Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4. 1. Gambaran Umum Puskesmas Wonopringgo

Batas–batas administratif Puskesmas Wonopringgo adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Wilayah Kecamatan Kedungwuni

- Sebelah Timur : Wilayah Kecamatan Doro

- Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Karanganyar

- Sebelah Barat : Wilayah Kecamatan Bojong

Luas wilayah Puskesmas Wonopringgo adalah sekitar 1.879,508 Ha yang


terdiri dari 743,176 Ha tanah sawah, 1.136,332 Ha tanah kering.Terdiri dari 14
desa. Menurut Topografi desa terdapat 2 desa berada didataran tinggi yaitu desa
Legokgunung dan Galang Pengampon dan 12 desa berada didataran rendah, akan
tetapi semua desa dapat diakses dengan mudah menggunakan kendaraan roda dua
maupun roda empat dan hampir sebagian besar desa/kelurahan diwilayah
Puskesmas Wonopringgo dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan
umum. Jangkauan pelayanan Puskesmas ke desa terjauh kurang lebih 30 menit
menggunakan kendaraan dengan jarak tempuh sekitar 2,5 Km.

Tabel 4.1.
Luas Wilayah Kecamatan Wonopringgo

NO DESA/KELURAHAN LUAS WILAYAH (KM²)

1 DesaJetakKidul 262,150
2 DesaSastrodirjan 146,045
3 DesaLegokgunung 242,159
4 DesaGalangpengampon 196,000
5 DesaKwagean 84,750

49
50

6 DesaGetas 86,000
7 DesaRowokembu 127,000
8 DesaWonopringgo 150,207
9 DesaSampih 132,790
10 DesaWonorejo 220,275
11 DesaGondang 31,267
12 DesaJetakLengkong 45,065
13 DesaPegaden Tengah 82,000
14 DesaSurobayan 73,800
Sumber : Data MonografiDesa (2016)

4. 2. Sumber Daya Puskesmas Wonopringgo

Tenaga kesehatan dibedakan menjadi 7 kelompok, yaitu tenaga medis,


perawat & Bidan, Farmasi, Gizi, Teknisi Medis, Sanitasi dan Kesehatan
Masyarakat. Ke tujuh kelompok tersebut tersebar di seluruh Puskesmas, Rumah
Sakit, dan Dinas Kesehatan. Di Puskesmas Wonopringgo pada tahun 2016
jumlah dokter umum ada 2, dokter gigi 1, sarjana keperawatan 1, D III perawat
11, Sanitasi 1, Tekhnisi Medis 2, D IV bidan 2, D III bidan 32, Farmasi 1, Gizi
1.

4. 3. Identifikasi Prolanis di Puskesmas Wonopringgo

Prolanis di Puskesmas Wonopringgo sudah ada sejak bulan Desember

tahun 2016. Prolanis di Puskesmas Wonopringgo pernah mengalami kemunduran

pada awal tahun 2016, kemunduran ini terjadi karena miss manajemen. Kegiatan

Prolanis di Puskesmas Wonopringgo yaitu senam yang dilakukan seminggu

sekali setiap hari Jum’at pukul 06.30 pagi, cek kesehatan yang dilakukan sebulan

sekali di hari Rabu, penyuluhan untuk peserta Prolanis dan kunjungan ke rumah

pasien Prolanis bagi pasien yang tidak berkunjung ke Puskesmas.


51

4. 4. Identifikasi peserta Prolanis di Puskesmas Wonopringgo

Peserta Prolanis di Puskesmas Wonopringgo berjumlah 136 peserta, yang

terdiri dari 76 pasien penderita Hipertensi, 24 pasien penderita DM Tipe 2 dan 36

pasien penderita Hipertensi dan DM tipe 2. Rata-rata peserta Prolanis berusia

diatas 35 tahun. Nama klub peserta Prolanis di Puskesmas Wonopringgo adalah

SMART.

Tabel 4.2.
Peserta Prolanis di Puskesmas Wonopringgo

Peserta Prolanis di Puskesmas


Wonopringgo
76
80

60
36
40 24 jumlah

20

0
Hipertensi DM Tipe 2 Hipertensi dan
DM

4. 5. Karakteristik Informan

Informan utama dalam penelitian ini terdiri dari 3 informan yang

merupakan bagian dari manajemen Prolanis. Informan tersebut diantaranya

sebagai berikut:

1. Pemegang Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)

2. Dokter pemeriksa pasien Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)

3. Kepala Puskesmas Wonopringgo


52

Tabel 4.3.
Karakteristik informan utama
No Jenis informan Jenis Kelamin Umur Pendidikan terakhir
1 Pemegang program Perempuan 37 D3 Keperawatan
 Paska Sarjana Manajemen RS
2 Kepala Puskesmas Laki-laki 51
 Paska Sarjana Ilmu Hukum
3 Dokter Perempuan 46 S1 Kedokteran

Adapun informan triangulasi dalam penelitian ini terdiri dari 8 informan

yaitu :

1. 4 peserta Prolanis DM tipe 2

2. 4 peserta Prolanis Hipertensi

Tabel 4.4.
Karakteristk informan triangulasi
No Jenis informan Jenis kelamin Umur Pendidikan Penyakit
terakhir
1 Informan 1 Perempuan 55 SMP Hipertensi
2 Informan 2 Perempuan 57 SD Hipertensi
3 Informan 3 Perempuan 46 SD Hipertensi
4 Informan 4 Perempuan 49 SD Hipertensi
5 Informan 5 Laki-laki 39 SMP DM tipe 2
6 Informan 6 Perempuan 48 SMP DM tipe 2
7 Informan 7 Perempuan 46 SMP DM tipe 2
8 Informan 8 Laki-laki 55 SD DM tipe 2

4. 6. Hasil Penelitian Wawancara Mendalam Informan Utama

Hasil analisis memberikan gambaran penelitian yang lebih jelas, maka diperoleh

hasil data kualitatif sebagai berikut:

1. Kekuatan
53

Kekuatan dalam suatu program yang ditawarkan kepada responden yang

membuatuhkan sebagai suatu kesempatan program untuk mencapai secara

objektif dan lebih efektif.

Hasil penelitian melalui wawancara mendalam dari informan utama 1, 2, dan

3 yaitu:

a. Informan utama 1

Strategi yang dilakukan Puskesmas Wonopringgo dalam

meningkatkan kepesertaannya dengen melakukan promosi kesehatan

program Prolanis agar pasien DM tipe 2 dan Hipertensi merasa butuh

untuk menjaga kesehatannya secara mandiri. Memberikan motivasi

peserta agar kualitas hidup mneingkat lebih baik.

Kelebihan Prolanis di Puskesmas Wonopringgo dibanding

Puskesmas lain yaitu paserta Prolanis yang terbanyak sehingga pasien

merasa banyak teman yang memiliki kondisi yang sama, kelebihan

lainnya yaitu Puskesmas Wonopringgo melakukan senam seminggu

sekali setiap hari Jum’at.

b. Informan utama 2

Strategi yang dilakukan Puskesmas Wonopringgo dalam meningkatkan

kepesertaanya yaitu dengan melihat aturan Prolanis dari BPJS, membuat

strategi kepesertaan meningkat dengan memberikan tugas kepada

pemegang program untuk melakukan kegiatan edukasi yang merupakan

bagian dari strategi pemasaran program dan memberikan motivasi

kualitas hidup sehat kepada para calon peserta.


54

Kelebihan Prolanis di Puskesmas Wonopringgo dibanding Puskesmas

lainnya yaitu kegiatan senam dilakukan seminggu sekali. Sebenarnya

BPJS Kesehatan memberikan kegiatan senam sebulan sekali tapi bagi

Puskesmas Wonopringgo merasa tidak cukup, dengan diberlakukan

senam seminggu sekali menjadi daya tarik peserta Prolanis dan menjadi

kelebihan Puskesmas Wonopringgo.

c. Informan utama 3

Strategi yang dilakukan Puskesmas Wonopringgo dalam

meningkatkan kepesertaannya yaitu dengen melakukan promosi

kesehatan program Prolanis ke pasien DM tipe 2 dan Hipertensi yang

memiliki kartu BPJS dengan Faskes Puskesmas Wonopringgo, promosi

ini berupa konseling dan motivasi dengan mengikuti program Prolanis

maka kesehatan pasien terjaga secara mandiri.

Kelebihan Prolanis di Puskesmas Wonopringgo dibanding

Puskesmas lain yaitu Puskesmas Wonopringgo memiliki pserta Prolanis

terbanyak sehingga para paserta Prolanis mempunyai banyak teman

dengan kondisi yang sama, selain itu senam seminggu sekali diberlakukan

bagi paserta Prolanis.

2. Kelemahan

Situasi, rintangan atau pembatas dalam program dan perubahan yang muncul

secara potensial merusak atau membuat masalah dalam mencapai program

yang efektif.

Hasil penelitian melalui wawancara mendalam dari informan utama 1, 2, dan

3 yaitu:
55

a. Informan 1

Keberhasilan program Prolanis bagi Puskesmas Wonopringgo

yaitu tingkat kunjungan pasien sebulan sekali tepat waktu dan pasien

dalam kondisi stabil atau tidak memburuk, sehingga prolanis di

Puskesmas Wonopringgo tetap stabil di zona aman.

Yang diperbaiki dalam program Prolanis di Puskesmas

Wonopringgo yaitu pemeberian motivasi dalam bentuk konseling

terhadap paserta Prolanis setiap cek kesehatan agar pasien dapat bertahan

menjaga kesehatannya dan tetap bertahan untuk masuk kepesertaan di

Puskesmas Wonopringgo.

b. Informan 2

Keberhasilan program Prolanis bagi Puskesmas Wonopringgo

yaitu stabil di zona aman. Zona aman ini dilihat dari rasio kunjungan

peserta Prolanis berkunjung ke FKTP. Target kontrol dizona aman yaitu

kunjungan pasien ≥ 50%.

Sebenarnya Puskesmas Wonopringgo tidak ada yang perlu

diperbaiki program Prolanis ini karena sekarang sudah dizona aman tapi

agar tetap stabil dizona aman maka Puskesmas Wonopringgo melakukan

pola kontrol kepesertaan Prolanis, konsekuansi dan komitmen dalam

menjalankan atau mengikuti program Prolanis.

c. Informan 3

Keberhasilan program Prolanis bagi Puskesmas Wonopringgo

yaitu rasio kunjungan peserta Prolanis rutin berkunjung ke FKTP

(Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) tatap stabil berada dizona aman.


56

Yang diperbaiki dalam program Prolanis di Puskesmas

Wonopringgo yaitu tidak hentinya Puskesmas Wonopringgo melakukan

konseling dan motivasi kepada peserta Prolanis agar menjaga

kesehatannya secara mandiri.

3. Peluang

Sumber atau kemampuan dari program yang dapat mengambil keuntungan

dari kesempatan-kesempatan yang telah di identifikasi dalam lingkungan atau

dapat berguna secara efektif untuk mencapai program yang objektif.

Hasil penelitian melalui wawancara mendalam dari informan utama 1, 2, dan

3 yaitu:

a. Informan 1

Peserta Prolanis yang bukan dari wilayah Wonopringgo biasanya

mau ikut ke Puskesmas Wonopringgo karena tempat mereka tinggal lebih

dekat ke Puskesmas Wonopringgo. Biasanya peserta ini tinggal di

wilayah perbatasan antara Kecamatan Wonopringgo dengan kecamatan

yang lain seperti Bojong, Karanganyar, Kedungwuni dan Doro.

SDM Puskesmas Wonopringgo sudah memiliki kompeten yang

sesuai standar BPJS berikan khususnya dalam pelayanan Prolanis, seperti

yang memeriksa pasien langsung ke Dokternya, pendamping Dokter juga

seorang Perawat yang berperan juga seabagai pemegang progam dan

seorang kepala Puskesmas yang berperan dalam perencanaan program

atau mengatur program.

b. Informan 2
57

Peserta yang bukan dari wilayah Wonopringgo mau masuk ke

Puskesmas Wonopringgo karena tidak jauh dari tempat tinggal mereka,

selain itu Puskesmas Wonopringgo melakukan seanm Prolanisnya

seminggu sekali sehingga menjadi daya tarik mereka, dan jadwal cek

kesehatan 1 bulan sekali dibagi menjadi 4, cek kesehatan dilakukan setiap

hari rabu. Tidak separti Prolanis ditempat lain yang dilakukan sebulan

sekali dan hanya dihari 1 saja.

SDM Puskesmas Wonopringgo memang sudah memiliki

kompeten dan sesuai bidangnya. Perawat fungsinya sebagai pendamping

Dokter dan yang memeriksa pasien langsung ke Dokter. Di bagian obat

juga ada D III farmasi yang didampingi SMA farmasi yang dapat

menjelaskan aturan minum obat bagi pserta Prolanis.

c. Informan 3

Peserta Prolanis yang bukan dari wilayah Wonopringgo biasanya

mau ikut ke Puskesmas Wonopringgo karena mereka bertempat tinggal

diwilayah perbatasan Kecamatan Wonopringgo dan mereka melihat

senam Prolanis di Puskesmas Wonopringgo yang selalu aktif dilakukan

setiap minggunya.

SDM Puskesmas Wonopringgo memang sudah memiliki

kompeten yang sesuai khususnya dalam pelayanan Prolanis, seperti

pemeriksaan pasien yang melakuakan Dokter dan pendamping Dokter

yaitu perawat yang sekaligus sebagai pemegang program.

4. Ancaman
58

Aspek-aspek kelemahan organisasi terutama dalam kritikan yang mengancam

program, sehingga menahan atau kegagalan dalam pencapaian program.

Hasil penelitian melalui wawancara mendalam dari informan utama 1, 2, dan

3 yaitu:

a. Informan 1

Suatu hal yang bisa menghalangi tidak masuk zona aman adalah

peserta prolanis tidak aktif atau tidak berkunjung lagi ke Puskesmas

Wonopringgo dan tidak lagi melakukan kunjungan ke rumah peserta

Prolanis.

Biasanya peserta Prolanis tidak mau berkunjung lagi karena

mereka sudah merasa sehat sehingga tidak perlu cek kesehatan atau

kunjungan ke Puskesmas atau mereka mempunyai kesibukan lain seperti

bekerja dan pindah tempat tinggal.

b. Informan 2

Suatu hal yang bisa membuat Puskesmas Wonopringgo tidak

masuk zona aman yaitu kunjungan peserta Prolanis menurun, rutinitas

senam seminggu sekali menurun, meningkatnya angka rujukan peserta

Prolanis, dan kesehatan peserta Prolanis menurun.

Hal yang membuat peserta Prolanis tidak rutin berkunjung

biasanya karena pserta sedang sakit lain, sibuk bekerja, pindah tempat

tinggal dan paserta sudah merasa sehat sehingga tidak perlu datang ke

Puskesmas untuk melakukan cek kesehatan serta mengambil obat.

c. Informan 3
59

Suatu hal yang bisa menghalangi tidak masuk zona aman adalah

peserta Proalnis yang tidak aktif berkunjung lagi dan tingkat rujukan

paserta Prolanis ke Rumah sakit meningkat.

Biasanya peserta Prolanis tidak mau berkunjung lagi karena

mereka memiliki kesibukan lain seperti bekerja atau berpindah tempat

tinggal.

4. 7. Hasil Penelitian ceklis pada informan triangulasi

i
N i i i i i i i Sko
Pertanyaan 3
o 1 2 4 5 6 7 8 r

Kekuatan
Apakah anda terpaksa mengikuti kegiatan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
Prolanis di PuskesmasWonopringgo?
Setelah anda beberapa kali mengikuti Prolanis di
2 Puskesmas Wonopringgo, apakah kondisi anda 1 1 1 1 1 1 1 1 8
merasa baik?
Kelemahan
Menurut anda, Prolanis di Puskesmas
Wonopringgo lebih unggul dibanding Prolanis di
3 1 1 1 1 1 1 1 1 8
Puskesmas lain?

Apakah anda rutin mengikuti kegiatan Prolanis


4 di Puskesmas Wonopringgo, seperti senam dan 0 1 1 1 0 1 1 0 5
cek kesehatan?
Peluang
Pernahkah anda mengajak tetangga atau keluarga
5 anda untuk ikut Prolanis di Puskesmas 0 1 1 1 1 1 1 1 7
Wonopringgo?
Apakah anda puas dengan pelayanan Prolanis
6 1 1 1 1 1 1 1 1 8
yang diberikan Puskesmas Wonopringgo?
Ancaman
Pernahkahandaberfikiruntukkeluardarikepesertaa
7 1 1 1 1 1 1 1 0 7
nProlanis di PuskesmasWonopringgo, jelaskan?
Apakah menurut anda, pelayanan Prolanis di
8 1 1 1 1 1 1 1 1 8
Puskesmas Wonopringgo lama?
Jumlah 6 8 8 8 7 8 8 6
60

Dari hasil penelitian triangulasi menunjukan bahwa untuk pertanyaan

pertama skornya 8 yang berarti mereka tidak ada paksaan dalam mengikuti

Prolanis di Puskesmas Wonopringg, pertanyaan kedua skornya 8 yang berarti

mereka setelah mengikuti beberapa kali kegiatan Prolanis kondisi mereka baik

atau stabil, pertanyaan ketiga skornya 8 yang berarti mereka menyatakan bahwa

Puskesmas Wonopringgo Prolanisnya lebih unggul dibanding di Puskesmas lain

atau faskes lain, pertanyaan keempat skor 5 yang berarti ada beberapa dari

mereka yang tidak rutin mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas

Wonopringgo, pertanyaan kelima skornya 7 yang berarti adasalah satu dari

mereka yang tidak mengajak tatangga atau saudaranya untuk ikut kepesertaan

Prolanis di Puskesmas Wonopringgo, pertanyaan keenam skornya 8 yang berarti

mereka puas dengan pelayanan yang diberikan Puskesmas Wonopringgo,

pertanyaan ketujuh skornya 7 yang berarti ada salah satu dari mereka yang

berfikir keluar kepesertaannya dari Puskesmas Wonopringgo, pertanyaan

kedelapan skornya 8 yang berarti mereka menyatakan tidak terlalu lama dalam

pelayanan Prolanis di Puskesmas Wonopringgo.


61

4. 8. Hasil penelitian informan utama dengan informan triangulasi

Tabel 4.5.
Hasil wawancara mendalam dan cheklis
Informan utama dan informan triangulasi (pegawai Puskesmas dan peserta Prolanis)
No Variabel Informan utama 1 Informan utama 2 Informan utama 3 Informan triangulasi Patern matching
Kekuatan
1. Startegi apa yang melakukan promosi kepesertaan meningkat dengen melakukan Berdasarkan hasil Dengan adanya
dilakukan kesehatan program dengan memberikan promosi kesehatan caklis mereka tidak promosi, motivasi,
Puskesmas Prolanis agar pasien DM tugas kepada pemegang program Prolanis ke terpaksa dalam senam dan edukasi
Wonopringgo tipe 2 dan Hipertensi program untuk pasien DM tipe 2 dan mengikuti kegiatan sehingga mereka tidak
agar kepesertaan merasa butuh untuk melakukan kegiatan Hipertensi yang memiliki Prolanis di Puskesmas terpaksa mengikuti
Prolanis menjaga kesehatannya edukasi yang merupakan kartu BPJS dengan Wonopringgo Prolanis di Puskesmas
meningkat? secara mandiri. bagian dari strategi Faskes Puskesmas Wonopringgo
Memberikan motivasi pemasaran program dan Wonopringgo, promosi
peserta agar kualitas hidup memberikan motivasi ini berupa konseling dan
mneingkat lebih baik. kualitas hidup sehat motivasi dengan
kepada para calon mengikuti program
peserta. Prolanis maka kesehatan
pasien terjaga secara
mandiri.

2 Apa kelebihan Paserta Prolanis yang Kegiatan senam Puskesmas Wonopringgo Berdasarkan hasil Kelebihan prolanis di
program Prolanis terbanyak sehingga pasien dilakukan seminggu memiliki pserta Prolanis ceklis mereka merasa Puskesmas
di Puskesmas merasa banyak teman yang sekali. Sebenarnya BPJS terbanyak sehingga para baik setelah mengikuti Wonopringgo
Wonopringgo memiliki kondisi yang Kesehatan memberikan paserta Prolanis kegiatan Prolanis di pesertanya terbanyak
dibanding sama, kelebihan lainnya kegiatan senam sebulan mempunyai banyak Puskesmas dan sanamnya
Puskesmas lain? yaitu Puskesmas sekali tapi bagi teman dengan kondisi Wonopringgo dilakukan seminggu
Wonopringgo melakukan Puskesmas Wonopringgo yang sama, selain itu sekali dan para peserta
senam seminggu sekali merasa tidak cukup, senam seminggu sekali merasa kondisinya baik
setiap hari Jum’at dengan diberlakukan diberlakukan bagi paserta setelah mengikuti
senam seminggu sekali Prolanis. kegiatan tersebut
menjadi daya tarik
peserta Prolanis dan
62

menjadi kelebihan
Puskesmas Wonopringgo
Kelemahan
1 Bagaimana Tingkat kunjungan pasien Stabil di zona aman. rasio kunjungan peserta Berdasarkan hasil Ketepatan pasien
mengukur sebulan sekali tepat waktu Zona aman ini dilihat dari Prolanis rutin berkunjung ceklis mereka berkunjung menjadikan
keberhasilan dan pasien dalam kondisi rasio kunjungan peserta ke FKTP (Fasilitas menyatakan bahwa Prolanis di Puskesmas
Program stabil atau tidak Prolanis berkunjung ke Puskesmas Wonopringgo tetap
Kesehatan Tingkat
Pengelolaan memburuk, sehingga FKTP. Target kontrol Wonopringgo lebih stabil di zona aman dan
Penyakit Kronis prolanis di Puskesmas dizona aman yaitu Pertama) tatap stabil unggul di banding peserta menyatakan
(PROLANIS) di Wonopringgo tetap stabil kunjungan pasien ≥ 50%. berada dizona aman. Faskes lain bahwa Puskesmas
Puskesmas di zona aman. Wonopringgo lebih
Wonopringgo? unggul
2 Apa saja yang Pemeberian motivasi Tidak ada yang perlu tidak hentinya Puskesmas Berdasarkan hasil Tidak hentinya
perlu diperbaiki dalam bentuk konseling diperbaiki program Wonopringgo melakukan ceklis menyatakan Puskesmas
dalam Program terhadap paserta Prolanis Prolanis ini karena konseling dan motivasi bahwa ada beberapa Wonopringgo
Pengelolaan setiap cek kesehatan agar sekarang sudah dizona kepada peserta Prolanis peserta yang tidak rutin memberikan motivasi,
Penyakit Kronis pasien dapat bertahan aman tapi agar tetap agar menjaga mengikuti kegiatan konseling, kegiatan
(PROLANIS) di menjaga kesehatannya dan stabil dizona aman maka kesehatannya secara Prolanis di Puskesmas edukasi agar mereka
Puskesmas tetap bertahan untuk Puskesmas Wonopringgo mandiri Wonopringgo tetap mau ikut
Wonopringgo masuk kepesertaan di melakukan pola kontrol kepesertaan Puskesmas
agar tetap di Puskesmas Wonopringgo. kepesertaan Prolanis, Wonopringgo dan ada
zonaaman? konsekuensi dan beberapa beserta tidak
komitmen dalam rutin berkunjung
menjalankan atau
mengikuti program
Prolanis.
Peluang
1 Mengapa peserta tempat mereka tinggal Tidak jauh dari tempat mereka bertempat tinggal Berdasarkan hasil Wilayah tempat tinggal
Prolanis yang lebih dekat ke Puskesmas tinggal mereka, selain itu diwilayah perbatasan ceklis menyatakan mereka tidak jauh dari
bukan dari Wonopringgo. Biasanya Puskesmas Wonopringgo Kecamatan Wonopringgo bahwa kebanyakan Puskesmas
wilayah peserta ini tinggal di melakukan senam mereka sudah Wonopringgo dan
dan mereka melihat senam
Kecamatan wilayah perbatasan antara Prolanisnya seminggu mengajak tetangga keaktifan Puskesmas
Wonopringgo Kecamatan Wonopringgo sekali sehingga menjadi Prolanis di Puskesmas mereka untuk ikut Wonopringgo dalam
mau masuk dengan kecamatan yang daya tarik mereka, dan Wonopringgo yang selalu kepesertaan Prolanis di mayani pserta Prolanis
dalam lain seperti Bojong, jadwal cek kesehatan 1 aktif dilakukan setiap Puskesmas menjadikan peluang
63

kepesertaan Karanganyar, Kedungwuni bulan sekali dibagi minggunya. Wonopringgo mereka untuk ikut
Prolanis di dan Doro menjadi 4, cek kesehatan kepesertaan Puskesmas
Puskesmas dilakukan setiap hari Wonopringgo dan
Wonopringgo? rabu. Tidak separti sebagian mereka
Prolanis ditempat lain memang sudah
yang dilakukan sebulan mengajak untuk ikut ke
sekali dan hanya dihari 1 Puskesmas
saja Wonopringgo
2 Apakah menurut SDM Puskesmas SDM Puskesmas SDM Puskesmas Berdasrkan hasil ceklis Puskesmas
anda sudah Wonopringgo sudah Wonopringgo memang Wonopringgo memang mereka puas dangan Wonopringgo sudah
memiliki memiliki kompeten yang sudah memiliki kompeten sudah memiliki kompeten pelayanan yang memliki SDM yang
kompetensi yang sesuai standar BPJS dan sesuai bidangnya. yang sesuai khususnya diberikan Puskesmas kompeten dan sesuai
cukup baik untuk berikan khususnya dalam Perawat fungsinya dalam pelayanan Wonopringgo bidangnya sehingga
memuaskan pelayanan Prolanis, seperti sebagai pendamping Prolanis, seperti para peserta Prolanis
peserta Prolanis yang memeriksa pasien Dokter dan yang pemeriksaan pasien yang puas akan pelayanan
di Puskesmas langsung ke Dokternya, memeriksa pasien melakuakan Dokter dan yang diberikan
Wonopringgo? pendamping Dokter juga langsung ke Dokter. Di pendamping Dokter yaitu Puskesmas
seorang Perawat yang bagian obat juga ada D perawat yang sekaligus Wonopringgo
berperan juga seabagai III farmasi yang sebagai pemegang
pemegang progam dan didampingi SMA farmasi program.
seorang kepala Puskesmas yang dapat menjelaskan
yang berperan dalam aturan minum obat bagi
perencanaan program atau pserta Prolanis.
mengatur program.
Ancaman
1 Apa yang bisa Peserta prolanis tidak aktif Kunjungan peserta peserta Proalnis yang Berdasarkan hasil Ketidak aktifan peserta
menghalangi atau tidak berkunjung lagi Prolanis menurun, tidak aktif berkunjung ceklis ada beberapa Prolanis dan tingkat
Prolanis di ke Puskesmas rutinitas senam seminggu lagi dan tingkat rujukan dari mereka pernah rujukan yang meningkat
Puskesmas Wonopringgo dan tidak sekali menurun, berfikir untuk keluar membuat Puskesmas
paserta Prolanis ke
Wonopringgo lagi melakukan kunjungan meningkatnya angka kepesertaan dari Wonopringgo tidak
tidak masuk ke rumah peserta Prolanis rujukan peserta Prolanis, Rumah sakit meningkat. Puskesmas masuk dizona aman
dalam zona dan kesehatan peserta Wonopringgo.
aman? Prolanis menurun.
2 Hal apa yang Biasanya peserta Prolanis Biasanya karena pserta Biasanya peserta Prolanis Berdasarkan hasil Kondisi mereka yang
membuat peserta tidak mau berkunjung lagi sedang sakit lain, sibuk tidak mau berkunjung ceklis menunjukan merasa sudah sehat dan
64

Prolanis di karena mereka sudah bekerja, pindah tempat lagi karena mereka bahwa mereka tidak kesibukan mereka
Puskesmas merasa sehat sehingga tinggal dan paserta sudah memiliki kesibukan lain menunggu terlalu lama membuat mereka tidak
Wonopringgo tidak perlu cek kesehatan merasa sehat sehingga seperti bekerja atau dalam melakukan rutin berkunjung
tidak rutin atau kunjungan ke tidak perlu datang ke berpindah tempat tinggal pelayanan Prolanis
berkunjung? Puskesmas atau mereka Puskesmas untuk
mempunyai kesibukan lain melakukan cek kesehatan
seperti bekerja dan pindah serta mengambil obat.
tempat tinggal
65

4. 9. Analisis SWOT

Peneliti menggunakan analisis SWOT berdasarkan temuan di lapangan atau hasil

penelitian tentang perencanaan strategi Prolanis di Puskesmas Wonopringgo.

Analisis SWOT tersebut melalui beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Analisis Lingkungan Stratejik (Internal & Eksternal)

2. Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Kesimpulan Analisis Faktor

Eksternal (KAFE)

3. Analisis SWOT

4. Penentuan Urutan Asumsi Stratejik Pilihan (ASAP)

5. Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)

6. Penyusunan Tujuan, Sasaran, dan Strategi

Pertama, analisis lingkungan stratejik baik secara internal (kekuatan dan

kelemahan) maupun eksternal (peluang dan ancaman). Analisis lingkungan

stratejik ini untuk mengetahui kondisi, situasi, keadaan, dan pengaruh-pengaruh

dalam Prolanis di Puskesmas Wonopringgo.

Lingkungan stratejik mencakup faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal (faktor yang dapat dikendalikan oleh Puskesmas Wonopringgo) ada dua

yaitu kekuatan dan kelemahan. Kekuatan disini merupakan situasi dan

kemampuan di Puskesmas Wonopringgo yang bersifat positif yang

memungkinkan Puskesmas Wonopringgo mencapai visi dan misi kaitan dengan

Prolanis. Kelemahan merupakan situasi dan kemampuan di Puskesmas

Wonopringgo yang bersifat negatif yang menghambat Prolanis Puskesmas


66

Wonopringgo mencapai visi dan misi. Sedangkan faktor eksternal (faktor yang

tidak dapat dikendalikan oleh Puskesmas Wonopringgo) ada dua yaitu peluang

dan ancaman. Maksud dari peluang yaitu faktor-faktor dari luar Puskesmas

Wonopringgo yang bersifat positif untuk membantu Prolanis Puskesmas

Wonopringgo mencapai visi dan misi. Ancaman yaitu faktor-faktor dari luar

Puskesmas Wonopringgo yang bersifat negatif untuk menghambat Prolanis

Puskesmas Wonopringgo mencapai visi dan misi. Adapun matrik analisis

lingkungan stratejik pada perencanaan stratejik Puskesmas Wonopringgo adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.6.
Matrik Analisis Lingkungan Stratejik (Internal & Eksternal)
Internal Eksternal
Kekuatan Peluang
1. Senam Prolanis diadakan seminggu 1. Peserta yang bukan dari wilayah
sekali Wonopringgo masuk ke Puskesmas
2. Home visit bagi paserta yang tidak Wonopringgo
datang berkunjung 2. SDM yang dimiliki berkualitas dan
3. Pengadaan konseling dan motivasi sesuai kompetennya
3. Cek kesehatan dilakukan setiap hari
Rabu

Kelemahan Ancaman
1. Stabilitas manajemen Prolanis dizona 1. Pasien tidak aktif atau tidak berkunjung
aman lagi
2. Penundaan home visit 2. Pasien merasa tidak perlu berobat lagi
3. Penurunan keaktifan peserta 3. Berpindah kepesertaanya

Kedua, setelah menentukan lingkungan stratejik baik internal maupun

eksternal pada perencanaan strategi Prolanis Puskesmas Wonopringgo

selanjutnya menentukan Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan

Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE). Adapun matrik KAFI dan KAFE

sebagai berikut :
67

Tabel 4.7.
Matrik Keseimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI)
Rating Score
No Faktor-faktor internal strategik Bobot Prioritas
(1-4) (BxR)
Kekuatan (Strenght)
1 Senam Prolanis diadakan seminggu sekali 20 4 80 I
2 Home visit bagi paserta yang tidak datang 10 2 20 III
berkunjung
3 Pengadaan konseling dan motivasi 20 4 80 II
Kelemahan (Weakness)
1 Stabilitas manajemen Prolanis dizona aman 20 2 40 II
2 Penundaan home visit 15 3 45 I
3 Penurunan keaktifan peserta 15 2 30 III
Jumlah 100

Berdasarkan tabel 4.7. dapat dijelaskan bahwa pada kolom 2 merupakan

faktor-faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan. Pada kolom 3 merupakan

bobot berdasarkan besarnya dampak yang ditimbulkan masing-masing faktor

terhadap keberhasilan perencanan strategi Prolanis Puskesmas Wonopringgo.

Total bobot adalah 100. Pada kolom 4 merupakan rating berdasarkan respon

Puskesmas Wonopringgo terhadap faktor tersebut dengan nilai 1 sampai 4 (1 =

paling tidak menonjol, 2 = tidak menonjol, 3 = menonjol, dan 4 = sangat

menonjol). Pada kolom 5 merupakan skor yaitu perkalian dari kolom 3 dengan 4

(3x4). Terakhir pada kolom 6 merupakan simpulan prioritas berdasarkan urutan

jumlah skor dari yang terbesar sampai terkecil.

Tabel 4.8.
Matrik Keseimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE)
Rating Score
No Faktor-faktor eksternal strategik Bobot Prioritas
(1-4) (BxR)
Peluang (Opportunities)
1 Peserta yang bukan dari wilayah Wonopringgo 20 4 80 I
masuk ke Puskesmas Wonopringgo
2 SDM yang dimiliki berkualitas dan sesuai 20 4 80 II
kompetennya
68

3 Cek kesehatan dilakukan setiap hari Rabu 10 2 20 III


Ancaman (Threats)
1 Pasien tidak aktif atau tidak berkunjung lagi 15 2 30 II
2 Pasien merasa tidak perlu berobat lagi 20 3 60 I
3 Berpindah kepesertaanya 15 1 15 III
Jumlah 100

Berdasarkan tabel 4.8.dapat dijelaskan bahwa pada kolom 2

merupakan faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman. Pada kolom 3

merupakan bobot berdasarkan besarnya dampak yang ditimbulkan masing-

masing faktor terhadap keberhasilan perencanaan strategis Prolanis Puskesmas

Wonopringgo. Total bobot adalah 100. Pada kolom 4 merupakan rating

berdasarkan respon Puskesmas Wonopringgo terhadap faktor tersebut dengan

nilai 1 sampai 4 (1 = paling tidak menonjol, 2 = tidak menonjol, 3 = menonjol,

dan 4 = sangat menonjol). Pada kolom 5 merupakan skor yaitu perkalian dari

kolom 3 dengan 4 (3x4). Terakhir pada kolom 6 merupakan simpulan prioritas

berdasarkan urutan jumlah skor dari yang terbesar sampai terkecil.

Ketiga, analisis SWOT berdasarkan Kesimpulan Analisis Faktor Internal

(KAFI) dan Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE) yang sudah

dijelaskan diatas. Analisis SWOT ini merupakan persilangan antara Kesimpulan

Analisis Faktor Internal (KAFI) yang terdiri dari kekuatan serta kelemahan dan

Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE) yang terdiri dari peluang dan

ancaman. Dimana masing-masing faktor tersebut sudah diprioritaskan dari

jumlah skor terbesar sampai ke terkecil. Prioritas ini kemudian dimasukkan

sesuai dengan urutan dalam tabel analisis SWOT sebagai berikut:


69

Tabel matrik 4.9.


Analisis SWOT
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
KAFI 1. Senam Prolanis diadakan 1. Stabilitas manajemen
seminggu sekali Prolanis dizona aman
2. Home visit bagi paserta 2. Penundaan home visit
yang tidak datang 3. Penurunan keaktifan
KAFE berkunjung peserta
3. Pengadaan konseling dan
motivasi
Peluang (Opportunities) SO WO
1. Peserta yang bukan dari 1. Memanfaatkan senam 1. Atasi stabilitas Prolanis
wilayah Wonopringgo seminggu sekali untuk dizona aman dengan
masuk ke Puskesmas menarik peserta yang bertambahnya peserta
Wonopringgo bukan dari wilayah yang bukan dari wilayah
2. SDM yang dimiliki Wonopringgo Wonopringgo
berkualitas dan sesuai 2. Mamanfaatkan Home 2. Atasi penundaan home
kompetennya visitdengan SDM visit dengan cek
3. Cek kesehatan dilakukan Pusekasmas yang kesehatan setiap hari
setiap hari Rabu berkompeten Rabu
3. Memanfaatkan konseling 3. Atasi penururnan
dan motivasi setiap cek keaktifan peserta dengan
kesehatan SDM yang dimilki
berkompeten
Ancaman (Threats) ST WT
1. Pasien tidak aktif atau 1. Memanfaatkan senam 1. Atasi stabilitas
tidak berkunjung lagi Prolanis seminggu sekali manajemen Prolanis
2. Pasien merasa tidak perlu untuk menghadapi dizona aman dengan
berobat lagi berpindah kepesertaanya menghindari
3. Berpindah kepesertaanya 2. Memanfaatkan home visit berpindahnya
untuk menghadapi pasien kepesertaanya
tidak aktif atau tidak 2. Perkecil penundaan home
berkunjung lagi visit untuk menghadapi
3. Memanfaatkan konseling peserta tidak aktif atau
dan motivasi untuk tidak berkunjung lagi
menghadapi peserta yang 3. Atasi penurunana
merasa tidak perlu keaktifan peserta untuk
berobat lagi menghadapi peserta tidak
perlu berobat lagi

Berdasarkan tabel 4.9. tentang analisis SWOT dapat dijelaskan bahwa

persilangan antara kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities)menghasilkan


70

asumsi strategi SO yang maksudnya memakai kekuatan untuk memanfaatkan

peluang. Persilangan antara kelemahan (Weakness) dan peluang (Opportunities)

menghasilkan asumsi strategi WO yang maksudnya menanggulangi kelemahan

dengan memanfaatkan peluang. Persilangan antara kekuatan (Strength) dan

tantangan (Threats) menghasilkan asumsi strategi ST yang maksudnya memakai

kekuatan untuk mengahadapi tantangan. Persilangan antara kelemahan

(Weakness) dan tantangan (Threats) menghasilkan asumsi strategi WT yang

maksudnya memperkecil kelemahan dan menghindari tantangan yang akan

dihadapi Prolanis di Puskesmas Wonopringgo.

Keempat, Adapun visi, misi, dan nilai-nilai didalam Program Pengelolaan

Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Wonopringgo dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Visi

“Menjadikan masyarakat Prolanis sehat dan mandiri.”

2. Misi

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Prolanis di

Faskes Puskesmas dan jaringannya

b. Meningkatkan kepuasan masyarakat Prolanis sesuai standar

c. Mendukung sepenuhnya dibidang kesehatan

3. Nilai-nilai

“Mandiri, taat pola hidup sehat”

Visi, misi, dan nilai-nilai ini akan digunakan dalam menentukan urutan

asumsi stratejik pilihan. Hasil analisis SWOT yang terdiri dari SO, ST, WO, dan
71

WT akan dimasukkan ke dalam tabel Penentuan Urutan Asumsi Stratejik Pilihan

(ASAP) sebagai berikut :

Tabel matrik 4.10.


Penentuan Urutan Asumsi Strategik Pilihan (ASAP) dan FKK
Keterkaitan dengan Urutan
Asumsi strategik Misi Misi Misi Nilai Nilai pilihan
Visi
1 2 3 1 2 strategik
SO
1. Memanfaatkan senam seminggu 4 4 4 4 4 4 24 (I)
sekali untuk menarik peserta yang
bukan dari wilayah Wonopringgo
2. Mamanfaatkan Home visit 3 4 4 3 3 3 20 (III)
dengan SDM Pusekasmas yang
berkompeten
3. Memanfaatkan konseling dan 4 4 3 3 4 4 22 (II)
motivasi setiap cek kesehatan
ST
1. Memanfaatkan senam Prolanis 4 4 4 4 4 3 23 (I)
seminggu sekali untuk
menghadapi berpindah
kepesertaanya
2. Memanfaatkan home visit untuk 4 4 3 3 3 3 20 (III)
menghadapi pasien tidak aktif
atau tidak berkunjung lagi
3. Memanfaatkan konseling dan 4 4 3 3 4 4 22 (II)
motivasi untuk menghadapi
peserta yang merasa tidak perlu
berobat lagi
WO
1. Atasi stabilitas Prolanis dizona 4 3 4 3 3 4 21 (II)
aman dengan bertambahnya
peserta yang bukan dari wilayah
Wonopringgo
2. Atasi penundaan home visit 3 3 3 4 3 3 19 (III)
dengan cek kesehatan setiap hari
Rabu
3. Atasi penururnan keaktifan 3 4 3 4 4 4 22 (I)
peserta dengan SDM yang
dimilki berkompeten
WT
1. Atasi stabilitas manajemen 3 3 3 4 3 3 19 (III)
Prolanis dizona aman dengan
72

menghindari berpindahnya
kepesertaanya
2. Perkecil penundaan home visit 4 3 3 4 4 4 22 (I)
untuk menghadapi peserta tidak
aktif atau tidak berkunjung lagi
3. Atasi penurunan keaktifan peserta 4 3 4 3 3 3 20 (II)
untuk menghadapi peserta tidak
perlu berobat lagi

Kelima, Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) adalah faktor-faktor yang

mencakup berbagai bidang yang menentukan upaya Prolanis Puskesmas

Wonopringgo untuk mewujudkan visi misi. Faktor tersebut dapat berupa potensi

upaya penggunaan kekuatan, pemecahan masalah dari lingkungan tertentu dan

pemanfaatan peluang dan mengatasi ancaman dari lingkungan eksternal. Adapun

Faktor Kunci Keberhasilan terdapat pada sebagai berikut :

Tabel matrik 4.11.


Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)
1. Memanfaatkan senam seminggu sekali untuk menarik peserta yang bukan
dari wilayah Wonopringgo (SO1)
2. Memanfaatkan senam Prolanis seminggu sekali untuk menghadapi berpindah
kepesertaanya (ST 1)
3. Atasi penururnan keaktifan peserta dengan SDM yang dimilki berkompeten
(WO 3)
4. Perkecil penundaan home visit untuk menghadapi peserta tidak aktif atau tidak
berkunjung lagi (WT 2)
73

Keenam, penentuan tujuan adalah tujuan dapat diketahui berdasarkan misi

dan faktor kunci keberhasilan terkait perencanaan strategi Prolanis Puskesmas

Wonopringgo. Adapun penentu tujuan sebagai berikut :

1. Memanfaatkan senam seminggu sekali


untuk menarik peserta yang bukan dari
FKK wilayah Wonopringgo (SO1)
2. Memanfaatkan senam Prolanis
seminggu sekali untuk menghadapi
berpindah kepesertaanya (ST 1)
3. Atasi penururnan keaktifan peserta
dengan SDM yang dimilki
Misi
berkompeten (WO 3)
4. Perkecil penundaan home visit untuk
menghadapi peserta tidak aktif atau
tidak berkunjung lagi (WT 2)

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan Tujuan


kepada masyarakat Prolanis di Faskes 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan
Puskesmas dan jaringannya dengan menarik peserta yang bukan dari
2. Meningkatkan kepuasan masyarakat wilayah Wonopringgo
Prolanis sesuai standar 2. Meningkatkan kepuasan peserta dengan
3. Mendukung sepenuhnya dibidang memberikan senam seminggu sekali
kesehatan 3. Mendukung sepenuhnya dibidang
kesehatan dengan adanya SDM yang
berkompeten
4. Mendukung sepenuhnya dibidang
kesehatan untuk memperkecil
penundaan Home visit

Terakhir, menyusun tujuan, sasaran, dan strategi. Sasaran yaitu apa

yang ingin diwujudkan untuk mencapai tujuan Prolanis Puskesmas

Wonopringgo. Adapun Renstra (Rencana Strategis) sebagai berikut :

FKK

1. Memanfaatkan senam seminggu sekali untuk menarik peserta yang bukan

dari wilayah Wonopringgo (SO1)


74

2. Memanfaatkan senam Prolanis seminggu sekali untuk menghadapi

berpindah kepesertaanya (ST 1)

3. Atasi penururnan keaktifan peserta dengan SDM yang dimilki berkompeten

(WO 3)

4. Perkecil penundaan home visit untuk menghadapi peserta tidak aktif atau

tidak berkunjung lagi (WT 2)

Visi :

Menjadikan masyarakat Prolanis sehat dan mandiri

Cara mencapai tujuan dan


Sasaran
Tujuan sasaran Keterangan
Uraian Indikator Kebijakan Program
Meningkatkan
pelayanan kesehatan Promosi Promosi
Peningkatan Bertambahnya
dengan menarik Prolanis Prolanis di Pembentukan
pelayanan peserta
peserta yang bukan Puskesmas posyandu tim Promosi
dari wilayah kesehatan Prolanis
Wonopringgo lansia
Wonopringgo
Meningkatkan Rutinitas
kepuasan peserta Peningkatan Senam Adanya
berkunjungnya Senam
dengan memberikan kepuasan seminggu instruktur
peserta Prolanis
senam seminggu peserta sekali senam
sekali Prplanis
Mendukung Menambah
sepenuhnya Mendukung
Memiliki pengetahuan Pemberian
dibidang kesehatan penuh Pelatihan
SDM yang dan pelatihan
dengan adanya dibidang SDM
SDM yang berkompeten keterampilan SDM
kesehatan
berkompeten tim Prolanis
Mendukung
sepenuhnya Mendukung
dibidang kesehatan sepenuhnya Melakukan Pelatihan Pemberian Melakukan
untuk memperkecil dibidang Home visit motivasi motivasi home visit
penundaan Home kesehatan
visit

Anda mungkin juga menyukai