Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Taman Penitipan Anak (TPA) atau Day Care saat ini memiliki peluang cukup
baik di tengan-tengah dinamika kehidupan modern khususnya di perkotaaan,
dimana pekerjaan adalah rutinitas sehari-hari yang tidak bisa di tinggalkan. Telah
menjadi budaya untuk menitipkan anak kapada pengasuh, baby sitter, ataupun
pembantu rumah tangga di rumah. Terutama kalangan ibu karier yang bekerja di
luar rumah yang sering meninggalkan anaknya namun khawatir akan perannya
sebagai ibu tidak terpenuhi sejalan dengan kariernya. Kini orang tua semakin
sadar akan pentingnya pendidikan dasar bagi anaknya diusia dini. Karena
pendidikan usia dini akan memberi pengaruh besar bagi kehidupan anak di
masa depan. Sehingga banyak orang tua baik yang berkarier atau yang hanya
sebagai ibu rumah tangga, bersungguh-sungguh dalam memberikan pendidikan
dasar di usia dini bagi putra-putrinya melalui TPA atau day care.
Orang tua bisa saja mempercayakan pengasuhan anaknya pada pembantu atau
nenek seperti yang telah terjadi di masyarakat selama ini. Jika orang tua
menitipkan anak pada pembantu sudah jelas yang akan terjadi hanya pengasuhan,
sementara stimulasi pendidikan tidak akan tercapai karena keterbatasan
pendidikan sang pembantu. Kemudian apabila dititipkan pada nenek, maka anak
akan cenderung manja dan sulit diatur karena nenek terbiasa menyediakan
berbagai hal yang diminta anak agar tidak rewel.
Orang tua juga dapat memilih baby sitter yang berpengalaman mengasuh dan
mendidik anak, tetapi sudah pasti membutuhkan biaya yang sangat mahal. Baby
sitter juga tidak menjamin program stimulasi pendidikan anak akan optimal
karena tidak memiliki perencanaan dalam menstimulasi pendidikan anak secara
sistematis. Bahkan jika anak dirawat sendiri pun program stimulasi pendidikan
bagi anak yang disiapkannya bersifat sementara dan parsial. Ini semua karena
orang tua sudah begitu sarat dengan pekerjaan rumah.

2. Rumusan Masalah
Semakin meningkatnya ibu karier dilingkungan saat ini melatarbelakangi
perusahaan kami membangun tempat penitipan anak Kasih Bunda Day Care

3. Tujuan
Mempermudah orangtua karier dalam menitipkan anaknya di tempat yang
terpercaya dan menjamin kesejahteraan ibu dan anak, terutama dalam stimulasi
tumbuh kembang anak dan kebutuhan gizi seimbang.

4. Visi dan Misi


Visi: Optimalisasi tumbuh kembang anak dan pemberian gizi seimbang
Misi: a. memberikan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi anak
b. memberikan pelayanan kepada orang tua dalam memberikan stimulasi
pendidikan tumbuh kembang pada anak
c. mamberikan gizi seimbang dalam mendukungan pertumbuhan dan
perkembangan anak

5. Segmen Pasar
Target yang dituju adalah anak-anak berusia 1-6 tahun yang berada di sekitar
lingkungan Kasih Bunda Day Care Bogor di daerah jalan raya puncak ciawi.
6. Strategi Pemasaran
a. Lakukan promosi melalui media cetak, elektronik dan online
b. Mendirikan Day Care di tempat yang strategis yaitu lingkungan Rumah Sakit
c. Melakukan pengelolaan administrasi menggunakan system komputerisasi

7. Analisa SWOT
a. Stength
1) Memiliki SDM yang memadai
2) Memiliki tempat yang strategis untuk mendirikan suatu usaha penitipan
anak Kasih Bunda Day Care
b. Wakness
1) Jumlah dan sumber pendanaan masih terbatas
2) Sudah tersedia bangunan yang memadai, bangunan sewa/kontrak
c. Opportunity
1) Tempat yang strategis memungkinkan klien lebih mudah untuk dating ke
penitipan anak Kasih Bunda Day Care
2) Belum berkembangnya usaha penitipan anak di daerah ciawi bogor maka
mempunyai peluang besar untuk usaha.
d. Threats
Mulai berkembangya usaha penitipan anak di Bogor

BAB II

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

1. Organisasi
1) Nama Usaha : Kasih Bunda Day Care
2) Alamat tempat Usaha : Jalan Raya Puncak Ciawi No. 500 Rt/Rw 08/09 Bogor
3) Direktur : Ns. Friesca Mallya Hannika, Skep.Mkep
4) Sekertaris : Ns. Diah Resty P, Skep. Mars
5) Bendahara : Ns. Hendri Tri Y, Skep. Mkes
6) Konsultan : Ns. Rosianioci, Skep.Mkep
7) Admin/Receptionis : 1) Fathiya Anbariyah
2)Sri Utami
8) Baby Sitter : 1) Naila 4) Rina
2) Susi 5) Asri
3) Novianti
9) Security : 1) Wima Fiarry
2) Rahmat
10) Office Girls : 1) Farida
2) Sari

2. Logo Gerai Dan Filosofi


Kasih Bunda Day Care

Gambar 1. Logo Kasih Bunda Day Care

a. Gambar bunda yang menggendong bayi merupakan kasih sayang yang tulus
dari seorang ibu kepada anaknya.
b. Gambar bingkai warna putih menunjukan adanya rasa aman dana nyaman
seperti di rumah sendiri.
c. Warna biru menandakan kestabilan yang artinya berharap penuh dalam
berbisnis day care ini kestabilan dalam pendapatan dan banyaknya pengguna
jasa layanan day care.
d. Warna pink dalam tulisan “ Kasih Bunda Day Care” memberi arti kelembutan
hati.

3. Tugas dan Tanggung jawab


Tenaga kerja tersebut memiliki tugas sebagai berikut
a. Direktur : bertugas sebagai pemimpin dari usaha penitipan anak Kasih
Bunda Day Care agar segala macam kegiatan yang direncanakan dapat
tercapai dan mencapai sasaran , mengatur dan bertanggung jawab terhadap
kinerja bawahannya, mengatur pembagian tugas karyawan
b. Sekertaris : mengatur aktifitas perusahaan mulai dari administrasi hingga
Human Realation (HR)
c. Bendahara : mengatur dan merancang anggaran kebutuhan dasar dan
merekap data perbulan serta menghitung keuntungan dan kekurangan
anggaran
d. Konsultan : bertugas memberikan edukasi pada orangtua tentang tumbuh
kembang anak
e. Administrasi : bertugas melayani pendaftaran, melayani pembayaran, dan
menerima telpon konsumen
f. Pengasuh : memberikan pelayanan dan menjaga anak-anak
g. Security : bertugas menjaga keamanan sarana dan prasarana lingkungan
penitipan anak Kasih Bunda Day Care
h. Office Girls : menjaga kebersihan sarana dan prasarana serta lingkungan
penitipan anak Kasih Bunda Day Care dan menyiapkan kebutuhan kantor

4. Peraturan Tata Tertib Pegawai


a. Datang minimal 10 menit sebelum jam kerja dimulai
b. Jam kerja dimulai pukul 07.00- 17.00 WIB
c. Buka Senin - Sabtu
d. Berpakaian rapih, sopan, memakai seragam yang telah ditentukan oleh
penitipan anak Kasih Bunda Day Care
e. Budayakan 7 S yaitu : Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Sabar dan
Sayang setiap bertemu dengan siapapun baik sesama pegawai terutama
dengan klien
f. Mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi
g. Mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan

5. Gambaran Umun Rencana Usaha


Day care adalah salah satu sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya
dilakukan pada saat jam kerja. Day care adalah upaya untuk mengasuh anak-anak
yang kurang dapat menerima asuhan orang tua secara lengkap, bukan untuk
menggantikan tugas orang tua dalam mengasuh anak.
Tujuan diadakannya Day Care berdasarkan NSPK (Norma, Standar, Prosedur,
dan Kriteria) Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak adalah
untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dalam pengasuhan, pendidikan,
perawatan, perlindungan dan kesejahteraan. Selain itu day care bertujuan untuk
mengganti sementara peran orang tua selama bekerja/ditinggal.

Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Day Care (TPA) Untuk mendukung


mewujudkan anak usia dini yang berkualitas, maju, mandiri, demokrasi, dan
berprestasi, maka prinsip filsafat pendidikan di TPA dapat dirumuskan menjadi:
Tempa, Asah, Asih, Asuh.

a. Tempa
Tempa dimaksudkan untuk mewujudkan kualitas fisik anak usia dini melalui
upaya pemeliharaan kesehatan, peningkatan mutu gizi, olahraga yang teratur
dan terukur, serta aktivitas jasmani sehingga anak memiliki fisik kuat, lincah,
daya tahan dan disiplin tinggi.
b. Asah
Asah berarti memberi dukungan kepada anak untuk dapat belajar melalui
bermain agar memiliki pengalaman yang berguna dalam mengembangkan
seluruh potensinya. Kegiatan bermain yang bermakna, menarik, dan
merangsang imajinasi, kreativitas anak untuk melakukan, mengekplorasi,
memanipulasi, dan menemukan inovasi sesuai dengan minat dan gaya belajar
anak.
c. Asih
Asih pada dasarnya merupakan penjaminan pemenuhan kebutuhan anak untuk
mendapatkan perlindungan dari pengaruh yang dapat merugikan pertumbuhan
dan perkembangan, misalnya perlakuan kasar, penganiayaan fisik dan mental
dan ekploitasi.
d. Asuh
1) Melalui pembiasaan yang dilakukan secara konsisten untuk membentuk
perilaku dan kualitas kepribadian dan jati diri anak dalam hal
2) Integritas, iman, dan taqwa;
3) Patriotisme, nasionalisme dan kepeloporan;
4) Rasa tanggung jawab, jiwa kesatria, dan sportivitas;
5) Jiwa kebersamaan, demokratis, dan tahan uji;
6) Jiwa tanggap (penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi), daya kritis
dan idealisme;
7) Optimis dan keberanian mengambil resiko;
8) Jiwa kewirausahaan, kreatif dan profesional.

Secara umum TPA terbagi menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan waktu layanan.
a. Full day
TPA Full day diselenggarakan selama satu hari penuh dari jam 07:00 sampai
dengan 17:00, untuk melayani anak-anak yang dititipkan baik yang
dititipkan sewaktu waktu maupun dititipkan secara rutin/setiap hari.
b. Semi day/Half day
TPA semi day/half day diselenggarakan selama setengah hari dari jam 07:00
s/d 12:00 atau 12:00 s/d 17:00. TPA tersebut melayani anak yang telah
selesai mengikuti pembelajaran di Kelompok Bermain atau Taman Kanak-
Kanak, dan yang akan mengikuti program TPQ pada siang hari.

6. Metode Pelaksanaan

1) Fokus Pengembangan

Tempat penitipan anak memiliki beberapa fokus pengembangan


pendidikan pada masing-masing tingkat usia anak. Sebagai gambarannya
adalah :

Usia 0 – 12 bulan, fokus stimulasi pada hampir seluruh aspek perkembangan,


utamanya fisik, bahasa, kognitif, dan prilaku. Dalam usia ini focus
pengembangannya adalah kemampuan fisiknya, terutama pada pematangan
organ-organ pancainderanya. Aspek bahasa anak usia ini masih pada
pengembangan perbendaharaan kata dan penggunaan kata sederhana,
memperkenalkan kata dengan benda secara bertahap. Dalam aspek kognitif
usia ini hanya sebatas mengembangkan logika sederhana anak. Aspek prilaku
pada usia ini hanya mengenalkan pada prilaku yang diterima lingkungan dan
yang tidak bisa diterima lingkungan yang ditanamkan melalui pembiasaan
sehari-hari., seperti ucapan terimakasih, salam, maaf, minta tolong.

Usia 1 – 3 tahun, fokus utama stimulasi pada usia ini adalah pengembangan
prilaku dan pengembangan motorik berupa keterampilan-keterampilan
akademik ( corat-coret, gerakan memukul, lompat, lari, memegang barang,
menggambar) dan kehidupan praktis (mandi, berpakaian, menyapu lantai,
ngepel, mencuci, memakai sepatu-sandal). Menginjak usia 3 tahun anak sudah
dapat mengembangkan fantasinya, pendidik dapat menstimulasinya dengan
kegiatan bermain peran. Anak usia ini juga harus sudah mulai dilatih untuk
mengatasi frustasinya melalui berbagai aktivitas yang ada dalam program
kegiatan.

Usia 4 – 6 tahun, adalah usia anak yang berada di prasekolah, yaitu Play
Group/Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak (TK). Sehingga program
stimulant disesuaikan kurikulum/program KB dan TK.

2) Aspek layanan Kesehatan dan Gizi

Layanan yang diberikan sebuah TPA tidak hanya layanan stimulasi


pendidikan, tetapi juga memberikan layanan kesehatan dan gizi yang sangat
penting bagi anak. Layanan kesehatan dan gizi dapat diberikan berupa
penyediaan asupan gizi yang cukup dengan cara menyediakan makanan
dengan gizi seimbang untuk anak sehari-harinya. Kedua layanan deteksi dini
tumbuh kembang anak dengan cara terus memantau perkembangan mereka
secara terus menerus.

3) Metode Pembelajaran
Setiap kegiatan stimulasi selalu dilakukan melalui kegiatan bermain, tidak
ada pemaksaan kepada anak untuk belajar secara akademik. Semua konsep
yang akan diajarkan, diberikan melalui kegiatan bermain. Kegiatan bermain
efektif di TPA yang dimaksud :

Main sensoris motoris, merupakan kegiatan main untuk mengembangkan


kemampuan indra anak dalam menerima berbagai informasi dari luar.
Kegiatan sensori-motoris adalah kegiatan yang dapat dilakukan menggunakan
semua panca indra anak. Contoh kegiatan main sensori diantaranya kegiatan
bermain bola, finger painting, bermain tanah liat.

Main pembangunan, terdiri dari pembangunan yang bersifat cair dan


padat. Pembangunan yang bersifat cair seperti bermain air, pasir, spidol,
ubleg, biji-bijian. Sedangkan pembangunan yang bersifat padat, misalnya
balok, lego, puzzle.

Main peran, yang terdiri dari main peran makro dan mikro. Main peran
makro adalah main peran dimana anak memainkan sendiri peran yang ada.
Contohnya, anak berperan sebagai kelinci. Sementara main peran mikro
adalah bermain peran menggunakan benda-benda untuk berperan sesuatu.
Contohnya, anak memakai balok untuk dimainkan sebagai kelinci.

BAB III

ASPEK LEGAL

1. Perijinan

SURAT KETERANGAN NOTARIS SURAT IZIN USAHA

NPWP KASIH BUNDA DAY CARE


2. Pedoman Pengelolan Pelayanan
Tempat Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu bentuk Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) yang secara tegas diamanatkan oleh Undang-undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU tersebut
dijelaskan bahwa PAUD adalah “suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut”. Dalam pelaksanaannya PAUD dapat
dilaksanakan melalui jalur formal maupun jalur nonformal. Jalur formal
antara lain melalui Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Anfal (RA)
sedangkan jalur nonformal dapat berbentuk Tempat Penitipan Anak (TPA),
Kelompok Bermain (Kober) dan bentuk lainnya yang sederajat. Khususnya
mengenai TPA menurut modul Pendidikan Anak Usia Dini yang dikeluarkan
oleh Direktorat PAUD, yang dimaksud dengan TPA adalah salah satu bentuk
PAUD pada jalur pendidikan nonformal sebagai wahana kesejahteraan yang
berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak
yang orang tuanya bekerja. TPA merupakan layanan PAUD yang
menyelenggaran pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun (dengan prioritas anak usia di bawah 4 tahun).

BAB IV

ASPEK TEKNIS JASA PELAYANAN

1. Jenis Pelayanan
Konsep dari bisnis kami adalah jasa tempat penitipan anak seperti merawat
bayi, memberikan massage pada bayi, memberikan pendidikan kepada anak yang
berusia di bawah lima tahun, dan memfasilitasi antar jemput. Merawat bayi disini
sudah termasuk memberikan makan tiga kali sehari dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang lain dari bayi tersebut. Massage bayi tersebut dilakukan ada per
hari atau setiap bayi di titipkan secara terus-menerus atau hanya sesekali saja.
Adapun juga bayi yang di titipkan terus-menerus, massage bayi dilakukan setiap
minggunya. Memberikan pendidikan kepada anak yang berusia di bawah lima
tahun disini diberikan sambil bermain agar anak tersebut tidak terlalu tegang
pada saat belajar, dengan diberikannya pendidikan kepada anak, tumbuh dan
kembang pada otak anak tersebut berjalan seimbang karena orangtua yang terlalu
sibuk lupa akan pendidikan anaknya pada usia balita.

2. Segmen Pasar
Konsumen dari bisnis tersebut adalah para orang tua yang memiliki anak yang
berusia di bawah lima tahun yang sibuk dengan pekerjaannya yang tidak sempat
merawatnya.

3. Tarif Pelayanan
1) Anak yang dititip setengah hari Rp. 70.0000,-

2) Anak yang di titip Full day Rp. 100.000,-


3) Terapi wicara Rp. 50.000,-

4) Massage Rp. 50.000,-


5) Konsultasi Psikologi anak Rp. 50.000,-

4. Model Pelayanan
1) Jenis Pelayanan

a. Full Day Care (Pengasuhan Penuh waktu), tipe melaksanakan layanan


sepanjang hari selama ibu bekerja, rentang waktu pkl. 07.00 – 17.00.
Program yang diberikan mencakup layanan pengasuhan dan stimulasi
pendidikan secara bersama dan terpadu.

b. Half Day Care (Pengasuhan Paruh Waktu), tipe layanan yang


dilaksanakan selama setengah hari rentang waktu pkl. 07.00- 12.00,
dengan program layanan yang sama dengan program full day care.

c. Insidental Day Care (Pengasuhan sewaktu-waktu), layanan pengasuhan


dalam hitungan jam, minimal 2 jam pengasuhan

2) Rasio per kelas

Taman Penitipan Anak yang baik tidak hanya memperhatikan perencanaan


stimulasi pendidikan , tetapi juga mengatur jumlah anak di setiap kelas
dengan tenaga pendidik agar program stimulasi yang dibuat dapat
dilaksanakan secara efektif. Berikut acuan rasio pendidik dan anak dalam
sebuah kelas :

Bayi usia 3 bulan – 1 tahun ( Infant) = 1 pendidik mengasuh dan


menstimulasi 2 bayi.

Anak usia 1 – 3 tahun (Toddler) = 1 pendidik mengasuh dan


menstimulasi 4 anak.

Anak usia 3 – 6 tahun = 1 pendidik mengasuh dan


menstimulasi 6 anak.

3) Jadwal kegiatan harian

Jadwal kegiatan merupakan rencana program layanan yang akan dilaksanakan


dalam sehari selama jam layanan. Berikut langkah-langkah menyusun agenda
program layanan :

a. Menentukan lamanya jam layanan dalam sehari, full day ataukah half
day atau insidental yang hanya berkisar berapa jam saja.

b. Menentukan panduan pemberian program stimulasi, misalnya


menggunakan Menu Generik. Ketika diputuskan menggunakan Menu
Generik, maka inti dari program stimulasi mengacu pada Menu Generik
sebagai standar minimalnya. Buat rencana bulanan terlebih dahulu,
seperti :

c. Membuat jadwal tetap yang rutin dilaksanakan setiap hari, seperti


penyambutan kedatangan anak, jadwal makan, tidur, mandi, dan pulang.
d. Pemilihan mateeri pengembangan sehingga sebelum kegiatan pengasuh
sudah memilih media dan menyiapkan lingkungan stimulasi yang akan
dilaksanakan selama sehari.

4) Program layanan day care


a. Konsultasi tumbuh kembang anak
b. Massage anak
c. Terapi wicara
d. Pemberian gizi seimbang

LAMPIRAN

SPO MASSAGE ANAK

Persiapan

Siapkan baby oil, baby lotion, atau minyak telon. Tergantung mana yang bisa
membuat si kecil nyaman dan tidak alergi. (Saya sendiri pilih menggunakan minyak
telon karena si kecil alergi menggunakan baby oil)
Siapkan handuk atau kain lembut sebagai alas pemijatan sehingga si kecil merasa
nyaman di atasnya.
Cara pijat bayi.
Selama melakukan cara pijat bayi ini, Anda dianjurkan untuk mengajak si kecil
ngobrol atau bahkan mengajaknya bernyanyi hal ini dapat meningkatkan kemampuan
verbal si kecil disamping pula mempererat ikatan batin Bunda dengan si kecil.
Memijat Wajah Bayi
Tekankan jemari Anda di mulai dari tengah kening bayi mengarah ke pelipis dan pipi.
Pijat daerah bagian atas alis dengan kedua Ibu jari
Berikan tekanan lembut dengan menggunakan ibu jari, tariklah garis dari arah hidung
bayi ke arah pipi.
Pijat sekitar area mulut bayi dengan kedua ibu jari. Buatlah gerakan menarik bibirnya
sehingga membentuk senyuman.
Berikan pijatan lembut di sekitar rahang bawah bayi, mengarah dari tengah ke
samping untuk membuat bibir bayi membentuk senyuman.
Memijat Dada Bayi
Letakkan kedua tangan di atas dada bayi, Lakukan gerakan mengarah ke atas lalu ke
samping dan kembali ke tengah dengan gerakan membentuk simbol hati.
Dari tengah dada bayi, buat arah silang dengan telapak tangan Anda menuju ke arah
bahu.
Memijat Perut Bayi
Ingat, jangan melakukan pemijatan di atas tulang rusuk atau ulu hati !
Lakukan gerakan mengeruk di atas perut bayi dengan gerakan tangan Anda,
mengarah dari atas ke bawah perut.
Angkat kedua kaki bayi, tekan kedua lututnya secara perlahan ke arah perut. Buat
gerakan melingkar secara bergantian di atas perut mengarah searah jarum jam.
Rasakan gelembung angin di dalam perut bayi, dorong dengan jari-jari Anda searah
dengan arah jarum jam.
Memijat Perut Bayi Dengan Gerakan “I Love You”
Pemijatan I love You terdiri dari 3 gerakan :
“I” Gunakan tangan kanan Anda di sebelah kiri perut bayi untuk memijat ke arah
bawah lurus seperti huruf ‘I’
“Love” memberikan pijatan membentuk huruf “L” terbalik. lakukan pemijatan dari
arah kanan ke kiri di bagian perut atas lanjutkan ke arah bawah perut.
“You” Gerakan memijat dengan bentuk hurf “U” terbalik. Gerakan ini memutar
setengah lingkaran membentuk huruf U dari perut bawah kanan naik ke perut atas
berbelok ke kiri dan dilanjutkan ke arah bawah kiri bagian perut.
Memijat Tangan Bayi
Lakukan gerakan seperti memilin untuk memijat tangan bayi mulai dari bahu hingga
ke arah pergelangan tangannya.
Lakukan gerakan sebaliknya, dari arah pergelangan menuju bahu.
Tarik jari-jari bayi dengan lembut menggunakan gerakan memilin
Lakukan pemijatan dengan menekankan ibu jari di telapak tangan dan punggung
tangan secara bergantian.
Lakukan gerakan seperti menggulung di tangan sampai ke arah bahu
Memijat Kaki Bayi

Peganglah kaki bayi dengan kedua telapak tangan. Dengan gerakan memilin, pijat
kaki bayi dari arah paha menuju ke pergelangan kakinya.
Lakukan gerakan sebaliknya, memilin kaki dari arah pergelangan ke arah pangkal
paha bayi.
Tarik jari-jari bayi dengan lembut menggunakan gerakan memilin
Lakukan pemijatan dengan menekankan ibu jari di telapak kaki dan punggung kaki
secara bergantian.
Lakukan gerakan seperti menggulung di tangan sampai ke arah paha
Memijat Punggung Bayi

Letakkan bayi dalam posisi tengkurap dengan bantalan lembut.


Lakukan gerakan maju mundur dengan kedua tangan Anda di punggungnya.
lakukan gerakan meluncur dimulai dari bawah leher bayi ke arah pantat
Buat gerakan melingkar dengan jari Anda pada otot disamping tulang punggung.
Usapkan telapak tangan Anda dari bawah leher sampai ke bawah untuk mengakhiri
pijatan
Sumber : Langkah-Langkah Memijat Bayi dari Johnson’s Baby

BAB V

ANGGARAN

1. Anggaran Yang Dibutuhkan


1) Sewa Gedung/tahun Rp. 20.000.000
2) Mainan Anak dan Buku edukatif Rp. 5.000.000
3) Mebelair (Kantor, R. Konsultasi, R. Tunggu, Laktasi) Rp. 25.000.000
4) Tempat tidur/Box bayi 15 @ Rp. 500.000 Rp. 7.500.000
5) Biaya Promosi (Leflet, Banner, Kartu Nama ) Rp. 3.000.000
6) Biaya tidak terduga Rp. 10.000.000
Total Rp.70 .000.000

2. Estimasi Pendapatan
1) Anak yang di titip setengah hari 5 @ Rp. 70.0000,- Rp. 350.000
2) Anak yang di titip Full day 10 @ 100.000,- Rp. 1.000.000
3) Terapi wicara/massage 5@ 50.000 Rp. 250.000
Total estimasi pendapatan per hari Rp. 1.600.0000
Estimasi Pendapatan per bulan
Rp.1.600.000 x 26 hari Rp. 41.600.000

3. Biaya Usaha
1) Gaji Pegawai
a. 5 Orang Baby sitter X Rp. 1.500.000 Rp. 7.500.000
b. 2 Orang Resepsionis / Admin Rp. 3.000.000
c. 2 Orang Security Rp. 3.000.000
d. 2 Orang Office Girl X Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000
2) Listrik, Air, Telepon, Internet dan Retribusi Rp.
5.000.000
3) Pembelian bahan bulanan Rp. 10.000.000
4) Biaya Promosi Rp.
1.000.000
5) Biaya tak terduga Rp. 4.000.000
Total Rp. 35.500.000

4. Keuntungan
Total pendapatan per bulan – total biaya usaha perbulan
Rp. 41.600.000 – Rp. 35.500.000= Rp 6.100.000,-

5. Asumsi

Asumsi waktu kerja efektif 26 hari/bulan.


Asumsi jumlah anak yang dititipkan per hari adalah 10 anak sehingga sebulan
terdapat 260 anak.

Asumsi boks bayi dipesan dengan ukuran khusus dari pengrajin furnitur.
Jam kerja pukul 07.00-17.00.
Biaya penitipan anak adalah Rp 100.000,00 per 12 jam/ full day day care
Masa manfaat aset peralatan adalah 3 tahun (36 bulan), beban penyusutan per bulan
jika nilai residu Rp1.000,00 adalah sebesar (Rp4.900.000,00 — Rp1.000,00)/36 bulan
= Rp 136.083,00 per bulan

BAB VI

ASPEK PEMASARAN

1. Produk Atau Jasa Yang Di hasilkan


Untuk membuat usaha penitipan anak ini berkembang pesat dan dapat
diterima dengan positif oleh masyarakat khususnya orangtua yang sibuk, kami
mengembangkan bisnis ini dengan cara berikut:

1) Mempromosikan penitipan anak ini dengan strategi promosi yang sudah


dipaparkan diatas.

2) Menjual jasa sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, seperti massage
bayi, memberikan makanan sesuai nutrisi seimbang anak, memantau tumbuh
kembang anak, dll.

3) Memfasilitasi orangtua untuk berkonsultasi langsung dengan psikolog anak


tentang tumbuh kembang anak.

4) Memberikan pelayanan yang istimewa dan terbaik untuk semua pelanggan,


baik dari orangtua maupun anaknya.

5) Memberikan kemudahan dalam mengakses tempat penitipan anak, jadi bagi


orangtua yang tidak sempat mengantarkan anaknya ke tempat penitipan, kami
menyediakan layanan antar jemput. Layanan ini bisa juga dimanfaatkan
orangtua yang ingin mengantarkan ASI nya untuk anak yang sedang
dititipkan.

2. Gambaran Pasar
1) Data penghasilan klien berkunjung (1-5 tahun yang akan datang)
Penurunan atau kenaikan angka kunjungan klien biasanya disebabkan oleh
cuaca, hari biasa / hari libur, dan lainnya. Kenaikan angka kunjungan klien ke
Day care Kasih Bunda terjadi pada weekend dan hari libur nasional, hal ini
disebabkan oleh sebagian besar klien yang datang adalah pekerja kantoran.
2) Kegiatan pemasaran dan promosi yang akan dilakukan
a. Personal Selling
Personal Selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu, muka
yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai dan
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling meguntungkan
dengan pihak lain.
b. Brosur, Pamflet, Spanduk, Sosial Media

3. Strategi Pemasaran
Dalam membangun kewirausahaan yang kami buat yaitu Tempat Penitipan
Anak, kami menganut atau mengadopsi strategi bisnis yang digunakan orang
cina, yakni sistem perdagangan yang berorientasi pada pelanggan.Jadi,
kesuksesan bisnis tidak dapat diperoleh secara instan atau melalui jalan pintas.
Strategi bisnis yang kami gunakan adalah sebagai berikut :
1) Mengizinkan pelanggan membuat pilihan sendiri tanpa ada tekanan dari
pemilik. Jadi, pelanggan dapat memilih sendiri paket penitipan anak yang
diinginkannya tanpa harus adanya tekanan dari pemilik.
2) Pelanggan baru kita berikan potongan harga. Jadi, disini kami memberikan
potongan harga sebesar 15% dari harga asli untuk pelanggan baru yang
bergabung dengan penitipan anak yang kami bangun.

Anda mungkin juga menyukai