Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya


sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.

1. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang semakin meningkat dan
mendesak, perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi semua kalangan yang
berkompeten, khususnya Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor: 81/1995, yang menyebutkan bahwa
layanan prima adalah layanan yang memberikan kepuasan pelanggan, maka untuk
menghadapai tuntutan masyarakat, harapan Kepala Puskesmas serta mengacu pada visi
Pemerintah Kabupaten Klungkung tersebut diatas, Dinas Kesehatan merespon tuntutan dan
harapan masyarakat tersebut dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di
Puskesmas melalui strategi “Puskesmas Idaman”, yaitu Puskesmas yang fokus pada
pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.

1.2 Tujuan

1. Issue dan trend dalam pendidikan keperawatan komunitas

2. Issue dan trend dalam penelitian keperawatan komunitas

3. Issue dan trend dalam keprofesian terkait keperawatan komunitas

1.3 Manfaat

· Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu keperawatan


mkomunitas di Indonesia

· Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan komunitas

· Mengetahui keterkaitan keperawatan komunitas dengan trend dan isu yang berkembang dalam
bidang kesehatan
· Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik dan preklini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Isu Aspek Legal

Telenursing isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan pasien sama seperti telehealth
secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat
khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki
lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal)
guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian dalam kaitan telenursing masih dalam
perdebatan dan sulit pemecahannya.

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum
kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan
telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan
yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.

Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan


kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang
secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam
merawat pasien adalah :

1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus
tetap terjaga

2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko
(seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan
keuntungannya

3. Data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat
pernyataan persetujuan lewat email

4. Seseorang yang menyalahgunakan kerahasiaan klien, keamanan dan peraturan dan penyalah
gunaan informasi dapat dikenakan hukuman sesuai dengan hukum yang di berlakukan.

2.2 Tren dan Isu Keperawatan Komunitas

Keperawatan ialah profesi yang selalu berkembang secara terus-menerus dan terlibat dalam
masyarakat yang yang berkembang, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan
berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan
perubahan tersebut.

Tren paraktik keperawatanmeliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana


perawat memiliki kemandirian. Peran perawat meningkat dengan meluasnya fokus asuhan
keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan dan aspek-aspek
dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan,
teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional
menggambarkan trend dan praktik keperawatan.

Tren yang sedang dibicarakan adalah:

1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional

2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan

3. Puskesmas Idaman

2.2.1 Pengaruh Politik terhadap Keperawatan professional

Menurut dari beberapa ahli

Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan


seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak
tersebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge,1987).

Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita dan
poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) .

Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam
kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan professional. Organisasi
keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti pada Nursing Agenda For Healt Care
Reform (Tri-council,1991).

Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan, sosialisasi dini,
berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan
tempat pelayanan kesehatan.

2.2.2 Pengaruh Perawat dalam Peraturan dan Praktik Keperawatan

Keperawatan komunitas dimasa yang akan datang cenderung semakin berkembang dan
dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran perawat kesehatan masyarakat
sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah kesehatan yang terjadi di masa yang akan
datang karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat
berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat
diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan,
ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Komponen–komponen perubahan dalam masyarakat

1. Pertambahan penduduk secara cepat (population) dan perubahan dalam gambaran penduduk,
diantaranya perubahan dalam komposisi usia, penyebarannya, dan kepadatan penduduk kota
besar.

2. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan penyakit menular ke penyakit
degenerative, seperti penyakit jantung, kanker, depresimental dan ansietas, stroke, peningkatan
kecelakaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan narkotika.

3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi sosial. Perkembangan industrialisasi


serta perubahan kondisi sosial yang cepat dengan di sertai perubahan-perubahan sikap,gaya
hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalah individu, dan
masyarakat.

4. Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan akan meningkatkan juga


harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan

6. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak
pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit, misalnya pelayanan pada rehabilitasi,
kesehatan jiwa, dan lain-lain.

2.3 Puskesmas Idamam

Puskesmas Idaman ialah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang


memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai dengan
standart operating procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai
pelayanan masyarakat, akan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan harapan.

Manfaat Puskesmas Idaman

1. Bagi Masyarakat

a. Mendapat pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau

b. Masyarakat mampu mendapat pelayanan kesehatan sesuai keinginan

c. Masyarakat tidak mampu/maskin mendapat pelayanan kesehatan standard

2. Bagi Pemerintah Daerah

a. Pemerintah Daerah dapat meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat


b. Meningkatkan citra Puskesmas, citra Pemerintah Daerah serta meningkatkan daya saing

c. Pemberian subsidi pada masyarakat miskin lebih efektif dan efisien

3. Bagi Tenaga Kesehatan

a. Pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan meningkat

b. Motivasi Tenaga kesehatan meningkat

c. Kesejahteraan tenaga kesehatan meningkat

d. Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan: profesioanal sesuaidengan


pendidikannya, unggul dalam prestasi serta sopan dan santun dalam memberikan pelayanan.

e. Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan dokter gigi
memakai jas dokter pada saat melayani pasien.

f. Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister

g. Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh simpati dibantu
sepenuhnya keperluaanya datang ke Puskesmas.

h. Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan pelanggan

i. Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan semangat/motivasi yang tinggi
untuk melaksanakan pelayanan prima di Puskesmas

j. Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga member
kenyamanan pada pasien dan tenaga kesehatan yang melayaninya

k. Ruang tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana hiburan yang sesuai
dengan harapan pasien

l. Kamar mandi dan WC bersih, tidak bau dan cukup air, serta dibersihkan setiap hari

m. Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan segar.

n. Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan pertemuan
pemecahan masalah di Dinas Kesehatan

o. Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta ditindaklanjuti dengan
perbaikan pelayanan kesehatan

p. Manajemen Puskesmas Idaman berpedoman pada SK Menkes RI No:


128/MENKES/SK/II/2004 tentang: Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.

Upaya dan Azas Penyelenggaraan

1. Upaya Kesehatan

Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Idaman upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut dikelompokan menjadi dua yakni:

a. Upaya Kesehatan wajib adalah upaya kesehatan yang wajib dillaksanakan oleh Puskesmas
Idaman, upaya kesehatan wajib tersebut adalah:

a) Upaya Promosi Kesehatan

b) Upaya Kesehatan Lingkugan

c) Upaya Kesehatan Ibu dan anak serta Keluarga Berencana

d) Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat

e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f) Upaya Pengobata

b. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan inovatif berdasarkan permasalahan


kesehatan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.

a) Upaya Kesehatan Sekolah

b) Upaya Kesehatan Olah Raga

c) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

d) Upaya Kesehatan Kerja

e) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

f) Upaya Kesehatan Jiwa

g) Upaya Kesehatan Mata

h) Upaya Kesehatan Usia Lanjut


i) Upaya Pembinaan Pengobatan tradisional

2. Azas Penyelenggaraan

a. Azas pertanggungawaban wilayah, artinya Puskesmas Idaman bertanggung jawab


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.

b. Azas pemberdayaan masyararakat, artinya Puskesmas Idaman wajib memberdayakan


perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
Puskesmas.

c. Azas keterpaduan, artinya penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan


secara terpadu baik keterpaduan lintas program aupun lintas sektor.

d. Azas rujukan, artinya untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan di Puskesmas yang
mempunyai kemampuan terbatas, perlu ditopang oleh azas rujukan, baik rujukan upaya
kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat.

3. Upaya Peningkatan Mutu

a. Fokus utama peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Idaman, terletak pada dua
aspek:

a) Peningkatan wawasan dan ketrampilan tenaga kesehatan, serta

b) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan

b. Memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan yang fokus pada pelanggan, artinya perbaikan
manajemen ditujukan untuk memberikan kepuasan pada pelanggan

c. Kepuasan pelanggan dapat diperoleh jika pelayanan kesehatan dapat mengatasi hal-hal yang
tidak disukai pelanggan

d. Pelanggan yang puas akan menjadi loyal yang juga berakibat pada peningkatan kunjungan

e. eningkatan kunjungan akan berakibat bertambahnya pendapatan bagi Puskesmas Idaman


Pendapatan yang diperoleh dipergunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
disamping memberi insentif pada tenaga kesehatan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam


perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan
perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan
secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan
kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga
merek Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak Negara.

Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan
otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat
dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik.

3.2 Saran

Diharapkan kepada mahasiswa yang nantinya sebagai tenaga kesehatan di masyarakat dapat
mengetahui Trend an Isu Keperawatan Komunitas dan dapat memberikan pengetahuan tersebut
kepada masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA

American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses, 1986. “Standards of


Community Health Nursing Practice”. Kansas city: ANA.

American Nurses’ Association.1986. “Standards of Community Health Nursing Practice”.


Washington DC: Author

Departemen RI.1993. ”Perawatan Kesehatan Masyarakat”. Jakarta: Depkes RI Departemen


RI.1998. “Proyek Peningkatan Pelayanan Puskesmas, Modul A-E, pengembangan Program
Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar”

Anda mungkin juga menyukai