Anda di halaman 1dari 5

CONTOH SPO

Standar Prosedur Operasional


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN RESEP NARKOTIKA

SEOUL HOSPITAL
No. Dokumen :
06.036/RS/X/2014 No. Revisi : 00 Halaman : 1/1
SPO Disahkan oleh:
PELAYANAN RESEP Tanggal Terbit : Direktur Utama,
NARKOTIKA 6 Oktober 2014
(Ttd)
Dr. Kim Jong In, Sp.B.Onc.

Pengertian Semua proses dari skrining resep, penyiapan resep dan penyerahan
resep narkotika.
Tujuan 1. Memastikan semua proses dalam pelayanan obat golongan
narkotika memenuhi Undang-Undang yang berlaku.
2. Memastikan pengeluaran obat golongan narkotika aman dan
akurat.
Kebijakan 1. UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
2. Narkotika hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli Rumah
Sakit, Puskesmas, Balai Pengobatan dan dokter.
3. Salinan resep narkotika yang baru dilayani sebagian, atau yang
belum dilayani sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek
yang menyimpan resep asli.
4. Salinan resep narkotika dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani
sama sekali.
Prosedur Skrining Resep
1. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi.
2. Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian farmaseutik.
3. Mengkaji pertimbangan klinis.
4. Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dalam
resep.

Penyiapan Resep
1. Memberi garis bawah berwarna merah pada obat yang
termasuk golongan narkotika.
2. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep.
3. Untuk obat racikan apoteker dan atau asisten apoteker
menyiapakan obat jadi yang mengandung narkotika.
4. Mendokumentasikan pengeluaran obat narkotika pada kartu
stok.
5. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu
pada lemari dua pintu dan menguncinya kembali.
6. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai
permintaan dalam resep.
7. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan
jumlah obat sesuai permintaan dalam resep.

Penyerahan Resep
1. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket
dengan resep sebelum dilakukan penyerahan
2. Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal 2 suku kata)
3. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima
4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
(nama obat, kegunaan masing-masing obat, dosis dan cara
penggunaan obat)
5. Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat
dan meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang telah
disampaikan
Menyimpan resep pada tempat penyimpanan khusus resep
narkotika dan mendokumentasikannya pada buku pencatatan
resep narkotika
Unit Terkait Petugas Instalasi Farmasi (Apoteker dan Asisten Apoteker)
SMF
NAMA APOTIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
LOGO APOTIK
PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI DAN
No. Revisi Nomor :
ALAT KESEHATAN
- E - 02
Tanggal Revisi MulaI Berlaku :
- Tanggal 28 Oktober 2011

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

3. PROSEDUR
3.1 Melakukan inventarisasi sediaan farmasi dan alat kesehatan yang akan dimusnahkan
3.2 Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan Farmasi Dan Alat
Kesehatan)
3.3 Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan.
3.4 Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan.
3.5 Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sekurang-kurangnya
memuat :
 Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan
 Nama dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang dimusnahkan
 Nama apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
 Nama saksi (sekurang kurangnya dua saksi) dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan
farmasi dan alat kesehatan.
3.6 Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan.yang ditanda tangani oleh
apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan (Berita Acara terlampir)
3.7 Membuat laporan tembusan untuk Dinas Kesehatan dan BPOM.

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh : Dilaksanakan oleh :


Paraf Paraf Paraf
(Asisten Apoteker) Apoteker Asisten APoteker

Anda mungkin juga menyukai