuk memuliak an Islam, Allah SWT jelas

Karena itu, di neger i
yang mayoritas penduduknya
Muslim ini, tentu aneh jika
dalam kehidupan bernegara
hari ini justru semangat
sekular isme begitu dielu -
eluk an. Be r ulang muncul
seruan dari politisi dan
pejabat negara agar tidak
memasukkan agama ke
dalam ranah politik. Seorang
politisi mengat ak an agar
umat jangan baper membawa
agama ke ranah politik. Sebab
menurut dia, hari ini rakyat
sedang memilih presiden,
apalagi menerapkan hukum
Islam, tetapi sekadar
demi menaikkan pamor
ke l o m p o k n y a d a n u n t u k
menjatuhkan kubu lawan.
Demikianlah tabiat
p o l i t i k k a u m s e c u l a r.
Menjauhkan agama dar i
kehidupan berpolitik
dan ber negara. Namun,
lain waktu, tanpa malu
sama sekali mereka
mengeksploitasi agama untuk
syahwat politik mereka.
Terapkan al-Quran!
menurunkan al-Quran tidak
hanya untuk dibaca, tetapi Edisi 072
27 Rabiul Akhir 1440 H/
untuk dijadikan sebagai
4 Januari 2019 M
pedoman hidup manusia,
yang hukum-hukumnya wajib
diterapkan dalam kehidupan.
L alu mengapa justr u k it a
tidak menjadikan al- Quran
sebagai aturan dalam
kehidupan kita?
AL-QURAN: SUMBER HUKUM,
Karena itu, jangan cuma
tantangan untuk membaca
al- Quran. Yang lebih layak
BUKAN SEKADAR BACAAN
untuk dijadikan tantangan
bagi penguasa atau calon
penguasa adalah: beranikah
ْ ُ َّ َ َ ُ ْ

bukan memilih nabi, apalagi
memilih tuhan.
Namun ironinya, para
politisi sekular itu justru kerap
mengeksploitasi agama untuk
kepentingan politik mereka.
Misalnya, meminta dukungan
ulama, memamerkan ibadah
d a n te r a k h i r m e n a n t a n g
kefasihan membaca al-
Q u r a n . Tu j u a n n y a b u k a n
Hikmah
Anas bin Malik ra. berkata:
ُ ْ ُ ُ ْ
‫آن َو الق ْرآن يَل َعنُه‬
ِ ‫ئ لِلقر‬ٍ ِ
Betapa banyak pembaca al-Quran, tetapi al-Quran sendiri
justru melaknat dia (Al-Ghazali, Ihyâ’ ‘Ulûm ad-Dîn, 1/274).
K
mereka menerapkan hukum- ompetisi antar
Islam adalah agama
hukum al- Quran?! Jika capres- cawapres
par ipur na. Al- Quran telah
tidak, siap-siaplah al-Quran mulai panas
mengatur seluruh aspek
mendakwa mereka di akhirat dengan isu keagamaan.
kehidupan. Al-Quran adalah
kelak. [] Setelah per soalan shalat,
satu-satunya kitab suci yang
kali ini muncul tantangan
m e m b aw a h u k u m - h u k u m
membaca al- Quran bagi
t e r b a i k d a r i A l l a h S W T.
Hukum-hukum al- Quran
ma si n g- ma si n g pa s a n g a n
c a p r e s - c aw a p r e s . Ya n g
menjamin keberkahan dan
melontarkan gagasan
kebaikan hidup bagi manusia
di dunia dan akhirat. i n i a d a l a h Ke t u a D e w a n
Pimpinan Ikatan Dai Aceh, Tgk
Marsyuddin Ishak, di Banda
Aceh. “Untuk mengakhir i
polemik keislaman capres dan
ْ ُ ْ ‫ُر َّب قَار‬
cawapres, kami mengusulkan
tes baca al- Quran kepada
kedua pasangan calon,” kata
Tg k Ma r s y u d d i n Ish a k d i
penghujung bulan Desember
2018 lalu.
Ke ut a maa n Me m ba c a al -
Infaq Rp. 300/eks. Pemesanan minimal 100 eks
Quran
ْ
‫اق َر ُءوا الق ْرآن ف ِإنه يَأ ِت يَ ْو َم‬
Se t iap Musli m ten tu
didorong untuk gemar َ ً َ َ َ ْ
َ ‫أل ْص‬
‫حابِ ِه‬ ‫ال ِقيام ِة ش ِفيعا‬
membaca al- Quran dan
menghiasi lisan mereka
B a c a l a h a l - Q u ra n k a r e n a
dengan tilawah yang mulia ini.
sungguh pada Hari Kiamat ia
Allah SWT berfirman:
akan menjadi syafaat bagi para
َّ َ َ َ ُ ْ َ َ َّ َّ
ِ‫اب الل‬ ‫﴿إِن الِين يتلون كِت‬ pembacanya (HR Muslim).
َّ‫الص َلةَ َو َأنْ َف ُقوا مِما‬ َّ ُ َ‫َوأَق‬
‫اموا‬
Setiap Muslim
َ ً َ ُ ََْ َ
‫سا َو َعلن َِية يَ ْر ُجون‬ ًّ ِ ‫اه ْم‬
‫رزقن‬ diperintahkan untuk
َ ْ َ ًَ َ
َ ُ
﴾‫ِتارة لن تبور‬
membaca al-Quran dengan
tartil. Jelas pelafalan huruf
Sungguh orang-orang yang demi hurufnya dan penuh
selalu membaca Kitab Allah dengan kekhusyukan. Hal
dan mendirikan shalat serta ini berdasarkan firman Allah
menafkahkan sebagian dari SWT:
ً َ َ ُْ ّ َ
‫و َرت ِِل الق ْرآن ت ْرتِيل‬...
rezeki yang Kami anugerahkan
kepada mereka dengan
diam- diam dan terang-
terangan, mereka itulah yang
mengharapkan perniagaan Waktu Zhuhur
27 Rabiul Akhir 1440 H/
yang tidak akan merugi (TQS
4 Januari 2019 M
Fathir [35]: 29). untuk Jakarta & Sekitarnya
11.59 WIB
Nabi saw. juga bersabda:

Simpan baik-baik lembaran ini, di dalamnya ada ayat-ayat al-Quran Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah
 Halaman 2
Bacalah al-Quran itu dengan
tartil (TQS al-Muzammil [73]: 4).
Menur ut Ibnu Katsir,
tartil pada ayat ini bermakna
membaca al- Quran secara
perlahan. Menurut Imam an-
Nawawi, para ulama telah
sepakat atas sunnahnya
membaca al- Quran secara
tartil.
Nabi saw. juga
menganjurkan para pembaca
al-Quran untuk membaguskan
tilawah mereka. Sabdanya:
ُ َ َ ُْ
‫َز ِّينُوا الق ْرآن بِأ ْص َواتِك ْم‬
Hiasilah al-Quran dengan suara-
suara kalian (HR Abu Dawud
dan an-Nasa’i).
Namun demikian, tentu
semua amalan tilawah al-
Q u r a n d i la k u k a n d e n g a n
niat ikhlas mengharap ridha
A l l a h S W T. B u k a n u n t u k
mendapatkan popularitas,
menaikkan elektabilitas
dan menjatuhkan orang
l a i n . B a h k a n N a b i s a w.
menceritakan buruknya nasib
or ang y ang meng aja r k an
Kitabullah karena
mengharapkan pujian dari
manusia.
ُ َّ ْ ْ َّ َ ٌ
‫َو َر ُجل ت َعل َم ال ِعل َم َو َعل َمه َو‬
ُ َ ْ ُْ َ َ
ُ َُ َ َ ِ ‫آن فَأ‬
‫ت بِ ِه ف َع َّرفه نِ َع َمه‬
ْ
َ َ َ َ َ ََ َ َ َََََ
‫يها قال‬ ‫فعرفها قال فما ع ِملت ِف‬
ُ ْ َ َ َ ُ ُ ْ َّ َ َ َ ْ ْ ِ ُ ْ َّ َ َ
‫تعلمت ال ِعلم وعلمته وقرأت‬
َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ
‫كن ك‬ ِ ‫ كذبت ول‬:‫ قال‬.‫ِفيك القرآن‬
َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ْ َّ َ َ
‫ت ال ِعل َم ِلُقال َعل ِ ٌم َوق َرأت‬
‫تعلم‬
َ ْ ََ ٌ َ َ ُ َ َُ َ ْ ُْ
:‫ فقد ِقيل‬.‫ارئ‬ ِ ‫القرآن ِلقال هو ق‬
َّ‫جهه َحت‬ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َّ ُ
ِ ِ ‫ثم أ ِمر بِ ِه فس ِحب ع و‬
َّ ‫ق ف‬ ُْ
‫ار‬ ‫انل‬ َ
ِ ِ ‫أل‬
ِ kepemimpinan orang-orang
Dihadapkanlah seseorang yang
mempelajari dan mengajarkan
ilmu serta membaca al-Quran.
Lalu diperlihatkan kepada
dia kenikmatannya (saat di
dunia). Ia pun mengakuinya.
Lalu ditanyakan kepada dia,
“Apa amalmu?” Ia menjawab,
“A k u m e m p e l a j a r i d a n
mengajarkan ilmu dan aku pun
membaca al- Quran karena-
Mu.” Allah berkata, “Engkau
berdusta! Akan tetapi,
e n gka u m e m p e l aj a r i ilm u
agar disebut sebagai orang
alim dan engkau membaca al-
Quran supaya engkau disebut
sebagai qari’!” Kemudian ia
diperintahkan untuk diseret.
Ia lalu diseret di atas wajahnya
dan disungkurkan ke neraka
(HR Muslim).
Rasulullah s aw. juga
mengkhawatirkan datangnya
satu kaum yang hanya gemar
membagus-baguskan bacaan
al- Qur an, juga datangnya
para pemimpin yang bodoh
(imârah sufahâ’) dan para
‫ق َرأ القر‬ apar at yang zalim. Sabda
beliau:
ُّ ‫ ﺇ َﻣ َﺎﺭَﺓ‬:‫ﺎﻑ َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ ِﺳﺘًّﺎ‬
‫ﺍﻟﺴَِﻔ َﻬﺎﺀ‬
ْ ‫ﻚ ﺍﻟﺪَِّﻡ َﻭ ﺑـَْﻴ َﻊ‬
‫ﺍﻟُ ْﻜ ِﻢ َﻭ‬ َ ‫َﻭ َﺳ ْﻔ‬
Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah
ِ ‫ﺍﻟﺮﺣ ِﻢ ﻭ ﻧَ ْﺸﻮﺍ ﻳـﺘ‬ ِ
pemerintahan dan militer.
‫َّﺨ ُﺬ ْﻭ َﻥ‬َ ً َ ْ َّ َ‫ﻗَﻄﻴـَْﻌﺔ‬
Hukum-hukum yang
‫ﺍﻟْ ُﻘْﺮﺁ َﻥ َﻣَﺰ ِﺍﻣﻴـَْﺮ َﻭ َﻛﺜـَْﺮﺓَ ﺍﻟﺸَُّﺮ ِﻁ‬ dikandung dalam al- Quran
Aku mengkhawatirkan adalah hukum terbaik bagi
manusia. Tak bisa ditandingi
atas kalian enam perkara:
oleh hukum buatan manusia.
bodoh, pertumpahan darah, Firman-Nya:
َ ُ
َ ْ ‫ك َم‬
‫َو َم ْن‬ ‫الاهِل َِّيةِ َيبْغون‬
jual-beli hukum, pemutusan
َ ًْ ُ َّ َ
‫ل ِق ْو ٍم‬ ‫ح َس ُن مِن اللِ حكما‬
silaturahmi, anak-anak muda
yang menjadikan al- Quran
s e b a ga i s e r u l i n g- s e r u l i n g
(musik) dan banyaknya algojo
Apakah hukum Jahiliah yang
(yang zalim) (Shahîh al-Jâmi’,
mereka kehendaki? (Hukum)
hlm. 216).
si a p a ka h ya n g l e b i h b a i k
daripada (hukum) Allah bagi
Bukan Sekadar Bacaan orang-orang yang yakin? (TQS
al-Maidah [5]: 50).
Kaum Muslim tentu
disunnahkan untuk banyak Kewajiban ber hukum
membaca al-Quran. Namun
dengan al- Quran adalah
demik ian, al - Qur an tentu perkara yang tak bisa ditawar
bukan sekadar bacaan. Al- lagi. Banyak ayat yang
Quran adalah kitab hukum. memerintahkan kaum Muslim
A l - Q u r an be r isi pe tu n ju k
untuk berhukum dengan al-
kehidupan dan hukum-hukum
Quran. Allah SWT berfirman:
َ َْ ُ ْ
‫احك ْم بَيْ َن ُه ْم ب ِ َما أن َزل‬
yang menyelesaikan berbagai
‫﴿و أ ِن‬
ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َّ َ َ َ ُ َّ
persoalan hidup manusia. Jika
‫احذ ْره ْم‬
membaca al- Quran adalah ‫الل و ل تتبِع أهواءهم و‬
َّ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َْ َْ
ُ‫الل‬ ‫وك ع ْن َب ْع ِض ما أنزل‬
sunnah, maka mengamalkan
‫أن يفتِن‬
isinya atau berhukum dengan
﴾‫إِلْك‬
h u k u m - h u k u m ny a a d a la h
wajib. Hendaklah kamu (Muhammad)
Sebagaimana diketahui, memutuskan perkara di antara
selain membahas tema mereka menurut wahyu
akidah, ayat-ayat al- Quran yang telah Allah turunkan.
juga menjelaskan hukum - Janganlah kamu mengikuti
hukum Allah SW T bagi hawa nafsu mereka. Berhati-
u mat manusia mulai dar i hatilah kamu terhadap
hokum-hukum seputar mereka supaya mereka tidak
ُ ‫َﺧ‬ َ‫ﺃ‬ ibadah, akhlak, rumah
memalingkan kamu dari
t a n g g a , e ko n o m i h i n g g a sebagian wahyu yang telah
Halaman 3
Allah turunkan kepadamu turunkan karena menentang
(TQS al-Maidah [5]: 49). hukum itu—dalam keadaan
dia mengetahui bahwa Allah
Allah SWT juga
telah menurunkannya —
mengingatkan kaum Muslim
sebagai mana sik ap k au m
ag a r t idak jatuh men jad i
Ya h u d i , m a k a d i a k a f i r.
kelompok manusia yang fasik,
Adapun siapa saja yang tidak
ْ ُ ََ
zalim, bahkan kufur karena
‫أفح‬ berhukum dengan al-Quran
ْ َ‫أ‬
tidak berhukum pada hukum-
karena kecondongan hawa
hukum al-Quran:
ُ َّ ‫ك ْم ب َما َأن ْ َز َل‬
nafsunya tanpa ada sikap
ُ َْ َْ ْ ََ
َ
‫يُوق ُِنون‬
‫الل‬ ِ ‫﴿ومن لم ي‬ penentangan maka dia adalah
َ ُ َْ ُ ُ َ َ َُ orang zalim lagi fasik.” (Ibn al-
﴾‫فأولئِك هم الكف ِرون‬
Jauzi, Zâd al-Masîr, hlm. 386).
Siapa saja yang tidak
Allah SWT pun
berhukum dengan wahyu yang
menegaskan bahwa sikap
telah Allah turunkan, mereka
seorang Muslim, saat telah
itulah orang-orang kafir (TQS
diberi keputusan hukum oleh
al-Maidah [5]: 44).
Allah dan Rasul-Nya, adalah
ُ َّ ‫ك ْم ب َما َأن ْ َز َل‬
ُ َْ َْ ْ ََ tidak mencari pilihan yang
‫الل‬ ِ ‫﴿ومن لم ي‬
َ ُ َّ ُ ُ َ َ ُ َ
lain. Ia wajib tetap mematuhi
‫فأولئِك هم الظال ِمون‬ ketetapan Allah dan Rasul-
Nya.
Siapa saja yang tidak
ْ َ
َ ْ َ َ َ
‫﴿و َما كن ل ُِمؤم ٍِن َول ُمؤم َِن ٍة إِذا‬
berhukum dengan wahyu yang
َ ُ ْ َ َ ُ ُ ُ َ َ ُ َّ
َ َ
‫ول أ ْم ًرا أن يَكون‬
telah Allah turunkan, mereka
‫قض الل ورس‬
َ َ itulah orang-orang zalim (TQS َ ْ ُ َُ
‫ِيةُ م ِْن أ ْم ِره ِْم َو َم ْن َي ْع ِص‬
al-Maidah [5]: 45). َ َ ‫ال‬ ‫لهم‬
ً َ َ َّ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ َ َ َّ
ُ َّ ‫ك ْم ب َما َأن ْ َز َل‬
ُ َْ َْ ْ ََ ‫الل ورسول فقد ضل ضلل‬
‫الل‬ ‫﴿ومن لم ي‬
ِ
َ ُ َْ ُ ُ َ َ َُ ً ‫ُمب‬
﴾‫ينا‬ ِ
َ َ ﴾‫فأولئِك هم الفاسِقون‬
Tidaklah patut bagi laki-laki
Siapa saja yang tidak
Mukmin maupun perempuan
berhukum dengan wahyu yang
Mukmin, jika Allah dan Rasul-
telah Allah turunkan, mereka
Nya telah menetapkan suatu
itulah orang-orang fasik (TQS
ke te tapan, akan ada bagi
al-Maidah [5]: 47).
mereka pilihan lain dalam
Berkaitan dengan urusan mereka. Siapa saja yang
mendurhakai Allah dan Rasul-
ayat-ayat di atas, Imam Ibnu
al-Jauzi berkata, “Siapa saja Nya sungguh dia telah sesat
yang tidak berhukum dengan secara nyata (TQS al-Ahzab
wahyu yang telah Allah [33]: 36).
Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah