Tentang
SERE
(SUSDOKBANG,SUSWATUD,SUSKESBANGAN)
DISUSUN OLEH:
LETKOL KES dr FAISAL SpPK
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …..………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. ii
BAB IV RESISTANSI………………………………………………………………. 13
BAB V ESCAPE…………………………………………………………………… 18
BAB VI PENUTUP………………………………………………………………… … 22
BAB I
PENDAHULUAN
2. Pokok Bahasan.
a. Survival
b. Evation
c. Resistance
d. Escape
BAB II
SURVIVAL
a. Pengertian
b. Survival
c. Tehnik Survival
6. Survival. Survival secara global dibagi menjadi 4 macam yang ditinjau dari segi
iklim dan daerah di permukaan bumi adalah sebagai berikut :
a. Jungle survival.
c. Desert survival.
d. Sea survival.
(d) Dicoba ½ sendok, ada efek samping atau tidak (gatal, pusing,
mata berkunang).
3
(e) Jika tidak ada efek samping, makanlah satu sendok, tunggu
sampai 8 jam.
(d) Buang isi usus, kantung empedu dan kantung kencing jangan
sampai bocor karena akan mengotori daging.
3) pembuatan kail/ pancing dari peniti, tulang burung atau tombak dari
kayu/ bambu.
5) Bahan ranting kayu lebih baik dari pada ranting yang sudah ada
ditanah karena akan menimbulkan asap yang banyak.
3) Seseorang dapat bertahan lama dengan air, tapi tidak dapat bertahan
lama tanpa air, apalagi pada daerah panas atau artic area dapat
mengakibatkan dehidrasi.
4) Sterilkan Air, dimasak dan tambahkan tablet penjernih air +/- 1 liter air
tambahkan 8 tetes/ 2,5 % solution of iodine, biarkan 10 menit dan kemudian
diminum.
6) Jangan minum air kencing/ air laut terlalu tinggi kandungan garam.
7) Old bluish sea ice dapat dikonsumsi, tapi new gray ice tidak dapat
diminum karena bergaram.
1) Dibuat sebagai pelindung dari hujan, dingin, panas, terik matahari atau
sengatan serangga.
1) Matahari
6
2) Jam Tangan
BAB III
EVATION
a. Peralatan Evation
c. Pelaksanaan
d. Tehnik penghindaran
f. Ringkasan
10. Peralatan Evation. Peralatan evation (evasion and escape kit) yang diberikan
kepada pasukan sebelum melaksanakan tugas tempur adalah :
a. Blood chit.
b. Radio HT.
c. Peta.
11. Hal-hal Yang Harus Dipahami. Hal-hal yang harus dipahami oleh seseorang yang
sedang dalam penghindaran adalah harus tenang dan yakin akan kemampuanya serta
harus memahami tentang :
12. Pelaksanaan
a. Terlihat merupakan kesalahan terbesar yang dibuat seorang evader, dia harus
menahan diri dari kontak pandang/ hubungan, kecuali telah ada briefing khusus
untuk membuat suatu hubungan/ kontak.
2) Survival.
(5) Disiplin
10
(1) Menghilang.
(2) Mengguling.
(3) Meninjau.
(4) Membidik.
(5) Menembak.
(3) “Duk” adalah suara asli dari mulut laras yang merambat
ketelinga kita, suara ini menunjukan kedudukan si penembak.
g. Tujuan pokok perjalanan adalah daerah sendiri, tetapi ada 5 tujuan antara/
alternatif :
e. Bergerak pada malam hari lebih baik dari pada siang hari.
12
i. Hindari orang.
14. Prinsip Dasar Exfiltrasi. Pada waktu exfiltrasi/ keluar dari daerah musuh,
hambatan yang dihadapi adalah rintangan alam, buatan dan manusia, beberapa prinsip
dasar yang harus diikuti :
c. Kerahasiaan gerakan.
15. Ringkasan
BAB IV
RESISTANCE
a. Pedoman Resistance
b. Perlawanan Kelompok/Regu
e. Ringkasan
f. Interogasi
g. Indoktrinasi
a. Disiplin. Disiplin sudah menjadi darah daging bagi seorang Prajurit TNI
AU/ TNI, dalam keadaan perang disiplin dari tiap prajurit adalah faktor yang
menentukan atas berhasil/ gagalnya suatu misi, apalagi jika berada dalam kendali
musuh, disiplin adalah sesuatu yang tidak mendapat tempat untuk diperdebatkan
b. Sikap Mental. Sikap mental harus selalu sehat dan harus disadari oleh
tiap-tiap Prajurit, berlarut-larut dalam kesedihan/ kesepian dan depresi akan
membawa kepada malapetaka dan kehancuran, sebagai seorang Prajurit yang tidak
mengenal menyerah akan merupakan hadiah besar dalam jangka waktu panjang.
14
1) Keberuntungan.
2) Motivasi.
3) Kemampuan fisik.
b. Terhadap penyiksaan harus sadar akan janji setia dan kita adalah sumber
informasi, janji-janji lawan harus dianggap sepi.
22. Ringkasan. Tiap anggota TNI AU harus sadar akan hak dan tanggung jawabnya
apabila pada waktu menjalankan tugas tertangkap oleh lawan, perhatian ditujukan kepada
hal-hal sebagai berikut :
b. Harus selalu berusaha untuk melarikan diri, momentum yang paling baik
adalah pada awal penangkapan sebelum pasukan pengawal dapat berfungsi
23. Interogasi
d. Tahap-tahap Interogasi. Dua hal yang ingin diperoleh oleh lawan dengan
segera yaitu informasi taktis dan informasi strategis/ politik, tahapannya adalah
sebagai berikut :
1) Desepsi.
2) Membingungkan.
3) Pertanyaan ulangan.
4) Sistim file.
5) Pesiar.
6) Riwayat hidup.
7) Menakut-nakuti.
16
10) Berpura-pura.
24. Indoktrinasi. Suatu usaha untuk memasukan doktrin melalui proses yang
berangsur-angsur hanya akan berpengaruh pada tahap akhir suatu interogasi.
a. Sasaran dan Tujuan. Sasaran dan tujuan dari suatu indoktrinasi adlah
sebagai berikut :
BAB V
ESCAPE
a. Pengertian Escape.
b. Persyaratan Escape.
e. Tujuan Escape.
27. Escape adalah melarikan diri baik dari daerah musuh maupun dari tahanan/
tawanan musuh.
19
31. Tujuan Escape. Tujuan akhir escape adalah melanjutkan tugas pokok yang
menjadi tanggungjawabnya dan bergabung dengan induk pasukan untuk bertempur
kembali.
20
BAB VI
b. Kalau dalam tahanan itu bukan hanya saya sendiri, maka saya tidak akan
mau mencoba-coba untuk bertindak sendiri-sendiri.
c. Saya akan selalu menjaga supaya keadaan mental saya tetap sehat,
keadaan yang sebaliknya hanya akan mengakibatkan malapetaka bagi diri saya.
f. Saya akan berbuat dengan segala daya upaya untuk melarikan diri dan saya
akan membantu/ mengusahakan supaya yang lainnya dapat melarikan diri.
g. Kalau saya ditanyai musuh maka yang boleh saya berikan hanya :
1) Nama.
2) Pangkat.
3) NRP.
h. Saya adalah pengabdi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan dalam keadaan
yang sangat ekstrim saya akan bersikap :
1) Inilah kesetiaanku.
2) Aku akan tetap berdiri di sini dengan kokoh dan tak akan bergeser
sedikitpun.
3) Bila perlu aku rela menghadap Tuhan di sini (mati ditempat ini).
21
k. Kesempatan saya yang paling baik untuk melarikan diri adalah pada saat
awal dari penangkapan atas diri saya.
22
BAB VII
PENUTUP
34. Demikian Naskah ” SERE ” ini disusun untuk dipakai sebagai acuan dan pedoman
dalam pelaksanaan pendidikan maupun latihan khususnya dalam kegiatan SAR, untuk
menghindari dan mengantisifasi kejadian yang akan timbul dengan tetap melaksanakan
semua prosedur atau ketentuan sebelum selama dan setelah melaksanakan kegiatan
tersebut.