Sunburn
Sunburn
PENDAHULUAN
Sinar matahari sangat diperlukan oleh mahluk hidup sebagai sumber energi,
penyehat kulit dan tulang dalam pembentukan vitamin D dan pro vitamin D.
Namun saat matahari berada dalam puncak kekuatannya antara pukul 10.00-
16.00, tubuh akan terpapar sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya. Salah satu efek
buruk dari sinar matahari adalah dapat menyebabkan sunburn.1
Sunburn adalah reaksi inflamasi akut pada kulit terhadap UVR (Ultraviolet
Radiation). UVR dapat dipancarkan oleh matahari, tanning bed, lampu fototerapi,
arc lamps, dan yang lainnya. Sunburn yang tidak terlalu berat dapat sembuh
secara spontan, namun pada kasus yang berat walaupun jarang terjadi sunburn
dapat menyebabkan dehidrasi dan infeksi sekunder. Angka kesakitan dan angka
kematian tergantung dari durasi paparan dan berhubungan dengan perkembangan
keganasan pada kulit, termasuk diantaranya basal cell carcinoma, squamous cell
carcinoma, dan malignant melanoma. Sepertiga orang-orang di Amerika Serikat
menderita sunburn setiap tahunnya, dan sekitar dua per tiga anak-anak di Amerika
Serikat menderita sunburn pada setiap musim panas.2
Sunburn harus menjadi perhatian kita, karena penting bagi praktisi kesehatan yang
bertugas di daerah wisata agar dapat mendiagnosis secara dini dan pengobatan
sunburn, ini dilakukan tidak semata-mata untuk kenyaman para wisatawan namun
juga untuk meningkatkan kompetensi dokter di dalam bidang travel medicine.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat mendiagnosis sunburn lebih awal
agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan dan perawatan yang tepat
terhadap sunburn.
Di dalam paper ini akan dibahas mengenai sunburn dari etiologi sampai
pengobatan yang tepat untuk mengurangi Angka kesakitan dan angka kematian
yang diakibatkan oleh sunburn.
BAB II
ISI
2.1 Etiologi
Sunburn adalah reaksi inflamasi akut pada kulit yang disebabkan oleh
terpapar radiasi ultraviolet (UV) yang berlebihan. Radiasi ultraviolet dapat
berasal dari berbagai macam sumber seperti lampu fototerapi, tanning-bed,
dan juga sinar matahari langsung.2
UVA bisa penetrasi hingga ke kulit bagian dalam dan merupakan tipe radiasi
ultraviolet yang menyebabkan keriput dan penuaan pada kulit. UVB adalah
tipe radiasi ultraviolet yang dapat menyebabkan sunburn. Kedua jenis radiasi
tersebut dapat memicu terjadinya kanker kulit.4
a. Elevasi matahari
Semakin tinggi matahari, semakin tinggi pula tingkat radiasi ultraviolet.
Maka dari itu, tingkat radiasi ultraviolet bervariasi berdasarkan waktu dan
musim. Tingkat radiasi tertinggi adalah ketika tepat tengah hari pada
musim panas.4
b. Lintang
Semakin dekat wilayah dengan garis khatulistiwa, semakin tinggi tingkat
radiasi ultraviolet.4
c. Awan
Tingkat radiasi ultraviolet tertinggi dicapai ketika langit tanpa awan,
sehingga tidak ada radiasi yang diserap oleh awan.4
d. Ketinggian
Pada dataran tinggi, lapisan atmosfer semakin tipis sehingga semakin
sedikit radiasi ultraviolet yang dapat diserap. Setiap kenaikan permukaan
1000 m, tingkat radiasi ultraviolet meningkat 10%-12%.4
e. Ozon
Ozon menyerap radiasi ultraviolet sebelum mencapai permukaan bumi. 4
f. Refleksi/pantulan permukaan
Radiasi ultraviolet dapat dipantulkan kembali oleh permukaan bumi,
besarnya pantulan tergantung dari jenis permukaan. Salju bisa
memantulkan 80% radiasi ultraviolet, pasir pantai dapat memantulkan
15%, dan air laut sekitar 25%.4
Anak-anak usia kurang dari 6 tahun dan orang tua berusia lebih dari 60
tahun kulitnya lebih sensitif untuk terbakar sinar matahari
Orang-orang dengan warna kulit terang
Orang dengan kulit yang lembab
Kebiasaan berjemur di bawah sinar matahari langsung (Sunbathing /
tanning) 5
Tabel 2. Kalsifikasi sensitifitas kulit terhadap sinar matahari 5
2.2 Patogenesis
Pada fase awal, paparan UVR menyebabkan sel mast untuk mengeluarkan
mediator-mediator termasuk histamin, serotonin, dan tumor nekrosis faktor
yang menginduksi vasodilatasi dan sintesis prostaglandin dan leukotrin.
Sitokin yang dikeluarkan juga berperan dalam reaksi inflamasi yang
menyebabkan infiltrasi neutrofil dan limfosit T. Setelah paparan dari UVR,
saraf sensori pada epidermis dan dermis mengeluarkan berbagai nuropeptida
seperti P dan calcitonin-gene related peptide (CGRP) yang mungkin berperan
sebagai mediator untuk rasa sakit dan gatal selama inflamasi dan modulasi
imun. Pada patogenesis sunburn, sel mast berperan sangat penting karena sel
mast ada pada dermis atas dan berperan penting pada fase awal erythema
dengan mengeluarkan mediator-mediator seperti yang telah disebutkan diatas.
Dalam 2 jam paparan, akan terlihat kerusakan sel epidermis. Sel keratinosit
(sunburn cell) dan sel langerhans akan mengalami apoptosis karena kerusakan
DNA yang diinduksi oleh UVR. Kerusakan secara langsung terhadap DNA
dihasilkan dari eksitasi DNA oleh sinar UV-B yang membentuk timin dimer.
Kerusakan yang terjadi akan segera diperbaiki oleh tubuh dengan beberapa
mekanisme diantaranya perbaikan DNA, dan meningkatkan produksi melanin
untuk mencegah kerusakan yang akan terjadi lagi. Erythema biasanya muncul
setelah paparan 3-4 jam, dengan puncak dalam 24 jam.buku
Gambar 3. Kerusakan langsung pada DNA karena UV-B (kiri). Reaksi pembentukan timine
dimer (kanan) 12
Fase akut dari sunburn terjadi akibat respon inflamasi 12-24 jam pasca
paparan sinar ultraviolet. Manifestasi klinis atau gejala yang nampak pada
kasus-kasus pasien sunburn, antara lain : 14
Melepuh
Kulit yang melepuh dan bengkak menunjukan bahwa lapisan kulit dalam
sudah mengalami kerusakan (luka bakar stadium 2).15
2.4 Diagnosis
UVR dapat ditransimisikan oleh pakaian terutama jika dalam keadaan basah,
jadi sunburn dapat juga terjadi pada kulit yang di bawah pakaian. Delay
scaling dan desquamation terjadi 4-7 hari setelah paparan.21
2.5 Penatalaksanaan
Prostaglandin diduga memiliki peran pada kemerahan yang timbul pada kasus
sunburn, maka dari itu aspirin dan indomethacin biasa digunakan, karena
obat-obat tersebut menghambat biosintesis dari prostaglandin. Kedua obat
tersebut terbukti dapat menghambat dan menurunkan kemerahan akibat
sunburn ketika digunakan secara sistemik. Aplikasi indomethacin 2,5% akan
menurunkan kemerahan, hangat, dan nyeri tekan pada kulit yang terbakar
selama 24 jam atau lebih. Karena keamanan penggunaan indomethacin pada
anak-anak belum dipastikan, penggunaannya tidak direkomendasiakn pada
anak-anak yang menderita sunburn.5
Untuk kasus-kasus yang ringan, terapi yang diberikan berupa krim dingin
yang disimpan dalam lemari pendingin dioleskan langsung ke bagian kulit
yang terbakar. Aspirin juga dapat diberikan dalam dosis yang disesuaikan
setiap hari sampai gejala mereda. 5
Untuk penanganan kasus sedang atau parah, kulit yang terbakar harus sesering
mungkin dikompres dengan kompres basah dan dingin untuk meringankan
luka bakar dan nyeri tekan. Kompres bisa berupa sarung bantal atau handuk
yang telah dibasahi dengan air dingin. Pemberian krim juga disarankan. Untuk
kasus-kasus yang sangat parah, pasien mungkin membutuhkan pemberian
cairan intravena untuk menghindari dehidrasi.5
Pemberian asupan nutrisi yang adekuat juga menjadi salah satu hal penting
dalam penanganan sunburn. Pasien akan membutuhkan energi dan nutrisi
yang sangat tinggi karena katabolisme trauma, kehilangan panas, dan
regenerasi jaringan. Anemia dan malnutrisi menghambat proses penyembuhan
luka.22
BAB III
Simpulan
Sunburn adalah reaksi inflamasi akut pada kulit terhadap UVR (Ultraviolet
Radiation). UVR dapat dipancarkan oleh matahari, tanning bed, lampu fototerapi,
arc lamps, dan yang lainnya.2 Radiasi ultraviolet dari sinar matahari langsung
merupakan penyebab tersering terjadinya sunburn.