MANAJEMEN KEPERAWATAN
Di Susun Oleh
PROBOLINGGO
2018
1
HALAMAN PENGESAHAN
MAKALAH
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT.
Atas segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada proklamator sedunia, pejuang tangguh yang tak gentar
menghadapi segala rintangan demi umat manusia, yakni Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di STIKES
Hafshawaty, kami susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan judul
“PERENCANAAN DAN PENGATURAN (MOTIVASI DAN KEPUASAN
KERJA)” dan dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami juga tidak lupa
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Penyusun
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan
Terciptanya mahasiswa yang paham tentang konsep Menambah
referensi pendidikan mengenai pentingnya konsep perencanaan dan
pengaturan (motivasi dan kepuasan kerja).
1.4.2 Bagi Mahasiswa
Untuk menambah wawasan mengenai konsep perencanaan dan
pengaturan (motivasi dan kepuasan kerja).
5
BAB 1
a.Unsur Motivasi
6
harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan
tersebut merupakan inti daripada motivasi. Pada dasarnya motivasi
mempunyai sifat siklus (melingkar), yaitu motivasi timbul, memicu
perilaku tertuju kepada tujuan (goal), dan akhirnya setelah tujuan tercapai,
motivasi itu berhenti. Tapi itu akan kembali pada keadaan semula apabila
ada suatu kebutuhan lagi. Siklus ini dapat digambarkan sebagai berikut.
1. Motivasi Internal.
7
c) Memperkuat diri, mengembangkan kepribadian, berprestasi,
mendapatkan pengakuan dari orang lain, memuaskan diri dengan
penguasaannya terhadap orang lain.
2. Motivasi Eksternal.
1. Teori Kebutuhan.
8
b. Teori ERG.
9
membuat ketidakpuasan adalah kebijakan perusahaan dan administrasi,
supervisi, hubungan dengan supervisor, kondisi kerja, gaji, hubungan
dengan rekan sejawat, kehidupan pribadi, hubungan dengan bawahan,
status, dan keamanan. Faktor penyebab kepuasan (faktor yang memotivasi)
termasuk prestasi, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan, semuanya
berkaitan dengan isi pekerjaan dan imbalan prestasi kerja. Berbagai faktor
lain yang membuat kepuasan yang lebih besar, yaitu: berprestasi,
pengakuan, bekerja sendiri, tanggung jawab, kemajuan dalam pekerjaan,
dan pertumbuhan.
2. Teori Keadilan.
3. Teori Harapan.
b. Valensi.
10
Harapan orang mengenai tingkat keberhasilan mereka dalam
melaksanakan tugas yang sulit akan berpengaruh pada tingkah
laku.Tingkah laku seseorang sampai tingkat tertentu akan bergantung pada
tipe hasil yang diharapkan.
4. Teori Penguatan.
11
a. Need for Achievement (Kebutuhan untuk berprestasi).
Kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan
tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Untuk mengungkap kebutuhan
akan prestasi. Ini dapat diungkap dengan teknik proyeksi. Penelitian
menunjukkan bahwa orang yang mempunyai Need for Achievement tinggi
akan mempunyai performance yang lebih baik daripada orang yang
mempunyai Need for Achievement rendah. Dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa untuk memprediksi bagaimana performance
seseorang dapat dengan jalan mengetahui Need for Achievement
(kebutuhan akan prestasinya). Teori McClelland ini penting karena ia
berpendapat bahwa motif prestasi dapat diajarkan. Hal ini dapat dicapai
dengan belajar. Menurut McClelland, setiap orang memiliki motif prestasi
sampai batas tertentu. Namun, ada yang terus-menerus lebih berorientasi
prestasi daripada yang lain. Kebanyakan orang akan menempatkan lebih
banyak upaya ke dalam pekerjaan mereka jika mereka ditantang untuk
berbuat lebih baik. Ciri orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang
tinggi:
12
dari hasil atau prestasi yang mereka capai. Ibu yang memiliki kebutuhan
prestasi tinggi dalam.
3. Teori Penguatan
13
Pengertian
1. Prinsip partisipatif.
14
5. Prinsip memberi perhatian.
9. Meminta tanggapan dan masukan kepada staf terhadap keputusan yang akan
dibuat di organisasi.
10. Memastikan bahwa staf mengetahui dampak dari keputusan dan tindakan
yang akan dilakukannya.
11. Memberi kesempatan setiap orang untuk mengambil keputusan sesuai tugas
limpah yang diberikan.
15
14. Menjadi role model bagi staf.
6. Standard procedure: seseorang selalu berpegang pada standar yang ada dan
menolak aktivitas yang kurang atau tidak memenuhi kriteria standar.
8. Feedback giver: seseorang yang memberikan umpan balik, baik secara tulus
positif atau positif dalam perkembangan.
11. Idea bouncer: seseorang yang akan selalu berdiskusi dan mendengar pendapat
Anda.
16
13. Career counselor: seseorang yang membantu Anda dalam pengembangan
karier (cepat ataupun lambat).
17
DAFTAR PUSTAKA
Davidow, Moshe 2003. “Have You Heard the Word? The Effect of
Word of Mouth on Perceived Justice, Satisfied and Repurchase Intentions
Following Complain Handling.” Journal of and Complaining Behavior.
Vol.16 hlm. 67. Gibson, J.L., J.M. Ivancevich, J.H. Donnelly, Jr. 2003.
Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Bina Rupa Aksara, hlm
119−275.
18
RS Kabupaten Gresik”. Disertasi tidak dipublikasikan. Program Pasca
Sarjana. Universitas Airlangga.
19