Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMUNITAS

(Issue dan Trend dalam keperawatan Komunitas)


Dosen Pembimbing: Iva Milia Hani R,S.Kep.,Ns.M.Kep

Disusun Oleh:

Nama : Hepy November


NIM : 163210058
Kelas : VB

Program Studi S1 Keperawatan


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018/2019
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas berkat
dan pertolongan-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga kami
ucapkan kepada dosen pembimbing yang turut membimbing kami sehingga bisa
menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah di tentukan.
Sholawat serta salam senantiasa kami haturkan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Makalah ini
kami buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai
Issue dan Trend dalam keperawatan Komunitas dengan harapan agar para pembaca
bisa lebih memperdalam pengetahuan tentang Mati Batang Otak, ini juga dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawata Komunitas. Dengan segala keterbatasan yang
ada, kami telah berusaha dengan segala daya dan upaya guna menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terimakasih.

Jombang, November 2018

i
Daftar Isi

Kata Pengantar..................................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar belakang........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Issue dan Trend dalam Pendidikan Keperawatan Komunitas................................................3
2.2 Issue dan Trend dalam Penelitian Keperawatan Komunitas..................................................6
2.3 Issue dan Trend dalam Profesi Keperawatan Komunitas.......................................................7
BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak
terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan,
variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan
yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan
pelayanan asuhan keperawatan.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu
Keperawatan Komunitas serta Implikasinya terhadap Perawat di Indonesia.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat dan mendesak, perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi semua
kalangan yang berkompeten, khususnya Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN)
Nomor: 81/1995, yang menyebutkan bahwa layanan prima adalah layanan yang
memberikan kepuasan pelanggan, maka untuk menghadapai tuntutan masyarakat,
harapan Kepala Puskesmas serta mengacu pada visi Pemerintah Kabupaten Klungkung
tersebut diatas, Dinas Kesehatan merespon tuntutan dan harapan masyarakat tersebut
dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas melalui strategi
“Puskesmas Idaman”, yaitu Puskesmas yang fokus pada pelanggan, baik pelanggan
internal maupun eksternal.

1
1.2 Rumusan Masalah
Trend dan issue dalam pelayanan keperawatan komunitas

1.3 Tujuan
1. Mengetahui trend dan issue dalam pendidikan keperawatan komunitas
2. Mengetahui trend dan issue dalam penelitian keperawatan komunitas
3. Mengetahui trend dan issue dalam keprofesian terkait keperawatan komunitas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Issue dan Trend dalam Pendidikan Keperawatan Komunitas


1. Jenis Jenjang Pendidikan Keperawatan
A. Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi adalah suatu program diploma yang menerapkan pelayanan
atau tindakan kesehatan. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun 2014 tentang
Keperawatan pada pasal 6 (1) tingkat vokasi yang paling rendah adalah diploma (D3)
keperawatan.

B. Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik adalah pendidikan sarjana dan pasca sarjana yang
menjerumus pada penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan
secara mendalam. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun 2014 tentang Keperawatan
pada pasal 7, pendidikan akademik terdiri atas program sarjana keperawatan,
program megister keperawatan, dan program doktor keperawatan.. (S2) dengan
peminatan Keperawatan Komunitas sudah banyak beredar pada Universitas Negeri
diantaranya UI, UGM, Universitas Brawijaya dan UNDIP. Doktor Keperawatan
Komunitas (S3) sudah diterapkan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.

C. Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi adalah jenjang pendidikan tinggi setelah program sarjana
dimana mahasiswa memiliki skill dalam pekerjaan dengan keahlian khusus dalam
bidang profesi dan spesialis tertentu. Dimana peserta didik Jenjang pendidikan
profesi Ners Komunitas dan Spesialis Komunitas sudah diterapkan pada Universitas
Indonesia Pendidikan profesi menurut UU NO 34 tahun 2014 tentang Keperawatan

3
pada pasal 8 terdiri atas program profesi keperawatan dan program spesialis
keperawatan.
D. Kewenangan Pendidikan dan Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada keperawatan komunitas sudah ditetapkan oleh PBP-PPNI
2007 bahwa kualifikasi Perawat Kesehatan Komunitas berdasarkan jenjang
pendidikan perawat.
PK I dalam ruang lingkup ini perawat mampu memberikan pelayanan
keperawatan pada klien dan keluarga klien dengan tingkat pendidikan minimal
adalah D3 Keperawatan dengan memmiliki kompetensi memberikan keperawatan
dasar berdasarkan ilmu dasar keperawatan komunitas.

PK II dalam ruang lingkup ini perawat mampu memberikan pelayanan


keperawatan pada klien¸keluarga klien dan kelompok dengan masalah kesehatan
tertentu, dengan tingkat pendidikan minimal adalah S1 Keperawatan dan Ners
Komunitas, dimana untuk S1 harus memiliki kompetensi memberikan keperawatan
dasar dalam lingkup keperawatan komunitas yang masih dalam pengawasan
bimbingan dari perawat senior dengan bimbingan yang terbatas. Sedangkan untuk
Ners Komunitas harus memiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar dalam
lingkup keperawatan komunitas dalam pengawasan bimbingan dari perawat senior
yang sepenuhnya sudah dilimpahkan atau diberikan kepercayaan oleh perawat senior.

PK III dalam ruang lingkup ini perawat mampu mengelola dalam


penanggulangan masalah kesehatan masyarakat, dengan tingkat pendidikan minimal
adalah Magister (S2). Keperawatan Komunitas dengan memiliki kompetensi
melakukan tindakan keperawatan khusus dengan keputusan mandiri dan bertanggung
jawab sepenuhnya atas tindakan keperawatan yang diberikan.

PK IV dalam ruang lingkup ini perawat mampu dalam mengembangkan


penanggulangan masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang komplek, dengan
tingkat pendidikan minimal adalah Spesialis Komunitas. Pada tingkat pendidikan ini
perawat harus memiliki kompetensi melakukan tindakan keperawatan khusus atau

4
sub-spesialis dengan keputusan mandiri, memberikan keperawatan dasar pada klien
dalam lingkup keperawatan komunitas dengan menyeluruh/utuh dan melakukan
rujukan keperawatan.

PK V dalam ruang lingkup ini perawat mampu melakukan konsultasi dan


pengembangan pelayanan, dengan tingkat pendidikan Doktor dan paling rendah
adalah Magister. Doktor dalam tingkatan ini memiliki kompetensi yang tinggi yaitu
melakukan tindakan dan asuhan secara keperawatan khusus dengan keputusan
mandiri dan sebagai konsultan dalam lingkup komunitas.

2.2 Issue dan Trend dalam Penelitian Keperawatan Komunitas


Issue dan Trend dalam penelitian keperawatan komunitas sudah banyak sekali topik/judul
yang digunakan oleh para peneliti keperawatan komunitas seperti Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Berkunjung Ke Kelompok Binaan Khusus Lansia Di
Puskesmas Global Limboto Kabupaten Gorontalo dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar (SD).

Denurut Depkes 2014 angka kejadian diare sangat tinggi, banyak peneliti yang
melakukan penelitian terhadap PHBS pada anak usia sekolah karena anak usia sekolah lebih
aktif dan rasa keingin tahuan yang tinggi terhadap benda asing sehingga rentan sekali utuk
terkena penyakit daire dan kurangnya suatu penerapan tersebut dari orang tua dan pihak
sekolah. Dengan dilakukannya tindakan PHBS maka anak, dan orang tua mengetahui bahwa
pentingnya melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum
dan sesudah makan.

Trend dan issue saat ini juga adalah kurangnya dukungan keluarga terhadap lansia,
sehingga para lansia memiliki harga diri rendah seperti merasa sudah tidak berdaya didalam
keluarganya. Dukungan keluarga kepada lansia sangat di butuhkan agar lansia merasa
bahagia dan berguna, dengan cara memberikan motivasi kepada lansia dalam mengikuti
suatu kegiatan di lingkungan sekitar rumah.

5
2.3 Issue dan Trend dalam Profesi Keperawatan Komunitas

Issue dan trend dalam profesi keperawatan komunitas sama seperti jenjang pendidikan
keperawatan. Yang dominan dalam keprofesian keperawatan komunitas adalah pada
program akademik dan program profesi dalam program tersebut sudah banyak dibuka
peminatan pada Keperawatan Komunitas seperti Ners, S2, S3 dan Spesialis. Bagi jurusan S3
Keperawatan Komunitas hanya berada di Universitas Indonesia saja.
Bidang keorganisasian atau kolegium keperawatan menurut UU No 38 thn 2014 BAB VII
tentang Kolegium Keperawatan adalah suatu organisasi yang bertanggung jawab pada
profesi keperawatan, salah satu organisasi dalam keperawatan yang sudah tidak asing adalah
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang merupakan suatu organisasi sebagai
wadah bidang keperawatan, seiring dengan bertambahnya jenjang pendidikan keperawatan
PPNI membangun suatu organisasi untuk Keperawatan Komunitas, yaitu Ikatan Perawat
Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI) yang telah dikelola pada masing-masing Provinsi
di Indonesia.
Trend lebih sering dan banyak di bicarakan adalah tentang gaji perawat. Banyak perawat
mengeluh tentang penerimaan gaji yang kecil dan berbeda dibandingkan institusi lainnya,
sedangkan pekerjaan yang mereka lakukan sama beratnya. Sehingga mereka terkadang
merasa iri dengan gaji perawat lain yang memiliki gaji lebih besar. Dengan adanya aturan
dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia gaji perawat diberikan berdasarkan jenjang
pendidikannya, pada setiap Provinsi dan institusi kesehatan/Rumah Sakit berbeda-beda.
Semakin tinggi tingkat jenjang pendidikan maka semakin besar gaji yang mereka peroleh.
Tunjangan pada PNS lebih besar daripada gaji pokok. Pemberian gaji juga berdasarkan pada
lamanya pengalaman pekerjaan seorang perawat.
Perkembangan/pelatihan pada keperawatan komunitas dapat dikatakan masih jarang dan
masih minim, tetapi pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang masalah penyakit serta meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas. Maka
dalam komunitas diperlukan suatu pelatihan pada Puskesmas tentang peningkatan pelayanan
kesehatan dan pemberian konseling kepada Kader dan masyarakat tentang masalah
kesehatan yang sering terjadi pada lingkup masyarakat.

6
Kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat dan Puskemas karena
meningkatkan wawasan bagi masyarakat serta mampu menurunkan morbiditas dan
mortalitas pada desa yang memiliki angka kejadian tinggi. Sebaliknya untuk desa yang
memiliki angka kejadian rendah dapat mempertahankannya agar tidak memiliki kurva
morbiditas dan mortalitas yang meningkat.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Trend dan issue dalam paraktik keperawatan komunitas meliputi berbagai praktik di
berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat
secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan
keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren
dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan
yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori,
pelayanan, otonomi, dan kode etik.

8
DAFTAR PUSTAKA

American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses, 1986. “Standards of


Community Health Nursing Practice”. Kansas city: ANA.

American Nurses’ Association.1986. “Standards of Community Health Nursing Practice”.


Washington DC: Author

Departemen RI.1993. ”Perawatan Kesehatan Masyarakat”. Jakarta: Depkes RI Departemen


RI.1998. “Proyek Peningkatan Pelayanan Puskesmas, Modul A-E, pengembangan
Program Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar”.

Anda mungkin juga menyukai