PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
menjadi pola hidup masyarakat modern sekarang ini yang kemudian memicu
timbulnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang dapat terjadi yaitu
diperkirakan akan mencapai 333 juta jiwa ditahun 2025 sebagai konsep
Diabetes Mellitus konsekuensi dan harapan hidup yang lebih lama, gaya hidup
santai dan perubahan pola makan penduduk. Keadaan ini akan merupakan
beban dan biaya yang tinggi yang dapat mengakibatkan komplikasi yang
kronis yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin dengan cukup
pada tahun 2030 dan lebih dari 80% kematian Diabetes Mellitus terjadi di
1
2
penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak lagi mampu membuat
insulin, atau ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin yang dihasilkan.
IDF (2014) mengatakan bahwa pada tahun 2013 penderita DM mencapai 382
juta jiwa dan akan meningkat sebanyak 55% atau sekitar 592 juta jiwa pada
tahun 2035.
mencapai 11,8 juta jiwa pada tahun 2030 atau meningkat enam persen setiap
terjadi peningkatan dari 1,1 persen (2007) menjadi 2,1 persen (2013). DM
terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 2,1 persen diuraikan tertinggi terdapat
(Riskesdas, 2013).
tidak menular (PTM) terbanyak yaitu sebesar 6,65% dan urutan kelima
3
terbesar PTM penyebab kematian yaitu sebesar 6,28%, Bahkan pada tahun
daerah rural 7,2% dan diperkirakan pada tahun 2030 jumlah penduduk dengan
nilai < dari nilai 0,05. Ridwan A ( 2014 ) didapatkan hasil (91%) dapat
diabetes memiliki 25 kali lipat risiko terhadap kejadian DM Tipe II dan dapat
kejadian DM Tipe II didapatkan hasil tidak ada hubungan antara pola makan
4
dengan kejadian DM Tipe II. Sebagian besar responden banyak yang tidak
pernah mengatur pola makan dibandingkan yang mengatur pola makan. Dan
hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian
degeneratif yang sangat terkait pola makan. Gaya hidup perkotaan dengan
pola diit yang tinggi lemak, garam, dan gula secara berlebihan mengakibatkan
bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh seseorang merupakan gambaran
pola makan yang menjadi salah satu faktor resiko seseorang untuk menderita
DM , selain pola makan, faktor lain yang memberikan andil sangat besar pada
genetik yang dimiliki pada keluarga dengan menderita DM lebih berisiko dari
pada orang yang tidak memiliki riwayat DM. Hal ini selaras dengan
akan meningkat dua sampai enam kali lipat jika orang tua atau saudara
kandung mengalami penyakit ini, risiko untuk mengalami diabetes tipe II pada
Kurangnya latihan fisik atau olahraga juga merupakan salah satu faktor
beberapa waktu yang lalu, jika seseorang dalam hidupnya kurang melakukan
latihan fisik ataupun olahraga maka cadangan glikogen ataupun lemak akan
tetap tersimpan di dalam tubuh, hal inilah yang memicu terjadinya berbagai
Secara epidemologik DM Tipe II, mungkin tidak terdeteksi dan onset atau
mordibitas dan mortalitas dini terjadi pada kasus tidak terdeteksi ini.
B dengan melayani rujukan dari 5 PKM dan 3 RS dari kota parepare serta RS
dari berbagai Kabupaten yang ada disekitar wilayah Parepare serta Rumah
Sakit dari Sulawesi Barat dengan pelayanan rawat inap penyakit dalam, Bedah
dan poliklinik DM serta poliklinik interna dan bedah serta banyak lagi lainya.
dan poliklinik DM dan bekerja sama dengan dokter dan perawat bedah bila
pendahuluan tercatat data dari rekam medis RSUD. A. Makkasau pada periode
bulan Januari sampai Desember tahun 2015 sebanyak 1989 jiwa ( 0,61%) /
kunjungan dengan jumlah rawat inap sebanyak 360 (18.1%) jiwa dan rawat
jalan sebanyak 1629 jiwa ( 81,9% ), periode bulan Januari hingga Desember
tahun 2016 sebanyak 2100 ( 0,83% ) / kunjungan dengan jumlah rawat inap
sebanyak 384 jiwa ( 18,2%) dan rawat jalan sebanyak 1716 jiwa ( 81,8%) dan
periode Januari hingga Maret tahun 2017 sebanyak 447 ( 0,86 % ) / kunjungan
DM dengan rawat inap sebanyak 111 ( 24,8%) dan rawat jalan sebanyak 336
Kelainan utama dalam hasil laboratorium berupa kadar gula darah yang tinggi
( Berkowtz, 2013 ).
insulin yang kurang, resistensi insulin, serta kenaikan produksi glukosa di hati.
Pada awalnya terdapat resistensi sel-sel sasaran terhadap kerja insulin. Insulin
insulin dengan reseptor pada membran sel yang selnya responsif terhadap
sel beta dengan menurunnya jumlah insulin yang beredar dan tidak lagi dapat
sehingga terjadi hiperinsulinemia, kadar glukosa darah masih normal atau baru
sedikit meningkat. Kemudian setelah terjadi kelelahan sel beta pankreas, akan
terjadi DM klinis, yang ditandai dengan adanya kadar glukosa darah yang
Pola makan merupakan suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
dengan kebiasaan makan setiap harinya (Hardani, 2002), pola makan atau pola
seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Pola makan sehat untuk
Menurut Suyono (2007) dan Suiraoka (2012), gaya hidup di perkotaan dengan
8
pola makan yang tinggi lemak, garam, dan gula mengakibatkan masyarakat
yang serba instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian masyarakat,
sangat tajam. Perubahan pola penyakit ini diduga berhubungan dengan cara
hidup yang berubah. Pola makan di kota-kota telah bergeser dari pola makan
yang tradisional yang banyak mengandung karbohidrat dan serat dari sayuran
Komposisi makanan yang tinggi lemak, garam, dan sedikit serat pada
makanan siap saji yang pada akhir-akhir ini sangat digemari dikalangan
masyarakat Indonesia.
makanan siap saji kandungan tipe lemak jenuh dan tipe lemak trans yang
II (Herbold & Edelstein, 2012). Penelitian yang telah dilakukan oleh majalah
jumlah insulin normal atau mungkin jumlahnya banyak, akan tetapi jumlah
glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa di dalam pembuluh
9
glikogen, sehingga sebagian besar glukosa yang berasal dari makanan tetap
glikogen, maka untuk memenuhi kebutuhan energi otot, akan terjadi proses
Hilangnya sebagian besar glukosa karena tidak dapat diambil tubuh dan
pola makan sampel terbanyak (59,50%) terdapat pada pola makan yang tidak
baik, yaitu jika salah satu dari ketepatan jenis makanan, ketepatan jumlah
merupakan bagian normal dari respon imun. Jika terjadi kelainan, maka
menyehatkan badan seperti sepak bola, berenang, dan lain-lain. Olahraga atau
aktivitas fisik didefinisikan sebagai gerakan fisik yang dilakukan oleh otot dan
fisik atau olahraga merupakan salah satu dari keempat pilar tesebut. Aktivitas
minimal otot skeletal lebih dari sekedar yang diperlukan untuk ventilasi basal
B. Rumusan Masalah
tidak sehat seperti pola makan yang tidak terkontrol dengan pemenuhan gizi
yang tidak sehat serta aktifitas fisik tubuh yang kurang tentunya menjadi hal
DM Tipe II dan tak kalah pentingnya juga menjadi perhatian adalah riwayat
Makkasau Parepare. ? “
C. Tujuan Penelitian.
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus.
D. Manfaat Penelitian.
1. Manfaat Ilmiah.
2. Manfaat Institusi.
Tipe II.
DM Tipe II.
3. Manfaat Praktis.
DM Tipe II.