Anda di halaman 1dari 9

TINJAUAN TEORI PENGKAJIAN

1. Data Subjektif
Data subjektif berisi data dari pasien melalui anamnesa (wawancara baik allow
anamnesa maupun auto anamnesa) yang merupakan ungkapan langsung (Hidayat,
2009).

a) Identitas
1) Nama ibu dan suami : untuk memudahkan komunikasi, memanggil
dan menghindari kekeliruan (Walyani, 2015).
2) Umur : untuk menetukan angka kecukupan gizi pada ibu hamil
(Permenkes, 2013). Faktor umur sangat penting dalam mentukan
status gizi. Kesalahan dalam penentuan umur akan menyebabkan
interpretasi status gizi menjadi salah (Supariasa, 2012).
3) Agama : untuk mengetahui kepercayaan yang dianut (Walyani, 2015).
4) Pendidikan : untuk memudahkan dalam memberikan KIE (Walyani,
2015).
5) Pekerjaan : untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi (Walyani, 2015).
6) Alamat : untuk memudahkan komunikasi dan kunjungan rumah
(Walyani, 2015).

b) Keluhan Utama
Tanyakan keluhan utama pada saat ini untuk mengetahui masalah yang
dihadapi ibu yang berkaitan dengan kondisi kehamilannya (Pusdiklat
Nakes Kemenkes RI, 2014).

c) Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi atau HPHT digunakan untuk mengetahui usia
kehamilan (Walyani, 2015).
d) Penghasilan keluarga
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil yang saling
mempengaruhi dan interaksi beberapa faktor fisik biologi, dan lingkungan
budaya. Jadi jumlah makanan dan zat-zat gizi yang tersedia tergantung
pada keadaan lingkungan, penyimpanan, tranportasi dan tingkat ekonmi
dari penduduk (Supariasa, 2012).

e) Pola nutrisi
Perhitungan status energi dari makanan dapat diperkirakan melalui catatan
makan pasien atau hasil anamnesis pola makan pasien yang kemudian
dihitung didasarkan pada tabel komposisi bahan pangan. Demikian pula
perhitungan asupan protein, lemak dan air, dapat dilakukan dengan
mengggunakan tabel food recall (Hidayat, 2009).
Tanyakan bagaimana porsi makan klien. Porsi makanan yang terlalu besar
kadang bisa membuat ibu hamil mual terutama pada kehamilan muda.
Untuk frekuensi makan, tanyakan frekuensi makan klien perhari.
Sedangkan untuk pantangan makan, tanyakan apakah klien memiliki
pantangan dalam makanan dan alasan terhadap pantangan makan tersebut
(Walyani, 2015).
f) Pola eliminasi
Konstipasi karna pengaruh hormon progesteron yang mempunyai efek
relak terhadap otot polos salah satunya otot usus (Walyani, 2015).
Sedangkan menurut Hidayat (2009) konstipasi berisiko tinggi mengalami
statis usus besar yang menimbulkan eliminasi yang jarang atau keras, serta
tinja menjadi kering dan keras. Keluhan umum yang sering dirasakan ibu
hamil trimester I dan trimester III salah satunya sering berkemih,
dikarenakan terjadinya pembesaran uterus yang mendesak kantung kemih
sehingga kapasitasya berkurang.

2. Data objektif
a) Keadaan umum
1) Baik, jika kesadaran penuh, TTV stabil, dan pemenuhan kebutuhan
mandiri seperti makan tanpa disuapi dan elminasi sendiri tanpa bantuan.
2) Sedang, jika kesadaran penuh sampai dengan apatis, TTV stabil, dan
pemenuhan kebutuhan dibantu sebagian sampai seluruhnya.
3) Lemah, jika kesadaran penuh sampai dengan somnolen, TTV tidak
stabil, memakai alat bantu organ vital, memerlukan tindakan
pengobatan dan perawatan intensif, pemenuhan kebutuhan dibantu
seluruhnya (Mochtar, 2011).

b) Kesadaran
1) Composmentis adalah jika sadar penuh
2) Apatis adalah sikap acuh tak acuh, jika ditanya tidak segera merespon
3) Delirium adalah kesadaran menurun disertai kekacauan mental dan
motorik.
4) Somnoloen adalah tingkat kesadaran menurun dengan respon
psikomotor yang lambat.
5) Stupor adalah tingkat kesadaran seperti tertidur lelap, tetapi masih ada
respon terhadap nyeri
6) Koma adalah tingkat kesadaran tidak bisa dibangunkan dan tidak ada
respon terhadap rangsangan apapun (Saifuddin, 2010).

c) Berat badan
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling
sering digunakan terlebih pada bayi baru lahir. Pada masa bayi-balita,
berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik
maupun status gizi, kecuali terdapa kelainan klinis seperti edema, tumor,
asites dan lainnya. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein,
lemak, air, dan mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung
meningkat, dan protein otot menurun (Supariasa, 2012).
d) Tinggi badan
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah
lalu dan keadaan sekrang. Jika umur tidak diketahui dengan tepat.
Disamping berat badan tinggi badan merupakan ukuran kedua yang
penting, karena dengan menghubungkan berat berat terhadap tinggi badan,
faktor umur dapat dikesampingkan (Supariasa, 2012).
e) Tekanan darah
Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap kali kunjungan untuk
mendeteksi adanya hipertensi pada kehamilan (dengan kenaikan sistole >
30 mmHg dan diastole > 15 mmHg). Hipertensi dalam kehamilan
merupakan salah satu tanda adanya preeklamsia. Pada ibu hamil yang
mengalami preeklamsia perlu memperhatikan diet asupan garam dan
protein (Adriani & Dr. Bambang, 2012).
f) Lila
Lingkar lengan atas (LILA) dewasa merupakan salah satu pilihan untuk
pennetuan status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-
alat yang sulit diperoleh dengan harga yang lebih murah. Menurut Depkes
RI (1994) pengukuran lila pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah
salah satu cara deteksi yang mudah dan dapat dilaksanakan pada orang
awan. Untuk mengetahui kelompok beresiko kekurangan energi kronis
(KEK), ambang batas pengukuran lingkar lengan atas (LILA) orang
indonesia adalah 23,5 cm (Supariasa, 2012).
g) Pemeriksaan fisik
1) Rambut
Pada pemeriksaan rambut apabila ditemukan rambut kusam, kering,
tipis jarang, mudah putus, dan tidak mengkilap menunjukkan
defisiensi asam askobat, vitamin A, kalori, protein dan zinc (Hartono,
2006).
2) Mata
Pada pemeriksaan mata ditemukan konjungtiva mata kering, suram
dan pucat menunjukkan defisiensi asam folat, vitamin A dan zat besi
(Hartono, 2006).
3) Bibir
Pada pemeriksaan bibir ditemukan inflamasi, parut pada sudut mulut,
keilosis, visura vertikel, ulserasi dan pucat menunjukkan defisiensi
ribovlavin, dan zat besi (Hartono, 2006).
4) Gusi
Pada pemeriksaan gusi ditemukan perdarahan, gusi memerah,
bengkak, hipertrofi, stomatitis dan ulserasi menunjukkan defisiensi
Asam Folat, Asam Askorbat dan B12 (Hartono, 2006).
5) Lidah
Pada pemeriksaan lidah ditemukan edema, lidah memerah dan lidah
magenta (keunguan) menunjukkan defisiensi asam folat, mungkin B12
dan B complek (Hartono, 2006).
6) Kuku
Pada pemeriksaan kuku ditemukan kuku pucat, rapuh, dan tipis
menunjukkan defisiensi zat besi. Sedangkan apabila permukaan kuku
ditemukan gejala bintik-bintik putih maka hal tersebut menunjukkan
defisiensi zink (Hartono, 2006).
7) Kulit
Pada pemeriksaan kulit ditemukan kulit kasar, kering dan bersisik
menunjukkan defisiensi vitamin A (Hartono, 2006).
i) Pemeriksaan laboratorium (Haemoglobin)
Pemeriksaan biokimia dalam penilaian status gizi memberikan hasil
yang lebih dan objetif dati pada menilai konsumsi pangan dan pemeriksaan
lain. Pemeriksaan biokimia yang sering digunakan adalah pemeriksaan Hb.
Hb adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan
prevalensi anemia. (Supariasa, 2012).
Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan Hb, pemeriksaan dilakukan
untuk megetahui apakah ibu menderita anemia atau tidak, HB ibu hamil
normal 11 gr%, anemia ringan 9-10 gr%, anemia sedang 7-9 gr%, dan
anemia berat 5-7 gr% (Manuaba, 2007).
Contoh kasus

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN KEDIRI
Jl. KH. Wakhid Hasyim No. 64 B Telp. (0354) 773095 – 772833
Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id Fax. (0354) 778340
Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id Kediri 64114

FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL (ANC)

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 01-12-2017 Jam : 12.30 WIB


No. RM : 1270xx
Nama : Ny. T Nama Suami : Tn. A
Umur : 29 th Umur : 31 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Munengan Rt 03/ Rw 01 Alamat : Munengan Rt 03/ Rw 01
Mangun Rejo, Kediri Mangun Rejo, Kediri
No. HP :-

Cara masuk :

 Datang Sendiri - Rujukan dari :

Diagnose :

A. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan utama :
- Pusing, lemas
2. Riwayat menstruasi
 HPHT : 29-09-2017
 TP : 06-07-2018
3. Riwayat hamil ini
 Keluhan BAK : tidak ada Keluhan BAB : Tidak ada
4. Penghasilan keluarga
Ibu mengatakan penghasilan keluarga Rp. 900.000,00 per bulan
5. Pola makan/ minum/ eliminasi/ istirahat
- Pola makan : ibu makan 3x sehari dengan 1 porsi nasi, sayur 1 mangkuk
kecil (kadang-kadang), lauk pauk (tahu/tempe/lele/ayam) dan 1 potong buah
kadang (pisang/semangka/pepaya)
- Pola minum : 7 gelas/hari
- Pola eliminasi :
BAK 5-6x/hari, warna : jernih, BAK terakhir jam : 12.15 WIB
BAB 1 kali/hari, karakteristik: lembek, BAB terakhir jam : 05.00 WIB
- Pola istirahat : 7-8 jam/hari, tidur terakhir jam : 04.30
- Dukungan keluarga :  Suami  Orang tua  Mertua Keluarga lain

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
BB Sebelum hamil: 50 kg Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 52 kg/ 150 cm Tekanan Darah: 120/90 mmHg
Nadi : 84x/ mnt Suhu : 36,6 o C
Pernafasan : 20x/ mnt LILA : 26 cm
2. Pemeriksaan Fisik
- Mata : Konjungtiva pucat, Selera : tidak ikterik, Pandangan
Kabur tidak. tidak Adanya pandangan dua
- Rahang, gigi, gusi : normal, gusi tidak berdarah
3. Pemeriksaan khusus
a. Abdomen
Inspeksi  Membesar dengan arah memanjang
Membesar dengan arah melebar
linea alba  linea agra strie livide
Strie albican lain-lain
Palpasi :
Leopord I : teraba tegang
Leopord II : tidak dilakukan
Leopord III : tidak dilakukan
Leopord IV : tidak dilakukan
Auskultasi : belum terdengar
4. Pemeriksaan laboratorium :
Dilakukan pada tanggal 01-12-2017 dengan Hasil:
HB : 10 gr/dl
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Merryana & Bambang Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan.
Jakarta : Kencana Prenada Group

Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika

Mochtar. R. 2011. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75. 2013

Saifuddin, A. B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Supariasa, dkk. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Walyani, elisabeth siwi. 2015. Asuhan kebidanan pada kehamilan. Yogyakarta : PT.
Pustaka Baru

Anda mungkin juga menyukai