Kelompok 3
Kelas : A12
Dosen Pembimbing : Afri Yudantoko, S.Pd, M.Pd
F. Langkah Kerja.
1. Memahami susunan dan rangkaian kelistrikan AC mobil.
2. Merangkai sistem kelistrikan AC mobil pada stand training objek sistem AC
mobil.
3. Memastikan susunan rangkaian sistem AC mobil sudah terangkai dengan
benar.
4. Mensimulasikan Sistem kelistrikan AC mobil yang sudah terrangkai.
5. Memahami cara kerja sistem kelistrikan AC mobil.
6. Setelah memahami sistem AC mobil kemudian gambar diagram kelistrikan
sistem AC mobil.
G. Dasar Teori.
Pengertian Power Amplifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Penguat Daya adalah sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
memperkuat atau memperbesar sinyal masukan. Di dalam bidang Audio, Power
Amplifier akan menguatkan sinyal suara yang berbentuk analog dari sumber suara
(Input) menjadi sinyal suara yang lebih besar (Output). Sumber sinyal suara yang
dimaksud tersebut dapat berasal dari alat-alat Tranduser seperti Mikrofon yang
dapat mengkonversikan energi suara menjadi sinyal listrik ataupun Optical Pickup
CD yang mengkonversikan getaran mekanik menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik
yang berbentuk sinyal AC tersebut kemudian diperkuat arus (I) dan tegangannya
(V) sehingga menjadi Output yang lebih besar. Besaran penguatannya ini sering
disebut dengan istilah gain.
Adapun fungsi amplifier pada ac mobil yaitu merupakan rangkaian elektronik
yang berfungsi sebagai relay otomatis yang menghubungkan dan memutuskan
aliran listrik dari baterai menuju ke magnetic clutch.
Terdapat dua jenis amplifier yang digunakan pada AC mobil, yaitu
temperature control amplifier (pengatur suhu) dan temperature control idling
stabilizer amplifier.
AC (Air Conditioning) adalah proses mengkondisikan udara, sehingga udara
berada pada suhu segar. Suhu udara segar untuk manusia ± 17ºC. Mesin
pengkondisi udara disebut Air Conditioneer (AC). Di negara tropis, AC lebih
banyak berfungsi sebagai sistem pendingin yang membuat udara menjadi lebih
dingin. Sistem AC pada mobil menggunakan sistem kelistrikan sebagai kontrolnya,
yaitu pada motor blower-nya. Sistem Kelistrikan Pada AC berfungsi untuk
mengatur dan menghidupkan kerja dari sistem AC tersabut. Kelistrikan ini
mengatur beberapa kerja dari sistem AC yaitu pada magnetic clutch pada
kompresor serta pengaturan kecepatan blower. Pengaturan kecepatan udara pada
blower akan mempengaruhi kerja pendinginan sistem.
H. Data Praktik
Gambar Blower Speed Control
VSV
Saluran
masuk
ke Intake Diaprag
Manifold ma
I. Pembahasan
Bagian sistem kelistrikan AC Mobil
a. Baterai
Baterai Berfungsi sebagai mensuplai atau sumber energi listrik bagi sistem
AC saat beroperasi.
b. Sekering / Fuse
Sekering / Fuse berfungsi untuk menjaga sistem kelistrikan AC mobil yaitu
apabila terjadi konsleting, sekring akan terputus sehingga tidak akan
merusakan komponen sistem AC pada mobil.
c. Kunci kontak / saklar utama.
Kunci kontak / saklar utama berfungsi untuk menghidupkan/mengalirkan
arus listrik ke sistem sistem AC pada awal kendaraan hidup sebelum saklar
blower aktif
d. Saklar blower (udara)
Saklar blower berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan sistem AC
setelah kunci kontak aktif. Dalam saklar ini terdapat tiga posisi saklar yaitu
posisi 1,2 dan 3.sebagai urutan pilihan kecepatan pendinginan atau udara
dingin dihisap dari ruangan mobil dan udara dingin dikeluarkan dalam sistem
AC (evaporator). Pengaturan kecepatan dan posisinya menggunakan prinsip
tahanan (resistor).
e. Saklar temperatur (temp)
Saklar temperatur (temp) berfungsi untuk menghidupkan / mengaktifkan
termostat (pengatur suhu ruangan mobil). Aliaran listrik didapat setelah saklar
blower aktif sehimgga bila saklar blower belum aktif maka saklar temperatur
juga belum bisa aktif.
f. Relay
Relay berfungsi sebagai saklar elektronik yang menghubungkan sumber
arus dari baterai untuk disalurkan ke unit kopling mangnet aktif dalam
kompresor. Pemasangan relay bertujuan supaya kerja saklar untuk
menghidupkan kopling magnet tidak terlalu berat karena sistem tersebut
membutuhkan arus yang besar. Selain itu, relay berfungsi untuk mengurangi
rugi tegangan pada rangkaian sistem ac.
g. Kopling Magnet (magnetic clutch)
Kopling Magnet (magnetic clutch)Berfungsi sebagai penghubung
penggerak kompresor dari puli mesin yang disalurkan melalui sabuk/belt.
Sehingga putaran mesin dapat diteruskan ke kompresor untuk melakukan kerja
kompresi.
Dari hasil data praktik tentang rangkaian dan cara kerja sistem kelistrikan AC mobil
maka berikut adalah cara kerja dan aliran dari diagram listrik sistem AC kendaraan:
1. Cara Kerja Kelistrikan Blower
Ketika kunci kontak di ON kan maka mengaktifkan unit relay,
sehingga arus dari baterai dapat diteruskan IN pada blower speed control. Kemudian
outputnya L,M,H , untuk L (low) terhubung dengan 2 resistor sehingga outputyang
dihasilkan motor blower kecil dan putaran blower lambat. Kemudian pada M
(medium) melewati 1 resistor sehingga arus yang dihasilkan lebih besar dan putaran
blower lebih cepat. Sedangkan pada H (High) tanpa melewati resistor dan langsung
menuju blower, sehingga putarannya maksimal.
J. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan Praktik kelistrikan AC mobil yang telah kami pelajari maka kami
dapat mengambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Rangkaian kelistrikan AC mobil sangatlah penting untuk dipelajari dengan
seksama sehingga kita dapat memahami sistem kerja maupun aliran listrik
dalam sistem AC mobil tersebut.
2. Setelah kami memahami prinsip kerja sistem kerja dan aliran arus listrik
sistem AC mobil sehingga kami dapat melakukan traubleshooting dan
perbaikan jika terjadi maslah/malfungsi dari kerja sistem AC Mobil.
3. Berputarnya extra fan pada kondensor dan bergeraknya magnetic clutch pada
kompresor sangat dipengaruhi oleh ON/OFF blower evaporator dan suhu
output pada evaporator.
K. Daftar pustaka
showroommobil.co.id/info-mobil/komponen-ac-mobil/
https://teknikelektronika.com/pengertian-power-amplifier-penguat-daya-kelas-
amplifier/
http://unyftotomotifacpljrn.blogspot.co.id