Anda di halaman 1dari 2

E.

CRITICAL OF APPRAISAL

No. Pokok Bahasan Substansi


1. Judul Reducing disability via a family centered intervention for
acutely ill persons with Alzheimer’s disease and related
dementias: protocol of a cluster-randomized controlled trial
(Fam-FFC study)
2. Penulis / Penerbit / Marie Boltz1, Ashley Kuzmik, Barbara Resnick, Rebecca
Tahun Trotta, Jacqueline Mogle, Rhonda BeLue, Douglas Leslie1
and James E. Galvin / BMC / 2017
3. Abstrak Meskipun pengujian Secara umum keefektifan frekuensi
rendah (1 Hz) pada terapi stimulasi magnetik transkranial
berulang (rTMS) yang ditargetkan pada temporo-parietal
untuk pengobatan halusinasi verbal pendengaran (AVH)
pada pasien dengan skizofrenia masih kontroversial, tetapi
hasil yang menjanjikan telah diterima pada TMS frekuensi
tinggi dan neuronavigated. Peenelitian ini bertujuan untuk
menilai efektivitas frekuensi tinggi (20 Hz) rTMS yang
diterapkan di bagian anatomi yang tepat pada temporal kiri
menggunakan neuronavigation.
4. Tujuan Bertujuan untuk menilai efektivitas frekuensi tinggi (20 Hz)
rTMS yang diterapkan di bagian anatomi yang tepat pada
temporal kiri menggunakan neuronavigation.
5. Metode Penelitian 59 dari 74 pasien acak dengan skizofrenia atau gangguan
skizoafektif (DSM-IV R) diobati dengan rTMS atau
pengobatan lain dan sepenuhnya dievaluasi selama 4
minggu. Target RTM ditentukan oleh MRI morfologi pada
persimpangan antara proyeksi cabang naik dari sulkus
lateral kiri dan sulcus temporal superior (STS).
6. Hasil Pembahasan Hasil utama adalah respon terhadap pengobatan, sebagai
penurunan 30% setelah diukur menggunakan frekuensi
Auditory Hallucinations Scale (AHRS), yang diamati pada 2
kali evaluasi berturut-turut. Meskipun tidak ada perbedaan
dalam hasil primer antara kelompok perlakuan, persentase
pasien yang menunjukkan penurunan lebih dari 30% dari
skor AHRS (hasil sekunder) berbeda antara kelompok
perlakuan (34,6%) dan kelompok kontrol (9,1%) (P <0,05).
= .016) pada hari ke-14. Jadi dengan terapi rTMS, pasien
Skizofrenia dapat menurunkan gelaja Halusinasi
Pendengarannya sebanyak 30%.
7. Hasil Analisa Data

Hasil
Tidak ada perbedaan dalam efek samping yang dinilai
dengan UKU di D2, tetapi efek depresi dan kantuk / sedasi
dilaporkan secara signifikan lebih sering dalam kelompok
kontrol di D7 (16% vs 0%, P = .04 dan 19% vs 0% , P = .02
8. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan keefektifan terapi rTMS 20-
Hz yang ditargetkan pada area anatomi yang akurat dan
dipandu oleh neuronavigasi dalam pengobatan AVH pada
pasien dengan skizofrenia. Hasil ini mendukung konsep
bahwa RTM frekuensi tinggi dari korteks temporal kiri dapat
memodulasi aktivitas kortikal dalam arah yang sama dengan
RTM frekuensi rendah. Uji klinis diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut terapi inovatif ini.

Anda mungkin juga menyukai