Anda di halaman 1dari 14

PRE PLANNING

TAK SOSIALISASI

DISUSUN OLEH :
1. Rizky Hari Destanto (20101440116085)
2. Indah TriWahyu Anisa (20101440116042)
3. Jeffri Riyan Mustakim (20101440116046)
4. Jihan Rifi Marwiriyanti (20101440116047)
5. Leny Arlina (20101440116052)

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO


SEMARANG
2018
A. LATAR BELAKANG

Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang


lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang
menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain (Rowlins,
1993). Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka
peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai
mekanisme koping maladaptif (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau
penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan
lebih buruk. (Keliat dan Akemat, 2005) menjelaskan bahwa untuk peningkatan
sosialisasi pada klien skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian Terapi Aktifitas
Kelompok sosialisasi.
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi sosialisasi
sejumlah klien dengan perilaku Isolasi Sosial secara kelompok. Klien dengan Isolasi
Sosial adalah peilaku klien yang menunjukkan gangguan dalam berhubungan baik
terhadap dirinya, orang lain, maupun lingkungannya.
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang mengalami
skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey Kesehatan Mental Rumah
Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk di Indonesia
mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan survey di rumah sakit jiwa,
masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah menarik diri (17,91 %),
halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %), dan harga diri rendah (16,92 %)
(Pikiran Rakyat Bandung, 2007).
Penatalaksanaan pada klien dapat dilakukan salah satunya dengan pemberian
intervensi Terapi Aktivitas Kelompok sosialisasi, yang merupakan salah satu terapi
modalitas keperawatan jiwa dalam sebuah aktifitas secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis, prilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien.
Dalam kegiatan aktifitas kelompok, tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan
masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)
sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan klien dalam meningkatkan
sosialisasi.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
Tujuan Khusus
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
4. Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang TAKS
yang telah dilakukan

C. KARAKTERISTIK SASARAN

Sasaran : terapi aktivitas kelompok sosialisasi ditujukan pada pasien yang memenuhi
kriteria.

D. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu dan Tempat


Hari/ tanggal : Kamis, 1 Septemeber 2018
Jam : 09.00
Tempat : Bangsal 8 Irawan

E. METODE
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/ simulasi

F. MEDIA
Media dan alat yang digunakan :
1. Laptop
2. Musik/ lagu
3. Bola pingpong
G. SETING TEMPAT

Keterangan:
: Pasien

: Leader

: Observer

:Fasilitator

: Co Leader

H. EVALUASI

1. Struktur
Sebelum acara di mulai penyaji sudah mempersiapkan satuan acara penyuluhan
dengan media yang juga telah dipersiapkan dan dapat digunakan.
2. Proses
Acara dilakukan selama kurang lebih 30 menit. Pembukaan dilakukan 5 menit
dengan memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan, dan mengikat
kontrak. Penyajian selama 15 menit, menyampaikan mengenai memperkenalkan
diri, berkenalan dengan anggota kelompok, bercakap-cakap dengan anggota
kelompok, menyampaikan dan membicarakan topik percakapan, menyampaikan dan
membicarakan masalah pribadi pada orang lain, bekerja sama dalam permainan
sosialisasi kelompok, menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang
TAKS yang telah dilakukan. Evaluasi 5 menit dengan cara tanya jawab. Dilanjutkan
penutup selama 5 menit.
3. Hasil yang diharapkan
Setelah dilakukan kegiatan selama 30 menit peserta diharapkan 75% dapat
memahami dan menjelaskan memperkenalkan diri, 75% dapat memahami dan
menjelaskan berkenalan dengan anggota kelompok, 75% dapat memahami dan
menjelaskan bercakap-cakap dengan anggota kelompok, 75% dapat memahami dan
menjelaskan dan membicarakan topik percakapan, 75% dapat memahami dan
membicarakan masalah pribadi pada orang lain, 75% dapat memahami dan
menjelaskanbekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok, 75% dapat
memahami dan menjelaskan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang TAKS
yang telah dilakukan.

I. SUSUNAN KEGIATAN

No Metode Tahapan Kegiatan leader Kegiatan Audience


.
1. Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
Waktu : 5 menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan maksud dan tujuan 3. Berpartisipasi
4. Mengingatkan kontrak aktif
4. Menjawab
pertanyaan
2. Penyajian 1. Menjelaskan tentang memperken-alkan 1. Mendengarkan
Waktu : 15 diri 2. Berpartisipasi
menit 2. Menjelaskan tentang berkenalan dengan aktif
anggota kelompok
3. Menjelaskan tentang bercakap-cakap
dengan anggota kelompok
4. Menjelaskan tentang menyampai-kan
dan membicarakan topik per-cakapan
5. Menjelaskan tentang menyampai-kan
dan membicarakan masalah pribadi dan
orang lain
6. Menjelaskan tentang bekerja sama dalam
permainan sosialisasi kelompok
7. Menjelaskan tentang menyampaik-an
pendapat tentang manfaat kegia-tan
tentang TAKS yang telah dilakukan
3. Evaluasi Menanyakan kembali tentang kegiatan 1. Berpartisipasi
Waktu : 5 menit aktif
2. Mampu
menjawab
pertnyaan
4. Penutup Memberi salam 1. Menjawab
Waktu : 5 menit salam
LAMPIRAN MASALAH

A. Landasan Teoritis
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang
lainnya serta mempunyai norma yang sama.
Fungsi kelompok secara umum :
1. Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman
2. Memberikan pengalaman dan penjelasan kepada anggota yang lain
3. Merupakan proses menerima umpan balik

Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam menyelesaikan


masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat dukungan, pendidikan dan
meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah
Penggunaan kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak positif dalam
pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan jiwa melalui terapi aktivitas
kelompok. Salah satu bentuk dari terapi aktivitas kelompok adalah orientasi realita.
Pada dasarnya terpi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam praktek kesehatan
jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dalam keterampilan teraupetik dalam
keperawatan. Terapi aktivitas kelompok sebagai metode yang efektif dan efisien untuk
menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya yaitu :
1. Mendapat dukungan (Support)
2. Pendidikan
3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien selama berada
dalam kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menggunakan kelompok
untuk mendorong individu mengungkapkan masalah dan mendapat bantuan
pemecahan masalah dari kelompok. Pada saat ini perawat dapat menilai respon klien
selama berada dalam kelompok (Keliat, 2004).
B. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas:
 Menyiapkan proposal kegiatan TAKS
 Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai
 Menjelaskan permainan
 Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan
memperkenalkan dirinya
 Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
 Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
2. Co-leader
Tugas:
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien
 Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3. Fasilitator
Tugas:
 Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
 Memotivasi klien yang kurang aktif.
 Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memfasilitasi
anggota kelompok
4. Observer
Tugas:
 Mengobservasi jalannya proses kegiatan

C. Klien
1. Kriteria klien
a. Klien yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan
stimulus
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok

D. Susunan Pelaksanaan
Susunan pelaksana TAKS sebagai berikut:
1. Leader : Risky Hari Destanto
2. Co. Leader : Indah Tri Wahyu Anisa
3. Fasilitator :
a. Jihan Rifi Marwiriyanti
b. Leny Arlina
4. Observer : Jevry Riyan Mustakim

E. Tata tertib dan Antisipasi Masalah


Tata Tertib
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
3. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK)
berlangsung.
4. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan kanan
dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
5. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
6. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
7. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selesai,
maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu
TAK kepada anggota.
Antisipasi
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok:
 Memanggil klien
 Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat
atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
 Panggil nama klien
 Tanya alasan klien meninggalkan permainan
 Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh
kembali lagi
3. Bila ada klien lain ingin ikut:
 Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
 Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
 Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut

F. Proses Keperawatan
1. SESI 1 : Kemampuan memperkenalkan diri
a. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap,
namapanggilan, asal dan hobi.
b. Setting
1) Klien dan terapis/leader duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang
c. Alat
1) Musik
2) Bola
d. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
e. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
a) Memberi salam terapeutik : salam dari terapis
b) Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak :
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
 Menjelaskan aturan main/terapi
3) Tahap kerja
a) Jelaskan kegiatan, yaitu play musik serta bola diedarkan berlawanan
dengan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat musik dimatikan
maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya.
b) Hidupkan musik kembali dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum
jam.
c) Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap , nama
panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d) Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
e) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
4) Tahap terminasi
a) Evaluasi
 Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
5) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri pada
oranglain di kehidupan sehari-hari
6) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
b) Menyepakati waktu dan tempat
f. Evaluasi dan dokumentasi
1) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan klien untuk melakukan TAK. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK sesi 1, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara
verbal dan nonverbal.

2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS,
klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,dianjurkan
klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat.

2. SESI 2 : TAKS Kemampuan Berkenalan


a. Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
1) Memperkenalkan diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hobi.
2) Menanyakan diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi.
b. Setting
1) Klien dan terapis/leader duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang
c. Alat
1) Musik/ lagu
2) Bola
d. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
e. Langkah kegiatan
1) Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1 TAKS
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a) Memberi salam terapeutik
 Salam dari terapis
 Peserta dan terapis memakai papan nama
b) Evaluasi/validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang
lain.
c) Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok.
 Menjelaskan aturan main berikut
3) Tahap kerja
a) Play musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
b) Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara :
 Memberi salam
 Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
 Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan
bicara
 Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d) Hidupkan kembali musik dan edarkan bola. Pada saat musik dimatikan,
minta pada anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanannya kepada
kelompok, yaitu : nama lengkap, nama panggilan , asal dan hobi. Dimulai
oleh terapis sebagai contoh.
e) Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran.
f) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
4) Tahap Terminasi
a) Evaluasi
 menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
 menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan
 memasukan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien
c) Kontrak yang akan datang
 menyepakati kegiatan berikut, yaitu bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi
 menyepakati waktu dan tempat
f. Evaluasi dan dokumentasi
1) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja . Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK sesi 2, dievaluasi kemampuan klien dalam
berkenalan secara verbal dan nonverbal.
2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien.
DAFTAR PUSTAKA

Kelaiat BA dan Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.


Jakarta:EGC
Keliat BA, Panjaitan RA, Helena N. (2006). Proses Keperawatan
KesehatanJiwa.Edisi 2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai