Anda di halaman 1dari 11

PENGErTIAN REM ANGIN

Rem angin adalah sistem rem yang pengoperasiannya menggunakanudara yang bertekanan dimana
rem ini memanfaatkan energi udara bertekananuntuk menjalankan sistem pengereman.

Ada dua jenis rem angin

1. Combine air brake


Sistem ini menggunakan tenaga hidraulis untuk menekan kampas rem, tapi terdapat tenaga angin yang
menekan hidaulis itu.

2. Full air brake


Pada FAB rem tidak lagi menyertakan komponen hidaulik pada pengoperasiannya. Sistem ini
langsung menggunakan udara bertekanan tinggi.
Rem angin dibuat untuk menghasilkan daya pengereman yang tinggi dengan penekanan pedal yang
ringan. Pada sistem rem angin pedal ditekan tidak secara langsung menekan brake pad, pedal rem hanya
membuka dan menutup brake valve,daya pengereman diperoleh dari angin bertekanan. Sehingga daya
pengereman dapat maksimal dengan penekanan pedal yang ringan. Sistem ini cocok diaplikasikan pada
mobil berbobot besar seperti truk dan bus.

Keuntungan
 Daya pengereman tinggi
 Penekanan ringan
 Tidak ada kebocoran fluida
 Tidak ada permasalahan masuk angin
Kekurangan
 Memakan banyak ruang
 Konstruksi lebih rumit

Komponen Pada Sistem Rem Angin

Beberapa komponen pada rem angin, secara umum meliputi kompressor, air tank, kontrol, dan aktuator.
Untuk bisa menghasilkan pengereman yang maksimal, ada beberapa komponen tambahan lain antara
lain :
1. Air Kompressor
Sistem full air brake menggunakan tenaga angin bertekanan. Sehingga diperlukan komponen untuk
menaikan tekanan angin. Air kompressor berfungsi untuk menekan udara luar untuk masuk ke tempat
penyimpanan yang disebut air tank.

Air kompressor memanfaatkan tenaga mesin sebagai tenaga kompresi. Oleh karena itu sebuah air
kompressor dilengkapi presure regulator yang akan menghentikan kompresi udara saat tekanan
maksimal telah dicapai.
Advertisement

2. Air Tank
Udara bertekanan dari kompresor udara akan disimpan di air tank. Udara ini hanya bersifat sementara,
karena udara bertekanan iniakan disalurkan ke berbagai sistem yaitu pengereman, horn, dan komponen
lainya.

Air tank dilengkapi dengan air dryer yang akan menyaring elemen air yang terbawa dalam udara. Uap
air itu akan dikumpulkan dalam suatu bagian dan air tersebut harus dibuang melalui check valve.

3. Brake Chamber
Brake chamber merupakan rangkaian yang berfungsi mengubah tenaga angin menjadi gerakan mekanis.
Rangkaian ini terdiri dari membran, pegas diafragma, tuas, dan slack adjuster. Kondisi brake chamber
sangat mempengaruhi daya pengereman.

4. Brake Valve
Brake valve adalah rangkaian yang terdiri dari pegas dan serangkaian katup. Brake valve akan membuka
dan menutup aliran udara bertekanan dari air tank ke brake chamber. Brake valve dilengkapi relay valve
untuk mengaktifkan rem dengan cepat.

5. Brake Lining
Brake lining populer dengan nama kampas rem. Umumnya bus dan truk menggunakan sistem rem
tromol, sehingga tuas dari brake chamber diteruskan dengan mekanikal untuk menggerakan kampas
rem.

6. Air Hose
Air hose merupakan selang khusus untuk mengalirkan udara bertekanan. Selang ini terbuat dari karet
sintetis dan logam sehingga diharapkan tidak terjadi kebocoran saat distribusi udara.

7. Relay Valve
Relay valve di kendalikan oleh udara bertekanan dari brake valve, relay valve membuka dan
menutup aliran udara bertekanan dari tangki ke tabung rem (brake chember). Untuk
mengaktifkan dan membatalkan rem dengan cepat.
Kontruksi relay valve seperti pada gambar di bawah. Rem depan dan belakang memiliki relay
valve tersendiri.
8. sepatu rem

9. air dryer, air dryer berfungsi untuk menyaring kelembapan udara sebelum udara masuk ke tangki
udara di air dryer ini antara air dan kotoran di saring terlebih dahulu agar udara yang masuk ke Air
Tank bener-bener bersih.

Cara Kerja Sistem Rem Angin

Saat mesin hidup kompresor akan menyuplai udara ke air tank sehingga tekanan udara di air tank
meningkat,saat tekanan melebihi batas maksimal (± 840 KPa) secara otomatis air tank akan membuang
udara tersebut ke atmosfer. Saat tekanan udara dibawah 740 KPa kompresor kembali menyuplai udara
ke air tank,begitulah seterusnya sehingga tekanan dalam air tank stabil. Udara dalam air tank mengalir
melalui selang-selang udara untuk menunjang berbagai sistem. Dalam sistem rem udara mengalir ke
selang rem.

Saat pedal diinjak piston akan mendorong plunger sehingga membuka saluran menuju brake chamber
dan menutup release valve. Pada brake chamber tekanan angin diubah menjadi gerakan mekanis,tuas
brake chamber akan menekan brake linning sehingga terjadi gesekan antara brake linning dengan drum
brake akibatnya kendaraan berhenti.

Saat pedal rem dilepas plunger terdorong keatas oleh return spring akibatnya brake valve tertutup dan
release valve terbuka,sehingga tekanan dari air tank dihentikan dan tekanan didalam brake chamber
berbalik ke release valve untuk di buang ke atmosfer,tekanan di dalam brake chamber sama dengan
tekanan atmosfer,dengan bantuan return spring tuas brake chamber kembali ke posisi semula akibatnya
rem bebas.
MENYETEL REM CAKRAM

Rem adalah salah satu komponen mesin mobil lengkap dan penting dalam kendaraan
bermotor. Fungsi rem pada umumnya adalah melambatkan laju kendaraan sampai ketitik nol
dimana mobil atau motor anda dalam keadaan berhenti total. Tidak ada keterangan pasti
mengenai kapan dan siapa penemu rem tetapi bisa dipastikan, rem ditemukan setelah adanya
roda dan jika ditelusuri maka akan sampai kepada awal pra sejarah.

Cara Memperbaiki Rem Cakram pada Mobil sangat mudah jika anda dapat memahami
masalah teknis yang simpel saja. Rem memiliki fungsi untuk menghentikan gaya kinetik
yang dihasilkan oleh suatu benda bergerak. Energi kinetik yang hilang pada benda biasanya
akan menghasilkan panas karena terjadinya sebuah gesekan. Rumus fisika untuk rem adalah
E=1/2M x V2 artinya jika kecepatan suatu benda meningkat secara konstan sebanyak dua kali
maka benda tersebut memiliki energi sebanyak empat kali dan rem harus membuang energi
tersebut empat kali untuk berhenti dan jarak yang dibutuhkan juga bertambah empat kali lipat
dari awal pengereman.

Layaknya tubuh manusia. Mobil bisa mengalami kerusakan jika pemakaiaan telah melebihi
batas. Seperti rem, bisa juga mengalami gangguan. Ada beberapa gangguan umum yang bisa
didapati dan cara memperbaiki rem cakram.

1. Bunyi Berdecit

Ketika proses pengereman terjadi sering didapati bahwa rem mengeluarkan suara berdecit.
Umumnya rem cakram memang mengalami hal ini jika masa pakai rem sudah diatas 30.000
km. Namun juga ada beberapa penyebabnya:

 Kampas rem dan cakramnya terlalu halus. Hal ini dapat terlihat dari cakram yang
mengkilap. Penyebabnya kembali kepada kualitas bahan dari komponen tersebut.
Usahakan untuk menggunakan komponen yang asli atau dari merek yang terpercaya
untuk menghindari bunyi. Solusi perbaikan jika sudah mengalami hal ini adalah
mengganti piringan cakram itu sendiri.
 Piringan cakram tidak rata. Jika keadaan ini terjadi juga akan menyebabkan bunyi jika
terjadi gesekan. Penyebab hal ini terjadi karena umur cakram yang sudah tua dan
jarangnya perawatan. Anda harus tahu cara merawat mobil tua. Jika sudah mencapai
30.000 km sebaiknya melakukan pemeriksaan berkala. Biasanya jika sudah berumur
maka kampas rem akan habis dan tersisa besinya saja. Gesekan dengan besi ini akan
menghasilkan bunyi. Segeralah ganti cakram dengan kampasnya dalam satu waktu.
 Adanya benda asing seperti debu dan pasir juga bisa menyebabkan bunyi disaat
diinjak.
 Pen Calipper rem yang seret dan kekurangan pelumas juga menghasilkan bunyi.
Solusi terbaik adalah membersihkan caliper dan melumasinya dengan grease atau
menggunakan jenis oli mobil sebagai pengganti grease.
 Piston rem macet. Hal ini diakibatkan bertumpuknya karat di dinding-dinding piston.
Cara membersihkan karat adalah dengan melumasi dengan cairn khusus. Patut juga
diperhatikan adalah melakukan pengecekan pada karet boot. Pastikan tidak ada
kerusakan atau robek, jika hal itu terjadi maka harus segera diganti.

2. Rem Keras Saat Diinjak


Gangguan ini terjadi karena kurangnya suplai minyak rem. Komponen yang memiliki tugas
penyuplai minyak rem adalah booster rem.Anda harus tahu cara memperbaiki booster rem
mobil. Jika Booster rem mengalami kerusakan, maka minyak rem mengalami gangguan
fungsi sehingga tekanan pada saat pengeraman akan keras dan sangat membahayakan.

Cara memperbaiki rem cakram adalah memeriksa kerusakan pada booster rem. Hal ini
berbeda dengan cara mengatasi pedal kopling keras Konsultasikan dengan teknisi dari
bengkel resmi atau yang terpercaya. Jika sudah dalam keadaan harus ganti. Usahakan
menggantinya dengan yang baru. Jangan menggantinya dengan booster rem yang bekas.

3. Rem Bergetar
Kondisi ini ditandai dengan pedal rem terasa bergetar dan naik turun dan juga bisa menjadi
penyebab setir mobil bergetar. Gangguan ini sangat umum terjadi jika piringan cakram rem
sudah tidak rata dan mengalami penipisan. Umumnya ketebalan minimum cakram rem adalah
22 mm terganduk pabrik. Cara memperbaiki rem cakram adalah dengan mengecek ketebalan
cakram, jika masih dirasa tebal bisa dilakukan pembubutan agar cakram kembali rata. Namun
jika sudah tipis sebaiknya mengganti dengan piringan yang baru.

4. Rem Menjadi Lebih Dalam

Kondisi ini bisa diakibatkan oleh kerusakan pada master rem dan terjadi kerusakan pada
sistem pengereman. Biasanya rem dirasakan lebih ringan dan terlalu dalam jika
menginjaknya. Perbaikan secara keseluruhan adalah hal yang disarankan. Karena jika hanya
mengganti sil master rem atau perbaikan dinding master rem tidak akan bertahan lama dan
bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.

Kerusakan ini sangat membahayakan. Karena kedalaman pengereman yang terlalu dalam
mengakibatkan kecepatan proses pengereman juga melambat. Jika jarak antara titik benturan
dengan posisi awal pengereman tidak mencukupi atau terlalu singkat maka kecelakaan tidak
bisa terhindari.

5. Rem Tidak Pakem

Jika terjadi gangguan pada rem. Hal yang dirasakan adalah kekuatan rem dalam pengereman.
Jadi jarak pengereman akan semakin jauh dan lebih lama untuk menggapai kondisi berhenti.
Solusinya adalah melakukan pengecekan.

Pelaku utama adalah habisnya kampas rem yang sebaiknya dilakukan pergantian kampas.
Kampas memiliki masa pakai bergantung dari spesifikasi pabrikan. Penyebab lainnya adalah
kerusakan pada master rem. Kerusakan ini mengakibatkan suplai minyak rem yang kurang
optimal sehingga rem kekurangan kecepatan daya cengkram terhadap ban dan membuat rem
terasa tidak pakem.

6. Velg Panas

Keadaan panas terkadang menjadi momok dan gejala menakutkan bagi mobil. Kadang-
kadang menjadi penyebab mobil tidak bisa distarter. Pada proses pengereman menggunakan
rem cakram memang selalu menimbulkan panas dan berdampak kepada vel yang mengalami
perambatan suhu panas dari rem. Namun hal ini biasanya menyebabkan velg menjadi hangat
tapi tidak sampai ketahap panas yang berlebih. Gejala ini bisa disebabkan oleh kesalahan
pemasangan rem cakram sehingga energi yang dihasilkan tidak optimal dan kinerja rem
terganggu dan mengakibatkan rem seret. Segeralah bawa ke bengkel untuk dilakukan
pemasangan ulang dan tidak membahayakan diri anda dan keluarga.

SETEL

 Pertama, periksa ukuran mur yang berfungsi sebagai pengunci dan peyetel pada
penonjok caliper.
 Kedua, jika anda sudah mengetahui ukuran mur pengunci dan penyetelnya, maka
siapkan kunci pas yang sesuai dengan ukuran yang sudah anda cek tadi.
 Ketiga, silahkan anda mengendurkan mur pengunci pada penonjok rem dengan
menggunakan kunci pas yang sudah disiapkan tadi. Lalu putar ke arah kanan atau
berlawanan dengan arah jarum jam.
 Keempat, setel penonjok kaliper dengan cara memutar mur penyetel dengan
menggunakan kunci pas yang anda siapakan tadi. Kalau diputar ke arah kanan
(berlawanan dengan arah jarum jam), berarti tuas penonjok semakin ke atas, sehingga
jarak main pedal rem semakin pendek. Sebaliknya, kalau diputar ke arah kiri ( searah
dengan arah jarum jam), maka penonjok akan turun dan membuat jarak pedal rem
semakin dalam.
 Kelima, cobalah setelah rem cakram yang sudah anda setel, jika setelan dirasa sudah
pas dan sesuai dengan setelan anda, langkah selanjutnya tinggal mengencangkan baut
yang berfungsi sebagai pengunci.

REM GAS BUANG

Apa Itu Exhaust Brake? bagaimana cara kerjanya?


Jadi rem Exhaust brake adalah rem bantuan yang diaplikasikan pada beberapa kendaraan diesel
medium seperti isuzu elf, dyna, dan hino, dan pada kendaraan besar seperti bus dan truk.
pengereman jenis ini sangat membantu sekali dalam memperlambat kendaraan, INGAT YA
HANYA MEMPERLAMBAT, tidak bisa sampai kendaraan benar-benar berhenti. Mengapa
tidak bisa sampai berhenti? karena sistem rem jenis ini bekerja dengan menahan putaran
mesin, tidak melalui kampas rem yang menekan pada ban seperti umumnya rem yang kita
ketahui, jadi rem jenis ini berfungsi sesuai besar kecilnya Rpm atau putaran mesin, apabila
Rpm tinggi maka rem jenis ini ketika diaktifkan akan menahan laju kendaraan dengan efek
pengereman yang bisa dirasakan oleh pengendaranya, semakin sedikit demi sedikit Rpm
berkurang maka efek dari rem jenis ini pun berkurang.

Mengapa sesuai Rpm atau putaran mesin? karena sistem rem jenis ini bekerja dengan
menutup saluran knalpot, maka kadang rem jenis ini disebut juga dengan rem knalpot, maka
gas buang akan tertahan dalam mesin yang dengan otomatis menahan mesin untuk bekerja dan
mencegah mesin untuk melakukan pembakaran solar, sehingga putaran mesin akan tertahan
dan berefek pada pelambatan putaran ban, apabila Rpm tinggi maka gas buang yang ketika itu
ditahan didalam mesin tinggi juga berdampak pada efek pengereman yang tinggi juga, jika
Rpm merendah maka gas buang pun sedikit yang ditahan berdampak pada kecilnya efek
pengereman yang terjadi. Untuk bus Mercedes Benz apabila Rpm diatas 1.200 RPM maka rem
akan berfungsi menahan laju kendaraan, tetapi jika kurang dari itu maka efek pengereman
mulai menghilang. Untuk bus Hino pengereman gas buang berfungsi diatas 2.000 Rpm, jika
kurang dari itu maka akan diikuti dengan berkurangnya efek pengereman.

Bagaiman cara mengoprasikan Exhaust Brake?


Cara mengoprasikanya pun berbeda-beda dan bermacam-macam setiap kendaraan, contohnya
pada umumnya kendaraan medium dan bus, khususnya bus Hino, pengoprasianya dengan
menarik tuas yang ada disebelah kiri steer keatas dengan tangan kiri pengemudi, maka rem
jenis ini akan berfungsi dengan syarat posisi transmisi bukan Netral dan pedal gas tidak
diinjak, dan menonaktifkanya dengan menarik tuas kedua kalinya sampai indikator rem
exhaust brake tidak menyala, menandakan rem tidak berfungsi, tuasnya sebagaiman yang bisa
kita lihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Tuas Exhaust brake pada Hino

Gambar 2. Tuas Exhaust brake pada Mitsubishi


Sedangkan untuk cara pengoprasian Exhaust brake pada bus Mercedes Benz berbeda dengan
kendaraan komersial pada umumnya, sebelum menjelaskanya, akan kami tunjukan gambar
tombol pengoprasian Exhaust brake pada Bus Merecedes Benz.

Gambar 3. Tombol Exhaust brake pada Bus Mercedes Benz


Gambar di atas adalah tombol Exhaust brake untuk bus Mercedes Benz yang terletak pada
Dashboard, pengoprasinya pun ada dua pilihan, yang pertama tanda I adalah apabila
pengemudi menekan tanda tersebut maka Exhaust brake selalu berfungsi secara otomatis ketika
pengemudi melepas pedal gas dan transmisi tidak netral, sedangkan tanda II adalah apabila
pengemudi mengaktifkanya maka Exhaust brake akan bekerja bersamaan dengan diinjaknya
pedal rem dibawah pengemudi dan transmisi tidak netral.

Apakah sama Exhaust brake (rem gas buang) dengan rem


angin?
Pada intinya sama-sama menggunakan tekanan udara atau gas dalam mengoprasikanya,
perbedaanya adalah bahwa Exhaust brake udara yang digunakan adalah gas buang yang
dihasilkan dari mesin ditutup oleh katup sehingga gas tersebut menahan dan mencegah mesin
untuk bekerja, efek pengeremanya pun disalurkan dari mesin kepada ban dengan perantara
AS dan gardan, inilah gambar katup penutup gas buang.

Gambar 4. Katup penutup Gas Buang

Sedangkan Rem angin atau yang disebut dengan Air Brake System adalah angin yang
disimpan pada kompresor bertekanan tinggi yang dihasilkan dari putaran mesin, ketika
pengemudi menginjak pedal rem, maka udara bertekanan tinggi yang ada pada kompresor
dibuka dan disalurkan kepada setiap ban untuk mendorong kampas, dan kampas menekan
perputaran ban. Inilah gambar kompresor yang berisi udara bertekanan tinggi untuk
pengereman.

Gambar 5. Kompresor udara


AAAAAAA
Apa itu exhaust brake ?
Exhaust brake adalah salah satu cara melakukan pengereman yang dilakukan dengan memanfaatkan
gas buang yang dimampatkan didalam ruang bakar sehingga tekanan didalam ruang bakar menjadi
besar. Besarnya tekanan inilah yang nantinya membuat piston menjadi sedikit tertahan dalam
pergerakannya naik turun dan memperlambat putaran mesin. Cara memampatkan gas buang ini
adalah dengan cara menutup saluran exhaust atau saluran gas buang, sehingga sisa gas buang tetap
berada didalam mesin.

Cara kerja exhaust brake


Cara kerja dari exhaust brake ini sangat sederhana yakni cukup dengan menekan sebuah tombol
atau switch exhaust brake, maka secara otomatis exhaust brake seketika itu akan berfungsi, syarat
mutlak agar exhaust brake ini berfungsi adalah kendaraan / truk melaju pada kecepatan tinggi dan
pedal kopling maupun pedal gas dalam keadaan tidak diinjak, sebab pada kedua pedal ini biasanya
terdapat tombol swicth aktivasi. Bila salah satu pedal masih diinjak maka exhaust brake tidak akan
berfungsi. Dan ketika kita menekan switch exaust brake inilah maka sensor pengatur valve akan
menutup saluran gas buang kendaraan, dengan begitu udara sisa pembakaran tidak bisa pergi
kemana mana sehingga tertahan didalam ruang mesin, yang selanjutnya akan menahan pergerakan
piston.

Posisi valve exhaust brake, ada dibagian tengah knalpot ataupun tepat dibelakang turbo

Fungsi exhaust brake


Fungsi utama dari exhaust brake ini adalah untuk memperlambat laju kendaraan dengan jalan
menurunkan rpm atau putaran mesin dari yang semula tinggi menjadi turun atau merendah. Jadi
exhaust brake ini berbeda sekali dengan pedal rem yang bisa digunakan untuk menghentikan laju
mobil sampai berhenti, pada pengereman menggunakan exhaust brake ini hanyalah sebatas
memperlambat atau menurunkan rpm putaran mesin saja, dan exhaust brake ini pun efektif bekerja
di rpm tinggi, semakin menurun rpm mesin maka kinerja dari exhaust brake juga ikut menurun
sebab gas buang yang dihasilkan dan dimampatkan didalam mesin juga menurun.

Cara mengoperasikan exhaust brake


Tiap jenis kendaraan memiliki cara pengoperasiannya sendiri sendiri, oleh sebab itu silahkan anda
pelajari melalui buku panduan pemilik masing masing mobil. Namun kebanyakan rata rata truk
memiliki tuas aktivasi exhaust brake yang berada di sebelah kiri setir kemudi. Caranya cukup
menaikkan tuas tersebut ke atas sampai terlihat lampu indikator exhaust brake yang ada di dasboard
menyala dan terdengar seperti bunyi angin yang ditutup, cesss cesssss :). Agar exhaust brake ini
berfungsi pastikan saat mobil melaju, gigi perseneling dalam keadaan masuk dan kedua pedal gas
ataupun kopling tidak di injak.

Tuas untuk mengaktifkan exhaust brake, tarik keatas sekali untuk mengaktifkan / nonaktifkan

#Penyebab exhaust brake tidak bekerja


Fitur exhaust brake ini dapat bekerja dengan baik bila kalian mengikuti panduan yang ada didalam
buku petunjuk pemakaian dengan benar, Bagaimana penggunaan exhaust brake yang benar agar
dapat bekerja ? Anda bisa membacanya di artikel kami sebelumnya yang menjelaskan mengenai :
Apa itu exhaust brake fungsi dan cara kerja exhaust brake.

Exhaust brake memiliki banyak sensor untuk bisa bekerja, dan biasanya kegagalan yang sering terjadi
adalah karena sensor sensor yang bermasalah. Terutama switch sensor yang berada atau terpasang
pada pedal kopling maupun pedal gas yang terkadang kendor, berubah posisi dan lain sebagainya
akibat penyetelan ketinggian pedal tersebut sehigga switch tersebut tidak tersentuh atau bekerja
sebagaimana mestinya.

Baca juga : Cara spooring truk atau minibus sendiri dengan meteran

#Cara mengatasi exhaust brake yang tidak bekerja


Untuk memperbaiki kegagalan sistem exaust brake ini anda pun perlu memeriksa beberapa bagian
untuk memastikan dimana masalah yang membuat sistem tidak bekerja. Dan dibawah ini adalah
beberapa komponen yang seringkali menjadi penyebab kenapa exhaust brake tidak bekerja.

Advertisement

1. Memeriksa tombol switch di bawah pedal gas dan kopling


Yang pertama adalah dengan memeriksa switch sensor yang ada di bagian atas pedal kopling dan
gas, jika kurang turun kebawah dan tidak menyentuk plat pedal silahkan di setel terlebih dahulu.
Untuk gambar akan kami upload dilain waktu karena kebetulan penulis belum sempat memotret.
2. Memeriksa switch transmisi
Setelah switch yang ada di bagian bawah pedal gas dan kopling disetel dengan benar dan masih
belum berfungsi exhaust brake nya, coba periksa juga apakah switch sensor gigi transmisi terputus
ataukah tidak, bila putus silahkan diperbaiki terlebih dahulu bila memungkinkan, jika tidak
memungkinkan silahkan diganti dengan yang baru.

3. Memeriksa tuas exhaust brake


Bila beberapa sensor yang sudah disebutkan diatas ternyata dalam kondisi bagus / tidak rusak,
kemungkinan besar kerusakan ada pada bagian tuas pemicu exhaust brake yang biasanya ada di
posisi kiri setir mobil yang mungkin telah mengalami kerusakan. Pemeriksaan pada bagian ini
memang sedikit sulit dan diperlukan tenaga ahli untuk melakukannya, maka dari itu anda bisa
membawa unit mobil yang mengalami gejala kerusakan exhaust brake tidak bekerja ini ke bengkel
mobil.

PENYETELAN REM TROMOL

Langkah-langkah pengerjaan :

1. Taruhlah mobil Anda di tempat terbuka yang memiliki permukaan rata. Untuk
meningkatkan keamanannya, jangan lupa mengganjal semua roda agar mobil tidak bisa
bergerak sama sekali. Tarik juga rem tangan untuk mengunci posisi mobil.
2. Gunakan kunci roda nomor 21 untuk mengendurkan mur roda bagian belakang
seperlunya dan jangan sampai terlepas. Setelah itu, angkatlah mobil memakai dongkrak
sampai posisi roda belakang tidak menyentuh tanah. Demi keamanan, jangan
mengangkat roda mobil terlalu tinggi. Cukup sewajarnya saja.
3. Bukalah mur roda belakang yang tadi sudah dikendurkan memakai kunci. Kemudian
Anda bisa membuka roda belakang tersebut.
4. Setelah roda belakang terbuka dengan baik, Anda bisa membebaskan rem tangan yang
tadi pada langkah pertama dikunci. Putarlah posisi tromol lalu semprotkan cairan anti
karat melewati celah sedikit yang terdapat di mur dan hub roda. Kebanyakan bagian ini
dipenuhi dengan karat sehingga penangannya harus hati-hati biar tidak rusak. Tunggu
selama 2-3 menit agar cairan tersebut melumasi permukaan.
5. Posisikan baut ukuran 12 mm di lubang berulir ukuran 12. Berikutnya putarlah baut
tersebut dengan gerakan yang searah jarum jam menggunakan kunci shock nomor 12.
Langkah ini akan membuat drum brake tertarik keluar dari dudukannya. Ingat untuk
melakukan langkah ini, Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa posisi rem
tangan sudah turun. Sebab jika tidak akibatnya kampas rem akan bengkok karena
tertarik dan menekan keras ke tromol.
6. Lepaskan drum brake dari posisinya. Lalu lepas kembali baut ukuran 12 mm yang
sebelumnya kita pasang untuk membantu mengeluarkan/menarik tromol.
7. Sebelum proses penyetelan kampas rem dimulai, cek terlebih dahulu tingkat
ketebalannya. Jika tebal kampas rem kurang dari 1-2 mm, disarankan gantilah kampas
tersebut dengan yang baru.
8. Silakan ambil obeng minus untuk digunakan memutar gigi penyetel ke arah atas.
Biasanya saat gigi penyetel ini diputar akan terdengar suara klik. Mulailah memutar
gigi penyetel sembari menghitung jumlah bunyi klik yang terdengar. Saat gigi tersebut
diputar, posisi kampas rem akan mengambang. Idealnya penyetelan dilakukan hingga
terdengar bunyi klik sebanyak 5-10 kali.
9. Jika sudah, Anda bisa memasukkan kembali drum brake pada dudukannya seperti
semula. Namun bila drum brake tersebut tidak bisa masuk, penyebabnya bisa jadi
karena kampas rem terlalu keluar akibat Anda terlalu banyak memutar gigi penyetel.
Anda bisa mengurangi putaran gigi penyetel ini dengan memutarnya ke arah yang
sebaliknya.
10. Cobalah sekali lagi memasukkan drum brake pada posisinya. Bila sudah masuk,
pastikan drum brake tersebut bisa berputar dengan gerakan yang mulus. Jika tidak
dipasang dengan baik sehingga gerakan drum brake tersendat-sendat, maka dampaknya
akan muncul bunyi dug-dug dari roda belakang ketika mobil mundur.
11. Pasanglah kembali roda mobil dengan posisi yang benar. Kemudian Anda bisa
mengencangkannya menggunakan mur roda yang sesuai.
12. Kini waktunya Anda untuk memeriksa hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Caranya
masuklah ke dalam bagian kabin mobil. Selanjutnya tariklah tuas rem tangan. Pekerjaan
dikatakan bagus apabila tarikan berada di kisaran 6-7 kali bunyi klik.

Anda mungkin juga menyukai