Anda di halaman 1dari 15

Pendahuluan I-1

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sejak zaman Mesir kuno, orang-orang Mesir telah banyak
memanfaatkan batuan kapur, diantaranya adalah untuk memplester bangunan
tempat tinggal mereka. Sampai zaman modern sekarang pun, kapur masih
digunakan pemanfaatannya untuk memplester bangunan. Perkembangan ini
secara tidak langsung memperlihatkan adanya peningkatan kebutuhan akan
bahan baku dan penolong bagi perkembangan sector industri yang merupakan
industry hilir. Stabilitas politik yang baik di indonesia telah memacu pada
pengembangan sector industri, konstruksi dan pertanian ketingkat yang lebih
baik. Berdasarkan pertimbangan tersebut diperkirakan prospek pasar untuk
kebutuhan kapur di Indonesia cukup besar.
Dalam bahasa inggris, kalsium hidroksida juga dinamakan slaked lime,
atau hydrated lime (kapur yang di airkan). Pada masa colonial amerika
pengolahan lime mula-mula dengan menggunakan batu gamping kasar yang
terbakar dalam suatu alat yang dinamakan “dugout”, dimana alat ini adalah kiln
yang terbuat dari susunan batu bata yang menggunakan batu bara atau kayu
sebagai bahan bakarnya. Bahan bakar itu diletakkan dibagian bawah kiln
dengan waktu pemanasan atau pembakaran dilakukan selama 72 jam.
Kiln yang dipergunakan pada proses pembakaran lime mengalami
perkembangan pada tahun-tahun berikutnya. Dibawah pengaruh riset rancang
bangun kimia, pembuatan lime dilakukan didalam kiln dikembangkan dalam
sekala besar dengan pengendalian teknik yang tepat. Sehingga produk yang
dihasilkan lebih seragam dengan biaya yang lebih ekonomis.
Di Indonesia sendiri yang merupakan Negara berkembang, kebutuhan
akan lime guna menunjang kebutuhan untuk pembangunan sangatlah besar. Di
negara-negara berkembang lain pun juga sangat membutuhkan lime sehingga
terkadang harus import dari luar negeri. Berdasarkan kebutuhan akan lime
didunia dapat diperkirakan prospek pasar dunia yang cukup besar guna

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-2

menunjang devisa Negara dan dapat mengurangi permasalahan


ketenagakerjaan di Indonesia.
Diharapkan dengan perancangan pabrik Kalsium Hidroksida (slaked
lime) ini dapat memiliki prospek yang bagus dalam hal devisa Negara dalam
pasar dunia dan masalah ketenaga kerjaan bagi masyarakat Indonesia.
I.2 Aspek Ekonomi
Secara langsung atau tidak langsung produksi batu kapur dan slaked
lime digunakan lebih banyak dibandingkan unsure kimia alami lainnya pada
industri kimia. Produksi lime dunia mencapai 18.300.000 Ton dengan harga US
$ 341,1 juta pada tahun 1972 dan produksi mengalami peningkatan pada tahun
1979 sebanyak 19 juta Ton. Lime biasanya dijual dalam bentuk High Quick
Lime (kapur mentah) yang mengandung kurang dari 90% CaO sampai 5%
magnesia. Presentase terkecil diantaranya Kalsium Karbonat, silika, slumina,
dan ferry oksida yang ditunjukkan sebagai impuritis.

Tabel 1.1 Jumlah konsumsi kalsium hidroksida pada setiap pabrik Indonesia
Kuantitas (Ton)
X Tahun Total (Ton)
Gula** Gypsum* DCPD*** AsamSitrat*
2008 5336.858 338.3712 463.5567 3479.22193 9618.008
2009 4599.006 767.2946 686.9859 4444.61441 10497.9
2010 4428.978 598.1875 982.8798 7244.27221 13254.32
2011 4456.518 18173.27 4391.857 7244.27221 34265.91

Penentuan Kapasitas
dengan menggunakan metode extrapolasi, maka :
misalkan kebutuhan pada tahun 2016 = x
2011−2010 34265.91−13254.32
=
2016−2010 x −13254.32
1 21011.59
=
6 x−13254.32
x−13254.32=126069.54
x=139323.86 ton /tahun

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-3

Maka kebutuhan kalsium hidroksida di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak


139323.86 ton/tahun. Guna membantu memenuhi kebutuhan kalsium
hidroksida pada tahun 2016 yang nantinya juga dapat digunakan sebagai
komoditi impor Indonesia maka pra-rencana pabrik kalsium hidroksida ini
memakai kapasitas produksi sebesar 40000 ton/tahun.

I.3 Spesifikasi Bahan Baku


Bahan baku yang digunakan adalah batuan kapur (lime stone) bentuk
calcite (kandungan kalsium tertinggi) yang mempunyai kandungan impurities
dan spesifikasi sebagai berikut (Biz.Ardra):
CaCO3 : 95.2 %
MgCO3 : 0.9 %
SiO2 : 1.2 %
H2O : 2.7 %
I.3.1. Sifat – sifat Fisika :
A) Warna : Putih
B) Bentuk : Padat Kristalin
C) Bau : Menyengat (khas karbonat)
D) Spesifik Gravity : 2,7112
E) Kekerasan : 2- 4 skala Mohs
F) Titik Lebur : 1339 oC
I.3.2. Sifat – sifat Kimia :
a) Rumus Kimia : CaCO3 (senyawa kandungan
terbanyak)
b) Berat Molekul : 100,08
c) Kelarutan dalam air : 0,014 – 0,15 gr/liter ada suhu 17 oC
d) Reaksi – reaksi kimia yang terjadi :
kalsinasi :
Kalsinasi berlangsung pada suhu 898 oC untuk kandungan
calcite tinggi dan sangat stabil, sesuai dengan reaksi
sebagai berikut :

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-4

CaCO3 CaO + CO2


Neutralization :
Lime akan terionkan dalam air, on – ion Ca 2+, Mg2+, dan
OH- sehingga akan terbentuk basa atau alkali. Basa – basa
Ca(OH)2 dan Mg(OH)2 ini hanya dapat ternetralkan dalam
asam kuat seperti : HCl, HNO3, H2SO4
CaCO3 + H2O Ca(OH)2 +CO2 (1-2)
Ca(OH)2 + Hcl CaCl2 + 2H2O (1-3)
Ca(OH)2 + H2SO4 CaSO4 + 2H2O(1-4)
Caustization :
Lime dengan kandungan kalsium tinggi bereaksi dengan
karbonat seperti Na2CO3 dan LiCO3 untuk membentuk
hidroksida dan karbonat melalui dua pemecahan (double
decomposition).
NA2CO3 + Ca(OH)2 2NaOH + CaCO3 (1-5)
I.4 Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan adalah slaked lime (Ca(OH) 2) yang didapatkan
dengan mereaksikan CaO dan H2O, dengan spesifikasi sebagai berikut :
I.4.1 Sifat – sifat Fisika :
(a) Warna : Putih Kristalin
(b) Bentuk : Padat Lembut
(c) Spesifik Gravity : 2,34
(d) Titik Lebur : Melepas air pada 580 oC
I.4.2. Sifat – sifat Kimia :
(a) Rumus Kimia : Ca(OH)2
(b) Berat Molekul : 74,2346
(c) Kadar Produk Ca(OH)2 : 80 %
(d) Kelarutan dalam Air : sangat sedikit larut dalam air, larut
dalam gliserine syrup dan asam, tidak larut dalam alkohol.
(e) Reaksi – reaksi Kimia yang terjadi :
Bereaksi dengan CO2 membentuk CaCO3 dengan rekasi :

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-5

Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O (1-6)


Bereaksi dengan gas klor membentuk Bleaching powder :
Ca(OH)2 + Cl2 CaOCl2 + H2O (1-7)
Bereaksi dengan HCl membentuk CaCl2 :
Ca(OH)2 + 2HCl CaCl2 + 2H2O (1-8)
I.5 Kegunaan Produk
Sugar Refining. Dalam pemurnian gula bit, larutan gula (crude) diolah
dengan milk of lime untuk mengendapkan calcium dari garam – garam organic
dan asam phospor. Setelah disaring, larutan dinetralkan dengan karbodioksida,
calcium carbonat dihilangkan dengan penyaringan dan diperoleh larutan gula
murni.
Soil stabilization. Kedua hydrated lime kering dan milk of lime
digunakan untuk stabilisasi tanah. Hydrate kering lebih mudah didispersikan
bilamana dipakai pada tanah miring. Milk of lime mempunyai keuntungan
ketika tanah dalam keadaan kering, bisa juga diinjeksikan dibawah tekanan.
Bleaching. Chlorine direaksikan dengan hydrated lime untuk
membentuk campuran powder calcium hypochloride dan calcium Chloride,
biasanya dikenal dengan bleaching powder. Larutan calcium hypocloride
digunakan dalam proses pemutihan pulp kayu.
2 Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 Ca(OCl)2 + CaCl2 + 2H2O (1-9)
Water Treatment. Hydrated lime digunakan untuk menghilangkan
kekerasan sementara dan permanent. Calcium dan magnesium hydrogen
carbonate bereaksi dengan calcium hydroxide membentuk calcium carbonate
yang tidak terlarut dan magnesium hydroxide.
Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 2CaCO3 + 2H2O (1-10)
Mg(HCO3)2 + 2Ca(OH)2 Mg(OH)2 + 2CaCO3 + 2H2O (1-11)
Kekerasan permanen yang disebabkan oleh calcium dan magnesium
sulfate bisa dihillangkan dengan hydrated lime ditambah dengan sodium
carbonate.
MgSO4 + Ca(OH)2 + Na2CO3 Mg(OH)2 + Na2SO4 + CaCO3 (1-12)

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-6

Nonferrous Metallurgy. Hydrated lime digunakan dalam


memproduksi alumina dengan proses Bayer untuk meregenarasi sodium
hydroxide dari sodium carbonate. Hydrated lime digunakan dalam proses
flotasi untuk memanfaatkan bijih tembaga dan untuk mengekstrak emas dan
perak. Bahan kimia essensial ini untuk ekstraksi uranium dari lumpur emas dan
untuk recovery nikel dan tungsten setelah proses peleburan. Hydrated lime
digunakan dalam produksi logam magnesia dan magnesium.

I.6 Pemilihan Lokasi dan Tata Letak Pabrik


I.6.1 Lokasi Pabrik
Dalam perencanaan suatu pabrik, penentuan lokasi suatu pabrik
merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan suatu
pabrik. Perencanaan yang tepat akan mendukung operasional pabrik dan
kelangsungan pabrik.
Dalam menentukan lokasi pabrik ada beberapa factor yang harus
diperhatikan sehingga diperoleh lokasi yang baik dan sesuai dengan pabrik
yang direncanakan. Faktor – faktor tersebut meliputi faktor utama dan faktor
khusus. Setelah memepelajari dan mempertimbangkan faktor tersebut, maka
dipilih daerah kabupaten Tuban, Jawa Timur sebagai lokasi tempat
didirikannya pabrik kalsium hidroksida ini.
A. Faktor Utama
1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu factor yang penting dan harus
diperhatikan dalam penentuan lokasi suatu pabrik. Pada dasarnya suatu pabrik
sebaiknya didirikan di daerah yang dekat dengan sumber bahan bakunya.
Sehingga pengadaan dan transportasi bahan bakunya mudah diatasi dan
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Hal – hal yang perlu ditinjau mengenai
bahan baku ini adalah sebagai berikut :
a. Jarak sumber bahan baku dengan pabrik
b. Kapasitas sumber bahan baku dan berapa lama digunakannya
c. Bagaimana cara mendapatkanya, transportasinya, dan penyimpanan bahan
baku
d. Kemungkinan untuk mendapatkan sumber lain

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-7

2. Pemasaran
Suatu pabrik atau industri didirikan karena adanya permintaan akan
barang yang dihasilkan oleh karena itu hasil produksi pabrik memerlukan
daerah pemasaran, hal ini menyebakan daerah pemasaran merupakan salah satu
factor utama dalam penentuan lokasi dari suatu pabrik. Ada banyak keuntungan
apabila lokasi pabrik dekat dengan daerah pemasaran, diantaranya : keamanan
transportasi, biaya pengiriman dan yang terpenting adalah perkembangan hasil
produksi pabrik akan dapat meningkat pesat dan diminati oleh konsumen.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam masalah pemasaran :
a. Kebutuhan konsumen akan produk
b. Daerah pemasaran produk
c. Jarak pemasaran dari lokasi pabrik
d. Berapa banyak produk yang beredar dipasaran dan bagaimana perkembangan
dimasa – masa yang akan dating
e. Bagaimana system pemasaran yang dipakai
f. Direncanakan system penjualan untuk daerah – daerah yang jauh
Dekatnya letak pabrik dari konsumen menyebabkan biaya pengangkutan
produk pada konsumen akan lebih rendah, sehingga harga dapat ditekan
menjadi lebih rendah, dan pada akhirnya diperoleh hasil penjualan yang
maksimal.
3. Tenaga Listrik dan Bahan Bakar
Suatu pabrik memerlukan bahan bakar dan listrik untuk keperluan
menjalankan alat – alat serta penerangan bagi pabrik secara keseluruhan.
Kebutuhan bagi pabrik biasanya volumenya cukup besar, sehingga diperlukan
suatu daerah yang dekat dengan sumber tenaga listrik dan bahan bakar. Hal –
hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan tenaga dan bahan bakar, dalam
penentuan lokasi dari suatu pabrik :
a. Bagaimana kemungkinan pengadaan tenaga listrik dilokasi yang dipilih
b. Berapa harga tenaga listrik dan bahan bakar yang diperlukan
c. Bagaimana persediaan tenaga listrik dan bahan bakar dimasa yang akan datang
Sumber tenaga listrik untuk keperluan pabrik dapat diperoleh dari PLN
maupun dengan menyediakan tenaga pembangkit tenaga listrik sendiri berupa
mesin diesel / generator. Sedangkan bahan bakar diperoleh dari distribusi
pertamina.
4. Sumber Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi suatu industry kimia
baik untuk kebutuhan proses maupun keperluan lain, misalnya pendinginan, air

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-8

minum dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan air diambil dari dua
macam sumber :
a. Langsung dari sumbernya
b. Dari instalasi penyediaan air
Apabila kebutuhan air ini cukup besar, maka pengambilan air langsung
dari sumbernya dapat melebihi ekonomis atau perpaduan antara dua sumber
diatas. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian air sumber adalah :
a. Sampai berapa lama sumber air tersebut dapat melayani kebutuhan pabrik
b. Bagaimana kualitas air yang disediakan untuk pabrik
c. Bagaimana pengaruh musim terhadap kemampuan penyediaan air tersebut
Kebutuhan air untuk pabrik ini dapat diambil dari sungai terdekat
ditambah dengan air PDAM untuk keperluan air bersih bagi karyawan.
5. Iklim dan Geografis
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan menyangkut hubungan
antara pemilihan lokasi pabrik dengan iklim dan letak geografis dari suatu
daerah.
a. Keadaan alamnya, alam yang menyulitkan konstruksi akan mempengaruhi
spesifikasi peralatan
b. Keadaan angin (kecepatan dan arahnya), pada suatu situasi terburuk yang
pernah terjadi pada tempat itu, dan bagaimana akibatnya pada daerah itu
c. Gempa bumi yang pernah terjadi
d. Kemungkinan untuk perluasan dimasa yang akan datang
B. Faktor Khusus
1. Transportasi
Masalah transportasi perlu diperhatikan agar kelancaran pengangkutan
bahan baku dan penyaluran produk dapat terjamin dengan biaya serendah
mungkin dalam waktu yang relative singkat. Karena perlu diperhatikan
beberapa fasilitas yang ada di daerah itu, seperti :
a. Jalan raya yang dapat dilalui mobil dan truk
b. Adanya pelabuhan
Pada dasarnya yang penting adalah kelancaran supply bahan baku dan
penyaluran produk dapat dijamin biaya lebih murah dan dalam jangka waktu
yang relative singkat.
2. Buruh dan Tenaga Kerja
Faktor buruh dan tenaga kerja merupakan factor yang penting bagi
suatu perusahaan, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan dari perusahaan
juga dipengaruhi oleh factor buruh dan tenaga kerja yang kualitas dan

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-9

kemampuannya tinggi. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan


tenaga kerja dihubungkan dengan lokasi pabrik yang akan dipilih adalah :
a. Mudah / tidaknya untuk mendapatkan tenaga kerja yang diinginkan
b. Keahlian dan pendidikan tenaga kerja yang tersedia
c. Peraturan perburuhan
d. Tingkat penghasilan tenaga kerja di daerah itu
3. Buangan Pabrik (Waste Disposal)
Apabila buangan pabrik berbahaya bagi kegiatan dan kehidupan
disekitarnya, maka harus diperhatikan cara mengeluarkan buangan terutama
yang berhubungan dengan peraturan pemerintah setempat.
4. Perpajakan dan Auransi
Perpajakan dan asuransi disalam mendirikan suatu pabrik juga
merupakan factor yang menentukan untuk pengambilan daerah lokasi pabrik
jangan sampai pabrik yang ada akan memberatkan pabrik tersebut.
5. Karakteristik Tanah dan Lokasi
Hal – hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Apakah lokasi berada pada daerah bekas sawah, rawa atau bukit
b. Harga tanah dan fasilitas – fasilitas lain
Struktur dan karakteristik tanah di daerah Gresik tidak perlu ditakutkan
lagi mengingat banyaknya industry lainnya yang sudah ada.
6. Keadaan Lingkungan Masyarakat
Menurut pengamatan, masyarakat di sekitar lokasi pabrik memiliki adat
istiadat yang baik. Selain itu fasilitas perumahan, pendidikan, poliklinik, dan
peribadahan sudah tersedia.

1.6.2 Tata Letak Pabrik


1.6.2.1 Dasar perencanaan tata letak pabrik harus diatur sehingga :
a. Konstruksi yang efisien.
b. Pemeliharaan yang ekonomis.
c. Operasi yang baik.
d. Dapat menimbulkan kegairahan kerja dan menjamin keselamatan kerja yang
tinggi.
Untuk mendapatkan tata letak pabrik yang baik harus dipertimbangkan
beberapa faktor, yaitu :
 Tiap-tiap alat diberikan ruang yang cukup luas agar memudahkan
pemeliharaannya.

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-10

 Setiap alat disusun berurutan menurut fungsi masing-masing sehingga tidak


menyulitkan aliran proses.
 Untuk daerah yang mudah menimbulkan kebakaran ditempatkan alat pemadam
kebakaran.
 Alat kontrol yang ditempatkan pada posisi yang mudah diawasi oleh operator.
 Tersedianya tanah atau areal untuk perluassan pabrik.
Dalam pertimbangan pada prinsipnya perlu dipikirkan mengenai biaya
instalasi yang rendah dan sistem menejemen yang efisien. Tata letak pabrik
dibagi dalam beberapa daerah utama, yaitu :
1.6.2.2 Daerah proses
Daerah ini merupakan tempat proses. Penyusunan perencanaan tata
letak peralatan berdasarkan aliran proses. Daerah proses diletakkan ditengah-
tengah pabrik, sehingga memudahklan supply bahan baku dari gudang
persediaan dan pengiriman produk kedaerah penyimpanan, serta memudahkan
pengawasan dan perbaikan alat-alat.
1.6.2.3 Daerah penyimpanan ( Storage Area )
Daerah ini merupakan tempat penyimpanan hasil produksi yang pada
umumnya dimasukkan kedalam tangki atau drum yang sudah siap dipasarkan.

1.6.2.4 Daerah pemeliharaan pabrik dan bangunan


Daerah ini merupakan tempat melakukan kegiatan perbaikan dan
perawatan peralatan, terdiri dari beberapa bengkel untuk melayani permintaan
perbaikan dari pabrik dan bangunan.

1.6.2.5 Daerah utilitas


Daerah ini merupakan tempat penyediaan keperluan pabrik yang
berhubungan dengan utilitas yaitu air, steam,dan listrik.

1.6.2.6 Daerah Administrasi


Merupakan pusat dari semua kegiatan administrasi pabrik dalam
mengatur operasi pabrik serta kegiatan-kegiatan lainnya.

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-11

1.6.2.7 Daerah Perluasan


Digunakan untuk persiapan jika pabrik mengadakan perluasan dimasa
yang akan datang. Daerah perluasan ini terletak dibagian samping pabrik.

1.6.2.8 Plant Service


Plant Service meliputi bengkel, kantin umum dan fasilitas
kesehatan/poliklinik. Bangunan-bangunan ini harus ditempatkan sebaik
mungkin sehingga memungkinkan terjadinya efisiensi yang maksimum.

1.6.2.9 Jalan Raya


Untuk memudahkan pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi,
maka perlu diperhatikan masalah transportasi. Salah satu sarana transportasi
yang utama adalah jalan raya.
Setelah memperhatikan faktor-faktor di atas, maka disediakan tanah
seluas 14827 m2 dengan ikuran 90 m x 164.7 m. Pembagian luas pabrik
diperkirakan sebagai berikut :
I.6.3 Lay Out / Pembagian Areal Tanah
Tabel I.2 Pembagian Luas Pabrik

No Daerah Ukuran Luas ( m2 )


1 Daerah proses 75 x 25 1875
2 Kantor logistik 8 x 10 80
3 Kantor produksi 10 x 15 150
4 Perpustakaan 8 x 8 64
5 Unit packaging 20 x 20 400
6 Ruang pembangkit 15 x 15 225
7 Mushola 8 x 15 120
8 Poliklinik 8 x 8 64
9 Ruang kontrol 20 x 5 100
10 Bengkel 20 x 5 100
11 Pemadam kebakaran 15 x 5 75
12 Kantin dan koperasi 15 x 10 150
13 Laboratorium 10 x 20 200
14 Gudang alat 10 x 10 100
15 Gudang bahan baku 20 x 20 400
16 Pos keamanan 5 x 5 25
17 Tempat parkir 15 x 15 225

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-12

18 Utilitas 40 x 30 1200
19 Taman 8 x 20 160
20 Sarana olahraga 8 x 8 64
21 Perluasan 70 x 95 6650
22 Penyimpanan produk 20 x 20 400
23 Jalan dan halaman 50 x 40 2000
Total 14827

Gambar I.1. Tata Letak Pabrik Kalsium Hidroksida

Keterangan Gambar I.1 Tata Letak Pabrik Barium Karbonat :


1. Pos Keamanan
2. Parkir Kendaraan Roda 2
3. Parkir Kendaraan Roda 4 (3 a) dan Parkir Truk (3 b)
4. Poliklinik
5. Masjid
6. Kantor

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-13

7. Gudang Produk Na(OH)2


8. Ruang kontrol
9. Bengkel
10. Area Proses
11. Gudang bahan baku Limestone (CaCO3)
12. Laboratorium
13. Taman
14. Toilet
15. Kantin
16. Perpustakaan
17. Unit Pengolahan Limbah
18. Utilitas
19. Kantor Pabrikasi
20. Ruang Generator
21. Pemadam Kebakaran
22. Area Perluasan
23. Gudang Peralatan
24. Gedung Serba Guna
25. Timbangan Truk
26. Sungai
27. Jalan Raya

I.6.4 Lay Out / Pembagian Areal Tanah

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-14

Gambar I.2 Tata Letak Alat

Tabel I.3 Keterangan Gambar I.2 Tata Letak Alat

Kode Nama Alat


No Jumlah
Alat Peralatan Proses
1 F-110 Gudang Limestone 1
2 Q-224 Furnace 1
3 C-120 Hammer Mill 1
4 H-122 Vibrated Screen 1
5 F-410 Bin Hydrated 2
6 B-220 Rotary Kiln 1
7 F-341 Hopper Mill 2
8 H-333 Cyclone 1
9 B-230 Rotary Cooler 1
10 H-234 Cyclone 1
11 F-212 Hopper Hydrator 2
12 H-324 Cyclone 1
13 R-210 Hydrator 1
14 E-323 Heater 1
15 H-310 Rotary Drum Vacum 1

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi
Pendahuluan I-15

Filter
16 H-225 Cyclone 1
17 F-123 Silo Limestone 2
18 B-320 Rotary dryer 1
19 C-340 Ball Mill 1
20 H-342 Vibrated Screen 1
21 B-330 Rotary Cooler 1

Pra-Rencana Pabrik Kalsium Hidroksida dari Kalsium Karbonat dengan


proses Kalsinasi

Anda mungkin juga menyukai