Pola Makan
Pengertian Pola Makan
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan
jenis makanan dengan gambaran informasi meliputi mempertahankan
kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan
penyakit (Depkes RI, 2009).
Menurut Elfhag dan Morey (2008), terdapat tiga dimensi pola makan
pada seseorang, yaitu sebagai berikut:
a. Budaya
b. Agama/Kepercayaan
d. Personal Preference
f. Kesehatan
Fungsi Nutrisi
Fungsi utama nutrisi adalah menjaga kesehatan tubuh manusia secara
menyeluruh. Namun bila dirincikan, fungsi nutrisi adalah sebagai
berikut :
1. Makronutrisi
Makronutrisi adalah nutrisi esensial yang sangat dibutuhkan tubuh
dalam jumlah besar. Nutrisi ini berperan sebagai sumber energi untuk
menjalankan fungsi metabolisme beserta organ-organ lainnya. Adapun
jenis-jenis nutrisi yang termasuk dalam makronutrisi di antaranya yaitu
protein, karbohidrat, lemak, dan air.
Protein
Protein adalah nutrisi yang terdiri atas asam amino. Jenis makronutrisi
ini membentuk sekitar 20% dari berat badan Anda [2]. Fungsi protein
ialah untuk membangun sel baru, memperbaiki sel-sel rusak, mendukung
pencernaan, dan lain-lain. Anda bisa memperoleh nutrisi ini dari berbagai
makanan tinggi protein, seperti telur, daging-dagingan, tahu, tempe, atau
susu.
Karbohidrat
Lemak
Air
Jenis berikutnya dari nutrisi adalah air. Ini termasuk asupan paling
penting mengingat tubuh manusia dewasa sebagian besarnya terdiri
dari air, yaitu sebanyak 60%. Adapun manfaat air adalah melindungi
jaringan tubuh, menyerap nutrisi, mengoptimalkan kinerja organ,
melancarkan pencernaan, mengatur suhu tubuh, dan masih banyak lagi.
8 gelas air atau setara 2 liter setiap hari dinilai cukup untuk memenuhi
asupan cairan tersebut. Namun, pada dasarnya, kebutuhan cairan ini
akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada usia, aktivitas,
maupun status kesehatannya. Untuk mengetahui jumlah air yang harus
dikonsumsi, Anda bisa cek artikel Minum air putih sehari berapa liter? Ini
Aturan Idealnya!.
2. Mikronutrisi
Mikronutrisi adalah nutrisi lainnya yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
kecil. Nutrisi ini berperan untuk mendukung atau memaksimalkan fungsi
metabolisme dan kinerja organ-organ lainnya. Adapun jenis-jenis nutrisi
yang tergolong mikronutrisi, antara lain mineral dan vitamin.
Mineral
Salah satu jenis nutrisi adalah mineral, seperti kalium, zat besi,
potassium, sodium, magnesium, zinc, selenium, dan lain-lain.
Mikronutrisi ini berperan dalam mengoptimalkan fungsi saraf sekaligus
membantu mengubah makanan menjadi energi. Anda bisa memperoleh
mineral dari susu, telur, keju, kacang-kacangan, makanan laut, atau
gandum utuh.
Vitamin
1. Kwashiorkor
Kwarshiorkor merupakan kondisi malnutrisi akibat kekurangan asupan
protein. Padahal, protein sangat dibutuhkan untuk memperbaiki dan
memperbarui sel serta jaringan tubuh, mendukung proses pemulihan
tubuh ketika terjadi luka atau penyakit, dan mendukung tumbuh
kembang janin, bayi, dan anak-anak.
Gejala dari penyakit ini antara lain kelelahan, kulit kering dan bersisik,
rambut kering atau kusam, perut buncit, hilangnya massa otot,
pembengkakan di bawah kulit (edema), perubahan mood, serta susah
menambah berat dan tinggi badan.
Kwashiorkor dapat dicegah dan ditangani dengan mengonsumsi
makanan berprotein tinggi, seperti daging, susu, keju, ikan, telur, kedelai,
kacang-kacangan, dan biji-bijian.
2. Marasmus
Marasmus disebabkan oleh kekurangan asupan kalori berkepanjangan,
baik dari protein maupun karbohidrat. Marasmus dapat menimpa anak-
anak dan orang dewasa, serta berisiko tinggi menyebabkan kematian,
jika tidak ditangani.
Ciri-ciri orang terkena marasmus adalah tubuh kurus kering dan tulang
yang menonjol, terutama tulang iga dan bahu. Selain itu, kulit lengan,
paha, dan bokong penderita akan tampak kendur, serta wajahnya terlihat
seperti orang tua.
3. Beri-beri
Beri-beri terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B1 (thiamine). Vitamin
ini berperan penting dalam mengatur kinerja serta fungsi sistem saraf
dan otot, menjaga fungsi saluran pencernaan, dan proses metabolisme
karbohidrat menjadi energi. Penyakit beri-beri terdiri dari 2 jenis, yaitu
beri-beri basah dan beri-beri kering.
Gejala beri-beri basah antara lain sering terbangun di malam hari dengan
sesak napas, denyut jantung meningkat, sesak napas saat beraktivitas,
dan kaki bagian bawah bengkak. Beri-beri basah umumnya dapat
mengganggu kinerja jantung dan pembuluh darah.
4. Skorbut (scurvy)
Skorbut adalah penyakit malnutrisi akibat tubuh kekurangan vitamin C.
Vitamin C penting bagi tubuh karena berperan dalam produksi kolagen,
penyerapan zat besi, dan pembentukan imunitas tubuh.
Gejala penyakit scurvy antara lain nyeri otot dan sendi, kelelahan,
munculnya titik-titik merah di kulit, perdarahan dan pembengkakan pada
gusi maupun gusi bengkak dan sakit, hilangnya nafsu makan, berat
badan turun, diare, mual, dan demam.
5. Anemia
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau
hemoglobin. Penyakit ini bisa terjadi akibat kekurangan zat besi.
Zat besi diperlukan tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang
berfungsi untuk membawa oksigen dalam darah ke jaringan tubuh. Jika
sel darah merah sedikit, organ dan jaringan tubuh tidak akan
mendapatkan oksigen yang cukup.
Bila Anda atau keluarga ada yang mengalami malnutrisi atau gejala
malnutrisi, misalnya berat badan kurang, tubuh tampak terlalu kurus,
sering sakit, atau sering lemas hingga sulit beraktivitas, berkonsultasilah
dengan dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan.