BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian.
mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh
satu orang dan mempunyai ciri khas untuk suat kelompok masyarakat
Baliwati (2004 dalam Okviani, 2011) mengatakan bahwa pola makan atau
pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang
bahwa pola makan adalah cara atau perilaku yang digunakan seseorang
dalam konsumsi pangan setiap hari yang meliputi jenis makanan, jumlah
2008) ada dua data yang dapat diamati dalam survey konsumsi pangan
a. QS Al Baqarah: 168.
b. QS Al Baqarah: 172
ت عماَ عرعزمقعناَدكمم عوامشدكدروما بللب بإن دكنتدمم إبنياَهد تعمعبدددوعن عياَ أعميعهاَ النبذيعن آعمدنوما دكدلوما بمن ع
طيِيعباَ ب
kamu menyembah.
15
halal, yaitu :
adanya,
3. Jenis Makanan
dicerna, dan diserap akan menghasilkan paling sedikit susunan menu sehat
untuk mengatasi rasa bosan yang mengurangi selera makan. Variasi menu
tepat akan memberikan hidangan sehat baik secara kualitas dan kuantitas.
a. Makanan Utama
berupa makan pagi, makan siang, dan makan malam yang terdiri dari
1) Makanan Pokok
2) Lauk- pauk
lauk- pauk hewani seperti daging, ikan, telur, dan sebagainya dan
4) Minuman
b. Makanan Selingan
isi, dsb.
empek, dsb.
4. Jumlah Makanan
makanan pokok antara lain: nasi 100 gram, roti tawar 50 gram, mi
tumbuhan.
4) Jumlah (porsi) sayuran dari berbagai jenis masakan sayuran: 100 gram.
utama sebagai pencuci mulut. Porsi untuk buah ukuran buah 100
makan siang, dan antara makan siang ke makan malam. Jumlah untuk
jumlah atau ukuran untuk air putih dalam sehari lima kali atau lebih
gelas (2 liter per hari), sedangkan untuk susu 1 gelas (200 gram).
5. Frekuensi Makan
Pola makan yang baik dan benar untuk anak ialah yang mengandung
makan sehari 3 kali yaitu makan pagi, selingan siang, makan siang,
selingan sore, makan malam, dan sebelum tidur. Makanan selingan sangat
19
pada saat makan pagi, makan siang dan makan malam belum mencukupi.
pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari- hari yang seimbang dan
aman guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang
makanlah makanan sumber zat besi, berikan ASI saja kepada bayi sampai
umur empat bulan, biasakan makan pagi, minumlah air bersih, aman yang
tenaga misalnya nasi, roti, mie, bihun, jagung, ubi, singkong, tepung-
20
tepungan, gula, dll; sumber zat pembangun misalnya ikan, telur, ayam,
daging, susu, kacangkacangan, tahu, tempe, dll; dan sumber zat pengatur
kuning.
DM tipe 2. Hasil uji analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara pola
pola makan.
pada penderita DM .
data pola makan pada responden pada kelompok kasus atau responden dengan
buruk. Hal ini dibuktikan dengan teori yang menyebutkan faktor diit terlebih
lagi gaya hidup modern yang sering mengkonsumsi makanan siap saji saat ini
terlalu berlebih juga berperan dalam meningkatkan risiko mencapai lebih dari
lebih efisien ketika istirahat pada waktu jam kerja. Hal ini juga didukung
dengan tinjauan teori dari Suyono (2007) dan Suiraoka (2012), pola makan
mengkonsumsi makanan secara belebihan, selain itu pola makanan yang serba
instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian masyarakat tetapi dapat
1. Pengertian Gen
dalam lokus gen. Gen terdiri dari protein dan asam nukleat (DNA dan
2. Sifat-Sifat Gen.
duplikasi.
3. Fungsi Gen
4. Simbol-Simbol Gen
a. Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga
b. Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen
keturunannya.
c. Gen heterozigot , yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel
perpaduan dari sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya
genotipe AA.
e. Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil
f. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat
peneliti. Peneliti yang paling popular adalah Gregor Johann Mendel yang
sifat beda, dengan tujuan mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua
saat pembentukkan gamet. Persilangan dengan dua sifat beda yang lain
adanya hubungan antara jumlah sifat beda, macam gamet, genotip, dan
Alel/gen dominan dan resesif pada orang tua (1, P), anak (2, F1) dan
cucu (3, F2) menurut Mendel. Hukum Pewarisan Mendel adalah hukum
orang. Pada responden yang mempunyai genetik atau riwayat keluarga dengan
DM, maka hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya
DM tipe II pada responden, dan sebaliknya pada responden kontrol yang tidak
mengidap penyakit DM tipe II. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
DM.
1. Pengertian.
seseorang.
pembangunan.
menurut jenis, lama, dan intensitas latihan yang dilakukan. Secara umum
olahraga yang dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup akan
besar dan denyutan kuat. Kedua hal ini akan meningkatkan efisiensi
kerja jantung. Dengan efisiensi kerja yang tinggi, jantung tak perlu
denyut jantung rata-rata 80 kali per menit, sedang pada orang yang
1979).
27
ligamentum dan tendo mampu menahan beban berat dan tidak mudah
dan melindungi tulang serta sendi dari bahaya cedera (Wilmore, 1981).
olahraga terjadi pula kenaikan panas pada badan dan kulit. Keadaan
29
yang sama akan terjadi bila seseorang bekerja di tempat panas (Fox,
1984).
dikemukakan oleh beberapa ahli, dan secara ringkas dapat diurai menjadi:
baik, tubuh akan kembali pada kondisi kebugaran yang lebih tinggi
apabila secara rutin latihan bertambah berat untuk setiap minggu atau
dua minggu. Prinsip ini didasarkan pada kenyataan bahwa tubuh akan
selalu beradaptasi dengan keadaan atau stres yang baru (Hairy, 1989).
kelompok otot yang lebih kecil. Otot yang lebih kecil cenderung lebih
otot besar, otot tersebut harus dilatih sebelum otot yang lebih kecil
30
lelah. Sebagai contoh: otot kaki dan panggul harus dilatih sebelum otot
d. Prinsip Spesifitas
teratur.
Efek latihan akan hilang jika latihan tidak teratur atau bahkan
berhenti. Daya tahan aerobik akan menurun setelah satu minggu tidak
tidak latihan.
g. Prinsip individualitas
h. Prinsip Beragam
Apabila ada rasa pusing, kepala terasa ringan dan keluar keringat dingin,
itu pertanda otak kurang mendapat cukup darah. Tetaplah bergerak dengan
intensitas yang lebih rendah (Teitz, 1989). Apabila sehari setelah latihan
masih ada rasa capai yang sangat, berarti latihannya terlalu keras, kurangi
Jangan lupa untuk tetap minum, baik sebelum, selama maupun sesudah
kelompok kasus yang kurang olahraga memiliki risiko lebih besar terhadap
DM tipe II. Hal ini juga dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh
responden dengan kebiasaan olahraga yang kurang memiliki risiko tiga kali
aktivitas fisik.
tipe 2, karena aktivitas fisik dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki
1. Pengertian
3. Klasifikasi DM
sebelumnya kadar glukosa darah selalu normal. Tipe ini akan normal
yang hamil dengan umur lebih dari 25 tahun disertai dengan riwayat
d. Diabetes tipe lain disebabkan karena defek genetik fungsi sel beta,
endokrinopati, karena obat atau zat kimia, infeksi dan sindrom genetik
35
4. Etiologi
(Lanywati, 2011).
c. Pada saat hamil. Seorang ibu secara naluri akan menambah konsumsi
makanannya, sehingga berat badan ibu otomatis akan naik 7-10 kg.
2011).
DM tipe II.
5. Patofisologi DM
36
gula darah dalam tubuh yang di sebabkan oleh sekresi insulin, kerja
dilepaskan ke otot.
(Perkeni, 2011).
b. Keadaan tersebut, jika tidak segera diobati maka akan timbul gejala
mudah lelah, dan bila tidak segera diobati, akan timbul rasa mual,
bahkan penderita akan jatuh koma yang disebut dengan koma diabetik.
ganti kaca mata, gatal di sekitar kemaluan terutama wanita, gigi mudah
7. Epidemiologi
bertambahnya umur, namun akan turun mulai umur >65 tahun (Riskesdas,
2013).
39
8. Komplikasi DM
a. Kondisi kadar gula darah tetap tinggi akan timbul berbagai komplikasi.
9. Penatalaksanaan DM
a. Edukasi
DM tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola hidup dan perilaku telah
di berikan meliputi:
dan kronik.
rehabilitasi, dll.
kesehatan yang lain dan pasien itu sendiri). Menurut Smeltzer et al,
c. Latihan jasmani
(ADA, 2012).
1) Gunakan alas kaki yang tepat, dan bila perlu alat pelindungan kaki
lainnya.
5) Terapi farmakologis
42
2008).